Disusun Oleh:
1. Destiani Vinaria P
2. Venci A. Kale Megi
3. Eduward Baba
4. Elisabet Bunga Tukan
5. Verdiana Ese Tupen
6. Deniker Benzoni Doki
7. Stela Pau
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
sebagai bagian dari pemenuhan tugas mata kuliah “Akuntansi Sektor Publik”.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang................................................................................................
1.2 RumusanMasalah..........................................................................................
1.3 Tujuan Penulis................................................................................................
1.4 Manfaat Penulis..............................................................................................
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian dan fungsi sistem Pengendalian Manajemen sektor Publik........
2.2 Tipe Pengendalian Manajemen......................................................................
2.3 Struktur Pengendalian Manajemen................................................................
2.4 Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik...........................................
Bab III Penutup
3.1
Kesimpulan......................................................................................................
3.2
Saran...............................................................................................................
Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor publik bisa menjadi obyek untuk dikelola, sehingga terciptalah manajemen
sektor publik. Organisasi tersebut merupakan organisasi pemerintahan, organisasi
tersebut tetap membutuhkan fungsi pengendalian selayaknya yang dilakukan tingkat
manajerial pada perusahaan swasta.
Setiap organisasi sektor publik maupun swasta memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Untuk mencapai tujuan organisasi tersebut diperlukan strategi yang dijabarkan dalam
bentuk program-program atau aktivitas. Organisasi memerlukan sistem pengendalian
manajemen untuk memberikan jaminan dilaksanakan strategi organisasisecara efektif
dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian manajemen adalah
suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan
efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi, dengan kata lain
pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber
manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara
menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dengan arah kegiatan manajemen
sesuai dengan garis besar pedoman yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan
strategis. Sistem pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode
akuntansi manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta mengevaluasi
kinerjaperusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen berusaha untuk
mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan oleh semua subunit organisasi
agar mengarah pada tujuan organisasi dan tujuan para manajernya. Dengan tercapainya
sebuah tujuan, manajemen organisasi dapat mengukur bagaimana kinerjanya selama
proses hingga tujuan itu dapat terccapai dan dapat menilai apakah manajemen itu sudah
bekerja dengan baik. Dalam hal ini tujuan dari Akuntansi Sektor Publik tidak untuk
manajemen meliputi beberapa aktivitas, yaitu: (1) perencanaan, (2) koordinasi antar
berbagai bagian dalam organisasi, (3) komunikasi informasi, (4) pengambilan
keputusan, (5) memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai dengan
tujuan organisasi agar berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi, (6) pengendalian,
(7) penilaian kinerja. Kehadiran manajemen sektor publik ini adalah sebagai pihak yang
bertugas mengendalikan dan mengawasi organisasi agar mencapai tujuan dan
menghindarkannya dari kesalahan atau kegagalan.Tentu saja, kegagalan itu bisa terjadi
karena fungsi manajemen itu sendiri tidak berjalan sebagaimana mestinya.Entah cacat
pada satu fungsi atau mungkin secara keseluruhannya sudah salah.Kegagalan organisasi
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dapat terjadi karena adanya kelemahan
atau kegagalan pada salah satu atau beberapa tahap dalam proses pengendalian
manajemen.
Sistem pengendalian manajemen sektor publik berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien sehingga tujuan organisasi
dapat dicapai. Sistem pengendalian manajemen tersebut harus didukung dengan
perangkat yang lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe pengendalian
manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya manusia, dan lingkungan yang
mendukung. Struktur organisasi harus sesuai dengan desain sistem pengendalian
manajemen, karena sistem pengendalian manajemen berfokus pada unit-unit organisasi
sebagai pusat pertanggungjawaban. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut
merupakan basis perencanaan, pengendalian, dan penilaian kerja.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah:
1.Untuk mengetahui fungsi dan pengertian dari sistem pengendalian manajemen sektor
publik.
2.Untuk mengetahui tipe pengendalian manajemen sektor publik
3.Untuk mengetahui struktur pengendalian manajemen sektor publik
4.Untuk mengetahui proses pengendalian manajemen sektor publik
Saluran komunikasi formal terdiridari aktivitas formal dalam organisasi yang meliputi :
Perumusan strategi
( strategy formulation )
Perencanaan strategik ( strategic planning ) –
Penganggaran
Operasional
Penilaian kinerja Saluran komunikasi informal dapat di lakukan melalui
Komunikasi langsung
Pertemuan informal
Diskusi
Metode management by walking around.
Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi dirancang untuk mempengaruhi
orang-orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi. Pengendalian organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau
melalui sistem pengendalian dan manajemen informasi yang di rancang secara formal.
Dalam suatu organisasi setiap orang memiliki tujuan personal (individualgoals).Untuk
menyikapi hal tersebut perlu adanya suatu “jembatan” yang mampu
mengantarkan organisasi mencapai tujuannya, yaitu tercapainya keselarasan antara
individualgoals dengan organization goal .
. Faktor-faktor yang mempengaruhi goal congruence tersebut dapat dikategorikandalam
dua kelompok, yaitu :
Faktor pengendalian formal, seperti : sistem pengendalian manajemen, sistem
aturan,dan reward & punishment system;
Faktor informaleksternal, seperti : etoskerja dan loyalitas karyawan(dalam sistem
pemerintahan dikenal istilah abdi Negara danabdi masyarakat);
Faktor informal internal, seperti : kultur organisasi,gayamanajemen ( management
style ), dan gaya komunikasi (communication style).
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo dan Indra Bastian, 2002. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta;Gradien
Mediatama. Mahmudi, 2011. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta; Hazman.2016. Sistem
Pengendalian Manajemen Sektor Publik Terhadap Kerusakan Hutan Lindung Sungai Pulai pada Dinas
Pertanian, Kehutanan dan Peternakan Provinis Kepulauan Riau.
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/05/29/oqp3uo428- bpksistem-
pengendalian-internal-kementerian-lemah diakses pada Rabu, 28 maret 2018 pukul
09:58. Hapsari,Rizki : 2014, Upaya dan Kendala Persiapan Impementasi Sistem
Akuntansi Berbasis Akrual pada Pemerintah. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga https://shelmi.wordpress.com/2010/10/25/perencanaan-dan-
pengendalian- persediaan-2/diakses pada Rabu, 28 maret 2018 pukul 10:23
Pusat laba (
profit center
)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang menandingkan
) dengan output (
revenue
) dalam satuan moneter. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba
memungkinkan pihak manajemen senior dapat menggunakan satu indikator yang
komprehensif dibandingkan harus menggunakan beberapa indikator. Oleh karena itu,
kinerja manajer dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan. Contoh: BUMN dan BUMD,
obyek pariwisata milik PEMDA, bandara, dan pelabuhan. Keberadaan suatu pusat laba
akan relevan ketika perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran
unit masukan dan keluaran dari pusat laba yang bersangkutan. Manfaat pusat laba yaitu:
a)
Keputusan operasional dapat dilakukan lebih cepat karena tidak memerlukan
pertimbangan dari kantor pusat. b)
Kualitas keputusan cenderung lebih baik, karena dilakukan oleh orang yang benar-benar
mengerti tentang keputusan tersebut. c)
Manajemen kantor pusat bebas dari urusan operasional rutin dan bias lebih fokus pada
kebutuhan yang lebih luas. d)
Kesadaran laba (
profit consciousness
) lebih meningkat pada manajer pusat laba, karena ukuran prestasinya adalah laba. e)
Pengukuran prestasi pusat laba lebih luas daripada hanya pengukuran pada pusat
pendapatan dan pusat biaya yang terpisah. f)
Manajer pusat laba lebih bebas berkreasi. g)
Dapat difungsikan sebagai pusat atau sarana pelatihan yang handal, karena pusat laba
hampir sama dengan satu perusahaan yang independen.
9
h)
Memudahkan kantor pusat untuk memperoleh informasi profitabilitas dari komponen
produk-produk perusahaan. i)
Untuk meningkatkan kinerja bersaing karena outputnya siap pakai atau jelas, dan sangat
responsif terhadap tekanan.
2.3.1.4
Pusat investasi (investment center)
Pusat investasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan laba yang dihasilkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.Kewenangan pusat investasi menyangkut
pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola asset yang
dipergunakan untuk memperoleh laba. Pusat investasi prestasinya diukur berdasarkan
perbandingan antara laba yang diperoleh dengan asset (investasi) yang dipergunakan.
Contoh pusat investasi adalah Departemen Riset dan Pengembangan dan Balitbang.
Tujuan dari pengukuran prestasi pada pusat investasi adalah sebagai berikut:
a)
Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai
investasi yang digunakan oleh manajer divisi dan memotivasi mereka untuk melakukan
keputusan yang tepat. b)
Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan usaha yang berdiri sendiri. c)
Menyediakan alat perbandingan prestasi antar divisi untuk penentuan alokasi sumber
ekonomi. Informasi dari pusat investasi dapat memotivasi: a)
Menghasilkan laba yang memadai dengan wewenang mengambil keputusan tentang
sumber ekonomi dan fasilitas fisik yang digunakan. b)
Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan
kembalian (
return
) yang memadai.
10
c)
Mengambil keputusan untuk melepas atau mengurangi investasi yang tidak memberikan
kembalian (
return
) yang memadai. Bentuk pusat investasi adalah kantor pusat perusahaan atau unit bisnis
strategis maupun divisi yang diberi wewenang atau kebijakan maksimum dalam
menentukan keputusan operasi yang tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga tingkat
(besarnya) dan tipe (jenis) investasi. Pengendalian manajemen berfokus pada pusat
pertanggungjawaban, karena pusat pertanggungjawaban merupakan alat untuk
melaksanakan strategi dan program-program yang telah diseleksi melalui proses
perencanaan strategik. Pusat-pusat pertanggungjawaban organisasi mempunyai peran
yang sangat penting dalam melakukan perencanaan dan pengendalian anggaran.
Melalui pusat pertanggungjawaban tersebut anggaran dibuat, dan jika telah disahkan
anggaran dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan bawah untuk d