Reguler 1
2018-2019
Chapter 1
Buku ini memberikan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan analitis terkait dengan
bagaimana eksekutif senior perusahaan merancang dan menerapkan sistem manajemen yang
sedang berlangsung yang digunakan untuk merencanakan dan mengendalikan kinerja
perusahaan. Unsur-unsur sistem pengendalian manajemen meliputi perencanaan strategis,
penganggaran, alokasi sumber daya, pengukuran kinerja, evaluasi, dan penghargaan, alokasi
pusat tanggung jawab, dan pergantian/pemindahan harga. Pengendalian manajemen adalah
suatu keharusan di setiap organisasi yang mempraktikkan desentralisasi. Satu pandangan
berpendapat bahwa sistem kontrol manajemen harus sesuai dengan strategi perusahaan.
Basic Konsep
Control
Suatu organisasi juga harus dikendalikan untuk memastikan bahwa tujuan strategisnya
tercapai. Tetapi mengendalikan sebuah organisasi jauh lebih rumit daripada mengendalikan
mobil. Kami akan mulai dengan menggambarkan proses pengendalian dalam sistem yang
lebih sederhana.
1. Sebuah Detektor atau sensor-perangkat yang mengukur apa yang sebenarnya terjadi
dalam proses yang dikontrol. (melaporkan apa yang terjadi di seluruh organisasi saat
ini)
2. Perangkat Penilai yang menentukan signifikansi dari apa yang sebenarnya terjadi
dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau harapan. (membandingkan
informasi dari detektor dengan keadaan yang diinginkan untuk bisa mencapai tujuan
organisasi)
3. Perangkat efektor-(sering disebut "umpan balik") yang mengubah perilaku jika
assesor mengidentifikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut (mengambil
tindakan korektif sekali perbedaan signifikan antara keadaan aktual dan keadaan yang
diinginkan telah dirasakan)
4. Jaringan komunikasi- perangkat yang mengirimkan informasi antara apa yang harus
terjadi. penilai menunjukkan perlunya melakukannya. detektor dan penilai dan antara
penilai dan 8efektor. (memberi tahu manajer apa yang terjadi dan bagaimana hal itu
dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan)
Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu (dalam organisasi bisnis tujuan utama adalah untuk mendapatkan
keuntungan yang memuaskan). Proses pengendalian manajemen adalah proses di mana
manajer di semua tingkatan memastikan bahwa orang yang mereka awasi melaksanakan
strategi yang dimaksudkan.
Proses kontrol yang digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama dengan
yang ada di sistem kontrol yang lebih sederhana yang dijelaskan sebelumnya: detektor,
penilai, efektor, dan sistem komunikasi. Detektor melaporkan apa yang terjadi di seluruh
organisasi; penilai membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan; efektor
mengambil tindakan korektif terhadap perbedaan yang signifikan antara keadaan aktual dan
keadaan yang diinginkan; dan sistem komunikasi memberi tahu manajer apa yang terjadi dan
bagaimana hal itu dibandingkan dengan keadaan yang diinginkan.
Namun, ada perbedaan yang signifikan antara proses kontrol manajemen dan proses
yang lebih sederhana yang dijelaskan sebelumnya:
1. Standarnya tidak ditetapkan telebih dahulu. Melainkan, ini adalah hasil dari proses
perencanaan yang sadar. Dalam proses ini, manajemen memutuskan apa yang harus
dilakukan organisasi, dan bagian dari proses kontrol adalah perbandingan pencapaian
aktual dengan rencana ini.
2. Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis.
3. Kontrol manajemen membutuhkan koordinasi antar individu. Organisasi terdiri dari
bagian-bagian yang terpisah, dan kontrol manajemen harus memastikan bahwa setiap
bagian bekerja selaras dengan yang lain.
4. Hubungan dari memahami perlunya tindakan untuk menentukan tindakan yang
diperlukan untuk mematuhi hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas. Seorang
manajer yang bertindak sebagai penilai dapat memutuskan bahwa "biaya terlalu
tinggi" tetapi tidak melihat tindakan mudah atau otomatis dijamin untuk menurunkan
biaya sesuai dengan standar yang seharusnya. Istilah kotak hitam menggambarkan
suatu operasi yang sifatnya persis tidak dapat diamati. Berbeda dengan termostat atau
pengemudi mobil, sistem kontrol manajemen adalah kotak hitam. Kita tidak dapat
mengetahui tindakan apa yang akan dilakukan manajer ketika ada perbedaan yang
signifikan antara kinerja aktual dan yang diharapkan
5. Banyak kontrol manajemen yang bersifat seperti pengendalian diri sendiri; yaitu,
pengendalian tidak hanya dilakukan oleh perangkat pengatur eksternal seperti
termostat, tetapi oleh manajer yang menggunakan penilaian mereka sendiri daripada
mengikuti instruksi dari atasan.
Sistem
Suatu sistem adalah cara yang ditentukan dan biasanya dilakukan secara berulang
dalam menjalankan suatu kegiatan atau serangkaian aktivitas. Sistem dicirikan oleh
serangkaian langkah yang berirama, terkoordinasi, dan berulang yang dimaksudkan untuk
mencapai tujuan tertentu. Sistem kontrol manajemen, seperti yang telah kita lihat, jauh
lebih kompleks dan menghakimi. Banyak tindakan manajemen tidak sistematis. Manajer
secara teratur menghadapi situasi yang aturannya tidak didefinisikan dengan baik dan
karenanya harus menggunakan penilaian terbaik mereka dalam memutuskan tindakan
yang harus diambil. Efektivitas tindakan mereka ditentukan oleh skiil mereka dalam
berurusan dengan orang, bukan oleh aturan khusus untuk sistem (meskipun sistem dapat
menyarankan sifat umum dari respons yang sesuai). Jika semua sistem memastikan
tindakan yang benar untuk semua situasi, maka tidak akan ada kebutuhan bagi manajer
manusia.
Sistem yang terdapat dalam suatu perusahaan bisa dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Formulasi Strategi menggunakan perkiraan kasar dari apa yang akan terjadi di masa
depan sementara Pengendalian Tugas menggunakan data terkini yang akurat. Pengendalian
Manajemen menggunakan kombinasi dari kedua data tersebut.
Keselarasan tujuan berarti bahwa sebisa mungkin tujuan dari setiap individu dalam
organisasi harus sejalan dan konsisten dengan tujuan organisasinya. Sistem pengendalian
manajemen harus didesain dan dioperasikan sesuai dengan prinsip keselarasan tujuan.
Struktur organisasi menentukan peran, hubungan pelaporan dan tanggung jawab yang
menentukan proses pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Pengelolaan sumber daya
manusia berhubungan dengan proses seleksi, pelatihan, evaluasi, promosi dan terminasi
karyaan sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk
melakukan eksekusi strategi perusahaan.
Penekanan Pada Aspek Keuangan dan Non Keuangan (Financial and Nonfinancial
Emphasis)
Alat Bantu Dalam Pembentukan Strategi Baru (Aid in Developing New Strategies)
Formulasi strategi merupakan proses penentuan tujuan (goal) organisasi serta strategi-
strategi untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Tujuan (goal) tidak mempunyai batasan waktu. Mereka tetap ada sampai dilakukannya
perubahan. banyak perusahaan yang menetapakan tingkat Return on Investment (ROI) yang
memuaskan sebagai tujuan (goal) dari organisasinya namun banyak juga perusahaan yang
menetapkan pencapaian pangsa pasar yang besar sebagai tujuan dari organisasinya.
Strategi merupakan suatu perencanaan yang penting yang menunjukan arah organisasi
yang diinginkan oleh senior manajemen. Kebutuhan terhadap formulasi strategi biasanya
timbul sebagai respon dari adanya ancaman (threat), kesempatan (opportunity).
Seorang CEO baru biasanya mempunyai pandangan yang berbeda terhadap ancaman
dan kesempatan yang dihadapi oleh suatu perusahaan, oleh karena itu setiap terjadi
pergantian CEO biasanya terjadi pula perubahan atau pergantian strategi perusahaan.
Strategi untuk menangani ancaman atau kesempatan dapat muncul dari semua bagian
organisasi dan tidak mempunyai batasan waktu. Ide baru tidak semata-mata muncul dari
bagian Riset dan Pengembangan atau dari staf kantor pusat. Pada dasarnya setiap orang dapat
menyumbangkan ide-ide terbaik yang setelah mengalami proses analisa dan diskusi dapat
menjadi dasar dari suatu strategi baru. Tanggung jawab untuk malakukan formulasi strategi
tidak boleh dibebankan kepada orang atau suatu unit organisasi tertentu.
Analisa dari suatu ajuan strategi biasanya hanya melibatkan beberapa orang staff,
sementara pengendalian manajemen melibatkan semua unsur manajer serta staff nya di
semua tingkatan jabatan.
Task Control
Task control adalah sebuah proses yang digunakan untuk memastikan bahwa tugas
yang diberikan telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Task control memiliki sifat
transactional oriented dimana membutuhkan keterlibatan individu dan sesuai dengan
peraturan dalam MCS (Management Control System). Selain itu Aktivitas dalam Task
control juga berfungsi untuk mencapai keputusan yang optimal yang digunakan untuk
mengembalika kondisi out of control kepada kondisi yang telah di prediksi sebelumnya
walaupun dengan batasan tertentu dan juga untuk menghemat waktu bagi manajer.
Internet dalam bisnis dapat mengubah peran bisnis menjadi individual consumer sector
dan juga mengganti bisinis ke arah business commerce. MCS melibatkan informasi yang
dimana orgnaisasi membutuhkan infrastruktur untuk mengolah informasi tersebut. Internet
dengan yang menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mempercepat dan
mempermudah proses pengolahan data dengan error yang lebih sedikit. Selain itu internet
menyediakan data yang banyak bagi manajer sehingga memungkinkan manajer melaukan
customisasi dan personalisasi terhadap keputusan yang akan diambil dengan bentuk yang
berbeda beda dan dapat dengan cepat didistribusikan di setiap orang di dalam organisasi.
Kelebihan penggunaan Internet
Instant Access (Dapat memperoleh informasi dengan cepat bahkan hitungan detik)
Multi Targeted Communication (Dengan adanya website, dapat menjangkau banyak
orang)
Costless Communication ( Biaya lebih murah jika dibandingkan dengan cara
komunikasi tradisional menggukan telepon)
Abillity to display image (Dengan internet. Konsumen dapat melihat barang yang
dipasarkan oleh perusahaan)
Kontrol terletak pada sektor individual (Konsumen dapat mengakses web 24 jam, dan
membeli barang tanpa interupsi / pengaruh dari sales marketer)
Note : Internet dapat membuat kontrol menjadi lebih efisien dan efektif, namun tidak dapat
mengganti peran manajemen kontrol dikarenakan membutuhkan social dan behaviour process
dari manajer.
Chapter 2 : Strategi