PROFESI
DOSEN PENGASUH : JURINUS NUHAM,SH;M.Hum
SEMESTER V. A.
Etika dan Tanggung jawab Profesi merupakan materi wajib yang harus
diikuti oleh mahasiswa hukum. Materi ini akan membahas atau
mendiskripsikan sekitar Etika dan Tanggungjawab Profesi. Pertama-
tama dijelaskan tentang pengertian dan sekitar etika yang meliputi
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, pengertian etika dari para
sarjana, sifat dan fungsi etika, macam-macam etika, beda Etika
dengan Etiket; tentang dan sekitar moral yang meliputi pengertian
moral, pengertian moral dari para sarjana.
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI
Etika tentang kesusilaan, yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam
masyarakat dan ilmu tentang apa yang baik, buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dgn nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
Secara etimologis etika berasal dari bahasa Yunani kuno Ethos yang berarti kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap. Aristoteles adalah filsuf pertama yang berbicara tentang etika
secara kritis, reflektif, dan komprehensif. aristoles pula filsuf pertama yang menempatkan
etika sebagai cabang filsafat tersendiri. Aristoteles dalam konteks ini lebih menyoal tentang
hidup yang baik dan bagaimana pula mencapai hidup yang baik itu. yakni hidup yang
bermutu/bermakna ketika manusia itu mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya. menurut
Aristoteles denaih apa yang mencapai tujuan hidupnya berarti manusia itu mencapai dirinya
sepenuh-penuhnya. manusia ingin meraih apa yang disebut nilai (value), dan yang menjadi
tujuan akhir hidup manusia adalah kebahagiaan.
Perilaku menjadi obyek etika, karena dalam perilaku manusia menampakkan berbagai model pilihan atau keputusan yang
masuk dalam standar penilaian atau evaluasi, apakah perilaku itu mengandung kemanfaatan atau kerugian baik bagi dirinya
maupun bagi orang lain.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya
dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang
baik.
· Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk, sejauh nya.
·
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku
manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan
dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi
kehidupan manusianya.
ETIKA PROFESI
Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah merupakan
sistim dari prinsip-prinsip moral termasuk aturan-aturan
untuk melaksanakannya.
Sumber tertib
kehidupan
bermasyarakat etika berkaitan dengan
kepedulian dan
tuntutan
memperhatikan
Sumber kehidupan orang lain.
pengendalian diri,
dan pengawasan.
Sumber orientasi tujuan hidup manusia.
URGENSI BERETIKA
Peran individu sebagai orientasi kontrol agar terhindar dari perilaku salah.
Dalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin oleh kaidah etika shg tdk keluar dari
link kebenaran.
Kepedulian dan tuntutan untuk memperhatikan kehidupan orang lain.
Tujuan hidup: baik buruk perbuatan manusia berkorelasi dgn tujuan kehidupanya.
B. Pengertian Profesi
Etika profesi adalah bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagia anggota umat
manusia melaksanakan profesi yang luhur itu secara baik, dituntut moralitas yang
tinggi dari pelakunya. Ada Tiga ciri moralitas yang tinggi itu adalah :
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi.
2. Sadar akan kewajibannya, dan
3. Memiliki idealisme yang tinggi.
Pengemban profesi hukum harus bekerja secara profesional dan fungsional, memiliki tingkat ketelitian,
kehati-hatian, ketekunan. kritis, dan pengabdian yang tinggi karena mereka bertanggung jawab kepada
diri sendiri dan sesama anggota masyarakat, bahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengemban profesi
hukum bekerja sesuai dengan kode etik profesinya, apabila terjadi penyimpangan atau pelanggaran kode
etik, mereka harus rela mempertanggungjawabkan akibatnya sesuai dengan tuntutan kode etik. Biasanya
dalam organisasi profesi, ada dewan kehormatan yang akan mengoreksi pelanggaran kode etik.
Nilai Moral Profesi Hukum
1. Profesi hukum merupakan salah satu profesi yang menuntut
pemenuhan nilai moral dari pengembannya. Nilai moral itu
merupakan kekuatan yang mengarahkan dan mendasari
perbuatan luhur. Setiap profesional hukum dituntut agar
memiliki nilai moral yang kuat. Franz Magnis Suseno
mengemukakan lima kriteria nilai moral yang kuat yang
mendasari kepribadian profesional hukum.
2. Nilai Kejujuran
organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.
Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi
sendiri. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya
Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya.
1.Modernisme
2. Kapitalisme
3. Materialisme
4. Liberalisme
5. Permisivisme
ETIKA SESUATU YANG MANUSIAWI
Etika sebagai sesuatu yg dibutuhkan manusia;
Etika sbg sesuatu yg bisa dilakukan oleh orang
pada umumnya;
Martabat seseorang bisa diukur dari etikanya;
Etika dari dan untuk manusia.
PERANAN ETIKA
Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi
kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar dan
bertanggungjawab dalam suasana pluralitas moral yang
kadang membingungkan.
PLURALITAS MORAL
pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp:
ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
INDIVIDUALIS,( ) MATERIALISTIS,() HEDONISTIS,()
ONSUMERISME ()
Kemandirian. Kemampuan
CIRI ETIKA PROFESI
1. Disinterestedness : tdk berorientasi pada pamrih unt
keuntungan diri sendiri.
2. Rasionalitas : dg menerapkan ilmu tertentu, mencari
yg terbaik, efisien & bertumpu pd pertimbangan
ilmiah;
3. Spesifitas fungsional : memiliki otoritas profesional yg
ditandai dg spesifikasi fungsi.
4. Universalisme : pengambilan keputusan didasarkan pd
apa yg menjadi masalahnya bkn siapa atau
keuntungan apa
Ciri Profesi
a. Intelectual character; mengutamakan panggilan kemanusiaan
b. Altruistik; anggota belajar secara kontinyu
c. Keberhasilannya tidak didasarkan pd keuntungan finansial; TJ Moral
Adanya organisasi/ asosiasi profesi, termasuk kode etik profesi; Concern with the truth
Brandeis
a. Adanya standar kualifikasi profesi.
PEKERJAAN
Klasifikasi pekerjaan
1. Pekerjaan dlm arti umum: pekerjaan apa saja yang
mengutamakan kemampuan fisik baik sementara/tetap unt
memperoleh upah;
2. Pekerjaan dalam arti tertentu, mengutamakan kemampuan
fisik/ intelektual, dengan tujuan pengabdian;
3. Pekerjaan dalam arti khusus, mengutamakan kemampuan
fisik dan intelektual, bersifat tetap dg tujuan memperoleh
pendapatan.
NILAI MORAL PROFESI (KEKUATAN YG MANUSIAWI Berani berbuat unt memenuhi tuntutan profesi;
MENDASARI/ MENGARAHKAN Menyadari kewajiban yg harus dipenuhi selama
PERBUATAN ) menjalankan profesi;
ADIL
Idealisme;
Obyektif.
PATUT
JUJUR
Manfaat positif bagi masyarakat.
Altruistik = (Mempublikasikan jurnal
atau mendaftarkan artikel).
Kemandirian = adalah kemampuan remaja dalam
berpikir, merasakan dan membuat
Profesi keputusan secara pribadi
berdasarkan diri sendiri
dibandingkan mengikuti apa yang
orang lain percayai.