Dosen Pembimbing:
H. Maula Rizky, M.Acc, Ak.
Disusun Oleh:
Kelompok 5
Rahmadi Setiawan 1610113210022
Mita Adiata 1610113220012
Rabiatul Aulia 1610113320016
Siti Munawaroh 1610113320023
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen
(controllership) yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang “Perilaku Dalam
Organisasi”
Dengan selesainya makalah ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. H. Maulana Rizky, M.Acc, Ak., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingannya dengan sabar dan teliti.
2. Orang tua kami yang telah mendidik dan memberikan doa restu.
3. Teman-teman dari RB1 Pendidikan Ekonomi, khusunya kepada anggota kelompok 5.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan
yang semestinya pada makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih,
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berikut ini akan diuraikan mengenai tujuan organisasi baik yang berorientasi laba
maupun nirlaba juga menerangkan masalah keselarasan tujuan masing-masing anggotta
organisasi terhadap tujuan perusahaan secara keseluruhan. Keselarasan tujuan dalam hal
ini dipengaruhi oleh siistem informal dan juga sistem formal. Beberapa faktor informal
adalah dari eksternal dan sebagian dari internal. Faktor internal termasuk didalamnya
membahas tentang teori motivasi kerja. Pegendalian dicapai oleh bentuk formal. Bentuk
pertama adalah peraturan (rules) dan bentuk yang kedua adalah cara sitematis
perencanaan dan pengawasan. Lalu akan diuraikan berbagai bentuk struktur organisasi
karena akan berpengaruh pada pengendallian manajemen yangg digunakan. Pada bagian
terakhir akan diuraikan fungsi controller dalam proses pengendalian manajemen.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian perilaku dalam organisasi?
2. Apa saja Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan dalam
perilaku organisasi
3. Bagaimana teori motivasi kerja dalam perilaku organisasi?
4. Bagaimana peraturan (rules) dalam sistem pengendalian formal ?
5. Apa itu controller dan bagaimana hubungannya dengan oganisasi lini?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa itu perilaku dalam organisasi
2. Untuk mengetahui Faktor-Faktor Informal Yang Mempengaruhi Keselarasan Tujuan
dalam perilaku organisasi
3. Untuk mengetahui bagaimana teori motivasi kerja dalam perilaku organisasi
4. Untuk mengetahui Bagaimana peraturan (rules) dalam sistem pengendalian formal
5. Untuk mengetahui Apa itu controller dan bagaimana hubungannya dengan oganisasi
lini
2
BAB II
PEMBAHASAN
1) Joe Kelly, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang mempelajari
sifat-sifat organisasi, termasuk bagaimana organisasi di bentuk, tumbuh dan
berkembang.
2) Adam Indrawijaya, perilaku organisasiadalah suatu bidang studi yang
mempelajari semua aspek yang berkaitan dengan tindakan manusia, baik
aspek pengaruh anggota terhadap organisasi maupun pengaruh organisasi
terhadap anggota.
3) Sutrisna Hari, MM, perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
mempelajari dinamika organisasi sebagai hasil interaksi dari sifat khusus
3
(karakteristik) anggota dan sifat khusus (karakteristik) para anggotannya dan
pengaruh lingkungan.
4) Stephen P. Robbins, perilaku Organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki
dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi
dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki
keefektifan organisasi.
B. KESELARASAN TUJUAN
4
Pimpinan perusahaan selalu menginginkan setiap anggota organisasi mencapai
tujuan organisasi sangat baik. Masalahnya adalah anggota organisasiperusahaan tersebut
mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang kadang-kadang cenderung tidak sama
dengan kepentingan perusahaan.
Tujuan pokok sistem pengendalian manajemen adalah menjamin sebisa mungkin
adanya keselarasan tujuan dari masing-masing anggota kearah tercapainya tujuan
perusahaan. Keselarasan tujuan dalam suatu proses berarti tindakan-tindakan yang
mengarahkan setiap anggota untuk menyelaraskan tujuan pribadinya masing-masing
sesuai dengan kepentingan perusahaan.
Tentu saja keselarasan tujuan secara sempurna antara individu dan perusahaan itu
tidak pernah ada. Satu alasan penting setiap orang ekerja biasanya menginginkan
kompetensi (alam pentuk uang tentunya) sebesar mungkin. Sementara dari sudut pandang
perusahaan, ada batas tertentu kompetensi yang bisa diberikan, sehingga minimal sistem
pengendalian bertindak tidak sesuai dengan kepentingan perusahaan. Pertanyaan penting
dari hal ini adalah, tindakan apa yang bisa diambil untuk memotivasi orang lain? Apakah
tindakan tersebut sesuai dengan kepentingan perusahaan?
5
1. Budaya Budaya meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang
dianut, norma perilaku serta asumsi-asumsi yang secara implisit
diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran
organisasi. Budaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh kualitas
personalitas dan kebijakan CEO serta personalitas dan kebijakan
para manajer. Budaya sebuah perusahaan biasanya tidak pernah
berubah selama bertahun-tahun.
2. Gaya Manajemen Gaya manajemen merupakan faktor internal
yang memiliki dampak paling kuat terhadap pengendalian
manajemen. Sebuah institusi dapat dikatakan sebagai perpanjangan
bayangan seseorang. Hal ini dapat dilihat dari sikapsikap bawahan
yang mungkin mencerminkan sikap atasan mereka, dan sikap para
atasan tersebut juga mencerminkan sikap CEO.
6
(melalui anggaran dan dokumen resmi lainnya) maupun jalur
informal (melalui percakapan dan obrolan yang tidak resmi).
Namun informasi yang didapat tersebut bisa jadi bertentangan satu
sama lain dan memiliki interpretasi yang sangat beragam.
7
semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang
cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Dari sudut pandang motivasi, teori ini mengatakan meskipun tidak pernah ada
kebutuhan yang pernah dipenuhi secara lengkap, suatu kebutuhan yang pernah
terpenuhi secara substansial tidak lagi menjadi motivasi. Jadi jika ingin
memotivasi seseorang, menurut Maslow, perusahaan perlu mengetahui anak
tangga yang mana seseorang itu berada, sehingga dapat ditetukan jenis
kebutuhan yang harus diberikan.
8
D. SISTEM PENGENDALIAN FORMAL
Sistem tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem pegendalian
manajamen dan peraturan (rules).
1) Peraturan (Rules)
a. Aturan-aturan Aturan dapat diartikan sebagai seprangkat tulisan yang
memuat jenis instruksi dan pengendalian. Contohnya instruksi jabatan,
pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan, dan
tuntunan-tuntunan etis. Hampir semua aturan bersifat jangka panjang
dan akan selalu ada sampai aturan-aturan tersebut dimodifikasi, namun
hal itu sangat jarang terjadi. Contoh lain dari aturan ialah larangan
terhadap tindakan yang tidak etis, ilegal atau tindakan lain yang tidak
diinginkan. Beberapa jenis aturan dapat dilihat di bawah ini :
Pengendalian Fisik Pengendalian fisik merupakan ketentuan
agar fisik organisasi terjaga dan dapat dilakukan dengan
adanya penjaga keamanan, gudang yang terkunci, ruangan
besim password komputer, cctv, dan lain-lain.
Manual
Manual merupakan aturan yang jauh lebih rinci dan biasanya
merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu, contohnya
ialah panduan menjalankan mesin, panduan untuk meminta
fasilitas bagi organisasi, dan lain-lain.
Pengamanan Sistem
Berbagai bentuk pengamanan secara sistematis dirancang
untuk menjamin arus informasi yang mengalir melalui sistem
bersifat akurat dan untuk mencegah (meminimalkan) kesalahan
atau kecurangan. Hal ini meliputi pemeriksaan silang secara
terinci, menghitung uang dan aktiva sesering mungkin, serta
dengan melakukan pengecekan sistem oleh auditor internal dan
eksternal.
Sistem Pengendalian Tugas
9
Sistem pengendalian tugas merupakan proses untuk menjamin
bahwa tugastugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien.
Kebanyakan tugas-tugas biasanya dikendalikan melalui
peraturan-peraturan.
E. TIPE-TIPE ORGANISASI
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada
gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen
10
organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya
organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :
Stuktur fungsional, di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas
fungifungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.
Struktur unit bisnis, di dalamnya para unit manager bertanggung jawab atas
aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai
bagian independen dari perusahaan.
Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab
ganda.
1. Organisasi Fungsional
Bentuk organisasi fungsional melibatkan gagasan mengenai seorang manajer yang
membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang memilki
pengetahuan khusus. Seorang manajer pemasaran dan seorang manajer produksi
yang terampil kemungkinan besar akan mampu mengambil keputusan yang lebih
baik di bandingkan dengan seorang manajer yang bertanggung jawab atas kedua
bidang itu sekaligus. Lebih lanjut lagi, seorang spesialis yang terampil harus mampu
melakukan supervisi atas para buruh yang bekerja dalam bidang yang sama secara
lebih baik dibandingkan dengan seorang manajer generalis. Oleh karena itu,
kelebihan dari struktur organisasi fungsional adalah memiliki potensi untuk bekerja
secara efisien.selain itu, kegiatan yang sama dalam organisasi fungsional lebih
efektif. Ada sejumlah kelemahan pada struktur organisasi fungsional, diantaranya :
Terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional
secara terpisah (seperti manajer produksi dan manajer pemasaran) karena tiap
fungsi tersebut sama-sama memberikan kontribusi pada hasil akhir. Dengan
demikian perusahaan akan sulit untuk menentukan tanggung jawab terhadap
laba kepada manajer setiap individual.
Jika organisasi, terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi
yang melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi
11
tersebut, maka perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda
hanya dapat diselesaikan di tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal
dari tingkatan organisasi yang lebih rendah.
Struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan
dengan produk dan pasar yang beragam.
Divisi lebih memahami pasar dari pada kantor pusat dan bisa bereaksi lebih
cepat apabila ada ancaman ataupun kesempatan. Sehingga tanggung jawab
untuk menghasilkan laba yang diletakkan pada satu orang manajer atau
direktur yang diberi tanggung jawab.
1. Organisasi Matrik
Merupakan kombinasi antara struktur organisasi fungsional dan
unit bisnis. Setipa unit bisnis mempertanggung jawabkan kegiatannya, dan
kegiatan setiap unit bisnis dibantu oleh beberapa fungsional. Sedangkan
setiap fungsi mempertanggung jawabkan kegiatan sesuai dengan kegiatan
yang dilakukan oleh beberapa unit bisnis yang dibantu.
12
Dalam organisasi matrik, manajer suatu proyek selain bertanggung
jawab terhadap keberhasilan proyeknya, juga bertanggung jawab terhadap
unit-unit fungsional. Masalah pengendalian manajemen pada organisasi
matrik jelas lebih sulit dibandingkan dengan bentuk organsasi lainnya.
Perencanaan harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek dan disesuaikan
dengan sumber daya yang tersedia pada unit-unit fungsional. Koordinasi
harus dilakukan dengan mempertimbangkan jadwal kegiatan dari beberapa
unit sehingga proyek-proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan tidak ada
orang yang tidak bekerja. Pengendalian akan sulit manakala tingkat
keberhasilan suatu proyek merupakan tanggung jawab dari beberapa
manajer.
2. Implikasi atas Desain Sistem
13
F. FUNGSI CONTROLLER
14
dinas; seorang manajer lini lebih suka tidak melibatkan pembicaraan soal biaya
yang dihabiskan untuk biaya perjalanan dinas.
Controller memainkan peran yang penting dalam penyiapan rencana
strategi dan anggaran. Juga bagian controller pada dasarnya bertugas menganalisis
laporan kinerja, menjamin laporan tersebut akurat, dan meminta perhatian
manajer lini atas beberapa tindakan yang memerlukan perhatian. Untuk kegiatan
seperti ini controller bertindak hampir seperti manajer lini.
2. Controller Unit Usaha
Para controller unit bisnis mau tidak mau telah membagi loyalitas mereka. Pada
satu sisi, mereka berutang kesetiaan paa controller, corporate, yang memegang
tanggung jawab operasi sistem pengendalian secara keseluruhan. Disisi lain,
mereka juga berutang kesetian pada para manajer di unit mereka, yaitu pihak
kepada siapa mereka memberikan bantuan.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
16
terdapat kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara
penulisan dan bahasa yang dipergunakan maupun dari segi penyajian
materinya. Keinginan kami atas partisipasi pembaca agar sekiranya mau
memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kemajuan
penulisan makalah ini.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/audriadn/bab-3-perilaku-dalam-organisasi-sistem-pengendalian-
manajemen
https://www.academia.edu/37251969/PERILAKU_DALAM_ORGANISASI
https://anggih91.wordpress.com/2015/03/08/perilaku-dalam-organisasi/
http://personirfan17.blogspot.com/2014/06/makalah-tentang-perilaku-organisasi.html
http://anakmene.blogspot.com/2017/02/materi-perilaku-organisasi-lengkap_45.html
18