Analisa Organisasi
Analisa Organisasi
Modul 3
ANALISA ORGANISASI DAN MANAJEMEN
SEHUBUNGAN DENGAN SISTEM INFORMASI
03
Ilmu Komputer Sistem Informasi Ratna Mutu Manikam, S.Kom, MT
Abstract Kompetensi
Dapat memahami konsep dasar dan Mengerti dan memahami serta menyadari
terminologi serta berbagai aspek dalam bahwa perkembangan dan penggunaan sistem
bidang System Informasi berbasis komputer melalui suatu siklus hidup
sistem, dan bahwa pemakai serta spesialis
informasi memainkan peranan yang penting
dalam setiap tahapnya
Pemahaman organisasi dan manajemen perlu bagi analisis dan perkembangan sistem
informasi manajemen tingkat terendah. Pemahaman ini vital pada perancangan sebuah
sistem informasi.
Tak ada sebuah teori manajemen tunggal yang dapat diuraikan secara lengkap dalam
beberapa halaman saja. Ada beberapa perbedaan pendapat bagaimana sebaiknya
mengorganisasi dan memanajemeni. Bab ini menyorot konsep-konsep pokok yang
khususnya relevan terhadap perancangan sistem informasi. Bagi anda yang telah
mempelajari teori manajemen, bab mi menjadi sebuah pengulangan. Bagi mereka yang
belum pernah mempelajari manajemen, bab ini memberikan latar belakang untuk teks
berikulnya dan menyediakan garis-besar bidang studi lebih lanjut.
B. TEORI MANAJEMEN
Tak ada teori manajemen satu-satunya; melainkan ada banyak teori yang saling
melengkapi maupun bertentangan. Suatu titik awal tradisional khususnya bagi perancang
sistem informasi adalah memandang pada fungsi-fungsi manajemen (apa yang dilakukan
oleh para manajer).
Dalam menjalankan lima fungsi ini, manajer terlibat dalam membentuk kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan fungsi ini, pengambilan keputusan dan interaksi
manusia. Interaksi manusia adalah dengan orang-orang dalam dan di luar organisasi dan
dengan atasan serta bawahan. Baik mutu pengambilan keputusan maupun mutu interaksi
dengan orang akan mempengaruhi efektivitas dalam mana organisasi beroperasi. Fungsi
manajemen. pengambilan keputusan, dan interaksi manusia dibatasi sumber daya yang
tersedia bagi organisai dan kendala luar lingkungan (industri, masyarakat, dan sebagainya)
dalam mana organisasi beroperasi.
3. Penyusunan Staf. Pemilihan dan pelatihan orang untuk bekerja dalam organisasi.
1. Struktur Hirarki
Struktur keorganisasian dasar (Gambar 7-a) adalah sebuah struktur hirarki dengan
manajemen puncak paling atas dalam bagan, manajemen menengah/madya di tengah,
dan manajemen bawahan di tempat paling bawah.
A B A B C A B C
Gambar . Organisasi hirarkhi dasar dengan spesialisasi fungsional dan hubungan lini serta staf
2. Spesiaiisasi
Lini (garis utuh) menjelaskan wewenang perintah langsung dan fungsi-tungsi dalam
Organisasi. Manajer pemasaran menerima laporan dari para manajer penjualan. Para
manajer penjualan menerima laporan dari para wiraniaga. Wewenang mengalir dari atas
ke bawah. Posisi-posisi staf berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pendukung seperti
analisis dan konsultasi. Mereka tidak memiliki wewenang atas petugas operasi. Bila para
ahli riset pemasaran merumuskan sebuah strategi pemasaran baru, ahli tersebut tidak
dapat melaksanakannya dengan memerintah para wiraniaga menggunakannya. Manajer
pemasaran harus diyakinkan dahulu dan harus memerintahkan penggunaanya pada
para manajer penjualan, yang akan memberi instruksi pada para wiraniaga.
5. Rentang Kendali.
D. STRUKTUR KEORGANISASIAN-VARIASI
Tiga variasi pokok dalam model dasar keorganisasian banyak dipakai: organisasi
berdasarkan produk atau jasa, penggunaan hubungan lateral dalam sebuah organisasi
fungsional, dan organisasi proyek.
Setiap kelompok produk atau jasa akan memiliki fungsinya sendiri dalam manufaktur,
pemasaran, perakunan, dan sebagainya. Gambar 7-b melukiskan jenis organisasi ini.
Contohnya dapat berupa sebuah organisasi bisnis dengan kelompok produk seperti
perbekalan rumah tangga, alat-alat rumah tangga, dan bahan pelarut industri. Sebuah
organisasi jasa atau pemerintahan harus memiliki pengelompokkan jasa. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan perangkat lunak komputer dapat diorganisasi berdasarkan perangkat
DIRUT
A B C A B C
Organisasi berdasarkan produk atau jasa menghasilkan sebuah organisasi yang lebih
diarahkan pada keluaran/output dibandingkan pengolahannya. Organisasi berusaha
berlangsung dibawah kesatuan perintah dalam semua keputusan yang mempengaruhi
keluaran kelompok.
c. Gugus tugas. Sebuah kelompok formal dengan wakil dari masing-masing departemen
atau tungsi dibentuk untuk menyelesaikan konflik.
d. Regu. Regu dibentuk sehubungan dengan persoalan yang sering timbul. Sebagai
contoh, sebuah regu dapat dibentuk untuk menangani kelompok klien, wilayah,
fungsi atau produk tertentu.
e. Memadukan petugas. Contoh adalah manajer produk, manajer proyek, dan manajer
merk. Mereka tidak menyelia pekerjaan sesungguhnya, tetapi bertanggung jawab
atas terpadunya sub-sub unit terpisah.
f. Organisasi matriks.
A B A B A B
3. Organisasi Proyek
DIRUT
A B C A B C
Beberapa pola keorganisasian telah disajikan. Sebuah pertanyaan yang relevan adalah
bagaimana cara menentukan bentuk yang paling efektif dalam suatu situasi tertentu.
Sebuah ancangan yang sangat berguna atas pertanyaan ini adalah berdasarkan pada
pcrsyaratan pengolahan informasi dan komunikasi yang berbagai situasinya yang dihadapi
organisasi. Anggapan dasarnya adalah bahwa variasi-variasi dalam bentuk keorganisasian
dijelaskan oleh variasi dalam kebutuhan akan pengolahan informasi dan perbedaan dalam
kemampuan berbagai bentuk organisasi untuk mengolah dan mengkomunikasikan infor-
masi.
Mekanisme pengkoordinasian
c. Subsistem mandiri
d. Sumber daya lentur
e. Struktur mandiri
Meningkatkan kapasitas pengolahan informasi
2) Gabungan (Liaison)
4) Regu (teams)
Teori manajemen pada mulanya agak bersifat mekanis dalam pandangannya atas
interaksi manusia. Tujuan para anggota sebuah organisasi (atau setidaknya terlebur
dengan tujuan organisasi). Para karyawan dianggap menanggapi positif terhadap
wewenang dan didorong oleh imbalan keuangan. Gerakan hubungan kemanusiaan yang
dimulai dengan telaah Hawthorne yang terkenal antara tahun 1927 dan 1932 telah
membentuk konsep tentang organisasi sebagai sebuah sistem sosial. Motivasi temyata
didasari oleh lebih dari sekedar imbalan ekonomis. Kelompok kerja, rekan sekerja dan
scbagainya ternyata pcnting. Gaya kepemimpinan dianjurkan yang lebih meningkatkan
kepuasan pekerja dalam organisasi. Hasil-hasil riset keperilakuan (behavioral research)
tidak menunjuk kepada seperangkat tunggal prinsip tertentu, tetapi sebagian besar risel
memperlihatkan perlunya mempertimbangkan kebutuhan manusia dalam merancang
organisasi.
Motivasi adalah alasan seseorang untuk menjalankan sesuatu kegiatan. Hal ini
biasanya dijelaskan dalam istilah dorongan atau kebutuhan manusia. Kebuluhan
seorang manusia tidak tetap. Kebutuhan ini berubah dari waktu kewaktu bersamaan
dengan tingkat karimya, dan sementara kebutuhan tertentu mendapat lebih banyak
kepuasan.
Daftar Pustaka