Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KEBUTUHAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bussines Plan

Dosen Pengampu : Moh. Ilham, MM

Disusun oleh:

Karina Setyo Dewi (04020421039)


Rhegalein Fradina Alivia (04020421060)
Ababil Firdaus Ramadhan (04040421068)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyasaya
mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kebutuhan dan Struktur
Organisasi”. Tak lupa sholawat serta salam kita junjungkan pada nabi Allah
Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan umat.
Makalah ini kami buat dengan tujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah
Bussines Plan, program studi manajemen dakwah fakultas dakwah dan komunikasi
UIN Sunan Ampel Surabaya. Selanjutnya penulis mengucapkan rasa terima kasih
kepada dosen mata kuliah Bussines Plan serta pihak pihak yang membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis berharap semoga materi makalah ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan khusus dalam bidang Bussines Plan, serta pembaca dapat
mengaplikasikan ilmu ini dalam kehidupan pribadi.
Akhir kata penulis mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar dapat menjadi bahan evaluasi untuk makalah yang akan
datang.

Penyusun

Surabaya, 30 April 2023

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................3
BAB I ...............................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...........................................................................................................4
A. Latar Belakang ...................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................5
C. Tujuan ..................................................................................................................5
BAB II ..............................................................................................................................6
PEMBAHASAN ..............................................................................................................6
A. Pengertian Organisasi dan Ciri-cirinya ...........................................................6
B. Fungsi-fungsi Organisasi .................................................................................12
C. Pengembangan Organisasi ...............................................................................13
D. Model Dasar dan Variasi Struktur Organisasi ..............................................15
E. Dampak Sistem Informasi dalam Organisasi ................................................19
F. Mencapai Keunggulan yang Kompetitif dengan Model Daya Porter .........21
G. Kisah Inspiratif .................................................................................................24
BAB III ..........................................................................................................................26
PENUTUP .....................................................................................................................26
A. Kesimpulan ........................................................................................................26
B. Saran ..................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi
antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik
(hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software),
saluran komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data).
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sistem
informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia bisnis
sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang
ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam
tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan/organisasi yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan/organisasi. Apabila
suatu perusahaan/organisasi kurang mendapatkan informasi, dalam waktu
tertentu perusahaan/organisasi akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan
strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan
dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Dalam makalah ini akan
dipaparkan lebih jauh mengenai apa organisasi dan cirri- cirinya,
pengembangan organisasi, fungsi-fungsi organisasi, model dasar dan
variasi struktur organisasi, interaksi manusia dalam organisasi, dll.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian organisasi dan ciri-cirinya?
2. Apa saja fungsi-fungsi dari organisasi?
3. Bagaimana pengembangan organisasi?
4. Apa saja model dasar dan variasi struktur organisasi?
5. Bagaimana dampak sistem informasi dalam organisasi?
6. Bagaimana mencapai keunggulan yang kompetitif dengan model daya
porter?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian organisasi dan cirri-cirinya.
2. Mengetahui fungsi-fungsi organisasi.
3. Mengetahui pengembangan organisasi.
4. Mengetahui model dasar dan variasi struktur organisasi.
5. Mengetahui dampak sistem informasi dalam organisasi.
6. Mengetahui pencapaian keunggulan yang kompetitif dengan model
daya porter.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Organisasi dan Ciri-cirinya


Organisasi adalah struktur formal yang stabil dan formal yang mengambil
sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan output. Definisi
teknis ini berfokus kepada tiga elemen dalam organisasi. Modal dan tenaga kerja
adalah faktor produksi utama yang disediakan oleh lingkungan. Organisasi
(perusahaan) dapat mengubah masukan (input) ini menjadi produk dan jasa pada
fungsi produksi. Produk dan jasa dikonsumsi oleh lingkungan untuk pengembalian
persediaan input. (Kenneth & Jane, 2007). Berikut ini bagan definisi ekonomi mikro
teknis organisasi:1

Organisasi

Input dari Output


lingkungan untuk
lingkungan

Proses produksi

Organisasi lebih stabil dari kelompok yang tidak formal (seperti


kelompok teman yang bertemu setiap hari Jumat untuk makan siang) dalam
hal ketahanan dan kerutinan. Organisasi adalah entitas formal yang legal
dengan peraturan dan prosedur internal yang harus sesuai dengan hukum.
Organisasi juga merupakan struktur sosial karena merupakan sekumpulan
elemen sosial, kebanyakan sebagai mesin yang memiliki struktur
penyusunan tertentu katup, roda, batangan, dan bagian lainnya.
1
Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba
Empat.

6
Lalu bagaimana definisi organisasi ini berhubungan dengan
teknologi sistem informasi? Pandangan teknis organisasi mendorong kita
untuk berfokus pada bagaimana input digabungkan untuk menciptakan
output ketika perubahan teknologi diperkenalkan pada perusahaan.
Perusahaan dilihat sebagai sesuatu yang sangat fleksibel, dimana modal dan
tenaga kerja menggantikan satu sama lain dengan cukup mudah. Tetapi
definisi perilaku yang lebih realistis dari organisasi menyarankan bahwa
pembangunan sistem informasi baru, atau membangun ulang yang lama,
melibatkan lebih banyak dari perjanjian teknis atas mesin dan karyawan
bahwa beberapa sistem informasi mengubah keseimbangan hak yaitu hak
eksekutif, kewajiban, tanggung jawab, dan perasaan pada organisasi yang
telah dibangun melalui periode waktu yang panjang. (Kenneth & Jane,
2007).Berikut ini bagan sudut pandang perilaku organisasi:
Organisasi formal

Struktur :
Definisi teknis dan perilaku organisasi tidak saling berlawanan.
 Hierarki
Keduanya justru saling melengkapi.
 Pembagian Definisi teknis menunjukkan bagaimana
kerja
 Aturan
ribuan perusahaan pada , prosedurdengan menggabungkan modal, tenaga
pasar bersaing
Sumber daya lingkungan  Proses bisnis Output lingkungan
 Buda

ya Proses :
kerja, dan teknologi informasi, sedangkan model perilaku membawa kita ke
 Hak/kewajiban
dalam perusahaan individual untuk melihat bagaimana teknologi mempengaruhi
 Keistimewaan/
pekerjaan di dalam organisasi.
tanggung jawab
 Nilai
Disisi lain organisasi modern mempunyai karakteristik tertentu.
 Norma
Organisasi ini merupakan
 Manusiabirokrasi dengan pembagian tenaga kerja dan
spesialisasi yang jelas. Organisasi mengatur spesialis pada hierarki wewenang
dimana setiap orang bertanggung jawab terhadap seseorang dan wewenang
terbatas pada tindakan tertentu yang dibatasi oleh peraturan atau prosedur yang

7
abstrak. Peraturan ini menciptakan sistem pembuatan keputusan yang
menyeluruh dan universal. Organisasi mencoba untuk mempekerjakan dan
mempromosikan karyawan berdasarkan kualifikasi teknis dan profesionalisme.
Organisasi berdedikasi terhadap prinsip efisiensi; memaksimalkan output
menggunakan input terbatas. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya,
budaya organisasi, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh ciri ini
mempengaruhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi. (Kenneth &
Jane, 2007)2

1. Proses bisnis
Seluruh organisasi termasuk perusahaan menjadi sangat efisien sepanjang
waktu karena individu dalam perusahaan mengembangkan rutinitas untuk
memproduksi barang dan jasa. Rutinitas disebut juga prosedur operasi
standar, adalah peraturan, prosedur, dan praktik yang jelas yang telah
dikembangkan untuk mengatasi seluruh situasi virtual yang diharapkan.
Ketika para karyawan mempelajari mempelajari rutinitas ini, mereka
menjadi sangat produktif dan efisien serta perusahaan dapat mengurangi
biaya seiring waktu bersamaan dengan peningkatan efisiensi.
2. Politik organisasi
Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda dengan
keahlian pertimbangan dan perspektif yang berbeda. Akibatnya mereka
secara alami juga memiliki sudut pandang berbeda mengenai bagaimana
sumber daya, penghargaan, dan hukuman harus diberikan. Perbedaan ini
berpengaruh baik kepada karyawan dan manajer, dan berdampak pada usaha
politik untuk sumber daya, persaingan, dan konflik di dalam setiap
organisasi. Keengganan berpolitik adalah salah satu kesulitan utama dalam
membawa perubahan organisasi terutama perkembangan sistem informasi

2
Ibid.

8
yang baru. Secara virtual semua investasi besar pada system informasi oleh
perusahaan yang membawa perubahan signifikan pada strategi, tujuan
bisnis, proses bisnis, dan prosedur menjadi kegiatan yang terbebani secara
politik. Manajer yang mengetahui bagaimana cara bekerja dengan politik
organisasi akan menjadi lebih berhasil dari manajer yang kurang ahli dalam
menerapkan sistem informasi yang baru.
3. Budaya organisasi
Seluruh organisasi mempunyai asumsi dasar yang tidak dapat dibantah,
dan tidak dapat dipertanyakan (oleh anggotanya) yang menjelaskan tujuan
dan produk organisasi tersebut. Budaya organisasi meliputi seperangkat
asumsi ini mengenai produk apa yang harus diproduksi organisasi,
bagaimana organisasi harus memproduksinya, dimana, dan untuk siapa.
Umumnya asumsi budaya ini seluruhnya diambil begitu saja dan jarang
diumumkan atau dibicarakan. Proses bisnis adalah cara perusahaan bisnis
sebenarnya menciptakan nilai, biasanya ditetapkan pada budaya organisasi.
Pada saat bersamaan budaya organisasi adalah hambatan kuat pada
perubahan terutaman perubahan teknologi. Banyak organisasi yang akan
melakukan apa saja untuk menghindari perubahan pada asumsi dasar.
Perubahan teknologi apapun mengancam asumsi budaya yang berlaku
umum biasanya menemui tantangan yang besar. Namun terdapat waktu
ketika satu-satunya cara yang masuk akal bagi perusahaan adalah untuk
menempatkan teknologi baru yang secara langsung berlawanan dengan
budaya organisasi yang ada. Ketika hal ini terjadi, teknologi sering
diperlambat seiring dengan penyesuaian budaya secara perlahan.
4. Lingkungan organisasi
Organisasi berada pada lingkungan dimana sumber daya didapatkan dan
kepada siapa barang dan jasa dipasok. Organisasi dan lingkungan memiliki
hubungan memberi dan menerima. Pada satu sisi, organisasi terbuka kepada,

9
dan bergantung kepada, lingkungan sosial dan fisik yang mengelilinginya.
Tanpa sumber daya keuangan dan manusia-orang yang ingin bekerja dengan
andal dan secara konsisten dengan gaji yang ditetapkan atau pendapatan dari
pelanggan-organisasi tidak akan ada. Organisasi harus menanggapi
kebutuhan legislatif dan lainnya yang diberikan oleh pemerintah,
sebagaimana tindakan pelanggan dan pesaing. Pada sisi lain, organisasi
dapat mempengaruhi lingkungan. Sebagai contoh, bentuk aliansi
perusahaan bisnis dengan bisnis lain untuk mempengaruhi proses politis;
perusahaan beriklan untuk mempengaruhi penerimaan pelanggan atas
produknya.
Lingkungan umumnya berubah lebih cepat dari organisasi. Alasan utama
kegagalan organisasi adalah ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang berubah dengan cepat dan kekurangan sumber daya
terutama pada perusahaan baru untuk bertahan bahkan untuk periode yang
singkat pada waktu yang bermasalah. Teknologi baru, produk baru, dan
perubahan pada pemilihan dan nilai masyarakat menimbulkan tekanan
budaya, politik, dan orang-orang organisasi. Kebanyakan organisasi tidak
dapat menanganinya dengan baik dengan perubahan lingkungan yang besar.
Inersia yang dibangun ke dalam prosedur operasi standar, konflik yang
dimunculkan oleh perubahan pesanan yang ada, dan ancaman nilai budaya
yang dipegang dengan baik umumnya menghalangi organisasi dari membuat
perubahan signifikan. Tidak mengejutkan jika 10% perusahaan Fortune 500
pada tahun 1919 yang masih ada hingga saat ini.
5. Struktur organisasi
Jenis organisasi yang kita temukan pada perusahaan dan sifat alami
masalah pada sistem ini sering mencerminkan jenis struktur organisasi.
Berikut contoh-contoh struktur organisasi:
Jenis organisasi Penjelasan Contoh

10
Struktur wirausaha Perusahaan baru dan kecil Bisnis kecil baru
pada lingkungan yang cepat
berubah. Memiliki struktur
sederhana, dikelola oleh
wiraswasta sebagai CEO.
Birokrasi meisn Birokrasi besar pada Perusahaan manufaktur
lingkungan yang lamat sedang
berubah, memproduksi
produk standar. Didominasi
oleh tim manajemen terpusat
dan pembuat keputusan
terpusat.
Birokrasi dengan divisi Kombinasi beragam birokrasi Perusahaan Fortune 500,
mesin yang memproduksi seperti general Motors
produk dan jasa berbeda, satu
kantor pusat.
Birokrasi profesional Organisasi berbasis Firma hukum, system
pengetahuan dimana barang sekolah, rumah sakit
dan jasa tergantung pada
keahlian dan pengetahuan
profesional. Didominasi oleh
kepala departemen dengan
wewenang yang lemah.
Adhocracy Organisasi angkatan kerja Perusahaan konsultan, seperti
yang harus menanggapi Rand Corporation
lingkungan yang cepat
berubah. Terdiri atas
sekelompok besar spesialis
yang diorganisasikan dalam
tim multidisipliner dan
memiliki manajemen terpusat
yang lemah.

Pada perusahaan wirausaha kecil kita akan sering menemukan sistem yang
dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang sering melebihi
kegunaannya dengan cepat. Pada perusahaan multidivisi yang besar yang
beroperasi pada ratusan lokasi, kita akan sering menemukan bahwa tidak terdapat
satu sistem informasi tunggal yang terintegrasi tetapi justru setiap divisi memiliki
perangkat informasinya sendiri.

11
6. Tujuan dan pilihan
Organisasi mempunyai tujuan dan menggunakan sarana yang berbeda
untuk mencapainya. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misal
sebagai penjara), lainnya memiliki tujuan manfaat (seperti untuk bisnis), yang
lainnya mempunyai tujuan normatif (seperti sekolah, organisasi sosial).
7. Gaya kepemimpinan
Ciri kepemimpinan sangat berbeda antara satu organisasi dengan
organisasi lain (beberapa organisasi mungkin lebih demokratis atau
dilakukan dan teknologi yang digunakan). Beberapa organisasi terutama
melakukan tugas-tugas rutin yang dapat dikurangi menjadi aturan formal
yang membutuhkan sedikit penilaian, misalnya memproduksi suku cadang
sepeda motor, mobil, sementara lainnya misalnya perusahaan konsultan,
bekerja terutama dengan tugas-tugas non-rutin.

B. Fungsi-fungsi Organisasi
Serangkaian kegiatan yang sangat berkaitan erat satu sama lain secara
kolektif disebut “fungsi” suatu organisasi. Misalnya, mengikuti laporan
kegiatan pegawai, menjaga agar catatan pengalaman kerja mereka selalu
mutakhir (up to date), dan mengelola berbagai data faktual tentang
pegawai merupakan bagian dari fungsi personalia. Organisasi memiliki
beberapa fungsi utama. Dan mungkin pada organisasi yang berbeda hal-hal
tersebut akan diorganisasi secara berbeda pula. Arus informasi yang
silang-fungsional (cross functional) juga dapat sangat ekstensif; misalnya,
manajer bagian pembelian harus menerima informasi dari fungsi
manufaktur tentang jadwal produksi yang akan datang dari masing-masing
produk, termasuk juga tentang jumlah bahan dan komponen yang
diperlukan selama kegiatan produksi. Luasan ke arah mana informasi dari
satu bidang fungsional akan dialirkan ke sistem informasi bidang
fungsional lain, baik dengan tingkat kemudahan yang dengan mana hal ini

12
akan dilaksanakan,dianggap sebagai ukuran derajat “keterpaduan” dari
sistem informasi organisasi bersangkutan.3

C. Pengembangan Organisasi
Menurut Alexander Winn dikutip Gibson et al., (1987) pengembangan
organisasi adalah suatu strategi normatif, suatu proses reduksi, yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi sistem kepercayaan, nilai, dan sikap
di dalam organisasi, sehingga organisasi itu lebih mampu menyesuaikan
diri dengan tingkat perubahan yang cepat dalam teknologi, lingkungan
industri dan masyarakat pada umumnya. Pengembangan organisasi
mencakup pula penyusunan kembali struktur organisasi yang dimulai,
ditunjang, dan dikukuhkan oleh perubahan normatif dan perilaku.
Dengan kata lain pengembangan organisasi adalah proses penyesuaian
organisasi terhadap perubahan yang cepat melalui berbagai pendekatan
teknostruktural. Sedangkan yang dimaksud pendekatan teknostruktural
antara lain perencanaan struktur, metode sosioteknis, perluasan kerja dan
pendalaman kerja, rekayasa dinamika kelompok, pengembangan pranata
(institution building), dan pengembangan kapasitas dengan tetap
mempertahankan efisiensi kerja dalam organisasi.4 Dalam hal ini paling
tidak ada empat elemen yang mendorong atau mempengaruhi
pengembangan organisasi (Wahyudi & Subando, 1994), yaitu:5
1. Manusia (perilaku)
Elemen ini penting karena aktivitas organisasi oleh interaksi antar-
individu atau antar- kelompok, norma-norma informal, persepsi, peran,
kepemimpinan, konflik dalam kelompok, dan sebagainya. Perilaku
organisasi dalam banyak hal juga ditentukan oleh perilaku kelompok dan
3
Sutabri, Tata.2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.
4
Martono Aggusti, “Sistem Informasi Manajemen” (2016): 12–26.
5
Ibid.

13
perilaku individu.
2. Teknologi
Teknologi dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh
orang terhadap objek dengan atau tanpa alat bantuan perkakas atau alat
mekanis, untuk mengadakan perubahan tertentu dalam objek tersebut.
Secara luas teknologi juga bisa berarti penerapan pengetahuan untuk
melaksanakan pekerjaan.
3. Tugas (task)
Efisiensi organisasi dapat dicapai dengan menyusun tugas pekerjaan
secara sistematis. Konsepsi inilah yang mendasari sistem pembagian
kerja fungsional atau spesialisasi menurut jenis pekerjaan.
4. Struktur
Struktur dipergunakan untuk mengendalikan organisasi dan
membedakan bagian- bagiannya untuk mencapai tujuan bersama. Yang
dimaksud struktur adalah penentuan rentang kendali, pelimpahan
wewenang, formalisasi, dan sebagainya, yang membuat aktivitas
organisasi berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Namun, perlu diingat bahwa pengembangan organisasi yang dipicu
oleh tersedianya teknologi otomatis atau teknologi komputer tidak begitu
saja dapat dilaksanakan hanya dengan pengetahuan dasar tentang
perangkat kerasnya. Pemahaman tentang pemenuhan kebutuhan
perangkat lunak dan perangkat otak serta kebutuhan akan informasi
dalam organisasi juga tidak kalah pentingnya. Kebutuhan akan
pengembangan organisasi tidak sekedar menyangkut perangkat
teknologi pendukungnya. Kebutuhan yang terpenting adalah solusi.
Solusi memang tidak mudah dirumuskan dan dilaksanakan. Sama halnya
dengan proses manajemen , tidak ada rumus yang pasti bagi solusi
masalah dalam organisasi tertentu. Solusi yang berjalan dengan baik

14
bagi organisasi satu mungkin berbeda bagi organisasi yang lain
meskipun karakteristik organisasi itu sama.
Ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan di dalam
menentukan solusi bagi masalah pengolahan data dalam organisasi.
Selain faktor ketersediaan teknologi dan sistem manajemen yang akan
dipertimbangkan sebelum manajer menentukan untuk beralih ke sistem
baru. Volume data yang harus diolah oleh organisasi yang satu akan
berbeda dengan organisasi yang lain sehingga seleksi terhadap sistem
baru yang akan dipergunakan harus dipikirkan masak-masak supaya
tidak terjadi salah pilih (Wahyudi & Subando, 1994).6

D. Model Dasar dan Variasi Struktur Organisasi


Secara umum struktur organisasi adalah susunan sub-subsistem
dengan hubungan wewenang dan tanggung jawabnya. Keadaan dalam
mana setiap struktur organisasi menguntungkan menjadi dasar untuk
mengubah struktur keorganisasian dalam menanggapi perubahan kondisi
seperti perbaikan sistem pengolahan informasi dan perbaikan dalam sistem
keputusan.
1. Model dasar struktur organisasi
Model dasar dari struktur organisasi terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu struktur hierarki, spesialisasi, hubungan lini dan staf,
wewenang dan tanggung jawab, rentang kendali (Gordon B. Davis,
1992).
a.Struktur hierarki
Hierarki struktur organisasi meliputi manajemen puncak
manajemen menengah, dan manajemen bawah. Berikut ini bagan

6
Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen (Perspektif Organisasi).Yogyakarta: CAPS
(Center of Academic Publishing Service).

15
hierarki strukturnya:

Manajemen puncak

(Direktur)

Manajer SDM Manajer keuangan

Manajer pemasaran Manajer produksi Manajer operasional

Staf / karyawan operasional

Pada bagan di atas, menunjukkan bahwa seorang direktur sebagai top


management (manajemen puncak) membawahi beberapa manajemen menengah
atau first line management (manajer) yang masing-masing mempunyai tugas
dan fungsi bidang kerja yang berbeda. Dalam menjalankan tugas dan fungsi
bidang kerja agar lancar dan mencapai hasil yang diinginkan, para manajer
tersebut mempunyai staf atau karyawan operasional yang membantu
menyelesaikan pekerjaan para manajer.

a. Spesialisasi
Organisasi membagi pekerjaan atas tugas-tugas khusus hingga
menimbulkan spesialisasi. Akuntan dalam fungsi perakunan
mengkhususkan dalam perakunan. Petugas pemasaran mengkhususkan
dalam bidang pemasaran. Spesialisasi dapat berlanjut sedemikian
sehingga dalam sebuah fungsi terdapat para spesialis untuk bidang-
bidang yang lebih kecil, misalnya spesialis perpajakan, riset, produk, dan
sebagainya.
b. Hubungan lini dan staf

16
Garis lini (garis utuh) menjelaskan wewenang perintah langsung
dari fungsi-fungsi dalam organisasi. Manajer pemasaran menerima
laporan dari para manajer penjualan. Para manajer penjualan menerima
laporan dari para wiraniaga. Wewenang mengalir dari atas ke bawah.
Posisi-posisi staf (garis putus) berhubungan dengan kegiatan-kegiatan
pendukung seperti analisis dan konsultasi. Mereka tidak mempunyai
wewenang atas petugas operasi.
c. Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang adalah hak untuk memerintah. Jika seseorang memiliki
tanggung jawab untuk sebuah kegiatan, ia harus memiliki wewenang.
Wewenang dibuktikan melalui pengendalian atas sumber daya, ganjaran,
dan fungsi, serta pelimpahan kuasa untuk mengambil keputausan
sehubungan dengan hal-hal tersebut.
d. Rentang kendali
Rentang kendali menunjukkan banyaknya bawahan yang diawasi
oleh seorang penyelia (yaitu banyaknya yang melapor pada atasan).
Jumlah ini tidak ditentukan berdasarkan teori manajemen tradisional,
tetapi secara mudahnya adalah bahwa jumlah lainnya harus kecil (tiga
sampai tujuh). Riset terakhir menunjukkan bahwa rentang kendali yang
efektif tergantung pada banyaknya komunikasi yang diperlukan antara
atasan dengan para bawahannya. Akhirnya batas pengolahan informasi
pada manusia menjadi variabel pembatasnya.
2. Variasi struktur organisasi
Menurut Gordon B. Davis (1992) ada tiga variasi pokok dalam
model dasar keorganisasian yaitu : organisasi berdasarkan produk atau
jasa, penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional,
dan organisasi proyek.
a. Organisasi berdasarkan produk atau jasa

17
Selain diorganisasikan berdasarkan fungsi, organisasi dapat
dibangun bermula berdasarkan produk atau jasa. Setiap kelompok
produk atau jasa akan memiliki fungsinya sendiri dalam manufaktur,
pemasaran, perakunan, dan seterusnya.
b. Hubungan lateral dalam sebuah organisasi fungsional
Sebuah organisasi fungsional dapat digabungkan sebagian dengan
organisasi produk atau jasa melalui penggunaan hubungan lateral.
Organisasi fungsional dapat dipandang sebagai suatu arus kegiatan
menurun. Produk atau jasa dipandang sebagai aliran melalui organisasi
fungsional. Hubungan lateral adalah cara mengkoordinasikan kegiatan
berbagai departemen atau fungsi dalam beroperasi untuk menghasilkan
barang atau jasa.
c. Organisasi proyek
Dalam organisasi proyek, sumber-sumber daya adalah proyek-
proyek yang ditugaskan dengan dikepalai oleh seorang direktur proyek.
Sebuah perusahaan konstruksi dapat diorganisasikan seperti ini.
Perusahaan antariksa telah menggunakan metode ini untuk proyek-
proyek riset dan pengembangan. Departemen sistem informasi sering
menggunakan organisasi proyek sebagai sebuah bentuk dinamis dari
organisasi berdasarkan produk atau jasa. Sifat sementara dari proyek
menyebabkan perlunya tanggapan keorganisasian khusus untuk
membuat, mengkoordinasi, dan menugaskan sumber-sumber daya antara
berbagai proyek yang berbeda-beda. Para manajer proyek memiliki
wewenang cukup besar atau proyek tersebut dan pada dasarnya
membeli sumber-sumber daya dari dalam dan luar organisasi (Gordon B.
Davis, 1992).7
E. Dampak Sistem Informasi dalam Organisasi
7
Scott, George M. 2004. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

18
Menurut Kenneth dan Jane (2007) ada dua dampak sistem informasi
dalam organisasi yaitu dampak ekonomi, dan dampak organisasi dan
perilaku.8

1. Dampak ekonomi
Dari sudut pandang ekonomi teknologi informasi (TI) mengubah
baik biaya relatif modal maupun biaya informasi. Teknologi sistem
informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat digantikan
dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Sejalan dengan penurunan
biaya teknologi informasi, TI menggantikan tenaga kerja yang secara
historis merupakan biaya yang terus meningkat. Maka teknologi
informasi harus menghasilkan penurunan jumlah manajer tingkat
menengah dan pekerja administrasi seiring dengan teknologi informasi
yang menjadi pengganti bagi tenaga kerja. Seiring dengan penurunan
biaya teknologi informasi, TI juga menggantikan untuk modal lainnya
seperti geddung dan mesin yang tetap relatif mahal. Maka dengan
berjalannya waktu kita dapat berharap para manajer untuk meningkatkan
investasi mereka pada teknologi informasi karena penurunan biaya
adalah relative terhadap investasi modal lainnya.

Teknologi informasi juga dapat mengurangi biaya manajemen


internal. Menurut teori keagenan (agency theory), perusahaan dilihat
sebagai neksus kontak diantara individu yang memiliki kepentingan
sendiri dibandingkan sebagai entitas yang bersatu ddan ingin
memaksimalkan keuntungan. Principal (pemilik) mempekerjakan agen
untuk melakukan pekerjaan atas namanya. Tetapi agen membutuhkan
pengawasan secara konstan dan pengolaahan, jika tidak maka agen akan
cenderung mengejar kepentingannya sendiri dibandingkan kepentingan

8
Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

19
pemilik. Ketika perusahaan tumbuh ukuran dan cakupannya, biaya
keagenan atau biaya koordinasi meningkat karena pemilik harus
mengembangkan lebih banyak usaha pengawasan dan pengelolaan
karyawan.
2. Dampak organisasi dan perilaku
Dampak organisasi terbagi menjadi tiga yaitu teknologi informasi
meratakan organisasi, organisasi pasca industri, dan memahami penolakan
organisasi terhadap perubahan.
a. Teknologi informasi meratakan organisasi
Penelitian perilaku telah membuat teori tentang teknologi informasi
yang memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas distribusi
informasi untuk memberikan kekuatan kepada karyawan tingkat
rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. Teknologi informasi
mendorong hak pembuatan keputusan lebih rendah pada organisasi
karena para karyawan tingkat rendah menerima informasi yang mereka
butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. Karena para
manajer saat ini sangat banyak informasi yang akurat dan tepat waktu
mereka menjadi lebih cepat dalam membuat keputusan, sehingga sedikit
manajer yang membutuhkannya.
Biaya manajemen berkurang sebagai persentase pendapatan dan
hierarki menjadi lebih efisien. Perubahan ini berarti bahwa rentang
kendali manajemen telah menjadi lebih luas, sehingga memungkinkan
manejer tingkat tinggi untuk mengelola dan mengendalikan lebih bayak
karyawan yang tersebar dalam jarak yang luas. Banyak perusahaan telah
menghilangkan ribuan manajer tingkat menengah akibat perubahan ini.
b. Organisasi pasca industri
Teori pasca industri yang lebih banyak didasari oleh sejarah dan
sosiologi dibandingkan ekonomi juga mendukung ide bahwa teknologi
informasi harus meratakan hierarki. Pada masyarakat pasca industri,

20
wewenang semakin bergantung kepada pengetahuan dan kompetensi,
dan tidak hanya pada posisi formal. Maka bentuk organisasi menjadi rata
karena pekerja profesional cenderung mengelola dirinya sendiri dan
pembuatan keputusan harus menjadi lebih tersebar di seluruh organisasi.
c. Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan
Sistem informasi dapat memengaruhi siapa yang melakukan apa,
kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana pada organisasi.
Banyaknya sistem informasi baru yang membutuhkan perubahan pada
rutinitas pribadi dan individu yang dapat menjaddi menyakitkan bagi
mereka yang terlibat dan memerlukan perhatian ulang dan usaha
tambahan yang belum tentu dikompensasi. Karena sistem informasi
secara potensial mengubah struktur, budaya, proses bisnis dan strategi
organisasi sering kali terdapat penolakan yang harus dipertimbangkan.
Karena penolakan organisasi terhadap perubahan sangatlah kuat,
banyak investasi teknologi informasi yang gagal dan tidak meningkatkan
produktivitas. Penelitian pada kegagalan penerapan proyek
mendemontrasikan bahwa alasan paling umum untuk kegagalan proyek
besar untuk mencapai tujuannya bukanlah kegagalan teknologi, akan
tetapi penolkan perubahan pada organisasi dan politik.

F. Mencapai Keunggulan Kompetitif dengan Model Daya Porter


Model daya untuk mencapai keunggulan kompetitif dikemukakan
oleh Michael Porter di mana model ini menyediakan pandangan umum
terhadap perusahaan, pesaingnya dan lingkungan perusahaan. Pada
model ini terdapat lima daya kompetitif yang membentuk nasib
perusahaan, yaitu:9

9
Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen (Perspektif Organisasi).Yogyakarta: CAPS
(Center of Academic Publishing Service).

21
1. Pesaing tradisional
Seluruh perusahaan berbagi pangssa pasar dengan psesaing lainnya
yang secara berkelanjutan menggunakan cara baru yang lebih efisien
untuk berproduksi dengan memperkenalkan produk baru dan jasa baru,
dan mencoba untuk menarik pelanggan dengan mengembangkan merek
dan mengeakan biaya perubahan kepada pelanggannya.
2. Pemain baru di pasar
Dizaman yang semakin maju sekarang ini perusahaan baru dapat
dengan mudahnya memasuki pasar.Karena perusahaan baru memiliki ide-
ide yang lebih kreatif yang dapat menarik perhatian pelanggan sehingga
pelanggan berminat untuk membeli produk mereka. Keuntungan
perusahaan baru adalah dapat memperkerjakan karyawan baru yang lebih
muda dengan tenaga yang lebih besar tetapi tidak dengan gaji yanng terlalu
besar.Keuntungan lainnya adalah perusahaan beru dapat hadir dengan
merek baru yang dapat menarik konsumen sehingga konsumen lebih
tertarik tidak seperti pesaing tradisional atau pabrik lama yang harus
terbebani dengan merek lama,usang dan tidak "fresh" sehingga para
konsumen kurang tertarik lagi untuk membelinya.
Kerugiannya adalah dengan membangun pabrik baru sehingga
perusahaan memerlukan dana yang lebih besar untuk membangun pabrik
baru tersebut sehingga perusahaan memerlukan dana yang lebih besar
untuk membeli mesin karena perusahaan baru harus membeli peralatan
baru yang lebih bagus sehingga peralatan tersebut berharga mahal jadi
perusahaan harus bergantung pada pendanaan dari luar.Karena memakai
tenaga kerja muda maka perusahaan memiliki angkatan kerja yang kurang
berpengalaman dan karena perusahaan memiliki merk baru maka
perusahaan belum memiliki pelanggan tetap karena jika memakai merk
lama otomatis perusahaan tersebut sudah mempunyai pelanggan tetap.
Contohnya cukup mudah untuk memulai bisnis kafe dengan membuat

22
sebuah usaha warnet,karena jika memulai usaha warnet memerlukan dana
yang besar dan alat yang lebih rumit dan memerlukan orang-orang yang
mengerti komputer sedangkan jika memulai usaha warnet hanya
memerlukan koki dan tidak membutuhkan dana yang terlalu besar.

3. Produk dan jasa pengganti


Teknologi baru menciptakan pengganti sepanjang waktu, bahkan
minyak memiliki pengganti: ethanoldapat mengganti bahan bakar untuk
mobil, minyak nabati untuk bahan bakar diesel pada truk, dan angin,
tenaga matahari, batu bara dan tenaga air untuk menghasilkan listrik
industri. Jasa telepon internet dapat menggantikan jasa telepon
tradisioinal, jasa music internet dapat membuat anda mengunduh music
ke handphone sebagai pengganti toko music yang menjual CD.
Semakin banyak produk dan jasa pengganti pada industri, semakin
tidak mungkin kita dapat mengendalikan penetapan harga dan semakin
rendah margin laba kita.
4. Pelanggan
Perusahaan yang untung bergantung kepada pengukuran besar atas
kemampuannya menarik dan mempertimbangkan pelanggan dan
membebankan harga yang tinggi. Kekuatan para pelanggan berkembang
jika mereka dapat dengan mudah berpindah kepada produk dan jasa
pesaing atau jika mereka dapat memaksa bisnis dan pesaingnya untuk
bersaing hanya pada harga di pasar transparan dimana terdapat sedikit
diferensasi produk.
5. Pemasok
Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak penting pada
naiknya harga sementara pemasok bisa. Semakin banyak pemasok berbeda
yang dimiliki perusahaan, maka semakin besar pula kendali yang dapat
dijalankan atas pemasok dalam bentuk harga, kualitas, dan jadwal

23
pengiriman. Contoh usaha restoran seafod hampir selalu memiliki pemasok
komponen utama seperti seafood segar yang setiap hari harus dipasok dari
berbagai daerah.

G. Kisah Inspiratif

Tim Gelatah UNAIR berhasil meraih juara II ide bisnis & juara I realisasi
bisnis Youth Sharia Sociopreneurship Competition (YSSC) 2021.

Tim Gelatah terdiri atas Abdul Rohman, Vita Amaiya H, Pradayan Adli,
Zafirah Haezah Hazrati Muftin, dan Nina Valerina. Tim menggagas ide
untuk memproduksi sumber energi terbarukan yang berasal dari minyak
jelantah. Dalam praktiknya, tim mengajak masyarakat untuk berkontribusi
menjaga bumi dengan menggunakan produk yang ramah lingkungan

“Kami ingin membantu masyarakat untuk tidak selalu bergantung pada


SDA yang tidak terbarukan,” tutur Rohman.

Dalam ide bisnis mereka, minyak jelantah diolah menjadi bahan bakar
yang dapat digunakan untuk memanaskan makanan. Bahan bakar tersebut

24
cocok digunakan oleh rumah tangga, bisnis makanan dan minuman, juga
untuk para pecinta alam.

“Tidak melulu tentang uang, bisnis kami juga menguntungkan bagi


masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan kondisi lingkungan
yang jauh lebih baik.

Mahasiswa Akuntansi angkatan 2020 itu menuturkan bahwa mereka


berkomitmen untuk membuat alternatif bahan bakar yang tidak hanya
murah, namun juga ramah lingkungan. Berbekal ilmu syariah dan
pengalaman di bidang bisnis syariah, tim dapat lebih mudah dalam
menjelaskan fiqih muamalah dari bisnis yang dibuat.

“Tidak ada kata menyerah dalam kamus kami. Meskipun sempat


dibingungkan serta terguncang saat babak final, namun Alhamdulillah atas
izin Allah kami mendapatkan Juara 2 Nasional YSSC,” ungkapnya.

Ke depannya, ide bisnis Tim Gelatah akan diinkubasi dan lebih


disempurnakan lagi. Inkubator Universitas Airlangga dan BPBRIN UNAIR
sangat mendukung untuk segera merealisasikan ide usaha tersebut.
Harapannya usaha akan memberikan kebermanfaatan kepada bumi,
masyarakat, dan negara.

“Saat ini bisnisnya sudah sampai tahap produksi melalui laboratorium


yang disediakan oleh Inkubator UNAIR,” tutupnya.

25
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi adalah struktur formal yang stabil dan formal yang
mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk
menciptakan output. Ciri lain organisasi termasuk proses bisnisnya, budaya
organisasi, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Serangkaian kegiatan
yang sangat berkaitan erat satu sama lain secara kolektif disebut “fungsi”
suatu organisasi. Pengembangan organisasi adalah proses penyesuaian
organisasi terhadap perubahan yang cepat melalui berbagai pendekatan
teknostruktural. Model dasar dari struktur organisasi terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu struktur hierarki, spesialisasi, hubungan lini dan staf,

26
wewenang dan tanggung jawab, rentang kendali. Menurut Gordon B. Davis
(1992) ada tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian yaitu,
organisasi berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral
dalam sebuah organisasi fungsional, dan organisasi proyek.
Menurut Kenneth dan Jane (2007) ada dua dampak sistem informasi
dalam organisasi yaitu dampak ekonomi, dan dampak organisasi dan
perilaku. Model daya untuk mencapai keunggulan kompetitif dikemukakan
oleh Michael Porter di mana model ini menyediakan pandangan umum
terhadap perusahaan, pesaingnya dan lingkungan perusahaan. Pada model
ini terdapat lima daya kompetitif yang membentuk nasib perusahaan, yaitu:
Pesaing tradisional, Pemain baru di pasar, Produk dan jasa pengganti,
Pelanggan, Pemasok. Sistem strategis keunggulan kompetitif tidak selalu
bertahan cukup lama untuk memastikan profitabilitas jangka panjang.
Karena pesaing selalu menyamakan dan mengikuti sistem strategis,
keunggulan kompetitif tidak selalu bertahan.

B. Saran
Demikian makalah kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan,
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

Kenneth C. dan Jane P. Laudon. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

Salemba Empat.

Scott, George M. 2004. Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada.

Sunyoto, Danang. 2014. Sistem Informasi Manajemen (Perspektif

Organisasi).Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Sutabri, Tata.2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: C.V. ANDI OFFSET.


Aggusti, Martono. “Sistem Informasi Manajemen” (2016): 12–26.

28
29

Anda mungkin juga menyukai