ILMU PERUNDANG-UNDANGAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TUGAS II
1. Soal Polemik Aset Akademi TNI, Pemkot Magelang Akan Ikuti Keputusan Presiden
Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang, Jawa Tengah, akan mengikuti keputusan Presiden Joko
Widodo terkait polemik aset eks Mako Akabri. "Iya jelas. Kami menyerahkan kepada Bapak
Presiden, karena Bapak Presiden adalah kuasa pengelola aset negara, jadi semua aset negara
ini di bawah kewenangannya," kata Sekretaris Daerah Kota Magelang, Joko Budiyono,
kepada wartawan, Jumat (27/8/2021).
Joko mengaku telah melayangkan surat ke Istana tidak lama setelah logo TNI terpasang di
muka atas gedung kantor Wali Kota di Jalan Sarwo Edhie Wibowo Kota Magelang, Rabu
(26/8/2021) lalu. Surat itu juga ditujukan untuk Wakil Presiden, Ketua DPR RI, Menhankam,
Panglima TNI, Mendagri, Menkeu, Gubernur Jawa Tengah, DPRD Tingkat I dan
Kementerian Pertanahan. "Langsung kemarin tanggal 26 Agustus 2021 sudah kita kirim
langsung lewat kurir (utusan), langsung tidak via pos atau via jasa pengiriman, langsung kami
kirim kurir ke Bapak Presiden," kata Joko.
Joko mengungkapkan, surat yang ditujukan kepada presiden itu berisi permohonan bantuan
penyelesaian polemik aset yang melibatkan Akademi TNI tersebut. Dia berharap, pemerintah
pusat bisa turun tangan agar polemik ini tidak berkepanjangan.
Ia pun melampirkan dasar dan penjelasan historis bagaimana Pemkot Magelang bisa
menempati tanah dan bangunan eks Mako Akabri sejak 1 April 1985 itu. "Isi surat ke
presiden, mohon penyelesaian permasalahan aset ini, dimana permohonan kami ini
didasarkan kepada prasasti dan dokumen-dokumen serah terima aset dari Dephan ke
Mendagri pada tahun 1985 lalu," ujarnya. Joko menyatakan, siap dan menerima apa pun
keputusan Presiden nantinya.
Pertanyaan:
Bandingkanlah kekuatan hukum mengikat antara Keputusan Presiden dan Peraturan Presiden.
Jawaban :
2. Dalam kasus diatas yang berkaitan dengan pengelola aset negara dimana terjadi polemik
antara Akademi TNI dan Pemkot Magelang. Hal ini melibatkan banyak lembaga
kenegaraan seperti MPR, DPR dan DPD. Namun keputusan tertinggi ada di presiden,
namun peran MPR disini sebagai penengah dan lembaga negara DPR dan DPD yang
berada di bawah MPR juga turut dalam penyelesaian kasus diatas.
DPD kepanjangan dari Dewan Perwakilan Daerah merupakan lembaga perwakilan daerah
yang memiliki karakter keterwakilan berdasarkan daerah pada hakikatnya memiliki
karakter keterwakilan yang lebih luas dari DPR, karena dimensi keterwakilannya
berdasarkan seluruh rakyat yang terdapat pada daerah - daerah tersebut.
Perubahan tersebut merubah secara mendasar susunan MPR. MPR yang semula terdiri
atas anggota DPR, ditambah utusan-utusan dari daerah dan golongan-golongan, menjadi
MPR yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD. Salah satu dari tugas dan
wewenang dari DPR adalah menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan
pertimbangan DPD atas RUU APBN.
Sumber :
1. Buku ilmu perundang-undangan,Maria Farida Indrati S., dkk, Universitas
terbuka,Modul 6.
2. http://safaat.lecture.ub.ac.id/files/2014/03/Kekuatan-Mengikat-dan-
Pelaksanaan.pdf