KOORDINASI
OLEH:
PROGRAM STUDI S2
MANAJEMEN PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG
A.PENDAHULUAN
Pesaingan bisnis ataupun tujuan organisasi profit maupun non profit baik dari sisi
barang atau jasa, harus melakukan kegiatan scale up pada tingkat global maupun (global)
dalam pasardunia (competitionin world market), yang mengharuskan validitas dan reabilitas
dari data yang sumber informasi harus diuji dengan benar agar tidak terjadi kekeliruan atau
bias dalam pengambilan kesimpulan secara organisasi ataupun pribadi.
Sistem Informasi yang ada harus memuat pola manajemen yang sudah lama kita
kenala dalam prosesnya, ada perencanaan,ada pengedalian dan ada pemberi arahan dalam
makalah ini, penulis akan menggambarkan bagimana Sistem Informasi Manajemen dalam
fugsi manajemen koordinasi. Goyal (2003) mengatakan coordinating is the process of
identifying the entire job, dividing the job into convenient subjects/tasks, allocating sub-jobs
to person/group of persons and delegating authority to each so that the job is carried out as
planned1. Dalam artian bahwa dalam proses sistem Informasi manjemen koordinasi menata
dan memberikan garis koordinasi yang jelas dalam pengorganiasasian.
Dimana dalam pelaksanaanya, ada setiap level management yang memiliki fungs-
fungsi yang berbeda. Fungsi Penentu kebijakan, pelaksana kegiatan dan evaluasi dalam satu
piramida manajemen yang berbeda. Fungsi-fungsi manajemen yang ada harus memiliki
peranan yang berbeda dan Sistem Informasi yang berbeda agar tidak ada tumpamg tindih
1
Goyal, D.P. 2003. Management Information System: Managerial Perspectives. India:
MacMillan India Limited.
pelaksanan dan pemberian informasinya. Seperrti bagan Interaction of the Three Levels of
Management dibawah ini :
Dari bagan diatas, jelas kita melihat bahwa ada sekat garis komando, yang harus
ditembus oleh sistem Informasi Manajemen agar dapat memberikan Informasi yang ada.
Secara kuantitas Management Operating Jumlahnya lebih banyak daripada Middle
Mangement dan sampai pada Top Management. Tetapi jika dalam tanggug jawab atau
responsibility berlaku sebaliknya Top Management memiliki tanggung jawab yang berbeda
dan lebih pada sisi penerimaan, biaya produksi dan keutungan yang memerlukan wise policie
dalam penentuan high revenue dan objetivitas budget. Middel Management lebih pada
pengukuran dan penghitungan good atau service dalam usaha. Serta Operating Management
dalam skala produktifitas dan jasa pengadaan.
Hal ini tetap harus dikomandoi dalam suatu sistem management yang tepat dan
pemberian sistem infomasi manajemen yang handal. Berbagai tujuan spesifik tersebut
selanjutnya akan dianalisis, ditinjau kembali, dan diperbaiki (dimodifikasi) sesuai dengan
rencana dan kebijakan organisasi secara keseluruhan.Agar menjadi suatu kesatuan yang
tepat. Level perencanaan atau manajemen strategis merupakan tingkatan manajemen yang
menentukan pasar (bisnis) apa yang saat ini dan di masa depan akan dimasuki atau dijalankan
oleh perusahaan, sedangkan level berikutnya yaitu pengendalian manajemen bertanggung
jawab untuk menjabarkan lebih lanjut apa yang sudah ditetapkan oleh manajemen strategis
B.ISI
Dalam Sistem Informasi Manajamen Informasi adalah sumber daya yang bernilai (a
valuable resource). Hal ini menjadi sebuah gambar bahwa dalam fungsi manajemen
kooridnasi. Informasi dalam setiap level management harus di intervensi dengan tepat. Tetapi
kebanyakan dari kita memberikan pengertian yang sama anatra data dan infromasi tetapi hal
ini adalah frasa yang berbeda. Data menurut Kumorotomo dan Margono (1998, hal.10) Data
merujuk kepada fakta-fakta, baik berupa angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara
yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan semacamnya 2.Sedangkan informasi
adalah Goyal (2003, hal.9) tentang definisi umum Informasi adalah . “Information is data
that is processed and is presented in a form which assists Decision Makers. It may contain an
element of surprise, reduce uncertainty or provoke a manager to initiate an action 3.
Dalam pemrosesan data, data dan informasi menjadi satu kesatuan yang terpisahkan
tinggal dari mana sisi interface menerima. Segala Infromasi yang ada harus disimpan dalam
penyimpanan data atau database seseui dengan keinginan baik secar drive atau could sesuai
kemampuan organisasi yang ada sesuai dengan bangan di bawah ini.
Dari proses diatas bahwa unit timbal balik antara pemrosesan di dalam database, ini
mengartikan bawhawa ada hubungan yang searah dan harus dilakukan secara terus menerus
agar informasi yang ada menjadi mengalami pembaharuan sistem yang ada. Dalam sistem ini
akan menjadi sistem informasi manajemen dalam sistem manajemen yang ada akan menjadi
blok data yang akan di gunakan menjadi sistem informasi yang ada seperti bagan dibawah ini
2
Kumorotomo, Wahyudi dan Margono, Subando Agus. 2004. Sistem Informasi Manajemen:
Dalam Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University-Pres
3
Goyal, D.P. 2003. Management Information System: Managerial Perspectives. India:
MacMillan India Limited.
Dalam sistem Informasi diatas, data dirangkum berdasarkan tingkat operasional
manajemen yang ada. Tingkat operasional harus didesign untuk menerima informasi dan
aturan keputusan yang ada. Dalam hal ini aturan keputusan ini berdasarkan peringkasan data
yang ada. Perigkasan data ini menganut Keputusan manajemen dalam garis komando yang
jelas.
Keputusan organisasi tersebut masuk dalam sebuh unit masukan dan unit keluaran
yang jelas , sesuai dengan permintaan data yang ada. Permintaan data dalam informasi
manajemen Seperangkat elemen dari suatu sistem dapat pula dipahami melalui model sistem
yang umum (the general model of a system) yang terdiri atas 3 (tiga elemen utama, yaitu
input, proses, dan output. Sebuah sistem dapat memiliki satu atau banyak input, manakala
input-input tersebut akan diolah atau diproses melalui suatu proses transformasi yang akan
mengubah input .menjadi output. Hal ini didasari bagaiman data menagalami proses dalam
setiap sistem usaha manajemenn dan garis komando yang ada.
Dalam fungsi manajemen koordinasi, satu sangat berat untuk ditembus dalam
birokrasi dan administrasi adalah garis komando yang hiraki dan rigid. Hal ini menyebabakan
informasi yang jelas dalam proses pemberian informasi yang ada. Infromasi yang jelas dan
tegas menjadikan unit masukan dan keluaran harus jelas. Sesuai dengan bagan di bawah ini
Dalam hal diatas, sudah nampak jelas mana yang menjadi proses proses yang
ada dalam proses manajemen yang ada. Sehingga batasan atau boundary dalam sistem
manajeme koordinasi seperti dalam bagain bagan di bawah ini :
Dengan menempatkan informasi sebagai sumber daya yang esensial maka efisiensi
kerja dalam organisasi dapat dicapai. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen pun dapat
membantu menjembatani antara perencanaan dan pengendalian dalam organisasi seperti yang
tampak pada gambar di bawah ini
C.KESIMPULAN
Perencanaa(planning),pengorganisasian(organizing),mengkoreksi(directing),mengawa
si(evauating), pengendalian(coordinating), menggerakan, dan budgeting dalam rangka
menunjang tercapai sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi.
Sedangkan menurut penulis system informasi manajemen adalah sebuah alat atau sarana
pelayanan informasi baik komunikasi,kinerja,dan efektivitas kerja tim dalam
perencanaan,pengorganisasian dan pengawasan yang terangkai pada sebuah jaringan yang
saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan dari lembaga atau
organisasi.
TANGGAPAN, PERTANYAAN DAN MASUKAN