Anda di halaman 1dari 10

TEORI ETIKA

TERAPAN

PROGRAM STUDI S2 Oleh


MANAJEMEN PENDIDIKAN KRISTEN Suharman Hutauruk (190403006)
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TARUTUNG
Daniel Ibrani Hutabarat (190403018)
DALAM KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
etika berarti “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban (moral)”

PENGERTIA
N ETIKA

DEFINISI ETIKA SECARA ETIMOLOGI DEFINISI ETIKA SECARA TERMINOLOGI


Etika adalah sebuah istilah yang sangat sering kita meliputi berbagai aspek, yaitu tentang
dengar dalam beberapa perbincangan terlebih-lebih di baik dan buruk, tentang apa dan
era modern saat ini. Istilah “etika” pada dasarnya
merupakan kata yang berasal dari Yunani ethos. bagaimana perbuatan dan tujuan
Kata ethos ini dalam bentuk tunggalnya memiliki banyak manusia, mengandung nilai-nilai dan
makna antara lain: tempat tinggal yang biasa, padang norma-norma yang dapat dijadikan
rumput, kandang, kebiasaan, adat serta watak. Namun peraturan hidup dalam kehidupan
jika dalam bentuk jamaknya ta etha artinya adalah adat manusia sehari-hari.
kebiasaan.
PENGERTIAN ETIKA MENURUT PARA PAKAR

Drs. Sidi Gajalba


Drs. H.Burhanuddin
Drs. O.P.Simorangkir dalam sistematika Salam
K. Bertens
filsafat

ETIKA adalah teori ETIKA adalah cabang


ETIKA adalah tentang tingkah laku filsafat yang ETIKA meliputi
sebagai pandangan perbuatan manusia berbicara mengenai pengertian etika
manusia dalam dipandang dari segi nilai dan norma sebagai sistem nilai
berperilaku baik dan buruk, moral yang dan pengertian etika
menurut ukuran dan sejauh yang dapat menentukan sebagai filsafat
nilai yang baik. ditentukan oleh akal perilaku manusia moral
dalam hidupnyal
TUJUAN ETIKA

Tujuan etika yang dimaksud merupakan tujuan akhir dari setiap aktivitas manusia dalam hidup
dan kehidupannya yaitu untuk mewujudkan kebahagiaan. Tujuan utama etika yaitu
menemukan, menentukan, membatasi, dan membenarkan kewajiban, hak, cita-cita moral dari
individu dan masyarakatnya, baik masyarakat pada umumnya, khususnya masyarakat profesi.

ARISTOTELES menyebutkan bahwa kebahagiaan yang sempurna apabila ia telah melakukan


kebaikan, seperti kebijaksanaan yang bersifat penalaran dan kebijaksanaan yang bersifat kerja.
Dengan kebijsaksanaan nalar, dapat diperoleh pandangan-pandangan yang sehat dan dengan
kerja dapat memperoleh keadaan utama yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang baik. Hal
inilah menurut Aristoteles yang menjadi tujuan dari etika.

AL-GHAZALI menyebutkan bahwa ketinggian Akhlak (etika) merupakan kebaikan tertinggi.


Kebaikan-kebaikan dalam kehidupan semuanya bersumber pada empat hal:
– Kebaikan jiwa
– Kebaikan dan keutamaan badan.
– Kebaikan eksternal
– Kebaikan bimbingan
ETIKA DESKRIFTIF
ilmu pengetahuan yang berkaitan
dengan etika yang berusaha untuk
membuat deskripsi yang secermat
mungkin tentang yang dianggap baik
dan apa yang dianggap tidak baik, yang
berlaku atau yang ada di dalam
masyarakat.

ETIKA PRAKTIS
ETIKA NORMATIF RUANG etika yang mengacu pada
pengertian sehari-hari, yakni
etika yang berkaitan dengan
penyelesaian ukuran-ukuran kesusilaan LINGKUP persoalan etisyang dihadapi
yang dianggap benar yang seseorang ketika berhadapan
dilaksanakan oleh seseorang atau
sekelompok orang.
ETIKA dengan tindakan nyatayang harus
diperbuat dalam tindakannya
sehari-hari.

ETIKA INDIVIDUAL DAN


SOSIAL
etika individual adalah etika yang
bersangkutan dengan manusia sebagai
perseorangan saja.etika sosial adalah
etika yang membicarakan hubungan
antara perorangan dengan sekumpulan
masyarakat
ETIKA dapat membantu dalam
menggali rasionalitas moral
agama, seperti mengapa
Tuhan memerintahkan suatu
perbuatan.

ETIKA dapat membantu


menerapkan ajaran moral agama
ETIKA membantu dalam
menginterpretasikan ajaran
FUNGSI terhadap masalah-masalah baru
dalam kehidupan manusia,
agama yang saling
bertentangan.
ETIKA seperti masalah bayi tabung dan
euthanasia, yaitu tindakan
mengahiri hidup dengan sengaja
terhadap kehidupan makhluk.

ETIKA berfungsi untuk


membantu manusia mencari
orentasi secara kritis dalam
kehidupan dengan moralitas
yang membingungkan.
TEORI ETIKA TERAPAN

1. TEORI DEONTOLOGI – Etika yang berpusat pada kewajiban


• Deontologi tindakan menurut teori ini bila seseorang dihadapkan pada
situasi dimana harus mengambil keputusan, seseorang harus segera
memahami apa yang harus dilakukan tanpa mendasarkan pada
peraturan atau pedoman.
• Deontologi kaidah, suatu tindakan benar atau salah karena kesesuaian
atau tidak sesuainya dengan suatu prinsip moral yang benar.
• Deontologi monistik, teori ini mendukung suatu kaidah umum seperti
“the golden rule” sebagai prinsip moral tertinggi yang menjadi dasar
untuk menurunkan kaidah atau prinsip-prinsip moral lainnya.
• Deontologi pluralistik, teori ini dikemukakan oleh William David Ross
yang mengidentifikasi tujuh kewajiban moral pada pandangan pertama
(prime face).
2. TEORI TELEOLOGI
• Dalam dunia etika, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral
akan baik buruknya suatu tindakan dilakukan.
• Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang salah, tetapi
itu bukan ukuran yang terakhir, yang lebih penting adalah tujuan dan
akibat
• Betapapun salahnya sebuah tindakan menurut hukum, tetapi jika itu
bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik.
• Ajaran teleologis dapat menimbulkan bahaya menghalalkan segala cara.
• Dengan demikian tujuan baik harus diikuti dengan tindakan yang benar
menurut hukum. 
• Perbincangan “baik” dan “jahat” harus diimbangi dengan “benar” dan
“salah”. Lebih mendalam lagi, ajaran teleologis ini dapat menciptakan
hedonisme, ketika “yang baik” itu dpersempit menjadi “yang baik bagi diri
sendiri”
3. TEORI KEUTAMAAN
• Kebijaksanaan : seorang pemimpin yang memiliki sifat bijaksana
dalam segala urusan.
• Keadilan : mampu bersifat adil dalam menentukan pilihan.
• Suka bekerja keras : mau terus berjuang dalam bekerja, sehingga
pada akhirnya dapat menikmati hasil jerih payahnya yang baik.
• Hidup yang baik : tidak pernah melakukan hal-hal yang dapat
merugikan sekitarnya, dapat menikmati hidup dengan tenang,
nyaman dan tenteram.
SIMPULAN

1. Etika terapan sebagai ilmu memiliki pendekatan dan metode untuk yang sangat
berguna untuk menghasilkan suatu pandangan yang objektif sebagai suatu
pengetahuan yang dapat diterima dalam masyarakat dan terlepas dari
subyektivitas.
2. Sebagai ilmu terapan, etika terapan juga berusaha menyentuh berbagai
permasalahan etis yang terjadi dalam kelompok-kelompok khusus dalam
masyarakat untuk mempertahankan keberadaan nilai etika ditengah
perkembangan kolompok moral tersebut guna menjamin kesesuaian prilaku
mereka dalam interaksinya dengan masyarakat lain.
3. Dari berbagai permasalahan yang bersifat konkret dan faktual dalam kehidupan
manusia pada zaman modern ini etika terapan selalu berusaha mencari
penyelesaian dari berbagai kasus tersebut walaupun terkadang etika terapan
sebagai ilmu pengetahuan diterapkan setelah permasalahan itu dirasakan oleh
manusia akibat dari ilmu dan teknologi yang mereka kembangkan.

Anda mungkin juga menyukai