Anda di halaman 1dari 4

Nama : Amir Nugraha

NIM : 043454033

NO_1

a. Peran sistem dalam mendukung keberlangsungan usaha yaitu sebagai berikut:


 Fungsi sistem pengendalian adalah memberikan informasi atau arahan yang
kepada pegawai tentang bagaimana agar mereka bisa memaksimalkan
kontribusinya untuk mencapai keseluruhan dari organisasi.
 Motivasi untuk mencapai tujuan, ketika seseorang paham harus mengerjakan
apa yang harus dikerjakannya namun dia tidak mengerjakannya karena tidak
memiliki motivasi untuk mengerjakannya. Hal ini disebabkan tidak adanya
kesamaan antara tujuan pribadi dan organisasi. Maka dari itu, dengan adanya
sistem pengendalian hal tersebut dapat dihindari dengan menyelaraskan
tujuan antara individu dan organisasi secara keseluruhan.
 Sistem pengendalian dapat membantu organisasi dalam menyelesaikan dan
membuat solusi alternatif dari permasalahan tentang keterbatasan
karyawannya. Keterbatasan karyawan dapat mencakup dalam hal kepandaian,
pengalaman, pengetahuan, fisik, maupun hal-hal lainnya.
b. Beberapa tipe pengendalian tindakan berikut:
 Pengendalian tindakan, pengendalian ini menitikberatkan kepada suatu
aktivitas yang dilakukan berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.
biasanya tipe pengendalian ini efektif digunakan oleh manajer yang sudah
mengetahui tindakan apa yang diperlukan dan dapat memastikan bahwa
tindakan tersebut dapat terwujudkan.
 Pengendalian hasil, pengendalian yang berorientasi terhadap hasil dan
performa akhir yang bertujuan memberikan motivasi dan gambaran kepada
pelaksana untuk mengetahui apa dampak yang dapat mereka rasakan apabila
sebuah tujuan berhasil ataupun gagal dikerjakan. Dasar dari pengendalian ini
yaitu berasal dari perencanaan dan perbandingan antara personil satu dengan
yang lainnya.
 Pengendalian personil dan lingkungan, pada pengendalian ini organisasi
memberikan landasan kerja, kemudian para pelaksana akan menggunakan
landasan tersebut untuk bertindak dan memotivasi dirinya sendiri.

NO_2

a. Untuk dapat merancang sebuah sistem pengendalian Merchant dan Stede mengatakan
diperlukan pemahaman atas beberapa konsep dasar sebagai berikut:
 Komponen operasi yang terpasang secara terus-menerus. Pengendalian
merupakan bagian dari sistem yang terintegrasi dari suatu organisasi, maka
rangkaian dari seluruh tindakan dan aktivitas organisasi harus berjalan secara
terus-menerus. Dalam kasus Amazon penggunaan kapasitas komputasi dengan
performa tinggi dan dengan kemampuan machine learning dalam menskalakan
lingkungan desain guna mempercepat pengembangan produk, menambah
efisiensi dan meningkatkan kecepatan masuk pasar merupakan bentuk
pengendalian dasar dari komponen operasi yang terpasang secara terus-menerus.
 Pengendalian manajemen di pengaruhi oleh manusia. Sistem pengendalian akan
berjalan efektif jika dilakukan dengan sungguh-sungguh serta motivasi dan
karakter manusia yang menjadi peranan penting dalam membangun sistem
pengendalian. Dalam sistem pengendalian ini karyawan memiliki hambatan
dalam mengoperasikan HPC sebab memiliki keterbatasan dalam mengakses,
namun manajer dengan sikap memberikan solusi untuk hal tersebut.
 Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak.
Perancangan dan pengendalian sistem yang baik dalam suatu organisasi tidak
secara langsung menjamin sebuah organisasi dapat mencapai tujuannya. Maka
dari itu, sistem pengendalian tidak dapat memberikan jaminan yang mutlak untuk
mencapai tujuan organisasi, akan tetapi dapat memberikan jaminan keyakinan
yang memadai. Dalam kasus Amazon Mickael Croze memebrikan jaminan
keyakinan kepada tim akan memberikan kebutuhan kapasitas yang berbeda-beda
agar setiap tim dapat mengakses lingkungan mereka sendiri-sendiri.
b. Manajemen memiliki empat fungsi utama dalam kegiatannya yaitu:
 Planning (perencanaan) meliputi pengaturan tujuan dan bagaimana cara untuk
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan ini merupakan fungsi utama dari
manajemen. Dari sini manajer dapat memperhatikan masa depan yang terkait
degan tujuan yang akan dicapai dan bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai.
 Organizing (pengorganisasian), dalam proses ini manajemen berfungsi untuk
memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya yang tersedia
untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan organisasi. Pengorganisasian
ini meliputi penugasan setiap aktivitas, pembagian pekerjaan ke dalam setiap
tugas yang spesifik dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk
mengerjakan beberapa tugas.
 Actuating (penggerakan) merupakan sebuah proses pelaksanaan dari
perencanaan yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan harus sejalan dengan
rencana yang telah disusun, maka semua sumber daya yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
 Controlling (pengendalian), agar pekerjaan sesuai dengan visi, misi, aturan
dan program kerja maka di perlukan pengontrolan guna untuk mengetahui
setiap penyimpangan-penyimpangan sejak dini. Sehingga dengan hal tersebut
dapat segera dilakukan koreksi, antisipasi dan penyesuaian-penyesuaian
sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan zaman.

NO_3

a. Proses penyusunan strategi dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:


 Menganalisis kebutuhan organisasi. kebutuhan organisasi mencakup apa
yang ingin dicapai dari strategi yang dibuat. Kebutuhan akan dibagi
menjadi tiga bagian yang nantinya akan dibuatkan prioritas
pelaksanaannya.
 Menganalisis keadaan yang terjadi. Metode analisis yang dapat digunakan
yaitu pendekatan analisis SWOT yang mencakup kelebihan, kekurangan,
peluang dan ancaman pada organisasi. kelebihan dan kekurangan ditinjau
dari sisi internal sedangkan ancaman dan peluang dilihat dari faktor
eksternal organisasi.
 Memilih strategi alternatif. Strategi dapat dibedakan menjadi strategi yang
cukup agresif namun berisiko atau strategi yang konservatif dengan
menghindari risiko besar.
b. Menghindari masalah yang diprediksi akan timbul di masa depan merupakan salah
satu dari pengendalian upaya untuk mengeliminasi kemungkinan terjadi masalah
yang harus dikendalikan. Berikut yang tergolong dari upaya yang harus dilakukan
untuk pengendalian atau eliminasi masalah:
 Mengeliminasi aktivitas. Bentuk yang dapat dilakukan dalam kategori ini
di antaranya adalah kerja sama, subkontrak, pembelian ari pihak lain dan
sebagainya.
 Otomatisasi. Otomatisasi memanfaatkan kemajuan teknologi dengan
memanfaatkan komputer, robot, mesin-mesin canggih maupun sistem
informasi terintegrasi. Otomatisasi merupakan sebuah cara yang paling
efektif untuk menghindari risiko kegagalan pencapaian tujuan, terutama
pada risiko yang terjadi karena kesalahan manusia.
 Sentralisasi. Untuk organisasi kecil, hal ini dapat diartikan sebagai segala
pengambilan keputusan yang harus dikonsultasikan dan sesuai keputusan
dari yang bertanggung jawab penuh dari organisasi tersebut. Dalam
lingkup organisasi yang lebih besar keputusan-keputusan yang diambil
harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan bagian yang terkait.
 Membagi/ menyebar risiko. Hal ini digunakan untuk membagi risiko
permasalahan yang bersifat fisik. Pembagian risiko dilakukan untuk
meminimalisir risiko dengan cara bekerja sama dengan pihak eksternal.
Salah satu contoh dari pembagian risiko yaitu memanfaatkan jasa
asuransi.

NO_4

Balance scorecard merupakan salah satu pendekatan untuk mengukur kinerja.


Dibentuknya sistem pengukuran ini bertujuan untuk mengombinasikan antara
pengukuran finansial dan non finansial sehingga dapat menyediakan informasi yang
lebih detail bagi para manajer. Pengukuran menggunakan balance scorecard dapat
mencakup berbagai dimensi pengukuran strategis dalam kegiatan organisasi seperti
faktor keuangan dan non keuangan, faktor internal dan eksternal, serta perspektif
jangka dan jangka pendek. Balance scorecard menggunakan empat pendekatan
perspektif pengukuran yaitu:
 Perspektif finansial.
 Perspektif customer.
 Perspektif process.
 Perspektif learning & growth.

SUMBER : BMP_EKSI4416 Sistem Pengendalian Manajemen

Anda mungkin juga menyukai