Anda di halaman 1dari 24

Nama : Zaga Raditya K.

NIM : F0311124

RMK Pertemuan ke 2 Chapter One : The Nature of Management Control Systems


Unsur-unsur Sistem Pengendalian Manajemen memiliki merencanakan strategi, membuat anggaran, mengalokasikan sumber daya, evaluasi atas kinerja dan penghargaan, mengalokasi pusat tanggung jawab, dan menetapkan harga transfer. Pengendalian manajemen menjadikan kewajiban bagi organisasi yang melakukan desentralisasi. Organisasi tersebut juga harus melakukan pengendalian yaitu, wajib ada beberapa perangkat yang dapat melakukan verifikasi bahwa tujuan organisasi menggunakan strategi tersebut dapat terlaksanakan dan tercapai.

Konsep Dasar Elemen-elemen Sistem Pengendalian . Setiap sistem pengendalian memiliki empat elemen: 1. Detector : melakukan pengukuran terhadap atas terjadinya prose-proses yang dikendalikan 2. Assessor : Melakukan perbandingan peristiwa yang terjadi dengan membandingkan standar atau hal yang seharusnya dilakukan. 3. Effector : Menentukan perilaku yang dilakukan pada saat assessor memerlukan hal yang seharusnya dilakukan. 4. Jaringan komunikasi : Menghubungkan informasi pada detector dengan assessor untuk memenuhi proses dalam komunikasi satu sama lain. Proses yang terjadi akan bermula pada saat detector mencari jaringan informasi tentang aktivitas. Detector dapat berwujud sistem informasi formal ataupun informal, yang dapat memberikan informasi kepada pimpinan tentang standard dan actual dalam aktivitas. Setelah informasi diterima, aktivitas yang tersimpan didalam akan dilakukan perbandingan terhadap standar berwujud hal-hal yang seharusnya terjadi dan dinilai pembenaran yang seharusnya dilakukan. Proses pembenaran dilakukan secara efektif, sehingga penyimpanan dapat diubah supaya aktivitas mengikuti standar yang seharusnya dilakukan. Hal

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 tersebut adalah proses dalam melakukan pengendalian manajemen. 2. Assessor. Perbandingan dengan Standar

Control Device

1. Detector. Informasi yang terjadi. 3. Effector.

Entity being controlled

Management Adalah Suatu organisasi terdiri dari sejumlah orang yang bekerja sama yang mempunyai tujuan yang sama. Dalam organisasi bisnis, tujuan utama adalah menghasilkan profit yang maksimal. Organisasi dipimpin oleh manajer, dan yang menjadi pimpinan utama adalah CEO Proses pengendalian manajemen adalah proses manajer untuk mengawasi bahwa implementasi strategi yang dilakukan dapat tercapai sesuai yang diharapkan sejal awal.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Systems Suatu system adalah cara untuk menentukan dalam sekelompok aktivitas yang bersifat dilakukan berulang-ulang. Hal tersebut memiliki karakteristik berupa rangkaian langkah-langkah yang berirama, terkoordinasi, dan berulang; yang dmaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jika seluruh sistem menjamin tindakan tepat untuk semua situasi, maka manajer manusia mungkin tidak diperlukan lagi.

Boundaries of Management Control Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak sistematis di antara ketiganya, pengendalian tugas merupakan yang paling sistematis, dan pengendalian manajemen terletak diantaranya. Formulasi strategi memfokuskan pada jangka panjang, sementara pengendalian manajemen terletak antaranya. Formulasi strategi menggunakan perkiraan kasar akan masa depan, pengendalian tugas menggunakan data akurat saat ini, dan pengendalian manajemen terletak diantaranya

Aktivitas

Sifat Akhir

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

Formulasi Strategi

Tujuan, strategi dan polisi

Management Control

Implementasi Strategi

Pengendalian Tugas

Efisien dan efektif, performa dari tugas individu

Management Control Activities Management control meliputi aktivitas : 1. Planning 2. Coordinating 3. Comunicating 4. Evaluating 5. Deciding 6. Influencing Management Control Pengendalian manajemen merupakan proses dimana manajer melakukan kontrol terhadap anggota organisasi untuk melaksanakan strategi organisasi. Pengendalian manajemen bukan berarti harus ditentukan secara akurat dengan strategi yang direncanakan pada awal. Contohnya adalah anggaran. Strategi seperti itu didasarkan pada situasi yang dipercaya ada pada saat rencana tersebut diformulasikan. Jika situasi ini telah berubah pada waktu penerapannya, maka tindakan yang ditentukan oleh rencana mungkin tidak lagi sesuai.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Goal Congruence Para manajer memiliki tujuan pribadi dan juga tujuan organisasi. Keselarasan tujuan (goal congruence) berarti, sejauh hal tersebut memungkinkan, tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk menjalankan organisasi ke arah tujuan strategisnya. Pengendalian manajemen merupakan satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang diinginkan. Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja finansial dan non finansial

Implementation Mechanism

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

Management Controls

Organization Structure

Human Resource Management

Culture

Strategy Formulation Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan-tujuan ini. Suatu tujuan tidak memiliki jangka waktu, tujuan akan tetap ada hingga tujuan tersebut diubah, dan itu jarang sekali terjadi. Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya muncul sebagai respons terhadap ancaman yang diterima atau kesempatan yang muncul Distinctions between Strategy Formulation and Management Control

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Formulasi strategi berbeda karena tidak bersifat sistematis. Proses yang dilakukan adalah menentukan keputusan strategi baru yang akan dilaksanakan, sementara pengendalian manajemen adalah proses dalam melakukan strategi tersebut. Task Control Pengendalian tugas yang dimaksud adalah hal yang di lakukan manajer untuk melakukan verifikasi bahwa tugas yang seharusnya dilaksanakan dapat dilakukan secara efisien dan efektif. Perbedaannya dengan pengendalian manajemen adalah bahwa sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah, sedangkan pengendalian manajemen tidak ilmiah. Pengendalian manajemen tentunya melibatkan kelakukan manajer, dan hal ini berbeda dibandingkan pengendalian tugas. Distinction between Task control and Management control

Strategy Formulation

Mangement Control

Task Control

Memperoleh sebuah bisnis yang Memperkenalkan produk baru atau mengkoordinasikan entry order tidak terkait merek dalam lini produk

Masukkan bisnis baru Tambahkan penjualan direct mail Mengubah debt equity ratio

menentukan anggaran iklan menerbitkan utang baru menerapkan minoritas

jadwal produksi iklan buku tv mengelola arus kas memelihara catatan personel

Mengadopsi kebijakan affirmative program rekrutmen action

Impact of the Internet on Management Control Revolusi informasi berkembang seiring dengan ditemukannya komputer dan internet. Manfaat banyak yang bias diperoleh dari internet yang semakin berkembang ini.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 1. Akses informasi lebih mudah dan cepat, melakukan perpindahan data sangatlah cepat dan dapat dilakukan oleh semua orang. 2. Komunikasi dengan target yang banyak, internet mempunyai jangkauan yang sangat luas dan dapat dioperasikan jutaan manusia. 3. Komunikasi berbiaya cukup rendah, penggunaan internet lebih hemat dibandingkan telepon 4. Konsumen lebih mudah mengakses produk, hal ini berbeda dengan telepon yang tidak bisa melakukan hal tersebut. 5. Pergeseran kekuatan dan kendali terhadap individu, konsumen dapat berlaku sebagai raja karena mempunya akses yang banyak Internet dengan mudah secara dramatis telah mengubah aturan permainan dalam bisnis ke sector konsumen individual. Internet juga memberi fasilitas koordinasi dan pengendalian melalui pemprosesan informasi yang efisien, namun internet tidak merubah fundamental yang melibatkan pengendalian manajemen. Hal tersebut terjadi sebab penerapan strategi menggunakan pengendalian manajemen secara esensial adalah proses social yang menyebabkan tidak dapat dilakukan secara otomatis dan maksimal. Akses data yang tersedia memberikan kontribusi pada penilaian yang diperlukan sehingga sistempengendalian lebih efisien. Berikut adalah beberapa penilaiannya :

1. Penentuan tujuan dari berbagai individu dengan organisasi. 2. Melakukan pengembangan berbagai tujuan dengan unit bisnis, departemen-departemen yang akan dinilai, dan area fungsional. 3. Menginformasikan strategi dan tujuan kinerja secara spesifik. 4. Melakukan penjelasan variable yang akan diukur dalam penilaian kontribusi individual terhadap tujuan organisasi. 5. Melakukan evaluasi kinerja yang actual relatif terhadap ekspetasi yang seharusnya terjadi dan pembuatan kesimpulan tentang kinerja manajer. 6. Melakukan penyelenggaraan untuk mengadakan peninjauan kinerja. 7. Mendisain struktur secara akurat dan tepat.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 8. Memberikan pengaruh terhadap individu dalam mengubah perilaku.

Walaupun internet

meningkatkan pemrosesan informasi,

tetapi elemen fundamental dari

pengendalian manajemen informasi tidak dapat digantikan dengan pendekatan dengan pendekatan semula.

Conclusion Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai tuntutan kepada manajer untuk mengendalian organisasi secara baik dan memenuhi standar berdasar asumsi tertentu. Menuntut perusahaan bekerja secara efektif dan efisien.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

CHAPTER 3 : Behavior in Organizations

Sistem pengendalian Manajemen yang bagus akan memberi pengaruh baik terhadap perilaku setiap individu organisasi. Suatu momen yang di terima dari hasil usaha setiap individu anggota organisasi dalam mencapai tujuan dalam upaya memenuhi tujuan perusahaan. Untuk memahami konsep penyelarasan tujuan, perlu diketahui factor yang mempengaruhi penyelerasan tujuan, yaitu sistem formal dan juga sistem informal. Sistem formal meliputi : rules dan metode sistematis dalam perencanaan dan juga metode pengendalian yang digunakan. Dalam bab ini juga dijelaskan sejumlah contoh struktur organisasi, sistem pengendalian manajemen yang baik harus sesuai dengan standar organisasi. Dan kemudian akan melakukan pembahasan mengenai pengontrol dan peran yang dilakukan di dalam organisasi, sebagai peran yang memiliki tanggungjawab penuh untuk mendisain dan menjalankan sistem pengendalian manajemen. Goal Congruence Setiap organisasi perusahaan tentunya mempunyai goal yang berbeda, tentunya sebagai pimpinan puncak akan berusaha untuk mencapai goal tersebut bersama anggota organisasi lainnya. Namun anggota organisasi belum tentu memiliki tujuan yang sama dengan pimpinan puncak. Tujuan utama dari Sistem Pengendalian Manajemen untuk mengupayakan terjadinya keselarasan tujuan. Dalam proses keselarasan tujuan, jadi walaupun tujuan nya berbeda setiap individu organisasi harus memberikan kontribusi yang baik terhadap goal perusahaan. Tentunya untuk mencapai goal yang sempurna sangatlah mustahil, sebab individu organisasi mengharapkan reward sebanyak mungkin sedakan organisasi juga menginginkan profit perusahaan setinggi mungkin. Dalam melakukan pengendalian manajemen, manajer berusaha mengubah perilaku anggota organisasi untuk melakukan aktivitas untuk kepentingan organisasi, untuk itu pimpinan harus bisa melakukan: 1. Motivasi terhadap individu perusahaan 2. Kontribusi yang baik untuk organisasi juga terhadap individu organisasi perusahaan.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Proses keselarasan tujuan dapat dilaksanakan melalui hubungan komunikasi antara pimpinan dan bawahan melalui berbagai konsep analysis. Tujuan pimpinan puncak diinformasikan pada bawahannya, yang dinilai akan turut membantu dalam memenuhi tujuan tersebut. Hal ini merpakan goal dari bawahan yang kemudian dilanjutkan kepada bawahannya lagi. Pada bawahan yang lebih bawah juga diharapkan mempunya tujuan yang sama dengan yang level atas sehingga kontribusi goal tercapai.

Informal Factors That Influence Goal Congruence Sistem formal dan informal akan mempengaruhi kelakuan manusia dalam organisasi, sehingga menyebabkan hal tersebut mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Sistem tersebut merupakan konsekuensi yang akan ditempuh. External Factors Norma-norma yang mencakup sikap, yang juga sering disebut etos dalam bekerja, hal tersebut diwujudkan dengan loyalitas individu terhadap organisasi, kegigihan, kiat, dan juga kebanggaan yang dimiliki individu dalam menjalankan tugas yang dilaksanakan. Internal Factors Budaya Salah satu factor yang sangat penting dalam nilai yang dianut dan norma perilaku dan asumsi yang dapat diterima baik secara implisit atau eksplisit dan dimanfaatkan di seluruh organisasi. Budaya perusahaan jarang mempunya perubahan dalam bertahun-tahun.

Gaya Manajemen Mempunya dampak yang besar dalam mengendalikan manajemen Sikap bawahan dapat menggambarkan apa yang mereka inginkan pada sikap atasan, sikap atasan tesrebut kemudian akan memberi petunjuk dalam bersikap sebagai pimpinan puncak.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

Organisasi informal Adalah organisasi yang dibentuk secara tidak formal atau ketidaksengajaan.

Persepsi dan Komunikasi Perpindahan informasi dengan menggunakan berbagai jalur bisa dilakukan formal juga dapat dilakukan informal.

The Informal Organization Terdapat 2 sistem pengendalian formal dalam organisasi yaitu disebut sebagai : 1. Sistem Pengendalian Manajemen atau MCS 2. Rules The Formal Control System Rules Beberapa aturan atau rules adalah pedoman kerja; yang berarti bahwa para pegawai diizinkan juga diharapkan untuk bertentangan dengan peraturan yang ada namun memberi kontribusi yang baik terhadap perusahaan. Contoh aturan yang memiliki nilai positif seperti latihan dalam menangani kebakaran. Sedangkan aturan yang lain adalah larang yang tidak boleh dilakukan dianggap illegal, tidak sesuai etis dan tentu saja tindakan tersebut tidak di inginkan oleh perusahaan.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Beberapa tipe rules : 1. Pengendalian fisik. Memberi keamanan terhadap barang fisik 2. Manual. Dilakukan secara manual 3. Sistem Pengamanan. Sistem yang diperlukan dalam menjaga keamanan. 4. Sistem Pengendalian Tugas. Pengendalian yang diperlukan saat tugas dilaksanakan

Basic Concepts 1. Kontrol Suatu organisasi harus dilaksanakan sesuai standar. yaitu harus ada standar untuk memastikan bahwa implementasi strategi dapat tercapai 2. Manajemen Setiap organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dan mempunyai tujuan yang sama, dalam organisasi bisnis memiliki tujuan utama untuk memperoleh profit yang maksimal. 3. Sistem Sistem adalah cara yang digunakan untuk melaksankan tugas dalam suat kelompok yang memiliki tujuan yang sama dan bersifat berulang-ulang. Formal Control Process Sebuah rencana strategis mengimplementasikan tujuan dan strategi organisasi. Semua informasi yang tersedia digunakan dalam pembuatan rencana ini. Rencana Strategis dikonversi ke anggaran tahunan yang berfokus pada pendapatan yang direncanakan dan biaya untuk pusat tanggung jawab individu. pusat tanggung jawab juga dipandu oleh aturan dan informasi formal lainnya.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 mereka melaksanakan opreations yang ditugaskan kepada mereka, dan hasilnya diukur dan dilaporkan. Hasil yang sebenarnya dibandingkan dengan orang-orang dalam anggaran untuk menentukan apakah kinerja cukup memuaskan. Jika itu, pusat bertanggungjawab menerima umpan balik dalam bentuk pujian atau hadiah lainnya. jika tidak, umpan balik mengarah ke tindakan korektif di pusat tanggung jawab dan kemungkinan revisi rencana. Goals and strategies

Rules

Other Information

Strategic Planning

Budgeting

Responsibility Center

Report actual versus plan

Types of Organizations strategi perusahaan memiliki pengaruh besar pada strukturnya. Jenis struktur, pada gilirannya, mempengaruhi desain sistem pengendalian manajemen organisasi. Meskipun organisasi datang dalam semua ukuran dan bentuk, struktur mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori umum: 1. struktur fungsional : dimana masing-masing manajer adalah reponsible untuk fungsi tertentu seperti produksi atau pemasaran. 2. Struktur unit bisnis : di mana manajer unit bisnis bertanggung jawab untuk sebagian besar kegiatan unit khusus mereka, dan fungsi unit bisnis sebagai bagian semi-independen dari perusahaan 3. struktur matriks : di mana unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Functional Organizations Bentuk fungsional organisasi melibatkan pendapat seorang manajer yang membawa pengetahuan yang khusus untuk menanggung pada keputusan yang berkaitan dengan berbagai fungsi tertentu, sebagai kontras dengan manajer yang memiliki tujuan umum yang tidak memiliki pengetahuan khusus. Seorang manajer pemasaran yang terampil dan manajer produksi terampil cenderung membuat keputusan yang lebih baik di bidangnya masing-masing yang akan menjadi seorang manajer yang bertanggung jawab untuk kedua fungsi.

Spesialis yang lebih terampil mampu melakukan pengawasan pada pekerja dalam fungsi yang sama lebih baik daripada generalis akan manajer tingkat yang lebih tinggi seperti terampil harus mampu memberikan supervisi yang lebih baik dari manajer tuas yang lebih rendah dalam fungsi yang sama atau serupa. Dengan demikian, keuntungan penting dari struktur fungsional adalah efisiensi. Functional Organizations Pros : Sesuai dalam lingkungan yang stabil Skala ekonomis dapat tercapai di sejumlah bagian Ketrampilan lebih berkembang dan bersifat fungsional Cocok untuk organisasi kecil ataupun organisasi sedang Cocok untuk organisasi yang mempunyai produk sedikit jenis

Functional Organizations Cons : Organisasi memiliki respon yang cenderung lambat Tidak efisien untuk mengambil keputusan Koordinasi kurang Tidak inovatif Pandangan terhadap tujuan menjadi organisasi terbatas, anggota organisasi hanya dapat memiliki pandangan pada bagian sendiri.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Business Unit Bentuk unit bisnis organisasi dirancang dengan tujuan memecahkan masalah yang melekat dalam struktur fungsional. Sebuah unit usaha, atau divisi, memiliki tanggung jawab untuk semua fungsi yang terlibat dalam memproduksi dan memasarkan produk tertentu. Manajer unit bisnis bertindak bahwa mereka adalah unit perusahaan yang terpisah. Mereka bertanggung jawab untuk merencanakan dan mengkoordinasikan pekerjaan dari fungsi yang terpisah. Kinerja mereka diukur dengan profitabilitas unit bisnis. Ini adalah kriteria yang baik karena profit mencerminkan kegiatan dari kedua pemasaran dan produksi.

Business Unit Pros : Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan cepat Penanggung jawab produk jelas Koordinasi antar fungsi baik Mudah beradaptasi dengan tuntutan luar Sesuai untuk organisasi berukuran besar Baik untuk organisasi yang menghasilkan banyak produk

Business Unit Cons : Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis Koordinasi antar unit bisnis sulit Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional Integrasi ataupun standarisasi antar produk sulit tercapai

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Matrix Structure Unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda Matrix Structure Pros : Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab tuntutan ganda lingkungan Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta lingkungan yang tidak stabil Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang

Matrix Structure Cons : Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal

Functions of the Controller Kami akan mengacu pada orang yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen sebagai controller. Sebenarnya, di banyak organisasi, judul dari orang ini adalah chief financial officer. Kontroler biasanya melakukan fungsi-fungsi berikut: Merancang dan mengoperasikan informasi dan sistem kontrol. Menyiapkan laporan keuangan dan repoerts keuangan Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, dan menganalisis program dan anggaran proposal dari berbagai segmen perusahaan dan mengkonsolidasikan mereka ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Pengawasan audit dan pengendalian akuntansi prosedur internal untuk memastikan validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap resiko pencurian dan penipuan, dan melakukan audit operasional. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan personel manajemen dalam hal yang berkaitan dengan fungsi pengendali.

Relation to The Line Organization Fungsi controllership adalah fungsi staf. Meskipun controller biasanya bertanggung jawab untuk desain dan pengoperasian sistem yang mengumpulkan dan informasi repoert, penggunaan informasi ini adalah tanggung jawab manajemen lini. biaya lainnya yang mungkin dapat mencakup pemantauan kepatuhan terhadap pembatasan pengeluaran yang ditetapkan oleh kepala eksekutif, mengendalikan integritas sistem akuntansi, dan menjaga aset perusahaan dari pencurian dan penipuan. seperti yang dinyatakan, bagaimanapun, controller tidak membuat atau menegakkan keputusan manajemen. Tanggung jawab untuk benar-benar berolahraga berjalan dari CEO turun melalui organisasi lini.

The Business Unit Controller Unit Bisnis pengendali pasti telah membagi loyalitas. Di satu sisi, mereka berutang kesetiaan kepada beberapa teh pengendali perusahaan, yang diduga bertanggung jawab atas opeartion keseluruhan dari sistem kontrol. Di sisi lain, mereka juga berutang kesetiaan kepada pengelola unit mereka sendiri, untuk siapa mereka memberikan bantuan staf.

Dalam beberapa perusahaan, unit usaha kontroler laporan kepada manajer unit bisnis, dan memiliki apa yang disebut hubungan garis putus-putus dengan controller perusahaan.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Di sini, general manager unit bisnis adalah atasan langsung kontroler, dan memiliki otoritas tertinggi dalam perekrutan, pelatihan, kepindahan, kompensasi, promosi, dan pemecatan pengendali dalam unit bisnis. Keputusan-keputusan ini jarang dilakukan, namun tanpa masukan dari controller perusahaan. Dotted Line Solid Line

Corporate Controller

Corporate Controller

Business Unit Manager

Business Unit Controller

Business Unit Controller

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Summary Manajemen senior jelas ingin organisasi untuk mencapai tujuannya, tetapi masing-masing anggota organisasi memiliki tujuan pribadi juga, dan ini tidak dalam semua hal yang konsisten dengan tujuan organisasi . Tujuan Central dari sistem pengendalian manajemen adalah untuk memastikan keselarasan tujuan, yaitu, sistem harus designe sedemikian rupa bahwa tindakan itu menyebabkan orang untuk mengambil dalam dirasakan kepentingan mereka juga dalam kepentingan terbaik organisasi.

Faktor-faktor informal memiliki pengaruh besar pada keselarasan tujuan. Yang paling penting dari faktor-faktor ini adalah budaya organisasi. setiap sistem kontrol harus mengakui bahwa organisasi informal ada di samping satu formal dan memperhitungkan ini dalam desain sistem. Gaya manajemen juga memiliki pengaruh besar pada kontrol. Tetapi bahkan dalam kasus terbaik , baik komunikasi dan interpretasi individu informasi pasti akan sempurna.

di samping faktor-faktor informal, proses pengendalian juga dipengaruhi oleh aturan, pedoman, dan prosedur yang membentuk sistem kontrol formal.

Perusahaan dapat memilih dari tiga struktur dasar organisasi: unit bisnis fungsional, dan matriks. Pilihan spesifik struktur organisasi: Fungsional, Unit Bisnis, dan matriks. Pilihan spesifik struktur organisasi mempengaruhi desain sistem pengendalian manajemen

controller bertanggung jawab untuk desain dan pengoperasian sistem kontrol, tetapi sebagai perwira staf, dia tidak membuat keputusan manajemen. Dalam perusahaan disusun dalam unit bisnis, hubungan yang tepat antara controller unit bisnis dan controller perusahaan selalu diperdebatkan.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

The just design and use of management control systems as requirements for goal congruence
upaya telah dilakukan dalam penelitian MCS secara empiris menunjukkan pentingnya keadilan. Namun, tidak ada pekerjaan teoritis yang berhubungan secara mendalam dengan preskriptif peran keadilan dalam desain MCS dan MCS yang digunakan. Telah menunjukkan bahwa setiap MCS memiliki kedua proses informal penggunaan desain fitur dan, atau cara-cara yang dapat dikelola. Manajemen MCS adalah subyektif, karena melibatkan manajer membuat keputusan dan bertindak dalam kaitannya dengan hasil dan prosedur bila sistem yang diterapkan dalam konteks tertentu. Oleh karena itu, persyaratan keadilan perlu dihubungkan baik dengan desain MCS dan subyektif penggunaan MCS. Dalam analisis, telah mempertimbangkan tindakan manajerial dan desain MCS dalam kombinasi dan menunjukkan yang kombinasi keduanya adalah kondusif untuk tingkat maksimum keselarasan tujuan dari waktu ke waktu. Upaya yang dibuat untuk menyatukan literatur tentang MCS, literatur terbaru tentang keadilan, model preskriptif dan bukti empiris, dan didalam jurnal ini telah mendaftarkan persyaratan hanya desain MCS dan penggunaan wajar MCS. Hal ini memungkinkan kita untuk akhirnya memberikan peran spesifik untuk aspek informal MCS digunakan yang sebelumnya telah dipelajari dari segi motif pengguna ', tapi tidak dalam hal konsekuensi mereka mungkin memiliki untuk keselarasan tujuan. Jurnal ini memberikan landasan teoritis untuk penelitian masa depan, yang merupakan langkah penting sebelum kemajuan dapat dibuat dalam aliran ini penting dari penelitian ke dalam peran keadilan dalam MCS. Selain itu, Jurnal ini telah mengembangkan sebuah model dari jenis keselarasan tujuan, sebagai akibat dari keadilan desain sistem dan penggunaan. Hal ini membuat kita dengan berbagai kemungkinan situasi keselarasan tujuan yang menyebabkan dinamika belajar yang berbeda dari waktu ke waktu. Sesekali keselarasan tujuan layak

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

Management control systems as a packageOpportunities, challenges and research directions Meskipun ada alasan yang baik untuk belajar MCS sebagai sebuah paket terdapat berbagai tantangan dalam melakukannya, tiga di antaranya akan dijelaskan dalam editorial ini. Yang pertama melibatkan kesulitan jelas mendefinisikan konsep MCS. Ini termasuk membuat perbedaan antara MCS dan informasi / sistem pendukung keputusan.

Selain itu, jika kita fokus pada kontrol daripada keputusan-dukungan, apakah yang MCS seharusnya mengontrol, apakah itu perilaku manusia atau artefak, seperti uang tunai atau aliran material, dan pada tingkat apa, organisasi, unit bisnis, manajemen, atau individu? Ketika parameter definisi MCS ditetapkan, masalah kedua muncul dari apa yang secara konseptual merupakan paket MCS, apa yang termasuk, apa yang ditinggalkan, dan mengapa? Sebuah konsepsi analitis, yang menyediakan pendekatan namun pelit cukup luas, diperlukan untuk mempelajari fenomena empiris. Abernethy dan Brownell ( 1997) menangkap masalah ini dalam menyatakan : " Jelas bahwa organisasi bergantung pada kombinasi dari mekanisme kontrol dalam pengaturan tertentu , namun hampir tidak ada yang diketahui tentang bagaimana efek dari salah satu kontrol diatur oleh tingkat ketergantungan simultan pada bentuk-bentuk lain ". Ketiga, ada tantangan dalam empiris mempelajari paket MCS karena mereka sering sistem yang sangat besar dan kompleks . Hal ini menciptakan kesulitan dalam Howfield dan / atau kasus peneliti studi mengumpulkan dan memahami kompleksitas yang ada di masing-masing elemen dari paket MCS dan kemudian melaporkan temuan mereka dalam artikel jurnal pada tingkat yang cukup abstraksi untuk membuat membaca dipahami . Selain itu, ada masalah dengan bagaimana peneliti survei menguji bentuk ini paket besar dan kompleks di seluruh organisasi sehingga hubungan sistematis dapat dibentuk . Ini termasuk kesulitan mengembangkan instrumen survei untuk menangkap fenomena yang mendasari dalam cara yang berarti serta mengumpulkan sampel cukup besar . Selain itu, sementara studi telah melihat sistem kontrol individual dan kadang-kadang dalam kombinasi, tantangannya adalah untuk memahami bagaimana semua sistem dalam paket MCS beroperasi sebagai suatu keseluruhan yang saling terkait .

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124 Control Systems in Multibusiness Companies: From Performance Management to Strategic Management

Tiga model kontrol mencerminkan konsepsi yang berbeda tentang hubungan antara perusahaan dan BU manajemen dalam perusahaan multibisnis. Ketiganya dimaksudkan untuk mempromosikan kesepakatan mengenai tujuan dan strategi melalui dialog pada preferensi dan kemungkinan. Ketiganya mengakui, memobilisasi dan mengeksploitasi pengetahuan lokal dalam mengejar tujuan organisasi dan strategi. Bagaimana kemudian perusahaan harus memutuskan model mana untuk memilih? Pertanyaannya adalah sangat relevan sejak tiga model telah disajikan sebagai universal yang berlaku. Para pendukung manajemen berbasis nilai menganggapnya sebagai lebih maju dari manajemen kinerja. Lainnya merekomendasikan Seimbang Scorecard dan model yang sama, mengklaim bahwa kontrol murni keuangan akan menyesatkan. Namun dalam banyak ruang rapat harus ada preferensi untuk kontrol dengan link ke laporan keuangan eksternal, yaitu apa yang kita sebut manajemen kinerja, sebaik mencerminkan ekspektasi pasar. Mengingat pembahasan di bagian sebelumnya, Jurnal ini percaya bahwa akan ada kecenderungan umum terhadap situasi yang digambarkan dalam Gambar 4. Di sini, dua dimensi berada dalam fokus: strategi perusahaan dan tingkat organisasi. Untuk strategi perusahaan yang berbeda dan tingkat organisasi, angka menunjukkan yang mana dari tiga jenis model kontrol dapat diharapkan untuk menjadi yang paling sukses.

Dalam konteks ini, 'sukses' berarti bahwa model kontrol memiliki pengaruh yang dominan terhadap manajemen multibisnis tetapi bahwa unsur-unsur dari model kontrol lainnya mungkin ada. Misalnya, karena manajemen kinerja telah lama menjadi metode yang mapan perencanaan dan tindak lanjut, dapat diharapkan memiliki pengaruh tertentu terlepas dari strategi perusahaan atau tingkat organisasi dalam pembahasan. Mengingat pernyataan ini, dan dari interaksi dengan jenis lain dari kontrol informal Gambar 4 harus dianggap sebagai penyederhanaan yang hanya menjelaskan sejumlah kecenderungan.

Jurnal ini percaya, bagaimanapun, bahwa ia menyediakan titik awal yang baik bagi perusahaan yang ingin menganalisis dan mengembangkan struktur kendali mereka.

Nama : Zaga Raditya K. NIM : F0311124

Anda mungkin juga menyukai