A. Produksi
1. Pengertian Produksi
Produksi adalah proses koordinasi berbagai faKtor atau sumber daya untuk mentransformasi
bahan menjadi produk atau barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Jadi barang atau jasa sebagai hasil proses produksi suatu perusahaan harus memenuhi 4 syarat:
1. Jumlah tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit namun selalu tersedia disaat dibutuhkan
oleh konsumen
2. Mutu harus bagus, tahan lama, dan memenuhi keinginan konsumen
3. Barang dapat diperoleh tepat waktu sehingga tidak mengecewakan konsumen
4. Harga barang diusahakan serendah mungkin sehingga konsumen bersedia membelinya.
2. Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-
sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa.
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.
Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan
jasa.
Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
keguanaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
3. Sistem Produksi
Produksi merupakan suatu sistem, terdiri dari sejumlah unsur yang saling berkaitan untuk
menghasilkan sesuatu baik berupa barang berwujud atau tidak berwujud, unsure sistem produksi
ada 3 yaitu :
1. Masukan (inputs)
Proses →
Perencanaan produk → Proses manajemen → Barang dan Jasa→
Tenaga kerja →
Bahan →
Modal →
Manajemen
2. Proses Transformasi
Setelah diputuskan hal-hal yang berhubungan dengan masukan (input) sistem produksi, yaitu
perencanaan produk, bahan mentah dan bahan pembantu, tenaga kerja, modal dan
manajemen maka agar proses produksi dapat berjalan baik, perusahaan harus member
perhatian terhadap hal-hal berikut :
a. Plant Location (lokasi pabrik)
b. Plant Layout (penyusunan ruangan pabrik)
c. Material Handling (pemindahan bahan)
d. Maintenance (pemeliharaan)
e. Production Planning and Control (perencanaan dan pengendalian produksi)
3. Hasil (output)
Kesan utama konsumen terhadap suatu perusahaan tergantung kepada hasil dari
perusahaan tersebut. Konsumen membeli produk dari suatu perusahaan berdasarkan
kualitas produk dan harga produk sehingga perusahaan harus member perhatian khusus
terhadap kualitas dan harga produknya.
4. Perencanaan dan Pengendalian Produksi Pada perusahaan besar, dimana produknya bukan
produksi masa, maka tindakan perencanaan dan pengendalian produksi sangat penting.
Perencanaan dan pengendalian produksi meliputi lima aktivitas yaitu :
a. Planning (perencanaan)
b. Routing (penunjuk jalan)
c. Scheduling (penetapan waktu)
d. Dispatching (perintah sesuai rencana)
e. Pemeriksaan akhir.
B. Biaya Produksi
Sedangkan Teori Biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:
Kurva AVC, AC dan MC mendekati bentuk huruf U yg mencerminkan bahwa kegiatan produksi
dipengaruhi oleh LDR, yaitu pd waktu produksi masih sangat rendah pertambahan jumlah ttt biaya
produksi akan menyebabkan pertambahan yg besar thd jumlah produksi, tapi bila produksi menjadi
semakin banyak, sejumlah ttt biaya produksi akan menimbulkan pertambahan produksi yg semakin
sedikit. Akibatnya bila produksi sedikit, kurva AC, AVC dan MC menurun dan bila jumlah produksi
sudah semakin meningkat kurva AC, AVC dan MC arahnya menaik.
Dalam tabel di bawah ini ditunjukkan beberapa biaya total dari berbagai jumlah produksinya
Dengan LTC = biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang
Faktor yg akan menentukan kapasitas produksi yg ingin dicapai (misal 100 unit) lebih baik unt
menggunakan kapasitas 1 (ttk c), kalau yg digunakan adalah kapasitas 2 biaya produksinya lebih
tinggi (ttk d).
Kapasitas 1 adalah kapasitas yg paling efisien (akan meminimumkan biaya produksi) unt produksi di
bawah 130 unit.
Unt produksi antara 130 dan 240 unit, kapasitas 2 paling efisien, krn biaya produksi minimum dng
kapasitas 2. Misal produk si 160 unit, AC1 berada di atas AC2 artinya kapasitas 1 biayanya lebih
tinggi drpd kapasitas 2.
Unt produksi di atas 240 unit, penggunaan kapasitas 3 akan meminimum kan biaya. AC3 lebih rendah
drpd AC2.
RAC (Long Run Average Cost): kurva yg menunjukkan biaya rata-rata minimum pd berbagai tingkat
produksi bila persh dpt selalu merubah kapasitas produksinya (lihat bag. dari AC1 sampai pd ttk a,
kurva AC2 dari ttk a ke ttk b dan bag. dari AC3 dimulai dari ttk b). LRAC dibentuk oleh kurva SRAC yg
tidak terhingga banyak nya (shg LRAC kurva berbentu U yg menyinggung SRAC). Yg merpk biaya
produksi optimum/minimum pd berbagai tingkat produksi yg akan dicapai persh dlm jangka
panjangnya.
Ingat : kurva LRAC tdk menyinggung kurva SRACminimum (hanya SRAC6 saja di ttk b)
Skala Ekonomis dan Disekonomis
Bentuk dari AC jangka panjang menyampaikan informasi tentang pentingnya tehnologi unt
memproduksi suatu barang, sehingga menimbulkan :
• Skala ekonomis (economies of scale): suatu ciri dimana biaya total rata-rata jangka panjang
menurun seiring dengan meningkatnya jumlah output.
• Skala disekonomis (diseconomies of scale): suatu ciri dimana biaya total rata-rata jangka
panjang meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah output.
• Skala hasil tetap (constant returns to scale): suatu ciri dimana biaya total rata-rata jangka
panjang tetap meskipun jumlah output berubah-ubah.
• Bentuk SRAC lebih jauh mirip bentuk U tapi LRAC lebih berbentuk kuali → akibat pengaruh LDR.
• Kurva jangka pendek berada diatas kurva jangka panjang timbul krn persh memiliki fleksibilitas yg
lebih tinggi pd jangka panjang (dlm jangka panjang persh dpt memilih kurva jangka pendek yg ingin
digunakan; tapi dlm jangka pendek, persh hrs menggunakan salah satu kurva jangka pendek yg telah
dipilih sebelumnya).
• Kebanyakan biaya adalah tetap pada jangka pendek dan variabel dalam jangka panjang; maka
ketika persh bergerak sepanjang kurva jangka panjang, persh akan menyesuaikan ukuran pabriknya
dengan jumlah produksinya.
Contoh :
• Bagaimana perubahan produksi akan mengubah biaya pada rentang waktu yg berbeda ?
• Persh ingin meningkatkan produksi mobilnya / hari dari 1.000 unit ke 1.200 unit.
• Tidak ada jalan lain dalam jangka pendek kecuali menambah jumlah pekerja di pabrik yg sudah ada.
• Karena terjadi penurunan biaya marjinal, AC akan meningkat dari $10,000 ke $12,000/mobil; tapi
dlm jangka panjang, persh akan memperluas ukuran pabriknya / menambah pekerjanya dng AC tetap
sebesar $10,000.
Berapa lama persh dapat menyesuaikan fasilitas pabriknya ? → tergantung skala ekonominya.
Skala ekonomi muncul krn tingkat produksi yg tinggi akan memberi kesempatan pd setiap pekerja unt
mela kukan spesialisasi, shg menyebabkan pekerja menja di lebih mahir melakukan tugas yg
diberikan kpdnya.
Produksi yg semakin tinggi menyebabkan persh mena - mbah kapasitas produksi shg produksi akan
semakin efisien (terlihat pd biaya produksi yang bertambah rendah)
Skala disekonomi muncul krn masalah koordinasi yg terjadi pd persh besar dan semakin tdk efektif
bagi pengelola untuk dpt mempertahankan biaya serendeh mungkin.
Penyebab timbulnya skala ekonomi :
1. Spesialisasi faktor produksi
2. Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lainnya
3. Memungkinkan adanya produk sampingan diproduksi (by-product)
4. Mendorong perkembangan usaha lain
Pd tingkat produksi yg rendah, persh akan memperoleh keuntungan bila pekerja melakukan semua
tugas yg diberikan, dng bertambah besarnya persh akan diuntungkan oleh adanya spesialisasi
pekerja, sementara itu masalah koordinasi belum dirasakan.
Sebaliknya, pd tingkat produksi yg tinggi, manfaat dari spesialisasi semakin nyata; namun masalah
koordinasi menjadi semakin besar dan rumit seiring pertumbuhan persh.
Maka, LRAC menurun pd tingkat produksi yg rendah karena meningkatnya spesialisasi dan akan naik
pada tingkat produksi yg tinggi krn meningkatnya masalah koordinasi.
Penerimaan Total = Hasil Penjualan Total (Total Revenue) TR : seluruh jumlah pendapatan yg
diterima persh dari menjual barang yg diproduksinya.
Rumus TR = PxQ dimana P merpk harga atau fungsi permintaan dlm pasar persaingan sempurna
dan Q merpk jumlah barang yg terjual.
Hasil Penjualan Marjinal (Marginal Revenue) MR : merpk tambahan hasil penjualan yg diperoleh
persh dari menjual satu unit lagi barang yg diproduksinya.
Rumus MR = TR’ = dTR/dQ = ΔTR/ΔQ
Bila MR > MC persh perlu menambah produksi atau penjualannya agar keuntungan naik
(bertambah).
Bila MR < MC persh perlu mengurangi produksi atau penjualannya agar keuntungan naik
(bertambah).
Jadi keuntungan maksimum akan tercapai saat MR = MC