Anda di halaman 1dari 30

MATAKULIAH : ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB

PROFESI
DOSEN PENGASUH : JURINUS NUHAM,SH;M.Hum

SEMESTER V. A.
Etika dan Tanggung jawab Profesi merupakan materi wajib yang harus
diikuti oleh mahasiswa hukum. Materi ini akan membahas atau
mendiskripsikan sekitar Etika dan Tanggungjawab Profesi. Pertama-
tama dijelaskan tentang pengertian dan sekitar etika yang meliputi
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, pengertian etika dari para
sarjana, sifat dan fungsi etika, macam-macam etika, beda Etika
dengan Etiket; tentang dan sekitar moral yang meliputi pengertian
moral, pengertian moral dari para sarjana.
ETIKA DAN TANGGUNGJAWAB PROFESI

Hubungan etika dan moral, hubungan moral, moralis, moralitas


dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya moralitas.
Tentang perbuatan manusia dan tanggung jawab yang meliputi
manusia dan perbuatan manusia yang dapat
dipertanggungjawabkan,
Manusia Sebagai Makhluk Yang Bersosial Dan Berbudaya
Hakekat Manusia sebagai Makhluk Sosial
kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal dan pikiran yang berkembang.
Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan
selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan
bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Manusia dikatakan makhluk sosial karena :

1.Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.


2.Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
3.Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4.Potensi manusia akan berkembang bila manusia hidup ditengah-tengah manusia.
5.Hakekat Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia sebagai makhluk berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan kebahagiaan. Karena yang
membahagiakan hidup manusia itu hakekatnya adalah sesuatu yang baik, benar, dan adil,
maka hanya manusia yang selalu berusaha menciptakan kebaikan, kebenaran, dan keadilan
sajalah yang berhak menyandang gelar
A. Pengertian Etika

pengertian pertanggung-jawaban dan faktor-faktor yang


mempengaruhi pertanggung jawaban. Tentang kebutuhan
manusia dan kerja, macam-macam kebutuhan manusia, kerja
dan klasifikasi kerja dan hubungan kerja dengan profesi.
Selanjutnya akan dibahas tentang profesi dan kode etik, meliputi
apa itu profesi, kriteria, ciri-ciri, macam-macam profesi, nilai-
nilai moral profesi dan profesi hukum, kode etik, pengertian dan
fungsinya serta hubungan kode etik dengan hukum positif.
Lebih lanjut dibahas tentang bidang-bidang profesi hukum
dengan kode etik dan tanggung jawab masing-masing bidang
profesi (Hakim, Jaksa, Polisi, Advokad, Notaris, dll).
B. Pengertian Etika

Etika tentang kesusilaan, yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam
masyarakat dan ilmu tentang apa yang baik, buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dgn nilai mengenai benar dan salah yang dianut
suatu golongan atau masyarakat.
Secara etimologis etika berasal dari bahasa Yunani kuno Ethos yang berarti kebiasaan, adat,
akhlak, watak, perasaan, sikap. Aristoteles adalah filsuf pertama yang berbicara tentang etika
secara kritis, reflektif, dan komprehensif. aristoles pula filsuf pertama yang menempatkan
etika sebagai cabang filsafat tersendiri. Aristoteles dalam konteks ini lebih menyoal tentang
hidup yang baik dan bagaimana pula mencapai hidup yang baik itu. yakni hidup yang
bermutu/bermakna ketika manusia itu mencapai apa yang menjadi tujuan hidupnya. menurut
Aristoteles denaih apa yang mencapai tujuan hidupnya berarti manusia itu mencapai dirinya
sepenuh-penuhnya. manusia ingin meraih apa yang disebut nilai (value), dan yang menjadi
tujuan akhir hidup manusia adalah kebahagiaan.
Perilaku menjadi obyek etika, karena dalam perilaku manusia menampakkan berbagai model pilihan atau keputusan yang
masuk dalam standar penilaian atau evaluasi, apakah perilaku itu mengandung kemanfaatan atau kerugian baik bagi dirinya
maupun bagi orang lain.
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya
dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata
Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang
baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang
baik.
· Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk, sejauh nya.
·
Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku
manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani
hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat
dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk
mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan
dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika
ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi
kehidupan manusianya.
ETIKA PROFESI
Etika sendiri sebagai bagian dari falsafah merupakan
sistim dari prinsip-prinsip moral termasuk aturan-aturan
untuk melaksanakannya.

ETIKA & SUSILA


Etika sama artinya dengan istilah Indonesia
kesusilaan,semacam bahasa berarti baik dan ”sila” yang berarti norma kehidupan
menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su)
perasaan batin atau kecenderungan hati seseorang untuk berbuat kebaikan.
Etika & Akhlak (budi)
etika merupakan bagian dari akhlak.
akhlak cakupannya menyangkut etos, etis dan estetika.
“Etos” menyangkut hubungan seseorang dengan sang Pencipta, “etis”
menyangkut sikap seseorang terhadap dirinya dan terhadap sesamanya dalam
kehidupan sehari-hari, “estetika” rasa keindahan yang mendorong seseorang
untuk berbuat baik dengan lingkungan alam semesta. Etika & Akhlak (budi)
Etika (profesi) hukum (sebagai bagian dari “ilmu akhlak atau sikap

akhlak”) mengatur kewajiban para anggota profesi


hukum (hakim, penuntut umum, advokat dan notaris,
dll) berperilaku yang dapat disetujui oleh orang-orang
yang adil
Akhlak = budipekerti
Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang
bersifat batin Sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu yang
berbicara tentang baik dan buruk dari suatu perbuatan.

Etika juga berbicara tentang baik buruk, tetapi konsep


baik buruk dalam ethika bersumber kepada kebudayaan,
sementara konsep baik buruk dalam ilmu akhlak
bertumpul kepada konsep kejadian atau konplik.
Dari segi ini maka dalam etika dikenal ada etika Barat,
ethika Timur dan sebagainya, sementara tidak mengenal
konsep regional.
Etika SEBAGAI KODE ETIK
Asas/nilai moral bagi anggota profesi tertentu

SEBAGAI FILSAFAT MORAL Ilmu tentang yang baik atau yg buruk


URGENSI BERETIKA
Etika mengarahkan penggunaan akal
budi untuk menentukan kebenaran
atau kesalahan dan tingkah laku
seseorang terhadap orang lain.

etika sebagai tata


Sumber ditegakkanya nilai- aturan mengenai baik
nilai kemanusiaan yang buruknya suatu
perbuatan yang
beradab, dan berkeadilan dikaitkan dengan
tujuan hidup manusia
itu sendiri

Sumber tertib
kehidupan
bermasyarakat etika berkaitan dengan
kepedulian dan
tuntutan
memperhatikan
Sumber kehidupan orang lain.
pengendalian diri,
dan pengawasan.
Sumber orientasi tujuan hidup manusia.

URGENSI BERETIKA
Peran individu sebagai orientasi kontrol agar terhindar dari perilaku salah.

Dalam Interaksi sosial, dikawal/dipimpin oleh kaidah etika shg tdk keluar dari
link kebenaran.
Kepedulian dan tuntutan untuk memperhatikan kehidupan orang lain.

Tujuan hidup: baik buruk perbuatan manusia berkorelasi dgn tujuan kehidupanya.
B. Pengertian Profesi

Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian


(keterampilan, kejuruan dan sebagainya) tertentu.
jenis profesi yang dikenal antara lain :
1. profesi hukum 2. profesi bisnis, 3. profesi kedokteran, 4.profesi
pendidikan (guru).

ciri-ciri profesi adalah :

a. suatu bidang yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus


menerus dan berkembang dan diperluas.
b.suatu teknis intelektual,
c.penerapan praktis dari teknis intelektual pada urusan praktis .
d. suatu periode panjang untuk suatu pelatihan dan sertifikasi.
e. beberapa standar dan pernyatan tentang etika yang dapat
diselenggarakan.
f. kemampuan memberi kepemimpinan pada profesi sendiri
g. asosiasi dari anggota-anggota profesi yang menjadi suatu kelompok
yang akrab dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggota.
h.pengakuan sebagai profesi,
i. perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung
jawab dari pekerjaan profesi.
j. hubungan erat dengan profesi lain.
B. Pengertian Etika Profesi

Etika profesi adalah bagian dari etika sosial, yaitu filsafat atau pemikiran kritis
rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagia anggota umat
manusia melaksanakan profesi yang luhur itu secara baik, dituntut moralitas yang
tinggi dari pelakunya. Ada Tiga ciri moralitas yang tinggi itu adalah :
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi.
2. Sadar akan kewajibannya, dan
3. Memiliki idealisme yang tinggi.

B. Pengertian Profesi Hukum


Profesi hukum adalah profesi yang melekat pada dan dilaksanakan oleh aparatur hukum dalam suatu
pemerintahan suatu negara. profesi hukum dari aparatur hukum negara Republik Indonesia dewasa ini
diatur dalam ketetapan MPR II/ 1993 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara.

Pengemban profesi hukum harus bekerja secara profesional dan fungsional, memiliki tingkat ketelitian,
kehati-hatian, ketekunan. kritis, dan pengabdian yang tinggi karena mereka bertanggung jawab kepada
diri sendiri dan sesama anggota masyarakat, bahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pengemban profesi
hukum bekerja sesuai dengan kode etik profesinya, apabila terjadi penyimpangan atau pelanggaran kode
etik, mereka harus rela mempertanggungjawabkan akibatnya sesuai dengan tuntutan kode etik. Biasanya
dalam organisasi profesi, ada dewan kehormatan yang akan mengoreksi pelanggaran kode etik.
Nilai Moral Profesi Hukum
1. Profesi hukum merupakan salah satu profesi yang menuntut
pemenuhan nilai moral dari pengembannya. Nilai moral itu
merupakan kekuatan yang mengarahkan dan mendasari
perbuatan luhur. Setiap profesional hukum dituntut agar
memiliki nilai moral yang kuat. Franz Magnis Suseno
mengemukakan lima kriteria nilai moral yang kuat yang
mendasari kepribadian profesional hukum.

2. Nilai Kejujuran

Nilai Kejujuran adalah dasar utama. Tanpa kejujuran maka


profesional hukum mengingkari misi profesinya, sehingga akan
menjadi munafik, licik dan penuh tipu daya. Sikap yang terdapat
dalam Nilai kejujuran yaitu :
a.Sikap terbuka, berkenaan dengan pelayanan klien,
kerelaan/keikhlasan melayani atau secara cuma-cuma.
b. Sikap wajar. Ini berkenaan dengan perbuatan yang tidak
berlebihan, tidak otoriter, tidak sok kuasa, tidak kasar, tidak
menindas, tidak memeras.
C. Prinsip-Prinsip dalam Kode Etik Profesi Hukum
Prinsip Dasar Etika Profesi
Dalam etika profesi ada beberapa prinsip-prinsip dasar yang perlu diketahui. Prinsip-prinsip ini melandasi pelaksanaan etika profesi,
diantaranya sebagai berikut :
1. Prinsip tanggung jawab
Semua tenaga kerja profesional sudah sepatutnya bekerja dengan diliputi rasa tanggung jawab yang besar. Pekerjaan harus dilakukan
secara serius dan baik sehingga hasilnya bisa maksimal. Dengan memiliki rasa tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan, maka
perusahaan dapat dianggap memiliki sumber daya manusia yang berkualitas.
2. Prinsip keadilan
Dalam menjalankan setiap pekerjaan dan tanggung jawab profesi, maka seorang karyawan atau tenaga kerja haruslah mengedepankan
keadilan. Keadilan ini harus diberikan kepada setiap orang yang berhak menerimanya termasuk dalam hal pekerjaan.
3. Prinsip otonomi
Bila Anda bekerja dan menempati suatu jabatan di dalam perusahaan, itu berarti Anda memiliki wewenang dan kebebasan dalam
menjalankan pekerjaan tertentu. Tentunya wewenang dan kebebasan ini harus dijalankan sesuai dengan kode etik yang dimiliki oleh
Anda sebagai seorang profesional. Dengan begitu setiap tugas yang dikerjakan dapat diselesaikan dengan baik.
4. Prinsip integritas moral
Yang dimaksud dengan Integritas moral disini adalah kualitas kejujuran serta prinsip moral dalam diri seseorang yang
harus dilakukan dengan secara konsisten dalam menjalankan profesinya. Tentunya konsistensi dalam menjalankan moral
ini berkaitan dengan profesionalitas.
Bagi seorang profesional harus memiliki komitmen terhadap dirinya untuk dapat menjaga kepentingan profesi itu
kepada diri sendiri dan masyarakat. Memiliki moral yang baik nantinya akan membawa Anda untuk bisa bekerja dengan
baik juga dan akan selalu mengutamakan kepentingan bersama.
D. Faktor Penyebab Pelanggaran Kode
Etik Profesi Hukum
Faktor penyebab pelanggaran kode etik profesi .

Tidak berjalannya control dan pengawasan dari masyarakat.

organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.

Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik profesi, karena buruknya pelayanan sosialisasi dari pihak profesi
sendiri. Belum terbentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya

Tidak adanya kesadaran etis da moralitas diantara para pengemban profesi untuk menjaga martabat luhur profesinya.

KESADARAN PROFESI HUKUM


Soerjono Sokanto meyebutkan bahwa ada lima unsur penegakan
hukum artinya untuk mengimplementasikan penegakan hukum di
Indonesia sangat dipengaruhi 5 faktor: 1.undang-undang
2.mentalitas aparat penegak
hukum 3. perilaku masyarakat
4.sarana
5.kultur
E. Penegakan Hukum dalam Profesi
penegakan hukum dalam profesi adalah mencari menang, bukan mencari benar.
Sebenarnya sejak awal reformasi kita sudah menyadari bahwa membangun supremasi
hukum tidak cukup membangun materi (substansi) serta aparat dan lembaga
(structure) penegak hukum saja melainkan juga, seperti diteorikan oleh Friedman,
harus membangun budaya (culture) yang bertumpu pada nilai-nilai moral dan etika,
apalagi bangsa kita dikenal oleh masyarakat se-antero dunia sebagai bangsa yang
berbudaya dan berperadaban.
Itulah sebabnya sejak awal reformasi kita sudah mulai mendiskusikan hegemoni
formalitas-prosedural hukum di atas moral dan etika yang, celakanya, terlanjur
tumbuh pesat pada masa Orde Baru. perintah penegakan moral dan etika dalam
hukum dan pemerintahan dengan mengatur agar pejabat publik yang mendapat
sorotan publik karena kebijakannya (misalnya diindikasikan korupsi atau melakukan
tindakan curang yang disorot publik) haruslah mengundurkan diri dari jabatannya
(tanpa harus berdalih menunggu putusan hukum dari pengadilan). Begitu juga,
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terlibat dalam masalah hukum dibebaskan dari
jabatannya sebagai PNS tanpa harus menunggu putusan
F ETIKA DAN TUJUAN HIDUP
Setiap mns ingin hidup bahagia, yaitu apabila terpenuhi
kebutuhan jasmani dan rohani
Bersifat relatif
Etika mengajarkan kebahagiaan sempurna melalui
kebenaran filosofis (memuaskan manusia umumnya,
jasmani-rohani di dunia) .
KRITERIA ORANG SUKSES (UNSTOPPABLE SUCCESS)

Sukses adalah : • Keseimbangan hdp


• Memberi manfaat bg orang lain
• Proses mencapai cita” mulia
HARTA
• Menikmati kemenangan (pandai bersyukur)
POPULARITAS
• Akhir yang baik.
JABATAN

1.Modernisme
2. Kapitalisme
3. Materialisme
4. Liberalisme
5. Permisivisme
ETIKA SESUATU YANG MANUSIAWI
Etika sebagai sesuatu yg dibutuhkan manusia;
Etika sbg sesuatu yg bisa dilakukan oleh orang
pada umumnya;
Martabat seseorang bisa diukur dari etikanya;
Etika dari dan untuk manusia.

PERANAN ETIKA
Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi
kritis untuk dapat mengambil sikap yang wajar dan
bertanggungjawab dalam suasana pluralitas moral yang
kadang membingungkan.
PLURALITAS MORAL
pandangan yg berbeda, munculnya pola hdp:
ETIKA MEMBANTU DALAM MENGAMBIL SIKAP YANG DAPAT
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
INDIVIDUALIS,( ) MATERIALISTIS,() HEDONISTIS,()
ONSUMERISME ()

TITIK TEMU HK & ETIKA


Kesamaan substansial dan orientasi terhadap
kepentingan dan tata kehidupan manusia
(tertib, adil, sejahtera)
Keduanya mengatur perbuatan manusia
sebagai manusia;
Hukum adalah implementasi atau “reinstitusionalisasi
“ dari etika;
Pemahaman hukum tidak sampai pada memahami
etika/moral akan menjadikan pemikiran tentang
hukum tidaK utuh.
TITIK TEMU HK & ETIKA
= apa artinya UU Nomor 34 tahun 2007 TN-TNG
Nilai,norma dan sengketa /Hk kalau tidak disertai
moralitas (Jiwanya) hukum adalah moralitas

Nilai nilai yang hidup dalam masyarakat membentuk


sistem nilai yang berfungsi sebagai pedoman/ acuhan
perilaku, tolak ukur kebenaran/kebaikan & cita-cita

SISTEM NILAI BERFUNGSI SBG KERANGKA ACUHAN UNT


MENATA KEHIDUPAN PRIBADI DAN/ATAU MASYARAKAT

NORMA HUKUM MERUPAKAN CERMINAN DARI NILAI TADI


HKM & ETIKA/MORAL

Hukum lebih dikodifikasi dari pada


moralitas, karena itu norma yuridis
mempunyai kepastian lebih besar Etika/moral Bersifat lebih subyektif
dan bersifat lebih obyektif Menyangkut juga sikap batin seseorang
Baik hukum maupun moral mengatur tingkah laku Sanksinya tidak dapat dipaksakan;
manusia, namun hukum membatasi diri pada tingkah Norma etis/moral didasarkan pada norma-norma yan
laku lahiriah saja. melebihi para individu & masyarakat. Masalah etika tida
Sanksinya dapat dipaksakan. Hukum dapat diputuskan dengan suara terbanyak.
didasarkan atas kehendak masyarakat/negara.
LAWYER
Pemahaman terhadap etika pada akhirnya membantu
kita untuk mengambil keputusan, diperlukan untuk
membuat pemahaman terhadap hukum secara benar.

APA ITU PROFESI ?

manfaat positif bagi masyarakat.

Profesi Altruistik (miliki Register).

Kemandirian. Kemampuan
CIRI ETIKA PROFESI
1. Disinterestedness : tdk berorientasi pada pamrih unt
keuntungan diri sendiri.
2. Rasionalitas : dg menerapkan ilmu tertentu, mencari
yg terbaik, efisien & bertumpu pd pertimbangan
ilmiah;
3. Spesifitas fungsional : memiliki otoritas profesional yg
ditandai dg spesifikasi fungsi.
4. Universalisme : pengambilan keputusan didasarkan pd
apa yg menjadi masalahnya bkn siapa atau
keuntungan apa
Ciri Profesi
a. Intelectual character; mengutamakan panggilan kemanusiaan
b. Altruistik; anggota belajar secara kontinyu
c. Keberhasilannya tidak didasarkan pd keuntungan finansial; TJ Moral
Adanya organisasi/ asosiasi profesi, termasuk kode etik profesi; Concern with the truth
Brandeis
a. Adanya standar kualifikasi profesi.
PEKERJAAN
Klasifikasi pekerjaan
1. Pekerjaan dlm arti umum: pekerjaan apa saja yang
mengutamakan kemampuan fisik baik sementara/tetap unt
memperoleh upah;
2. Pekerjaan dalam arti tertentu, mengutamakan kemampuan
fisik/ intelektual, dengan tujuan pengabdian;
3. Pekerjaan dalam arti khusus, mengutamakan kemampuan
fisik dan intelektual, bersifat tetap dg tujuan memperoleh
pendapatan.

NILAI MORAL PROFESI (KEKUATAN YG MANUSIAWI Berani berbuat unt memenuhi tuntutan profesi;
MENDASARI/ MENGARAHKAN Menyadari kewajiban yg harus dipenuhi selama
PERBUATAN ) menjalankan profesi;
ADIL
Idealisme;
Obyektif.
PATUT

JUJUR
Manfaat positif bagi masyarakat.
Altruistik = (Mempublikasikan jurnal
atau mendaftarkan artikel).
Kemandirian = adalah kemampuan remaja dalam
berpikir, merasakan dan membuat
Profesi keputusan secara pribadi
berdasarkan diri sendiri
dibandingkan mengikuti apa yang
orang lain percayai.

Intelectual character; mengutamakan panggilan kemanusiaan

b. Altruistik; anggota belajar secara kontinyu /menulis dng benar


& berkelanjutan

c. Keberhasilannya tidak didasarkan pd keuntungan finansial; Tujuan Moral

d. Adanya organisasi/ asosiasi profesi, termasuk kode etik profesi;

e. Adanya standar kualifikasi profesi.

Anda mungkin juga menyukai