Mata Kuliah :
Kriminologi
Oleh :
1. Jelaskan, apa yang menjadi penyebab timbulnya penipuan dalam interaksi melalui
media sosial?
Jawab : Perkembangan teknologi Internet telah memberikan begitu banyak kemudahan,
mulai dari mudahnya bertukar pesan dan informasi, sampai pada kemudahan seorang
pengguna yang ingin mempublikasikan karyanya agar dapat diketahui orang lain,
bahkan menghilangkan batasan generasi. Namun, penggunaan teknologi internet juga
dapat berdampak pada munculnya anggota masyarakat yang kurang bertanggung
jawab dengan melakukan tindakan yang mengganggu interaksi sosial yang terjadi.
Media social sebagai perantara interaksi yang menghubungkan korban dengan pelaku
memiliki peran dalam menciptakan kesan sungguh-sungguh pada interaksi yang terjadi.
Media social juga membuat penggunanya tanpa sadar membuka informasi tentang
dirinya terlaalu banyak. Keterbukaan ini memiliki resiko bagi penggunanya untuk
menjadi sasaran orang-orang yang mencari keuntungan. Praktik penipuan yang terjadi
dalam interaksi melalui media sosia terjadi karena adanya persepsi yang diberikan oleh
korban penipuan bahwa semua pernyataan. Tawaran dan ajakan yang disampaikan
oleh pelaku adalah sebuah realitas.
Pembentukan persepsi yang terjadi dalam diri korban adalah karena korban melakukan
konstruksi interpretif berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya terhadap semua
lambing yang diterimanya. Kepercayaan korban pada semua pernyataan, tawaran atau
ajakan yang diterima dari pelaku penipuan sebagai sebuah realitas realitas objektif
adalah hasil tipifikasi. Sebagai contoh adalah mudah tergiurnya seseorang dengan
hadiah yang ditawarkan, hal ini dapat terjadi karena faktor ekonomi yang kurang
Pelaku penipuan terencana terkadang telah terlebih dahulu mempelajari dan mengenali
profil koban. Sehingga dia dapat langsung menyesuaikan topik pembicaraan tentang
hal-hal yang disukai dan tidak disukai untuk menimbulkankesan bawha dia adalah
orang yag baik sehingga membuat orang lain percaya. Kepercayaan pada pelaku
membuat korban kurang peka dan tidak memperhatikan adanya kejanggalan situasi
yang dibuat oleh pelaku. Untuk dapat lebih memahami peranan media social dalam
menguatkan pesan verbal sehingga dapat di persepsi sebagai sebuah realitas .
2. Berdasarkan ilustrasi diatas coba jelaskan dengan contoh reaksi represif masyarakat
terhadap kasus penipuan yang terjadi!
Jawab : Represif yaitu suatu upaya yang dilakukan pada saat telah terjadi tindak pidana
atau kejahatan yang tindakannya berupa penegakan hukum (law enforcemenet)
dengan menjatuhkan hukuman. Penaggulangan dengan upaya represif dimaksudkan
untuk menindak para pelaku kejahatan sesuai dengan perbuatannya serta
memperbaikinya kembali agar sadar bahwa perbuatan yang dilakukannya merupakan
perbuatan yang melanggar hukum dan merugikan masyarakat, sehingga tidak akan
mengulanginya dan orang lain tidak akan melakukannya mengingat sanksi yang akan
ditanggungnya sangat berat. Dalam membahas sistem represif, tentunya tidak terlepas
dari sistem peradilan pidana Indonesia, yang didalamnya terdapat lima sub sistem yaitu
sistem kehakiman, kejaksaan, kepolisian, pemasyarakatan dan kepengacaraan yang
merupakan suatu keseluruhan yang terangkai dan berhubungan secara fungsional.
Dalam kasus penipuan menurut ajaran sosiologis dari Sutherland yaitu Semakin
maraknya praktik penipuan dalam interaksi media sosial terjadi karena adanya persepsi
yang diberikan oleh si korban penipuan bahwa semua pernyataan, tawaran dan semua
ajakan yang disampaikan oleh para pelaku menurut korban adalah sebuah realitas atau
kenyataan.
Sumber :
Buku materi SOSI4302 modul 4 - 5
http://jurnal.unpad.ac.id/jkip/article/view/9994
http://repository.ut.ac.id/4563/2/SOSI4302-M1.pdf
http://digilib.unila.ac.id/58299/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
http://eprints.umm.ac.id/37813/3/jiptummpp-gdl-gustiyaram-48578-3-babii.pdf