Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

“ MATERI IV : KONSEP TEORI PRODUKSI JANGKA PENDEK ”


Dosen Pengampu : FUAD MAULANA, S.E., M.M

TUGAS KELOMPOK IV
Nama Anggota:
1. Aep Saepudin
2. Andri Maulana
3. Asep Somantri
4. Desman Buulolo
5. Firmansyah
TEORI PRODUKSI

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output


sehingga nilai barang tersebut bertambah. Penentuan kombinasi faktor-
faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi sangatlah
penting agar proses produksi yang dilaksanakan dapat efisien serta
mendapatkan hasil produksi yang optimal.
Teori produksi merupakan analisa mengenai bagaimana
seharusnya seorang pengusaha atau produsen, dalam teknologi tertentu
memilih dan mengombinasikanberbagai macam faktor produksi untuk
menghasilkan sejumlah produksi tertentu,
Dalam proses produksi, perusahaan mengubah input (faktor
produksi) yang mencakup segala sesuatu yang harus digunakan
perusahaan sebagai bagian dari proses produksi, menjadi output.
Misalnya sebuah pabrik roti menggunakan input yang
mencakup tenaga kerja, bahan baku roti serta alat-alat yang
digunakan untuk membuat roti. Tentu saja setelah proses produksi
berjalan akan menghasilkan produk berupa roti (outputnya). Semua
faktor-faktor produksi yang dipakai adalah merupakan pengorbanan
dari proses produksi dan berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan
harga pokok barang.
KONSEP BIAYA PRODUKSI

BIAYA TENAGA KERJA BIAYA BARANG MODAL BIAYA KEWIRAUSAHAAN


Konsep Biaya Produksi
1. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja adalah Biaya yang harus di keluarkan untuk
menggunakan tenaga kerja per orang per satuan waktu.
2. Biaya Barang Modal
Ada perbedaan konsep antara Biaya ekonom dan akuntan
dalam perhitungan Biaya barang modal. Akuntan menggunakan konsep
Biaya Historis (Historical cost). Ekonomi melihat Biaya barang modal
bukanlah berapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk
menggunakannya, melainkan berapa besar pendapatan yang diperoleh
bila mesin disewakan kepada pengusaha lain.
3. Biaya Kewirausahaan
Wirausaha (pengusaha) adalah orang yang mengkombinasikan
berbagai factor produksi untuk di transformasi menjadi output berupa
barang dan jasa. Dalam upaya tersebut, dia harus menanggung resiko
kegagalan. Atas keberanian menanggung resiko, pengusaha mendapat
balasasan jasa berupa laba. Makin besar (tinggi) resikonya, laba yang
diharapkan harus makin besar. Begitu juga sebaliknya
Periode Produksi Jangka Pendek Yaitu jangka waktu dimana
sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.
Diantaranya :
1) Biaya Total (total cost/TC)
2) Biaya Tetap Total (total fixed cost/TFC)
3) Biaya Berubah Total (total variable cost/TVC)
1. Biaya Total (total cost/TC)
Yaitu keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Biaya
produksi total atau biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap
total dan biaya berubah total. Dengan demikian biaya total dapat
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TC = TFC + TVC

2. Biaya Tetap Total (total fixed cost/TFC)


Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi yang tidak dapat diubah jumlahnya.

3. Biaya Berubah Total (total variable cost/TVC)


Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya.
Berdasarkan biaya produksi

Biaya Total
Semua sumber daya yang digunakan dalam proses produksi
bersifat variabel atau jumlahnya dapat berubah-ubah. Produksi dalam
jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mengubah skala
produksi (tingkat produksi) dengan cara mengubah, baik mengubah
maupun mengurangi jumlah sumberdaya. Hal ini tentu akan
berdampak pada biaya yang ditimbulkan. Dalam jangka
panjang hanya dikenal biaya total rata-rata (ATC).
Biaya total sama dengan perubahan biaya variabel.
di tulis dengan rumus:
LTC = LVC
Di mana :
LTC = Biaya total Jangka Panjang (Long Run Total Cost)
LVC = Biaya Variabel Jangka Panjang (Long Run Variable Cost)
Biaya Marjinal
Biaya Marjinal adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan
perubahan biaya variabel.
Maka rumusnya :

LMC =∆LTC / ∆Q
Di mana :
LMC = Biaya Marjinal Jangka Panjang (Long Run Marginal Cost)
∆LTC = Perubahan Biaya Total Jangka Panjang
∆Q = Perubahan Output
Biaya Rata- Rata

Biaya Rata-rata adalah Biaya total di bagi jumlah output. Di tunjukkan


dengan rumus :

LAC = LTC / Q

Dimana :

LAC = Biaya Rata – Rata Jangka Panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output.
Tujuan Produksi

Tujuan produksi sangat diperlukan dalam menghasilkan


barang agar mendapatkan laba. Adapun tujuan produksi, antara lain:
a. Memperbanyak jumlah barang/jasa
b. Menghasilkan barang atau jasa yang berkualitas tinggi
c. Memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan serta perkembangan teknologi
d. Mengganti barang yang rusak atau habis
e. Memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan
rumah tangga
f. Memenuhi pasar internasional
g. Mendapatkan keuntungan
h. Meningkatkan kemakmuran.
Faktor-faktor produksi

Faktor-faktor produksi dibutuhkan untuk mencapai tujuan


yakni menghasilkan produk baik barang atau jasa.Faktor-faktor
produksi terdiri dari:
a. Faktor produksi asli yang meliputi sumber daya alam dan sumber
daya manusia
b. Faktor produksi turunan yang meliputi:
1) Modal atau capital yaitu semua alat yang dipergunakan sebagai
penunjang proses produksi.
2) Kewirausahaan atau entrepreneur yaitu kemampuan pengusaha
untuk mengolah faktor-faktor produksi, sehingga dapat melakukan
kegiatan produksi secara efektif dan efisien.
Fungsi Produksi Jangka Pendek (short run)

Fungsi produksi jangka pendek adalah periode waktu dimana


paling tidak hanya ada satu input yang tetap dan kuantitasnya tidak
dapat diubah-ubah produsen ingin menambah produksinya dalam
jangka pendek, maka hal ini hanya dapat dilakukan dengan jalan
menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang ada
Contoh produksi jangka pendek
Contoh produksi jangka pendek adalah seseorang yang dimana
menjual makanan bakso. Di dalamnya akan terdapat beberapa macam
barang seperti gerobak, panci, piring, sendok dan juga garpu yang
dimana akan dianggap sebagai sebuah faktor produksi tetap. Kemudian
pada bahan baku yang digunakan pada bakso dalam hal ini adalah
seperti daing, sawi dan juga mie yang dimana akan dianggap sebagai
sebuah bentuk faktor produksi variabel. Dalam sebuah perspektif
jangka pendek, pedagang bakso dalam hal ini hanya akan dapat
melakukan pengubahan dari faktor produksi yang dimana akan
memiliki sifat variabel untuk melakukan penambahan outputnya.
Misalnya dengan cara membeli lebih banyak daging yang dimana akan
digunakan sebagai sebuah bahan untuk melakukan produksi
pembuatan bakso.
PEMBAHASAN

Produksi adalah sebuah bentuk dari kegiatan yang akan


dilakukan pengerjaan untuk melakukan penambahan dari nilai guna
pada sebuah benda maupun menciptakan benda baru sehingga akan
menjadi lebih memiliki berbagai macam bentuk dari bermanfaat ke
dalam melakukan pemenuhan dari kebutuhan. Kegiatan melakukan
penambahan dari daya guna sebagai sebuah benda tanpa akan
melakukan pengubahan dari bentuk yang dimana dinamakan sebagai
sebuah produksi jasa.

Anda mungkin juga menyukai