Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad 20 yang lalu sering disebut abad informasi karena kenyataan bahwa informasi

sangat penting dalam kehidupan manusia, termasuk juga dalam kehidupan bisnis.dengan

informasi manusia dapat memperoleh apa yang telah terjadi pada lingkungannya bahkan

dari luar lingkungannya. Informasi dari berbagai unsur perusahaan menjadi perhatian

bagi para manajer perusahaan dalam pelaksanaan transaksi-transaksi yang dilakukan

perusahaan.

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang

adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan

dalam sebuah organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud sistem informasi manajemen ?

2. Apa saja tujuan dasi sistem informasi manajemen ?

3. Apa saja Peranan Sistem Informasi Manajemen (Sim) Dalam Kegiatan Manajemen ?

4. Manfaat sistem informasi manajemen?

5. Apa yang dimaksud staffing/ Pengarahan ?

6. Apa saja peranan SIM dalam kegiatan staffing/pengarahan ?

7. Apakah tujuan dari Pengarahan /Staffing ?

8. Jelaskan prinsip dari staffing !

9. Bagaimana struktur organisasi Staffing (Pengisian Jabatan?

1
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem informasi manajemen

2. Untuk mengetahui apa saja tujuan dari sistem informasi manajemen

3. Untuk mengetahui Peranan Sistem Informasi Manajemen (Sim) Dalam Kegiatan

Manajemen

4. Untuk mengeahui Manfaat sistem informasi manajemen

5. Untuk memahami pengertian Staffing/ pengarahan

6. Untuk memahami Peranan sistem informasi manajemen dalam kegiata staffing

/pengarahan

7. Untuk mengetahui tujuan dari Pengarahan Staffing/ Pengarahan

8. Untuk memahami prinsip dari staffing

9. Untuk mengetahui struktur organisasi Staffing (Pengisian Jabatan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat,

dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi

sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang

lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri

merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi

atau ada didalam atau dilingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung

digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar

dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.

Manajemen informasi merupakan segala kegiatan yang berkaitan dengan

pemerolehan informasi, penggunaan informasi seefektif mungkin, dan juga pembuangan

terhadap informasi (yang tidak berguna) pada waktu yang tepat (McLeod, 1998).

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang

adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan

dalam sebuah organisasi.

Sistem Informasi Manajemen merupakan serangkaian sub-sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data

sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang

sesuai dengan gaya dan sifat manajer.

SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan

diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak

3
terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. SIM harus dijalin secara

teliti agar mampu melayani tugas utama.

B. Tujuan Sistem Informasi Manajemen

Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi

umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub-unit organisasional perusahaan.

SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari

berbagai simulasi model matematika.

Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen dapat

diklasifikasikan kedalam tiga tingkatan, yaitu:

1. Manajer tingkat perencanaan strategi (strategic planning); merupakan manajer

tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, dimana keputusan-keputusan yang

dibuatnya berkenaan dengan perencanaan strategi yang meliputi proses evaluasi

lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan penetuan strategi

organisasi.

2. Manajer tingkat pengendalian manajemen (manajement control); yang dikenal

dengan manajer tingkat menengah, mempunyai tanggung jawab untuk

menjabarkan rencana strategi yang sudah ditetapkan kedalam pelaksanaannya dan

meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan tercapai. Misalnya, Kepala Dinas,

Kepala Kantor Wilayah, Kepala Bgian/Bidang.

3. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control) merupakan manajer

tingkat bawah yang bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana yang sudah

ditetapkan oleh manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam kegiatan operasi.

4
Ouput dari sistem informasi manajemen adalah:

a. Rencana dan anggaran

b. Laporan yang terjadwal

c. Laporan khusus

d. Analisis situasi masalah

e. Keputusan

f. Jawaban dan pertanyaan

C. Peranan Sistem Informasi Manajemen (Sim) Dalam Kegiatan Manajemen

Manajemen tidak dapat mengabaikan sistem informasi karena sistem informasi

memainkan peran yang kritikal di dalam organisasi. Sistem informasi ini sangat

mempengaruhi secara langsung bagaimana manajemen mengambil keputusan, membuat

rencana, dan mengelola para pegawainya, serta meningkatkan sasaran kinerja yang

hendak dicapai, yaitu bagaimana menetapkan ukuran atau bobot setiap tujuan/kegiatan,

menetapkan standar pelayanan minimum, dan bagaimana menetapkan standar dan

prosedur pelayanan baku kepada masyarakat. Oleh karenanya, tanggung jawab terhadap

sistem informasi tidak dapat didelegasikan begitu saja kepada sembarang pengambil

keputusan.

SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data

maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa

peran sistem informasi manajemen antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para

pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis.

5
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem

informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,

mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau

pelayanan mereka.

9. Perusahaan menggunakan sistem informasi manajemen untuk mempertahankan

persediaan paada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang

tersedia.

10. SIM untuk perencanaan starategis, tujuan perencanaan strategis adalah untuk

mengembangkan strategi dimana suatu organisasiakan mampu mencapai tujuannya.

11. SIM menganalisis kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkanya.

12. SIM berperan sebagai penyedia bagi pengelola organisasi data maupun informasi

yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

D. Manfaat sistem informasi manajemen

SIM dapat menolong perusahaan untuk:

1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan

rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untk memilih tindakan yang terbaik dari

alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.

6
2. SIM dapat digunakan secara efektif untuk mendukung setiap tinngkatan pada proses

pengambilan keputusan dan dapat digunakan juga memperoleh dan menyimpan

informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan situasi sekarang.

3. SIM ini juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan

mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.

E. Pengertian Staffing/ Pengarahan

Penempatan Pegawai (Staffing) menurut Goyal (2003, hal. 6) merupakan proses

menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat („Staffing is the process of

putting the right person at the right job‟).

dalam praktiknya , fungsi ini memang hanya secara spesifik bertujuan untuk melakukan

rekrutmen, seleksi, hingga pemetaan kompetensinya pada bidang kerja yang ada. tidak

hanya itu, fungsi ini juga akan memastikan bahwa setiap posisi diisi oleh sumber daya

manusia yang tepat. dengan demikian , kinerja perusahaan dapat berjalan dengan efektif.

Dalam fungsi ini, kegiatan manajemen antara lain:

a) merumuskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap orang untuk melaksanakan

satu jenis pekerjaan

b) menyeleksi orang-orang yang tepat untuk posisi tertentu serta melakukan pelatihan

dan pengembangan pegawai agar mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan

efektif.

Fungsi penempatan pegawai pada dasarnya mempunyai hubungan yang sangat erat

dengan fungsi pengorganisasian, manakala fungsi pengorganisasian lebih memfokuskan

perhatiannya pada struktur dan proses dari pengalokasian pekerjaan dalam upaya

pencapaian tujuan organisasi, sedangkan fungsi penempatan pegawai lebih

menitikberatkan perhatiannya pada orang-orang dalam pekerjaannya. Jadi,

7
pengorganisasian adalah fungsi yang berorientasi pada pekerjaan (job-oriented),

sedangkan penempatan pegawai (staffing) merupakan fungsi yang berorientasi pada

pekerja (worker-oriented).

F. Peranan sistem informasi manajemen dalam kegiatan staffing /pengarahan

1. Untuk pendukung pengambilan keputusan.

2. Untuk pengendalian operasional, pengendalian operasional adalah proses

pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.

3. Untuk pengendalian manajemen, yaitu untuk mengukur pekerjaan, memutuskan

tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan

personalia operasional, dana mengalokasi sumber daya.

G. Tujuan Dari Staffing / pengarahan :

a) Terwujudnya sinergitas pekerja sesuai dengan seluruh tugas dan kewajibannya

b) Terwujudnya mekanisme kerja yang kooperatif, efektif dan terpadu

c) Memudahkan pekerja dengan keahlian pada bidang masing-masing menyelesaikan

tugasnya dengan baik

d) Mendorong pekerja untuk memberikan daya guna dan hasil guna yang maksimal

bagi organisasi.

H. Prinsip dari Staffing/pengarahan

Dalam staffing berlaku prinsip utama yaitu :“The Right Man in The Right Place and

Time” yang berarti bahwa setiap personel ditempatkan pada unit kerja yang sesuai

dengan keahlian dan kecakapannya, dengan demikian suatu perkerjaan/tugas dalam unit

kerja dilakukan oleh orang yang tepat dan mendapat hasil pekerjaan yang optimal. Jika

8
prinsip ini tidak diterapkan, dan menempatkan personel pada tugas dan jenis pekerjaan

yang bukan keahliannya, maka akan menghambat upaya pencapaian tujuan administrasi

itu sendiri, sebab hasil dari pekerjaan tersebut cenderung kurang berdaya guna bagi

organisasi.

Hal ini sering terjadi pada unit kerja yang kekurangan karyawan, sehingga memaksa

seorang karyawan membawahi dan mengerjakan beberapa jenis pekerjaan yang bukan

pada bidang keahliannya,ataubisa terjadi karena menempatkan seseorang atas

pendekatan nepotisme tanpa memperhatikan keahlian orang tersebut, tindakan nepotisme

ini tentu akan membuka peluang kolusi dan korupsi yang berakibat buruk terhadap

kemajuan unit organisasi kerja itu sendiri.

I. Staffing (Pengisian Jabatan) , Dalam struktur organisasi dengan cara :

a) Mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja

b) Mendaftar tenaga kerja yang ada

c) Merekrut

d) Memilih

e) Menempatkan

f) Promosi

g) Menilai

h) Memberi imbalan

i) Melatih orang yang diperlukan

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen merupakan akronim dari tiga kata, yaitu Sistem,

Informasi, dan Manajemen. Manajemen adalah merencanakan, mengorganisir,

mengarahkan, dan mengontrol sumber daya bisnis untuk mencapai sasaran yang telah

ditetapkan terlebih dahulu.Informasi merupakan data yang sudah diolah menjadi

informasi manajemen yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Sistem

merupakan seperangkat unsur yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya dan

bekerja bersama untuk mencapai satu tujuan.

B. Saran

Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh Mahasiswa

khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas

Sistem Informasi Manajemen dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan

bagi rekan-rekan mahasiswa.

10
Daftar Pustaka

Wahyudi Kumorotomo dan Subandono Agus Margono. 1998. Sistem Informasi Manajemen

dalam Organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Davis, Gordon B. 1984. Manajement Information System. Terjemahan oleh Drs. Bob

Widyahartono. PT Pustaka Binaman Pressindo.

Sutono, Djoko. 2007. Modul. Sistem Informasi Manajemen. Edisi keempat. Dikeluarkan oleh

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan.

gudangartikels.blogspot.com/2011/11/manajemen-staffing.html

11

Anda mungkin juga menyukai