Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK

Nama Mata Kuliah : Sistem Pengendalian Manajemen


Kode Mata Kuliah : EKSI4416
Jumlah sks : 3 SKS
Nama Pengembang : Lasando Lumban Gaol, SE., M.Si., Ak., CA
Nama Penelaah : Lasando Lumban Gaol, SE., M.Si., Ak., CA
Status Pengembangan : Revisi
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : Edisi 1

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Sistem pengendalian dapat 20 Modul 1, Kegiatan Pembelajaran 1
berguna untuk membantu
manajemen dalam memutuskan
apa yang seharusnya dilakukan
oleh organisasi.
Jelaskan apa penyebab kegagalan
dalam pencapaian tujuan!
2 Dasar yang digunakan untuk 20 Modul 1, Kegiatan Pembelajaran 2
pengendalian berdasar pada
rencana awal yang sudah
direncanakan dan juga berdasar
pada perbandingan antara personil
satu dengan lainnya. Dengan
adanya pengendalian berorientasi
hasil ini, seluruh elemen dapat
mengetahui konsekuensi dari
segala yang dilakukannya.
Sebutkan dan jelaskan elemen dari
pengendalian hasil!
3. Pengetahuan yang luas dan 20 Modul 2, Kegiatan Pembelajaran 3
pengalaman sangat dibutuhkan
dalam proses pembuatan suatu
asumsi.
Sebutkan 3 (tiga) tahap dalam
proses penyusunan strategi!
4. Untuk membuat suatu organisasi 20 Modul 3, Kegiatan Pembelajaran 1
dapat mencapai suatu tujuannya
maka harus dimiliki suatu sistem
pengendalian manajemen yang
baik.
Sebutkan beberapa aspek yang
harus dipertimbangkan dalam
pengendalian yang baik!

5. Salah satu kegunaan sistem 20 Modul 3, Kegiatan Pembelajaran 3


anggaran keuangaan yang baik
adalah untuk membuat pimpinan
organisasi dapat mengambil
langkah stratejik yang tepat sesuai
dengan kondisi yang terjadi.
Sebutkan beberapa kegunaan yang
lain dari sistem anggaran yang
baik!

Nama : Phanya Fadiah Adlina


NIM : 041897196
Tugas I Sistem Pengendalian Manajemen
1. Penyebab kegagalan dalam pencapaian tujuan ialah:
a. Kekurang jelasan dalam memberikan arahan. Beberapa orang kadangkala gagal
menjalankan pekerjaan yang mudah, karena tidak benar-benar paham apa tujuan
sebenarnya dari yang dia kerjakan.
b. Motivasi untuk mencapai tujuan
Dengan adanya system pengendalian hal-hal yang merugikan organisasi dapat
dihindari dengan cara menyelaraskan antara tujuan individu dengan tujuan oraginisasi
secar keseluruhan
c. Keterbatasan individu.
Apabila arahan sudah jelas dan motivasi untuk mencapai tujuan sudah dimiliki oleh
para pegawai, namum pencapaian tujuan juga bisa jadi gagal dilakukan dikarenakan
keterbatasan orang tersebut untuk mencapai tujuan. Keterbatasan tersebut mencakup
keterbatasan dalm hal kepandaian, pengalaman, pengetahuan, fisik maupun hal-hal
lainnya. Degan adanya system pengendalian, masalh tersebut bisa dengan cepat
diketahui dan dibuatksn solusi alternatif untuk memecahkan permasalhan tersebut.
2. Elemen dari dari pengendalian hasil adalah sebagi berikut:
1. Pendefinisian dimensi kinerja. Pendefinisian ini diperlukan agar seluruh komponen
organisasi dapat memahamiapa yang sebnarnya diinginkan. Apabila target yang
diinginkan sudah jelas, maka diharapkan dapat meberikan gambaran kepada mereka
tentang bagaimana strategi pencapainnya.
2. Mengukur kinerja. Pada dasarnyacara pengukuran kinerja dibagi dalam dua kategori,
yaitu dengan ukuran finansial dan non-finansial. Ukuran dari aspek finansial dapat
diukur dari laba neto (net income), laba per saham (EPS), imbal hasil asset (ROA),
imbal hasil investasi (ROI), dan lainnya . Sedangkan aspek non-finansial berupa
tingkat pertumbuhan pasar kepuasan pelanggan, kepuasan kerja pegawai, dan lain-
lain.
3. Membuat target kinerja. Target kinerja kemudian akan dikembangkan sebagai standar
kerja di kemudian harinya. Pembuatan target kinerja yang jelas diharapkan dapat
mempengaruhi motivasi kerja, karena apabila target yang diinginkan dapat dengan
jelas tergambar akan memudahkan para personil untuk membuat tahapan untuk
mencapai tujuan tersebut dan selanjutnya memberikan motivasi untuk mencapai
tujuan.
4. Membuat skema hadiah dan hukuman (reward and punishment). Pemberian hadiah
dan hukuman merupakan elemen terakhir dari system pengendalian berorientasi hasil
ini. Hadiah dapat bisa berbentuk macam-macam seperti kenaikan gaji, bonus,
promosi, kesempatan pelatihan untuk meningkatkan kemapuan individu, dan masih
banyak lagi. Sementara hukuman dapat berupa penurunan pangkat, gaji, bahkan yang
terberat bisa sampai pemecatan. Pemberian skema hadiah dan hukuman inidiharapkan
dapat memberikan motivasi dan peringatan kepada para personil. Namun terkadang
pemberian skema hadiah dan hukuman dapat membuat suasana kerja menjadi tidak
nyaman dan hukuman dapat membuat suasana kerja menjadi tidak nyaman dan
menjadi hal yang cukup sensitive, hal ini terutama disebabkan oleh kurang jelasnya
aturan main dalam pemberian hadiah dan hukuman tersebut. Sehingga dibutuhkan
aturan yang jelas dan objektivitas dalam menilai seseorang berkaitan dengan
pemberian hadiah dan hukuman.
3. Proses penyusunan strategi dibagi menjadi tiga tahap adalah sebagi berikut:
1. Menganalisis kebutuhan organisasi. Kebutuhan organisasi mencakup apa yang igin
dicapai dari strategi yang dibuat. Kebutuhan dapat dibagi menjadi kebutuhan jangka
pendek, menengah, maupun Panjang. Pembagian kebutuhan inilah yang nantinya
dibuatkan prioritas pelaksanaannya.
2. Menganalisis keadaan yang terjadi. Metode analisi keadaan dapat menggunakan
pendekatan alasisis SWOT (strength, weakness, opportunity, thread) yang ruang
lingkupnya menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman pada
organisasi. Kelebihan dan kekurangan ditinjau dari sisi internal, sementara peluang
dan ancaman disebabkan oleh faktor diluar organisasi.
3. Memilih strategi alternatif. Setelah mengatahui kebutuhan yang ingin dicapai, dengan
mempertimbangkan pula keadaan yang terjadi pada saat ini. Langkah berikutnya
adalah proses pemilihan strategi alternatif. Strategi dapat dibedakan menjadi strategi
yang cukup agresif namum berisiko tinggi, atau strategi yang konservatif dengan
menghindari risiko besar.
4. Pengendalian yang baik mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu
a. Pengendalian harus berorientasi jangka Panjang;
b. Pengendalian dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuannya;
c. Pengendalian mempertimbangkan berbagai aspek ekonomis dan non-ekonomis.

5. Beberapa Kegunaan lain dari system anggaran adalah sebagi berikut:


1. Memperjelas perencanaan strategis yang sudah dibuat. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya bahwa anggaran merupakan tindak lanjut dari sebuah perencanaan strategis,
yang dituangkan dalam bentuk pembagian sumber daya keuangan. Sehingga keberadaan
anggaran ini dapat memperjelas pihak-pihak terkait mengenai seberapa besar tujuan yang
dituju berkaitan dengan pengorbanan keuanagn yang dikeluarkan.
2. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi antar-lini organisasi. Pada saat penyusunan
anggaran ini biasanya seluruh pihak yang terkait akan dikumpulkan untuk merumuskan
prporsi anggaran masing-masing. Sehingga pihak terkait tersebut dapat berkoodinasi
mengenai Langkah pencapain tujuan dan kerja sama yang akan dilakukan.
3. Sebagai bentuk pembagaian tanggung jawab untuk manajemen. Anggaran yang telah
disetujui seyogianya mempertegas pembagaian tanggung jawab setiap lini oragnisasi
yang terkait. Di samping itu juga digunakan untuk mempertegas pengotorisasian
pmbelanjaan anggaran masing-masing.
4. Sebagai dasar untuk evalusi kinerja. Anggaran yang telah disetujui Bersama adalah
sebuah komitmen kerja manajemen dalam pencapaian tujuannya. Sehingga dikemudian
hari komitmen tersebut akan dibandingkan dengan pencapaian sebenarnya di akhir
periode. Sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu dasar pimpinan organisasi untuk
menilai apakah kinerja lini operasional organisasi sudah berjalan dengan optimal atau
belum.

Anda mungkin juga menyukai