Anda di halaman 1dari 138

Etika Profesi

4 September 2020 1
PENGERTIAN ETIKA
Etika merupakan falsafah moral dan pedoman
cara hidup yang benar dipandang dari sudut
agama, budaya, dan susila (Mien Uno)Etika atau
etik sebagai pandangan manusiadalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik (Drs. O.P.
Simorangkir)etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal
(Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat)
Etika Didefinisikan sebagai "the discipline
which can act as the performance index or
reference for our control system". Dengan
demikian, etika akan memberikan semacam
batasan maupun standard yang akan mengatur
pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya.
(Martin [1993]
O Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul
dari kebiasaan") adalah cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moralEtika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.
Prolog
O Etika dalam kehidupan keseharian , sesuatu yang
tidak bisa dilepaskan. Apalagi dengan
perkembangan kehidupan social ekonomi budaya
dan teknologi yang mendorong munculnya gejala-
gejala moral yang fenomenal.
O Dalam dunia bisnis/profesinal, etika merupakan
prinsip-prinsip moralitas yang mengatur dan menjadi
pedoman bagi para pelaku bisnis/profesi.Mengingat
begitu pentingnya etika, hampir semua profesi yang
ada saat ini memiliki kode etika profesi yang
dituangkan ke dalam bentuk peraturan tertulis. Tentu
saja memiliki sanksi sebagaimana peraturan lainnya
bagi pelaku yang dianggap melanggarnya.
PENGERTIAN MORALITAS

O Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah


istilah manusia menyebut ke manusia atau
orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif.
O SISTEM NILAI TENTANG BAGAIMANA KITA
HARUS HIDUP SECARA BAIK SEBAGAI
INDIVIDU (MANUSIA)
Etika ?
O etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.Sebuah refleksi kritis dan rasional
mengenai nilai dan moral yang menentukan
dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku
hidup manusia, baik secara pribadi maupun
kelompok( Drs. H. Burhanudin Salam )
MACAM – MACAM ETIKA

O Meta-Etika sebagai suatu jalan menuju


konsepsi atas benar atau tidaknya suatu
tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika,
tindakan atau peristiwa yang dibahas
dipelajari berdasarkan hal itu sendiri dan
dampak yang dibuatnya.Etika Normatif
(studi penentuan nilai etika)1. Teori
Deontologi2. Teori TeleologisAliran Teleologis
terbagi atas :EgoismeUtilitarianismeetika
terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Etika Profesi
“ Norma dan Kaidah”

22 September 2020 1
PENGERTIAN ETIKA

O Etika merupakan falsafah moral dan


pedoman cara hidup yang benar dipandang
dari sudut agama, budaya, dan susila (Mien
Uno)
PENGERTIAN ETIKA

O Etika atau etik sebagai pandangan


manusiadalam berprilaku menurut
ukuran dan nilai yang baik (Drs. O.P.
Simorangkir)
PENGERTIAN ETIKA

O Etika adalah teori tentang tingkah


laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk, sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal (Drs. Sidi
Gajalba dalam sistematika filsafat)
Etika Didefinisikan

O Sebagai "the discipline which can act


as the performance index or reference
for our control system".
O Dengan demikian, etika akan
memberikan semacam batasan
maupun standard yang akan
mengatur pergaulan manusia didalam
kelompok sosialnya. (Martin [1993]
O Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti
"timbul dari kebiasaan") adalah cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral
O Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
Prolog
O Etika dalam kehidupan keseharian , sesuatu yang
tidak bisa dilepaskan. Apalagi dengan
perkembangan kehidupan social ekonomi budaya
dan teknologi yang mendorong munculnya gejala-
gejala moral yang fenomenal.
Prolog
O Dalam dunia bisnis/profesinal, etika merupakan prinsip-
prinsip moralitas yang mengatur dan menjadi pedoman
bagi para pelaku bisnis/profesi.
O Mengingat begitu pentingnya etika, hampir semua
profesi yang ada saat ini memiliki kode etika profesi
yang dituangkan ke dalam bentuk peraturan tertulis.
O Tentu saja memiliki sanksi sebagaimana peraturan
lainnya bagi pelaku yang dianggap melanggarnya.
PENGERTIAN MORALITAS

O Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah


istilah manusia menyebut ke manusia atau
orang lainnya dalam tindakan yang
mempunyai nilai positif.
O SISTEM NILAI TENTANG BAGAIMANA KITA
HARUS HIDUP SECARA BAIK SEBAGAI
INDIVIDU (MANUSIA)
Etika ?
O Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
O Sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai
nilai dan moral yang menentukan dan
terwujud dalam sikap dan pola perilaku
hidup manusia, baik secara pribadi maupun
kelompok( Drs. H. Burhanudin Salam )
MACAM – MACAM ETIKA

O Meta-Etika sebagai suatu jalan menuju


konsepsi atas benar atau tidaknya
suatu tindakan atau peristiwa.
O Dalam meta-etika, tindakan atau
peristiwa yang dibahas dipelajari
berdasarkan hal itu sendiri dan dampak
yang dibuatnya.
MACAM – MACAM ETIKA

Etika Normatif (studi penentuan nilai etika)


O 1. Teori Deontologi
O 2. Teori Teleologis
Aliran Teleologis terbagi atas :
Egoisme
Utilitarianismeetika terapan (studi
penggunaan nilai-nilai etika).
NORMA dan KAIDAH
NORMA & KAIDAH
O Suatu nilai yang mengatur dan
memberikan pedoman atau patokan
tertentu bagi setiap individu atau
masyarakat untuk bersikap dan
berperilaku sesuai dengan peraturan yang
telah disepakati bersama.
Ukuran
Ukuran yang menjadi pedoman tersebut yakni:
O PERINTAH, yang merupakan keharusan bagi
seseorang untuk berbuat sesuatu oleh
karena akibatnya dipandang baik.
O LARANGAN, yang merupakan keharusan
bagi seseorang untuk tidak berbuat oleh
karena akibatnya dipandang tidak baik.
Dalam pergaulan hidup, norma atau
kaedah terbagi dalam:

1. Norma Agama
2. Kesusilaan
3. Kesopanan
4. Hukum
Dalam aspek kehidupan dapat digolongkan
kedalam dua macam kaedah antara lain:

1. Aspek kehidupan pribadi meliputi:Kaedah


kepercayaan untuk mencapai kesucian hidup
pribadi atau kualitas hidup atau kehidupan
yang beriman
2. Kehidupan kesusilaan yang tertuju pada
kebaikan hidup demi tercapainya kesucian hati
nurani yang berakhlak luhur.
Aspek kehidupan antar pribadi
(masyarakat)

O Pleasant leaving together


(norma dalam pergaulan sehari – hari dalam
masyarakat).
O Peaceful living together
(Kaidah hukum yang tertuju kepada terciptanya
ketertiban, kedamaian, keadilan dalam kehidupan
bermasyarakat yang penuh dengan kepastian dan
ketentraman).
ETIKET

O Etiket berasal dari bahasa Perancis yakni


Etiquette yang berarti kartu undangan yang
digunakan Raja Perancis mengadakan
pertemuan resmi.

O Etiket adalah aturan sopan santun yang


disetujui masyarakat tertentu dan menjadi
norma serta panutan dalam bertingkah laku
sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan
PERBEDAAN ETIKA & ETIKET 1)
O Etika : niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan
atau tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk
sebagai akibatnya
O Etiket : menetapkan cara, untuk melakukan benar
sesuai yang diharapkan
PERBEDAAN ETIKA & ETIKET 2)
O Etika : nurani (bathiniah) bagaimana bersikap etis
dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran
dirinya
O Etiket : formalitas (lahiriyah), tampak dari luarnya
penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
O Etika : bersifat absolut, artinya tidak dapat
ditawar –tawar lagi, kalau perbuatan baik
mendapat pujian dan yang salah harus
mendapat sanksi
O Etiket : bersifat relatif, yang dianggap tidak
sopan dalam suatu kebudayaan daerah
tertentu belum tentu ditempat daerah lainnya
TEUKU JUNAIDI, SE,. M.Pi
Pembahasan
 1. Pengertian Profesi
 2. Etika Profesi
 3. Etika Perikanan
 4. Profesional & Profesionalisme
 5. Prinsip-prinsip yang menjadi tanggung
jawab seorang Profesional
Pengertian Profesi Didalam kode etik
profesi Perikanan
Profesi adalah kelompok lapangan kerja yang khusus
melaksanakan kegiatan yang memerlukan ketrampilan
dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan yang
rumit dari manusia,
Pemakaian dengan cara yang benar akan ketrampilan
dan keahlian tinggi, hanya dapat dicapai dengan
dimilikinya penguasaan pengetahuan dengan ruang
lingkup yang luas, mencakup sifat
manusia,kecenderungan sejarah dan lingkungan
hidupnya; serta adanya disiplin
Pengertian moral secara umum adalah suatu hukum tingkah
laku yang diterapkan kepada setiap individu untuk dapat
bersosialiasi dengan benar sesama manusia agar terjalin rasa
hormat dan menghormati.
Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan
manusia atau akhlak.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu.
Tanpa adanya moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari
sudut pandang yang sempit.
Moral berasal dari bahasa latin
yakni mos (jamak: mores) yang berarti kebiasaan,
adat. Kata mos (mores) dalam bahasa latin sama
artinya dengan etos dalam bahasa Yunani.
Di dalam bahasa Indonesia, kata moral
diterjemahkan dengan aturan kesusilaan ataupun
istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah
batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat
atau batasan perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik maupun buruk.
Pengertian moral menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) bisa diartikan sebagai berikut,
(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila:
kondisi mental yang membuat orang tetap berani,
bersemangat, bergairah, berdisiplin, dan sebagainya;
isi hati atau keadaan perasaan sebagaimana
terungkap dalam perbuatan:
ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita;
Merriam-Webster Hurlock
 Moral adalah mengenai  Definisi moral adalah
atau berhubungan dengan perilaku yang sesuai
apa yang benar dan salah dengan kode moral
dalam perilaku manusia, kelompok sosial. Moral
dianggap benar dan baik sendiri berarti tata cara,
oleh kebanyakan orang kebiasaan, dan adat.
sesuai dengan standar Perilaku moral
perilaku yang tepat pada dikendalikan konsep
kelompok atau masyarakat konsep moral atau
tersebut. peraturan perilaku yang
telah menjadi kebiasaan
bagi anggota suatu
budaya..
Menurut Para Ahli
Menurut Zainuddin Menurut Wiwit Wahyuning
Saifullah Nainggolan (2003)

 Pengertian moral adalah  Menurut Wiwit


suatu tendensi rohani Wahyuning, ketika
untuk melakukan seseorang berbicara
seperangkat standar dan tentang nilai moral pada
norma yang mengatur umumnya akan terdengar
perilaku seseorang dan sebagai sikap dan
masyarakat. perbuatan setiap inividu
terhadap kehidupan orang
lain.
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat
pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan
keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan
pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap
pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di
bawah kepentingan masyarakat.
3. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap
profesi akan selalu berkaitan dengan
kepentinganmasyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan
berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup
dansebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi
harus terlebih dahulu ada izin khusus.
 Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
 Memerlukan persiapan profesional yang alam dan
bukansekedar latihan.
 Memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan.•
 Mementingkan layanan di atas keuntungan
pribadi.
 Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalinerat
 Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal
iniadalah kode etik.
Etika ProfesiKode
 Etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku
sehari-hari di masyarakat maupun di tempatkerja.

MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN)


 Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah
lakudan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalamkehidupan sehari-hari.
Prinsip – prinsip dasar didalam etika profesi:
 a. Prinsip standar teknis
 b. Prinsip Kompetensi
 c. Prinsip Tanggung Jawab Profesi
 d. Prinsip Kepentingan Publik
 e. Prinsip Integritas
 f. Prinsip Obyektifitas
 g. Prinsip Kerahasiaan
 h. Prinsip Prilaku Profesional
URAIAN
 Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti
adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai
pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan
etika Keutamaan.
 Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau
buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak
dengan kewajiban.
 Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.
 Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan
pengembangan karakter moral pada diri setiap orang
III. Etika Perikanan dan Isu-isu Pokok Etika Perikanan:
 Seiring dengan program pemerintah untuk meningkatkan jumlah
penggiat usaha dibidang perikanan di Indonesia, maka muncul ribuan
wirausaha baru bidang perikanan, khususnya dibidang Perikanan
budidaya.
 Masyarakat yang sebelumnya berprofesi bukan “tukang ikan”, setelah
berlatih beberapa hari di P2MKP (Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan
dan Perikanan) yaitu lembaga pelatihan yang dimiliki dan dikelola oleh
para pelaku usaha yang mau berbagi pengetahuan dan ketrampilan
dalam usaha dibidang perikanan, Peserta pelatihan menjelma menjadi
“wirausahawan baru sebagai pembudidaya”.
 Ada yang tidak berhasil dan kembali pada profesi semula atau tetap
menganggur setelah mengikuti pelatihan, namun tidak sedikit yang
berhasil dan sukses dengan menerapkan hasil pelatihan
telah meningkatkan produksi usahanya, menambah karyawan atau
banyak yang mulai merintis usaha dibidang budidaya yang
sebelumnya tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang wirausaha
dibidang perikanan.
 Perikanan Indonesia ini akan maju pesat melalui program
pelatihan di P2MKP, Pembudidaya memang adalah ujung
tombak perikanan budidaya, untuk itu tumbuhnya
pembudidaya baru yang handal sangat diharapkan.
 Kegiatan budidaya khususnya dibidang perikanan
merupakan kegiatan usaha yang sangat komplek masalah.
 masalah terbesar wirausahawan dibidang budidaya
perikanan bukan hanya terletak pada ketersediaan
lahan, dana (modal) dan ilmu saja, namun jauh lebih
penting adalah pada kesiapan mental dan spritual pelaku/
pembudidaya itu sendiri.
 Tak terhitung berapa banyak pembudidaya ikan tergolong
besar di negeri ini yang tutup kolam dan gulung terpal,
padahal sudah mengeluarkan banyak modal dan tingkat
pengetahuan (ilmu) tentang teknik budidaya cukup
mumpuni.
 Namun sebaliknya, tidak sedikit pembudidaya kecil
dipelosok negeri yang tetap eksis dan tetap tersenyum
ketika harga pakan pabrikan melonjak naik.
 Kenapa bisa begini? Hasil pengamatan dan diskusi dengan
beberapa pembudidaya dilapangan, dapat disimpulkan
bahwa pembudidaya kecil nan eksis tadi sudah
menjalankan usaha budidaya ikan dengan
menggabungkan antara Hati, Nurani dan ilmu serta
keuletan yang tinggi.
 Apakah pembudidaya seperti diatas bisa dilahirkan
atau ditumbuhkan? Bukan suatu yang mustahil.
 Salah satu upayanya adalah disamping
memberikan ilmu tentang teknik budidaya yang
tepat, peserta latih (pembudidaya) harus dibekali
dengan pengetahuan dasar atau konsep berpikir yang
dalam mengarah pada spiritualitas tentang usaha yang
dikelola.
 Berdasarkan studi pustaka, pengalaman dilapangan,
diskusi dan berbagi pengetahuan dengan beberapa
pembudidaya yang berhasil serta peneliti dan
perekayasa perikanan budidaya, referensi bacaan
/tulisan dalam artikel berjudul “Etika budidaya
ikan” yang kiranya dapat menjadi bahan
pembelajaran bagi pembudidaya pemula.
Tujuan memahami Etika Pembudidaya Ikan

 Pembudidaya baru tidak mengalami kegagalan serupa


yang pernah dialami oleh para pembudidaya
sebelumnya.
 Pembudidaya dapat memahami karakteristik
lingkungan dan potensi yang dapat dikembangkan.
 Mengajak pembudidaya perairan untuk kreatif
berpikir dan berkarya
 Membentuk mental dan spiritual pembudidaya yang
tangguh
Apa itu BUDIDAYA?
 Kata budidaya dalam beberapa literatur diterjemahkan
berbeda-beda, namun mengandung makna yang hampir
sama yaitu: Usaha yang bermanfaat dan memberikan hasil,
dengan menggunakan suatu sistem untuk memproduksi
dibawah kondisi buatan.

 Budidaya perikanan umumnya disebut budidaya perairan


atau akuakultur, mengingat organisme air yang
dibudidayakan bukan hanya dari jenis ikan saja, tetapi
organisme air lainnya seperti kerang-kerangan (Bivalve),
udang (Crustacea) dan tumbuhan air (Hidrophytic). Istilah
akuakultur diambil dari bahasa Inggris yaitu aquaculture.
 Menurut Bardach dkk., Akuakultur merupakan
upaya produksi biota atau organisme perairan
melalui penerapan teknik domestikasi (membuat
kondisi lingkungan yang mirip dengan habitat asli
organisme yang dibudidayakan), penumbuhan
hingga pengelolaan usaha yang berorientasi
ekonomi.
 Namun terlepas dari arti budidaya yang sudah ada,
mari kita mencoba kaji lebih dalam makna
BUDIDAYA.
 Bila kata budidaya dipenggal (BUDI – DAYA)
maka akan didapat dua kata mengandung makna
yang masing-masing berdiri sendiri.
 Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, BUDI adalah alat batin yg merupakan
paduan akal dan perasaan untuk menimbang baik
dan buruk.
 Sedangkan DAYA adalah kemampuan melakukan
sesuatu atau kemampuan bertindak.
 Kalau digabungkan makna dari dua kata tersebut,
berarti BUDIDAYA adalah Paduan Akal dan
Perasaan (naluri) serta tenaga untuk menciptakan
suatu kegiatan yang bermanfaat/menguntungkan.
 Menyikapi makna Budidaya diatas berarti seorang
pembudidaya disamping memiliki bekal ilmu dan
pengetahuan tentang teknik budidaya yang baik
juga harus membekali diri dengan perasaan dan
naluri yang baik pula.
 Dengan naluri yang baik pembudidaya diharapkan
dapat kreatif mengatasi masalah di lapangan,
diantaranya kreatif mengatasi masalah pakan,
penanggulangan penyakit, pemilihan induk dan
bibit yang baik (unggul), menentukan jadwal
panen dan sampai kepada yang paling utama
manajemen kualitas air.
 Untuk mengasah ketajaman naluri pembudidaya
dapat melalui tuntunan dengan metode mengenal
lebih dekat tentang Air sebagai media utama dan biota
yang dibudidayakan, dengan kata lain pembudidaya
harus “bersatu” dengan air dan organisme yang
dipeliharanya.
 Upaya untuk menimbulkan naluri budidaya yang baik
dapat melalui jalan yang akan dijabarkan dibawah ini.
Air adalah Mahluk Hidup?
 Profesor Masaru Emoto, seorang peneliti dari Hado
Institute di Tokyo, Jepang pada tahun 2003 melalui
penelitiannya mengungkapkan suatu keanehan pada
sifat air.
 Melalui pengamatannya terhadap lebih dari dua ribu
contoh foto kristal air yang dikumpulkannya dari
berbagai penjuru dunia, Emoto menemukan bahwa
partikel molekul air ternyata bisa berubah-ubah
tergantung perasaan manusia disekelilingnya, yang
secara tidak langsung mengisyaratkan pengaruh
perasaan terhadap klasterisasi molekul air yang
terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen.
 Dr. Emoto berkeliling dunia melakukan percobaan
dengan air di Swiss, Berlin, Prancis, Palestina, dan ia
kemudian diundang ke Markas Besar PBB di New
York untuk mempresentasikan temuannya pada
bulan Maret 2005.
 Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa
“membaca” tulisan, dan bisa “mengerti” pesan.
Dalam bukunya The Hidden Message in Water, Dr.
Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat bisa
merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact
disk.
 Emoto juga menemukan bahwa partikel kristal air
terlihat menjadi “indah” dan “mengagumkan”
apabila mendapat reaksi positif disekitarnya,
misalnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan.
 Namun partikel kristal air terlihat menjadi “buruk”
dan “tidak sedap dipandang mata” apabila mendapat
efek negatif disekitarnya, seperti kesedihan dan
bencana.
 Lebih dari dua ribu buah foto kristal air terdapat
didalam buku Message from Water (Pesan dari Air)
yang dipajangnya sebagai pembuktian kesimpulannya,
sehingga hal ini berpeluang menjadi suatu terobosan
dalam meyakini kebesaran keajaiban alam.
 Emoto menyimpulkan bahwa partikel air dapat
dipengaruhi oleh suara musik, doa-doa dan kata-kata
yang ditulis dan dicelupkan kedalam air tersebut.
 Dr. Masaru Emoto memang tidak secara langsung
menyebutkan bahwa air adalah mahkluk atau benda hidup,
namun paling tidak pesan yang diungkap Emoto
menggambarkan bahwa air adalah benda atau mahluk
hidup yang membutuhkan perlakukan atau adab khusus.
 Sebenarnya secara tidak langsung pula Emoto telah
mengungkapkan kebenaran keterangan dalam Al-Quran:

“……Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang


hidup” (Q.S. Al Anbiya:30)
 Berkaitan dengan budidaya, informasi tentang air
ini jelas sangat penting untuk diketahui dan
dipahami oleh pembudidaya.
 Seorang pembudidaya harus benar-benar bisa
“bersatu” dengan air sebagai media usahanya. Air
mempunyai “hak” untuk menerima atau tidak
biota (ikan) dimasukkan dalam “dirinya”.
 Maka dari itu pembudidaya harus memperlakukan
air dengan benar sesuai dengan kaidah budidaya
yang baik (menjaga kualitas air), dan juga yang tak
kalah penting “meminta izin” dan “berharaplah”
terhadap air dengan baik, berdoa menurut Agama
dan kepercayaan masing-masing setiap
melakukan aktifitas di air/kolam.
TERIMA KASIH
Teuku Junaidi
1.Pengertian Perikanan Berkelanjutan dan Sistem
Budidaya Perikanan Berkelanjutan (sustainable
aquculture)
 Adalah perikanan yang meliputi komponen-komponen fisik,
biologi, sosial ekonomi, lingkungan dan manusia yang
berjalan secara ideal untuk saat ini dan yang akan datang.
 Sistem perikanan berkelanjutan adalah sebagai alternatif-
alternatif untuk mencapai tujuan sistem budidaya perikanan
yang dapat menguntungkan secara ekonomi dan aman secara
lingkungan.
 Dan juga dapat diartikan sebagai keberhasilan dalam
mengelola sumberdaya untuk kepentingan perikanan
dalam memenuhi kebutuhan manusia, sekaligus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas
lingkungan serta konservasi sumberdaya alam.
 Perikanan Budidaya berwawasan lingkungan selalu
memperhatikan kwalitas sumberdaya lahan baik
tanah dan air serta lingkungan, manusia,
hewan/ternak, makanan, pendapatan dan kesehatan.
2. Prinsip Dasar Sistem Perikanan Budidaya
Berkelanjutan
 Prinsip ekologis
 Prinsip teknis
 Prinsip Sosial ekonomis
 Prinsip Politik
3. Ciri-ciri sistem perikanan berkelanjutan:

ECONOMICALLY VIABLE
Secara ekonomi menguntungkan dan dapat
dipertanggung jawabkan

ECOLOGICALLY SOUND
Berwawasan ekologis Berkeadilan sosial.

ADAPTABLE
Manusiawi dan menghargai budaya lokal Mampu
berdaptasi
4. Sifat-sifat sistem perikanan berkelanjutan

 Mampertahankan fungsi ekologis, artinya tidak


merusak ekologi perikanan itu sendiri.
 Berlanjut secara ekonomis artinya mampu
memberikan nilai yang layak bagi pelaksana
perikanan budidaya itu dan tidak ada pihak yang
diekploitasi.
 Masing-masing pihak mendapatkan hak sesuai
dengan partisipasinya.
4. Sifat-sifat sistem perikananan berkelanjutan
(Lanjutan)
 Adil berarti setiap pelaku pelaksanan perikanan
mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi dan
dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain.
 Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, dimana harkat dan martabat
manusia dijunjung tinggi termasuk budaya yang
telah ada.
 Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan
situasi dan kondisi saat ini, dengan demikian
pertanian berkelanjutan tidak statis tetapi dinamis
bisa mengakomodir keinginan konsumen maupun
produsen.
Indikator Sistem Perikanan Budidaya berkelanjutan
(1)

 Menghasilkan produk perikanan yang berkualitas


dengan kuantitas memadai.
 Membudidayakan ikan secara aman.
 Mendorong dan meningkatkan siklus hidup
biologis dalam ekosistem perikanan.
 Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah
jangka panjang dan menjaga kualitas air dari
pencemaran.
Indikator Sistem Perikanan Budidaya berkelanjutan
(2)

 Menghindarkan seluruh bentuk cemaran yang


diakibatkan penerapan teknik budidaya.
 Memelihara keragaman spisies asli diperairan
dalam sistem perikanan yang berkelanjutan.
 Konsep sistem perikanan berkelanjutan
berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan,
yaitu: keberlanjutan usaha ekonomi (profit),
keberlanjutan kehidupan sosial manusia (people),
dan keberlanjutan ekologi alam (planet).
6. Aplikasi Perikanan Berkelanjutan

 Pengendalian Hama Penyakit,


 Terpadu Sistem Budidaya dan Konservasi Lahan
 Menjaga Kualitas Air dan buangan/Limbah
 Pakan alami
 Upaya peningkatan kualitas Induk dan Benih
 Galur Murni
TERIMA KASIH
Teuku Junaidi
Etika Pendamping Teknis Perikanan/ Penyuluh

UNSUR Komunikasi
 SUMBER (source) ---pesan (message) ---sasaran
(destination)
 PENGIRIM (sender) ---pesan/materi – penerima
(receiver)
 (+) mekanisme penyampaian (process)
PRINSIP2 Komunikasi
 Proses simbolik
 Setiap perilaku berpotensi komunikasiBerdimensi:
 ISI dan HUBUNGAN
 Berbagai tingkat kesengajaan
 Dalam konteks ruang, waktu, sosial, psikologis
 Melibatkan prediksi peserta komunikasi
 Bersifat sistemik
 Kesamaan sosial-budaya, meningkatkan efektifitas
komunikasi
 Bersifat non-sekuensial
 Bersifat irreversible
 Bukan panasea
PERSEPSI & KOMUNIKASI
 “Proses yang memungkinkan suatu organisme menerima
dan menganalisa informasi” (Brian Fellows)
 “Sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran
akan sekeliling dan lingkungan kita” (Kenneth K. Sereno &
Edward M. Bodaken)
 “Proses mental yang digunakan untuk mengenali
rangsangan” (Philip Goodacre & Jennifer Follers)
 “Proses yang menjadikan kita sadar akan banyaknya
stimulus yang mempengaruhi indra kita” (Joseph A.
DeVito)

PERSEPSI: Penginderaan (sensasi)---Atensi---Interpretasi


PERSEPSI : INTI KOMUNIKASI
 Persepsi Fisik terhadap objek lewat penglihatan,
pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan;
 Persepsi Sosial terhadap manusia berdasarkan
pengalaman, bersifat selektif, dugaan, evaluatif, dan
kontekstual;
 Persepsi Budaya terhadap manusia secara menyeluruh
yang dipengaruhi oleh kepercayaan, nilai, sikap,
pandangan dunia, organisasi sosial, tabiat manusia,
orientasi kegiatan, persepsi diri dan orang lain.
KOMUNIKASI EFEKTIF
 Pengirim dan penerima saling bernilai positif
(kualitas, kejujuran, sikap)
 Materi jelas dan sesuai kebutuhan
 Penerima berminat melakukan komunikasi
 Proses disukai oleh para pihak
TUJUAN Komunikasi

 Mendapatkan kesenangan (phatic communication)


 Memperbaiki hubungan
 Memberikan pemahaman
 Mempengaruhi sikap
 Mendorong melakukan tindakan
Penyuluh berkomunikasi
Selaku :
 Pemimpin - menggerakkan untuk maju dan sejahtera
 Pelopor – merintis hal baru yang lebih baik
 Pendidik – diseminasi teknologi, merubah sikap
positif, dsbnya
 Peneliti – diagnosa kebutuhan masyarakat & solusinya
 Pelayan – membantu jaringan modal, teknis, pasar,
dsbnya
PENYULUH = KOMUNIKATOR
Jangan Penyendiri:
 Merasa kurang aman
 Kurang termotivasi oleh cita-cita
 Kurang bersedia interaksi dengan yang lain
Lebih muda, kurang berpengalaman dalam sistem
 Jarang menduduki posisi kuat dalam organisasi
 Cenderung menahan daripada melancarkan arus
informasi
 Tidak puas dengan sistem
 Beranggapan sistem komunikasi tertutup bagi
dirinya(Goldhaber, 1979)
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN (1

1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


Menjalankan syariat sesuai dengan agama yang
dianutnya
Tidak menganut agama/ kepercayaan yang dilarang
negara
Menghargai norma-norma agama di wilayah kerja
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN (2
2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945
 Senantiasa menghayati dan mengamalkan Pancasila
 Menjunjung tinggi ketentuan yang tercantum dalam
UUD 1945
 Menjaga netralitas organisasi profesi penyuluh dan
independen
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN (3

3. Berperilaku teladan, serasi, selaras dan seimbang


dalam melaksanakan tugas
 Mampu menjaga sikap, ucapan dan tindakan
 Mengikuti ketentuan tugas yang digariskan
 Melaksanakan tugas secara adil dan tidak
memihak
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN (4

4. Senantiasa lugas, tulus, dan jujur dalam mendampingi


pelaku utama dan pelaku usaha, beserta keluarganya
 Mampu membedakan antara yang baik dan yang
buruk
 Melaksanakan tugas tanpa pamrih
 Senantiasa bersikap jujur
 Menghormati nilai-nilai budaya dan norma
hukum yang berlaku dalam masyarakat
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN (5

5. Memelihara dan menjaga kesetiakawanan, serta jiwa


korsa
 Dalam melaksanakan tugas tidak merugikan
rekan seprofesi
 Dapat bekerjasama antar rekan seprofesi dalam
mencapai tujuan penyuluhan sesuai dengan
tupoksi
 Memiliki solidaritas yang tinggi, memberikan
motivasi antar rekan seprofesi dalam
melaksanakan tugas
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN

6. Senantiasa menjunjung tinggi martabat IPKANI


 Tidak melakukan tindakan yang mencemarkan nama
baik IPKANI
 Patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku
 Tidak menyalahgunakan status sebagai penyuluh
perikanan
KODE ETIK PENYULUH PERIKANAN (7
7. Senantiasa menjunjung tinggi profesionalisme dengan
meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan
 Melakukan tugas sesuai dengan SKKNI bagi
Penyuluh Perikanan
 Senantiasa mencari, mengumpulkan, dan
menambah iptek yang terbaru
 Mau berlatih untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuai dengan tupoksi
TERIMA KASIH
Etika lingkungan adalah norma dan kaidah
moral yang mengatur perilaku manusia
dalam berhubungan dengan alam serta nilai
dan prinsip moral yang menjiwai perilaku
manusia dalam berhubungan dengan alam
tersebut.
Hubungan Manusia
dan Lingkungan

1. manusia dikuasai lingkungan
2. manusia memanfaatkan isi alam
3. manusia menguasai alam
4. manusia hidup selaras dengan lingkungan hidup
Pengelolaan Lingkungan


Merupakan upaya terpadu dalam
pemanfaatan, penataan,pemeliharaan,
pengawasan, pengendalian, pemulihan,
dan pengembangan lingkungan hidup
Tujuan Pengelolaan lingkungan

 Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan
lingkungan hidup
 Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara
bijaksana
 Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
hidup
 Melaksanakan pembangunan berwawasan
lingkungan untuk kepentingan generasi mendatang
Faktor penyebab krisis lingkungan :


 Populasi berlebihan
 Distribusi populasi yang tidak merata
 Konsumsi berlebihan dan pola konsumsi boros
 Ketidakbijaksanaan penggunaan teknologi
 Krisis dalam pengelolaan
 Penyederhanaan ekosistem dan gagalnya
pemeliharaan keanekaragaman ekologi
Usaha Mencagah Kerusakan
Lingkungan

 Membentuk daerah konservasi bagi hewan dan
tumbuhan seperti taman nasional, cagar alam, taman
laut, hutan lindung dll.
 Menumbuhkan sikap menjaga keseimbangan
lingkungan seperti mencegah kebakaran, melakukan
reboisasi, tidak melakukan penebangan pohon.
 Penggunaan teknologi sesuai dengan kebutuhan.
 Pengelolaan disertai dengan proses pembaruannya.
Teori Etika Lingkungan

Antroposentrisme
Biosentrisme
Ekosentrisme
Zoosentrisme
Hak Asasi Alam
Antroposentrisme

 Teori lingkungan ini memandang manusia sebagai
pusat dari sistem alam semesta.
 Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling
menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam
kebijakan yang diambil dalam kaitannya dengan
alam.
 Teori ini dianggap sebagai salah satu penyebab,
bahkan penyebab utama, dari krisis lingkungan
yang terjadi.
Biosentrisme

Teori lingkungan ini memandang setiap
kehidupan dan makhluk hidup
mempunyai nilai dan berharga pada
dirinya sendiri.
Tidak hanya manusia yang mempunyai
nilai, alam juga mempunyai nilai pada
dirinya sendiri lepas dari kepentingan
manusia.
Ekosentrisme

Teori ini secara ekologis memandang
makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak
hidup (abiotik) saling berkaitan satu sama
lainnya.
Etika diperluas untuk mencakup komunitas
ekologis seluruhnya, baik yang hidup
maupun tidak.
Kewajiban dan tanggung jawab moral tidak
hanya dibatasi pada makhluk hidup.
Zoosentrisme

Etika lingkungan
Zoosentrisme adalah etika yang menekan-
kan perjuangan hak-hak binatang.
Karenanya etika ini juga disebut etika
pembebasan binatang.
Hak Asasi Alam

 Makhluk hidup seperti
binatang dan tumbuhan juga
mempunyai hak, meskipun
mereka tidak dapat bertindak
yang berlandaskan kewajiban.
 Mereka ada dan tercipta
untuk kelestarian alam ini.
 Maka mereka juga
mempunyai hak untuk hidup.
BIOSENTRISME dan EKOSENTRISME
(memiliki kesamanan)


Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan
biosentrisme, oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja
karena terdapat banyak kesamaan.
Pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme
yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia,
keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas
yang lebih luas.
Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup
(biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan, sedang pada ekosentrisme,
pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem
seluruhnya (ekosentrism).

AMDAL PERIKANAN

Dr. Norman Arie Prayogo., M.Si


Pendahuluan
• Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di
dunia, dengan sekitar17.508 buah pulau yang membentang
sepanjang 5.120 km2 dari timur ke barat sepanjangkhatulistiwa
dan 1.760 km2 dari utara ke selatan. Luas daratan Negara
Indonesia mencapai1,9 juta km2 dan luas perairan laut
Indonesia sekitar 7,9 juta km . Indonesia mempunyai garis
pantai sepanjang 81.791km2. Mengingat perairan pantai atau
pesisir merupakanperairan yang sangat produktif, maka
panjangnya pantai Indonesia merupakan potensisumber daya
alam (hayati) yang besar untuk pembangunan ekonomi di
negara ini.
Pendahuluan
.
• Potensi sumber daya alam wilayah pesisir tersebut haruslah
didukung oleh pengelolaan pemenfaatan sumber daya alam
dan jasa-jasa lingkungan ( environmental services ) yang
terdapat di kawasan pesisir, dengan melakukan penilaian
menyeluruh (comprehensive assessment ) tentang kawasan
pesisir berserta sumber daya alam dan jasa-jasa lingkungan
yang terdapat di dalamnya menentukan tujuan dan sasaran
pemanfaatan dan kemudian merencanakan serta mengelola
segenap kegiatan pemanfaatannya, guna mencapai
pembangunan yang optimal dan berkelanjutanecara
menyeluruh dan terpadu
Sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 3 PP no.27
tahun 1999 tentang Amdal, Usaha dan/atau kegiatan
yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar
dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :
1. Pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
2. Eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun
yang tak terbaharui
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat
menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam
dalam pemanfaatannya
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi
lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial
dan budaya
Lanjutan
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi
pelestarian kawasan konservasi sumber daya dan/atau
perlindungan cagar budaya
6. Introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan, dan jenis
jasad renik;
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati
8. Penerpan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi
besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup
9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan atau
mempengaruhi pertahan negara
Pertemuan ke 7
Pertemuan ke 7

Anda mungkin juga menyukai