Anda di halaman 1dari 12

Aktiva Lancar, Aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat segera berubah menjadi uang t unai.

Termasuk dalam
kelompok ini adalah Piutang Dagang, Deposito, Piuta ng Wesel dan Persediaan
2. Aktiva Tetap, Aktiva atau harta perusahaan yang tidak bergerak. Masuk dalam kelompok i ni Tanah, Bangunan,
Mesin dan Peralatan serta Kendaraan
3. EPS : Earning Per Share, Rasio ini menggambarkan jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan untu k tiap saham
yang diterbitkan
4. Anggota Bursa, Perantara perdagangan Efek atau Pedagang Efek yang telah menjadi anggota Bursa Efek Indonesia
baik BEJ maupun BES
5. Annual Meeting (Rapat Tahunan), Rapat satu tahunan para manajer perusahaan yang melaporkan kepada para p
emegang saham tentang hasil kegiatan perseroan selama tahun berjalan. Di dalam rapat ini biasanya dibahas juga
tentang pemilihan Dewan Direksi u ntuk tahun yang akan datang. Pejabat pimpinan pelaksana biasanya memberi kan
ulasan pandangan untuk tahun yang akan datang dan bersama pejabat se nior menjawab pertanyaan para pemegang
saham
6. Annual Report (Laporan Tahunan), Suatu laporan resmi mengenai keadaan keuangan Emiten dalam jangka waktu 1
tahun. Termasuk di dalam laporan ini antara lain Neraca Perusahaan, Laporan Laba/Rugi dan Neraca Arus Kas.
Laporan ini harus disampaikan kepada para pemegang saham untuk disetujui didalam RUPS untuk selanjutnya
disahkan sebagai laporan tahunan resmi perusahaan
7. Ask Price, Harga terendah yang ditawarkan untuk menjual
8. Atas Nama, Dituliskannya nama dari pemilik Efek tertentu pada sertifikat Efek tersebut sebagai suatu tanda
kepemilikan Efek. Contoh : saham atas nama, bera rti nama yang tertulis di dalam sertifikat saham tersebut adalah
pemiliknya
9. Atas Unjuk, Tidak ditunjukkannya nama dari pemilik Efek, dengan demikian siapa saja yang membawa Efek tersebut
dapat mengaku dan sah menjadi pemilik Efek tersebut
10. BV : Book Value (Nilai Buku Saham), Menggambarkan perbandingan total dana pemegang saham terhadap jumlah
saham
11. Bid Price, Harga tertinggi yang diminta untuk membeli
12. Broker (Pialang), Pihak yang melaksanakan eksekusi baik pembelian maupun penjualan saham berdasarkan amanat
dari investor. Untuk jasanya dia akan memperoleh komisi dari investor
13. Capital Gain, Keuntungan yang diperoleh karena perbedaan antara harga beli dan harga j ual dari suatu Efek, terjadi
bila harga jual lebih besar dari harga beli
14. Capital Loss, Lawan dari Capital Gain, terjadi bila harga jual lebih rendah dari harga beli suatu Efek
15. DER : Debt to Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal), Menggambarkan struktur modal yang dimiliki oleh
perusahaan, dengan demikian dapat dilihat struktur resiko tidak tertagihnya hutang. Makin kecil angka rasio ini
makin baik
16. Delisting, Penghapusan Efek dari daftar Efek yang tercatat di Bursa sehingga Efek tersebut tidak dapat lagi
diperdagangkandi Bursa. Saham-saham yang telah didelist tetap dapat diperdagangkan di luar bursa dan status emiten
tersebut tetap sebagai perusahaan publik.
17. Derivatif, Efek turunan dari sebuah Efek utama
18. Dilusi, Menurunnya prosentase kepemilikan dari pemegang saham suatu perusahaan sebagai akibat dari bertambahnya
jumlah saham yang beredar
19. Akhir Tahun: Titik akhir dari periode laporan keuangan tahunan
20. Akrual: Pengeluaran yang terjadi dalam satu periode yang belum dibayar atau dibuat fakturnya. Kebalikan dari
pembayaran di muka.
21. Akun: Laporan transaksi keuangan, dapat dicatat dalam buku atau ke dalam komputer
22. Akuntansi Dana: Digunakan untuk mengetahui pengeluaran yang dilakukan proyek apakah sesuai dengan tujuan
mula-mula yang sudah ditentukan.
23. Akuntansi Keuangan: Pencatatan, pengklasifikasian dan pemilahan data keuangan historis yang akan menghasilkan
laporan keuangan bagi pihak eksternal organisasi.

24. Akuntansi Manajemen: Ketentuan informasi keuangan untuk manajemen demi kepentingan perencanaan,

pengambilan keputusan, dan pengawasan serta pengaturan.


25. Aliran Dana/Arus Kas: Perbedaan/selisih antara jumlah uang/kas yang masuk dan jumlah uang/kas yang keluar
dalam satu periode.
26. Anggaran: Jumlah uang yang organisasi rancangkan akan diterima dan dibelanjakan untuk hal tertentu dalam satu
periode.
27. Anggaran dari Nol: Metode dalam mempersiapkan anggaran yang dimulai dari nol, dengan mempertimbangkan
setiap area biaya dari awal.
28. Aset: Semua barang yang dimiliki atau klaim terhadap barang lain yang yang memikiki nilai/harga bagi organisasi.
Lihat Aset tak bergerak dan Aset lancar.
29. Aset Lancar: Kas dan asset lain yang dapat dirubah menjadi kas dalam jangka pendek – contohnya piutang. Aset-aset
in, secara teori, dapat dicairkan menjadi kas dalam 1 tahun.
30. Aset Lancar Bersih: Dana yang tersedia untuk menjalankan operasi harian organisasi. Biasanya didapat dari asset
lancar dikurangi kewajiban lancar. Dikenal juga dengan istilah ‘working capital’ Modal Kerja.
31. Aset tak Bergerak: Item (seperti perlengkapan, kendaraan atau bangunan) yang dimiliki oleh organisasi yang
memiliki nilai moneter untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun. Sering disebut sebagai Aset Berwujud.
32. Audit: Pemeriksaan laporan tahunan oleh pihak independen (auditor)
33. Bagan Akun: Daftar dari semua kode akun dan kode pos biaya yang digunakan dalam sistem akuntansi organisasi.
34. Biaya Langsung: Biaya yang dapat dialokasikan secara khusus untuk sebuah kegiatan, departemen atau proyek.
35. Biaya Tidak Langsung: Biaya yang tidak dapat secara langsung dialokasikan dalam kegiatan, departemen atau
proyek dan dana ini bersifat umum.
36. Buku Bank: Daftar yang berisi catatan semua transaksi yang dilakukan melalui rekening bank. Dikenal juga sebagai
Buku Tunai atau Buku Analisa Tunai
37. Buku Besar Nominal: Berisi ‘halaman’ dari setiap akun nominal dan mencatat implikasi dari transaksi keuangan
organisasi yang terjadi.
38. Buku Petty Cash: Daftar petty cash yang digunakan tiap harinya.
39. Burn Rate: Jumlah dana atau anggaran belanja yang telah digunakan sejauhi ini, dan dinyatakan di dalam satuan
persen. Dikenal juga dengan nama Rasio Penggunaan.
40. Daftar Aset: Daftar yang berisi aset tak bergerak organisasi, biasanya tercantum detil dari harga, nomor seri, lokasi,
tanggal pembelian, dll.
41. Dana Akumulasi: Uang yang organisasi akumulasi dari tahun ke tahun karena hasil pendapatan tidak semuanya habis
dibelanjakan. Termasuk didalamnya perkiraan nilai dari semua aset tak bergerak saat ini.
42. Dana Bebas: Dana yang digunakan untuk tujuan umum dari organisasi,
43. Dana Modal: Dana akumulasi dan simpanan yang tersimpan dalam bentuk perlengkapan dan properti
44. Dana Terikat: Dana pendapatan yang memilki persyaratan yang mengikat tentang bagaimana dana itu digunakan, dan
biasanya memiliki persyaratan untuk membuat laporan balik kepada pendonor mengenai penggunaanya.
45. Dana Umum: Dana bebas yang tidak dikhususkan dan biasanya digunakan untuk tujuan umum organisasi. Sering
disebut sebagai Simpanan.
46. Dana Yang Sudah Dikhususkan: Dana bebas yang diakumulasikan dari waktu ke waktu dan digunakan untuk tujuan
khusus oleh dewan Kehormatan.
47. Debitor: Semua pihak yang berhutang pada organisasi
48. Depresiasi: Sejumlah/proporsi nilai dari nilai awal sebuah aset tak bergerak untuk dibebankan sebagai pengeluaran
organisasi dalam laporan Pendapatan & Pengeluaran.
49. Donasi Non-Uang: Dana atau kontribusi untuk satu proyek dalam bentuk barang atau jasa, dan bukan uang.
50. Imprest: Semacam ‘float’ uang, yang jumlahnya sudah ditentukan, yang akan di’suntik’ lagi sebesar jumlah uang
yang telah dibelanjakan, untuk mengembalikannya ke jumlah mula-mula.
51. Jejak Audit: Kemampuan untuk mengikuti semua jalur transaksi yang dilaporkan melalui sistem akuntansi organisasi.
52. Kewajiban: Sejumlah dana yang menjadi hutang organisasi, termasuk didalamnya dana yang diterima di muka,
pinjaman, akrual dan faktur/tagihan yang belum dibayar.
53. Kewajiban Lancar: sumber keuangan jangka pendek (dari penyedia barang, bank) yang harus dibayar dalam waktu
12 bulan ke depan.
54. Kode Akun: Sistem penomoran yang digunakan untuk menggambarkan dan memilah berbagai macam tipe transaksi
keuangan, dikelompokkan berdasar aset, hutang, pendapatan dan pengeluaran.
55. Kreditor: Semua pihak yang memberi hutang pada organisasi
56. Laporan Pendapatan dan Pengeluaran: Meringkas transaksi pendapatan dan pengeluaran dalam satu periode,
melakukan penyesuaian untuk transaksi yang belum selesai atau transaksi yang terjadi di periode akuntansi yang
berbeda.
57. Laporan Penerimaandan Pembayaran: Ringkasan dari buku kas untuk periode tertentu yang memiliki saldo awal
dan akhir
58. Laporan Pengecualian: Laporan naratif pendek yang menjelaskan variansi signifikan dan/atau hal-hal yang perlu
perhatian khusus dan dilampirkan dalam laporan manajemen.
59. Likuiditas: Tingkatan kas dan aset yang dapat dicairkan segera dibandingkan dengan kebutuhan uang yang ada,
contohnya untuk membayar tagihan
60. Acceptends: Suatu surat tagihan yang di keluarkan oleh kredita (penagih) dan biasanya adalah hasil dari suatu
transaksidagang yang sifatnya otomatis cair (self liquidating) (hlm.393).
61. Capital Budjeting: Proses merencanakan pengeluaran atas harta yang hasilnya di harapkan berlangsung terus lebih
lama dari satu tahun (hlm. 393).
62. Funded Debt: Utang jangka panjang (hlm. 400).
63. Investment dealer: pembeli untuk diri sendiri dan penjual dan menjual kembali kepada pembeli lain (hlm.392).
64. Levrage Operasi: Besar operasi sebuah perusahaan menggunakan biaya operasi tetap, (biaya tetap: pabrik, penjualan,
dan administrasi) (hlm.206).
65. Liquidity: Berhubungan dengan posisi kas dari perusahaan dan kemampuannya memenuhi kewajibanya yang sudah di
penuhi (hlm.402).
66. Margin Trading: Cara pembelian surat-surat berharga secara kredit (hlm.27).
67. Modal Kerja: Investasi perusahaan dalam harta jangka pendek. (hlm. 216).
68. Prime Rate Loan: Pinjaman yang di berikan oleh bank-bank komersial kepada nasabah-nasabahnya yang memebuhi
syarat-syarat memperoleh kredit jangka pendek dengan bunga rendah (hlm.35).
69. Pro Forma: Laporan sumber dan penggunaan dana yang di proyeksikan (hlm. 192).
70. Proxy Fight: Suatu usaha mendominasi dari sekelompkpemegang saham untuk memiliki sekelompok menejemen
baru(hlm.9).
71. Securit : Jaminan (hlm. 390).
72. Short Selling: Menjual saham yang belum di punyai oleh si penjual (hlm. 27).
73. Tender Offer: Tawaran sari sebuah perusahaan untuk membeli saham dari perusahaan lain (hlm.9).
74. Term Of Trade: Prosedur kegiatan yang biasa kita hadapi atau prosedur dengan dua persen rabat atas tagihan yang di
bayar dalam waktu sepuluh hari, dengan pembayaran penuh dalam tiga puluh hari jika rabat tidak di ambil (hlm.
280)..
75. Yield: Tingkat laba investasi (hlm. 412).
76. Rasio Likuiditas: Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknyayang
jatuh tempo/ tepat pada waktunya.
77. Rasio aktivitas: Menunjukkan sejauh mana efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam menggunakan
sumberdayanyaPembagian analisis rasio
78. Rasio Financial Leverage: Mengukur seberapa beasr perusahaan dibiayai dengan utang dan menunjukkan
kapasitasperusahaan untuk memenuhi kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang
79. Rasio profitabilitas: Mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memperoleh laba baik dalam
hubungannyadengan penjualan, aktiva maupun laba bagi modal sendiri
80. Current Ratio: rasio antara aktiva lancar dibagi dengan utang lancar.
81. Quick Ratio (Acid test Ratio): rasio ini mnegukur solvabilitas jangka pendek tetapi tidak memperhitungkan
persediaan, karena persediaan merupakan harta lancar yang kurang liquid Aktiva Lancar - Persediaan Acid Test Ratio
x100 % Utang LancarRasio aktivitas
82. Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover/TATO): mengukur efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan
untuk menciptakan penjualan dan menghasilkan laba Penjualan Perputaran Total Assets x1kali Total Asset
83. Perputaran Piutang (Account Receivable turnover): mengukur aktivitas dari piutang perusahaan.Semakin tinggi
rasio ini, semakin baik pengelolaannya Penjualan Kredit/thn Perputaran Piutang x1 kali Rata2 Piutang
84. Periode Pengumpulan Piutang (Receivable Collecion Period): menunjukkan lamanya piutangtertagih Rata - rata
piutang x 360 Piutang Tertagih x1 hari Penjualan Kredit per tahun
85. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover/ITO): mengukur berapa kali dana yang dianamdalam persediaan
(inventory) ini berputar dalam satu periode.
86. Debt to Total Asset Ratio / Debt Ratio: mengukur presentase total dana yang dibiayai oleh utang.
87. Debt to Equity Ratioz: mengukur utang dengan ekuitas, Bagi bank (kreditor), semakin tinggi rasioini, akan semakin
tidak menguntungkan karena akan semakin besar risiko yang ditanggung ataskegagalan yang mungkin terjadi di
perusahaan Total Utang Debt to equity ratio x100 % Total Modal Sendiri
88. Time Interest Earned (TIE): mengukur kemampuan membayar bungan utang melalui laba operasi Laba Operasi /
EBIT Rasio time interest Earned x1kali beban Bunga/tahun
89. Total Debt Covarage: mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga dan angsuranpokok pinjaman Laba
Operasi Rasio Total debt Coverage x1kali Angs Pinjaman Bunga ( ) 1 tingkat pajakRasio profitabilitas
90. Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin): mengukur besar laba kotor yang dihasilkan dibanding total nilai
penjualan bersih.
91. Margin Laba Bersih (NetProfit Margin): mengukur laba bersih (EAT) yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan
Laba setelah pajak Net profit margin x100 % Penjualan
92. Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin): mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasi
dari penjualan tunai laba Operasi OPM x 100% Penjualan
93. Return On Investment (ROI): mengukur tingkat keuntungan dari investasi total Laba setelah pajak / EAT Return on
investment x100 % Total Aktiva
94. Return On Equity (ROE): menunjukkan efisiensi modal sendiri
95. Analisis common size: menyajikanpersentase setiap elemen terhadap total aktiva, dan untuk laporan laba rugi
persentase setiap elementerhadap penjualan.
96. BTAN atau BTANs: menawarkan rancangan undang-undang perbendaharaan kupon oleh Pemerintah Perancis.
Dengan batas waktu antara 2 sampai 5 tahun. Bunga tertentu dibayar secara tahunan. Surat jaminan ini dikeluarkan
atas dasar boleh tukar.
97. BTU atau BTUs: merujuk pada Kesatuan-Kesatuan Termal Inggris. Mengukurkan kualitas pemanas bahan bakar
berbeda pada ukuran biasa. Kesatuan ini memperhitungkan analisa lebih
98. Buba: Bundesbank
99. Bucket Shop: merujuk pada organisasi yang memohon perintah pelanggan tetapi tidak menghukum mati mereka
dengan segera untuk keuntungan pelanggan. Agak mengadakan perintah ini, dan
100. Bucketing or to Bucket Trades: Menangani jual beli surat berharga (Simpan Tunda).Buckets merujuk pada beberapa
aktivitas ilegal.
101. Buckets: Investor yang meyakini bahwa harga sedang mengalami kenaikan.merujuk pada kategori-kategori untuk
surat jaminan atau kata jadian. Beberapa ember merujuk ke maturity klasifikasi, seperti, 3, 6, ember 12 bulan. Ada
banyak penandaan lain juga. Masa juga bisa merujuk pada lamanya mengatur kelompok-kelompok, pilihan mengatur
kelompok-kelompok, dan kategori yang pra-ditegaskan lain yang melambangkan ciri-ciri biasa yang dominan.
102. Bull: bahwa saham, indeks, atau pasar akan menghargai di nilai. Membandingkan untuk Memikul
103. Bull Spread: strategi pilihan yang disusun untuk mendapat keuntungan dari pertambahan harga di pasar dasar.
104. Bullet: sejenis keamanan kredit yang membalas kepala sekolah seluruh di maturity tanggal. Sebelum maturity atau
uang muka ikatan, bayaran bunga akan diperoleh sesuai jadwal bayaran.
105. Bundles: variasi perdagangan carik untuk seorang manajer pedagang atau risiko bisa menetapkan rentetan kontrak
bulan di satu transaksi.
106. Burnout: gejala di pasar hipotek. Melambangkan kecenderungan genangan-genangan untuk menjadi lebih tidak tak
peka terhadap kemunduran suku bunga dengan penerimaan waktu.
107. Butterfly Option Spread: strategi pilihan yang memakai tiga harga pemogokan untuk alat sama dan yang sama waktu
berakhir tanggal. Bisa terdiri atas penjualan sebanyak dua di--uang pilihan (menaruh atau singgah) dan pembelian
sesuatu (menaruh atau menilpon) di harga pemogokan yang lebih tinggi dan pembelian sesuatu (menaruh atau
menilpon) di harga pemogokan lebih rendah.
108. Butterfly Trade: penjualan sebanyak dua kesatuan masa depan kontrak dan pembelian sebanyak dua kesatuan masa
depan kontrak. Di sini, kontrak ditempatkan di seberang tiga bulan pengantaran berbeda. Satu pola akan membeli 1
baris, Menjual 2 April, dan Membeli 1 Mei. Strategi ini juga dipakai di pasar kredit
109. Buy-In: Membeli harta milik dalam lelang umum atau eksekusi hipotek oleh pemilik semula (Beli Sendiri).Buy
in terjadi kalau seorang penjual atau penjual pendek lalai mengantarkan surat jaminan yang diharuskan memuaskan
syarat-syarat transaksi. Dampak keuangan netto transaksi ini dimasukkan ke dalam rekening penjual.
110. buy on Close: perintah untuk membuat pembelian atas akhir. Bisa menjadi perintah pasar atau batas.
111. Buy on Opening: perintah untuk membuat pembelian di atas lubang. Bisa menjadi perintah pasar atau batas
112. Buyer’s Market: Pasar yang ditandai oleh penawaran yang secara nisbi melebihi permintaan sehingga harga
cenderung menurun dan menguntungkan pembeli (Pasar Pembeli) merujuk pada situasi kalau pembeli mempunyai
keluesan yang lebih luar biasa dan pengaruh dalam mendapat konsesi.
113. Buying Power: merujuk pada banyaknya surat jaminan yang bisa dibeli di rekening garis tepi.
114. Buy-side or Buyside: merujuk pada organisasi keuangan yang cenderung menjadi pembeli alami surat jaminan,
seperti, dana bersama, perusahaan asuransi, dan manajer uang.
115. Cage: bidang kantor belakang di mana surat jaminan, cek, dan jumlah terbatas uang diolah dan dipegang
116. Call Option: sehelai kontrak untuk pembeli, pemilik atau tempat diberi hak tetapi tidak berkewajiban membeli
keamanan atau komoditas akar di harga pemogokan tertentu dalam bingkai waktu terbatas.
117. Cancel: perintah untuk mengakhiri perintah baik di keseluruhnya atau sisanya.
118. CAO: Pimimpin Administrative Officer.
119. Cap: opsi yang digunakan untuk menetapkan tingkat bumga maksimum atau tertinggi dalam kewajiban jangka
pendek.
120. Capital Asset Pricing Model: cara yang digunakan untuk menghitung besarnya biaya ekuiti dengan menggunakan
rumus berikut
MANJEMEN KEUANGAN adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan,
pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.
2. PROFIT MAXIMINATION adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk menentukan harga dan level
output yang memberikan profit yang paling besar. Terdapat beberapa pendekatan untuk masalah ini.
3. WEALTH MAXIMINATIOON Sebuah proses yang meningkatkan nilai bersih saat ini dari bisnis atau modal
pemegang saham keuntungan, dengan tujuan membawa kemungkinan kembali tertinggi. Strategi maksimalisasi
kekayaan umumnya melibatkan membuat keputusan investasi keuangan yang sehat yang mempertimbangkan
faktor-faktor risiko yang akan kompromi atau lebih besar daripada manfaat yang diharapkan.

4. PENJUALAN
-Penjualan bersih atau penjualan netto (net sales) adalah total pendapatan penjualan dikurangi faktor-faktor
pengurang seperti retur, komisi dan diskon.
-Penjualan adalah ilmu dan senimempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak orang lain
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan”

5. HARGA POKOK PENJUALAN adalah semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu produk
hingga produk tersebut siap dijual.
6. EBIT Laba sebelum pajak adalah laba bersih sebelum dikurangi kewajiban pajak
7. NET INCOME Pendapatan bersih (net income) atau laba bersih atau laba adalah sisa setelah penghasilan
dikurangi semua biaya dalam satu periode.
8. EPS adalah Jumlah pendapatan yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar, dan
akan dipakai oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan.
9. ROE Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih (net profit)
perusahaan dengan aset bersihnya (ekuitas atau modal).
10. ROA , Return on Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan profitabilitas
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal
saham tertentu
11. NPM , Net Profit Margin adalah perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Rasio ini sangat penting
bagi manajer operasi karena mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan perusahaan dan
kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha.
12. TATO Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turnover/TATO): mengukur efisiensi penggunaan aktiva
secara keseluruhan untuk menciptakan penjualan dan menghasilkan laba Penjualan Perputaran Total Assets
x1kali Total Asset
13. NILAI WAKTU UANG adalah pengakuan atas kemampuan uang untuk mendapatkanbunga dan kondisi yang
dihasilkan bahwa semakin jauh ke depan jumlahnya dibayar, semakin berkurang nilai uangnya.
14. PRESENT VALUE Nilai sekarang (present value) adalah jumlah kas sekarang yang nilainya setara
dengan pembayaran atau aliran pembayaran, yang akan diterima di masa depan.
15. FUTURE VALUE adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu.
16. PRESENT VALUE ANNUITY nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara
teratur selama waktu yang telah ditentukan.
17. FUTURE VALUE ANNUITY Mencari nilai akan datang dari suatu anuitas yang dibayar setiap akhir periode
18. NET PRESENT VALUE /NPV (nilai tunai sekarang netto) adalah aliran manfaat danbiaya masa depan yang
dikonversi menjadi nilai setara hari ini.
19. PAYBACK PERIOD Periode balik modaladalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk semua aliran arus kas
masuk dari proyek menyamai semua aliran kas yang telah dikeluarkan.
20. PROFIT INDEX Merupakan metode perhitungan kelayakan investasi yang membagi antara Present Value dari
Proceeds dengan Present Value dari Outlays.
21. INFLASI adalah kenaikan terus-menerus tingkat harga konsumen dan upah atau penurunan terus-menerus daya
beli uang, yang disebabkan oleh peningkatan mata uang yang beredar melebihi kenaikan jumlah barang dan jasa
yang tersedia.

22. NON PERFORMING LOAN


23. LEVERAGE dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana oleh perusahaan
dimana dalam penggunaan aset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap
24. BAD DEBT Piutang yang disangsikan atau diragukan penerimaannya karena kegagalan usaha atau memang
merupakan suatu kesengajaan debitur tidak membayarnya.
25. NERACA Neraca adalah salah satu dari tiga laporan keuangan penting mengenai kinerja dan kesehatan
perusahaan, bersama dengan Laporan Laba-Rugi dan Laporan Arus Kas. Neraca adalah snapshot mengenai aset,
modal dan kewajiban perusahaan. Neraca merinci dari mana uang berasal dan digunakan untuk apa. Persamaan

26. AKTIVA LANCAR Aktiva yang dimiliki perusahaan yang dapat segera berubah menjadi uang t unai.
Termasuk dalam kelompok ini adalah Piutang Dagang, Deposito, Piuta ng Wesel dan Persediaan
27. AKTIVA TETAP Aktiva atau harta perusahaan yang tidak bergerak. Masuk dalam kelompok i ni Tanah,
Bangunan, Mesin dan Peralatan serta Kendaraan
28. AKTIVA TAK BERWUJUD merupakan aktiva non moneter yang bisa diidentifikasi, tidak memiliki wujud
fisik secara yata serta dimiliki guna menghasilkan maupun menyerahkan barang dan jasa, disewakan ataupun
hanya bertujuan administrasi.
29. HUTANG LANCAR adalah hutang yang harus dibayar dalam 12 bulan atau kurang.
30. KAS adalah uang tunai dalam bentuk kertas dan koin.
31. PIUTANG salah satu jenis transaksi akuntansi yang mengurusi penagihan konsumen yang berhutang pada
seseorang, suatu perusahaan, atau suatu organisasi untuk barang dan layanan yang telah diberikan pada
konsumen tersebut.
32. PERSEDIANAAN (inventory) adalah pasokan atau stok barang atau produk yang perusahaan miliki untuk
dijual. Perusahaan manufaktur mungkin memiliki tiga jenis persediaan: bahan baku, barang dalam proses, dan
barang jadi yang siap dijual.
33. SEWA BAYAR DIMUKA adalah prepaid rent expense yaitu beban sewa yang sebenarnya belum
menjadi kewajiban yang harus dibayarkan dalam periode yang bersangkutan, tetapi telah dibayarkan lebih dulu.
34. DEPRESIASI Sejumlah/proporsi nilai dari nilai awal sebuah aset tak bergerak untuk dibebankan sebagai
pengeluaran organisasi dalam laporan Pendapatan & Pengeluaran
35. AMORTISASI
-Melikuidasi secara bertahap: proses bertahap melunasi kewajiban selama periode waktu tertentu. Misalnya
jika biaya sebesar Rp 100 juta dan harus diamortisasi selama sepuluh tahun, laporan keuangan akan
menunjukkan biaya Rp 10 juta per tahun selama sepuluh tahun. Jika biaya tidak diamortisasi, seluruh Rp 100
juta akan muncul di laporan keuangan sebagai beban pada tahun pengeluaran dilakukan.
-Pengakuan biaya pada saat pemberlakuannya, bukan saat pembayaran, termasuk praktek-praktek
seperti penyusutan, deplesi, penghapusan aktiva tidak berwujud, biaya dibayar di muka dan biaya tangguhan.
36. SEKURITAS Sekuritas atau efek adalah dokumen berupa sertifikat (warkat) fisik atau elektronik yang dapat
diperjualbelikan, yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki sebagian kepemilikan atas atau piutang kepada
perusahaan. Sekuritas dapat berupa saham atau obligasi. Sebagian orang juga memasukkan produk
derivatif sebagai sekuritas.
37. MODAL (capital) adalah faktor produksi non-manusia yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, dan
nilai dari faktor tersebut.
38. MODAL KERJA (working capital) adalah aset lancar dikurangi kewajiban lancar, mewakili investasi berputar
yang dibutuhkan untuk membeli persediaan, membayar hutang usaha, dan pekerjaan dalam proses.
39. BIAYA MODAL tingkat keuntungan yang disyaratkan (biaya untuk mendapatkan modal)
40. SAHAM adalah sebuah instrumen yang menandakan posisi kepemilikan (disebut ekuitas) dalam perusahaan,
dan merupakan klaim proporsional atas aset dan laba perusahaan. Kepemilikan dalam perusahaan ditentukan
oleh jumlah saham seseorang dibagi dengan jumlah total saham yang beredar. Sebagai contoh, jika
perusahaan…
41. OBLIGASI Obligasi adalah bukti hutang di mana perusahaan penerbit biasanya berjanji untuk membayar
pemegang obligasi sejumlah bunga untuk jangka waktu tertentu, dan untuk membayar kembali pinjaman
sejumlah nominalnya pada tanggal jatuh tempo. Pemegang obligasi adalah kreditur dari korporasi dan bukan
pemilik…

42. HIPOTIK Satu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk mengambil pergantian daripadanya bagi
perlunasan suatu perutangan.
43. LABA DITAHAN (retained earnings) adalah laba bersih yang tidak dibayarkan sebagai dividen tetapi
diakumulasikan selama masa usaha perusahaan dan dilaporkan pada bagian kekayaan
bersih atau ekuitas dalam neraca.
44. DEVIDEN adalah pembayaran yang ditetapkan oleh dewan direksi yang akan dibagikan secara pro rata di
antara saham yang beredar. Pada saham preferen, umumnya jumlahnya tetap. Pada saham biasa, dividen
bervariasi sesuai kinerja dan jumlah kas perusahaan, dan dapat tidak diberikan jika kinerja bisnis buruk atau
direksi memutuskan untuk menahan laba untuk berinvestasi dalam pabrik dan peralatan. Kadang-kadang
perusahaan akan membayar dividen dari laba masa lalu (cadangan), bahkan jika tidak menghasilkan laba dari
operasi saat ini. Semuanya tergantung pada apa yang diyakini sebagai keputusan terbaik bagi perusahaan.
45. KUPON Kupon adalah coupon yaitu suku bunga atas obligasi yang akan dibayarkan oleh penerbit kepada
pemegang obligasi tersebut pada saat tanggal jatuh tempo.
46. BUNGA Bunga adalah jumlah yang dibebankan oleh pemberi pinjaman untuk penggunaan uangnya, atau
jumlah imbalan yang diperoleh dari penyimpanan dana oleh lembaga keuangan.

47. IDLE CASH (MONEY) atau Uang diam adalah kasus dimana suatu perusahaan/orang memiliki kelebihan
uang yang tidak dimanfaatkan untuk waktu yang lama.
48. CASH IN HAND uang yang ada di tangan perusahaan

Nilai Jual Perusahaan, Masalah Pendanaan, Ukuran Kinerja


Keuangan
Manajemen Keuangan 1
Mengapa perusahaan perlu maksimalisasi profit?
1. MR = MC (tidak memperhatikan waktu)
2. Jumlah tingkat profit dan tingkat profit
3. Sehingga tidak memperhatikan resiko

Nilai Jual Suatu Perusahaan


- Jika Perusahaan Belum Go Public
Market value (nilai jual) seandainya perusahaan itu dijual. Nilai jual perusahaan yang letaknya strategis akan
lebih tinggi dibanding perusahaan yang letaknya kurang strategis, meskipun luas perusahaan yang letaknya
strategis tersebut lebih sempit luasnya.
Misal :
Seorang pengusaha memiliki dua toko buku yang dibangun dengan modal yang sama besar. Toko Buku A
terletak di Magelang Utara sedangkan Toko Buku B terletak di Jalan Pemuda. Maka, harga jual Toko Buku B
akan lebih tinggi disbanding harga jual Toko Buku A karena letaknya yang lebih menguntungkan (berada di
pinggir jalan utama kota).

- Jika Perusahaan Sudah Go Public


Perusahaan yang sudah Go Public melihat nilai jual perusahaan berdasarkan harga jual sahamnya. Pemilik akan
berusaha meningkatkan citra perusahaannya untuk menaikkan kepercayaan external (mempengaruhi harga
saham).
Misal :
Dua tahun yang lalu membeli saham PT ABC sebanyak 1.000 lembar dengar harga @Rp 10.000
Investasi saat membeli saham => 1.000 lembar x Rp 10.000 = Rp 10.000.000
Harga jual saham sekarang => 1.000 lembar x Rp 12.000 = Rp 12.000.000
Contoh di atas menunjukkan bahwa PT ABC berhasil meningkatkan kepercayaan pihak external terhadap
kemampuan perusahaannya, sehingga banyak yang berminat menjadi investor untuk PT ABC, yang memberi
dampak harga saham PT ABC menjadi lebih mahal.

Masalah Pembelanjaan/ Keputusan Pendanaan


Masalah pendanaan pada hakekatnya menyangkut masalah keseimbangan antara aktiva yang tersedia dengan
aktiva yang dibutuhkan.
1. Berlebihan/ Over Investment (aktiva yang tersedia > aktiva yang dibutuhkan)
Dampak :
§ Investasi tidak dapat digunakan secara optimal
§ Biaya penyusutan lebih tinggi
§ Biaya modal yang dipikul lebih berat
2. Kekurangan/ Under Investment (aktiva yang tersedia < aktiva yang dibutuhkan)
Dampak :
§ Sumber daya yang ada tidak dapat digunakan secara optimal
3. Seimbang/ Balance (aktiva yang tersedia = aktiva yang dibutuhkan)

Pembelanjaan Ditinjau Dari Sumber Dananya


- Pembelanjaan dari luar perusahaan
Yaitu semua pendanaan yang sumber dananya diperoleh dari luar perusahaan.
§ Pembelanjaan sendiri (dana dari pemilik peserta, pengambil bagian)
§ Pembelanjaan asing (dana dari bank, leasing, asuransi, kredit- kredit lain)

- Pembelanjaan dari dalam perusahaan


Yaitu semua pendanaan yang semua sumbernya dihimpun dari dalam perusahaan.
§ Pembelanjaan intern (penggunaan laba, cadangan, laba ditahan)
§ Pembelanjaan intensif (penggunaan dana penyusutan yang belum digunakan

Ukuran Kinerja Keuangan


1. Likuiditas : Perusahaan mampu memenuhi kewajiban yang segera dilaksanakan/ jangka pendek.
· Likuiditas Badan Usaha terkait pembayaran hutang.
· Likuiditas Perusahaan terkait penyelenggaraan perusahaan.
Ukuran bahwa perusahaan tersebut likuid menurut John Mayer :
a. Cash Ratio adalah sebesar 5% atau lebih
Rumus :
( Cash : Hutang Lancar ) x 100%

b. Quick Ratio adalah sebesar 100% atau lebih


Rumus :
[ Aktiva Lancar – Persediaan ) : Hutang Lancar ] x 100%

c. Current Ratio adalah sebesar 200% lebih


Rumus :

( Aktiva Lancar : Hutang Lancar ) x 100%


2. Solvabilitas : Kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajiban keuangannya seandainya
perusahaan dilikuidasi.
Langkah kerja :
a. Lakukan revaluasi terhadap asset dan hutangnya sesuai dengan harga jualnya (ubah dari book value menjadi
market value)
b. Mengukurnya dengan ratio
- Total asset to Debt Ratio
= (TA/TH) x 100%

- Total Debt to Equity Ratio


= (TH/MS) x 100%

- Time Interest Earned


Digunakan untuk mengukur kemampuan membayar hutang dengan EBIT.
= EBIT / Bunga

3. Rentabilitas : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan modal usaha yang digunakan
sesuai dengan tujuan utama perusahaan.
- Rentabilitas Ekonomis (RE)
= (EBIT / MS+MA) x 100%

- Rentabilitas Modal Sendiri (RMS)


= (EAT / MS) x 100%

- Return of Investment (ROI)


= (EAT / NOA) x 100%

- Earning Power
= Profit Margin x Operating Asset Turn Over

4. Ratio Aktivitas
Ratio ini digunakan untuk mengukur efektifitas penggunaan dana
- Perputaran asset (OATO) = Penjualan / Total Aset

- Perputaran piutang = Penjualan / Piutang


Rata-rata umur piutang = 365/perputaran piutang

- Perputaran persediaan = Harga Pokok Penjualan / Piutang


Rata-rata umur persediaan = 365/perputaran persediaan
Fenomena yang terjadi di suatu perusahaan mengenai Manajemen Keuangan

Apa yang kita ketahui tentang manajemen? Ya manajemen adalah proses


perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan
proses penggunaan berbagai sumberdaya organisasi lainnya demi tercapainya tujuan
organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan.
Sedangkan Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen yang berfungsi
mengatur segala hal tentang biaya atau keuangan, sehingga biaya yang dikeluarkan dan yang
diperoleh dapat diatur dan dikelola dengan baik.

Sering kali terjadi pada suatu perusahaan yang kurang bisa mengelola keuangan
dengan baik. Karena dalam perencanaan kegiatannya tidak dipikirkan dengan matang,
sehingga sering kali dalam pelaksanaannya biaya yang dikeluarkan tidak sesuai dengan
anggaran yang ada.

Manajemen keuangan yang mengatur masalah biaya perusahaan sebaiknya


merencanakan dari mana biaya untuk kebutuhan perusahaan diperoleh dan bagaimana biaya
yang diperoleh dapat digunakan untuk kebutuhan perusahaan dengan sebaik baiknya
sehingga mendapatkan keuntungan dari bisnis yang sedang di jalankan.

Setidaknya manajer keuangan memiliki keahlian dalam bidang ekonomi, terutama


ahli dalam bidang pasar modal dan investasi. Selain itu manajer perusahaan harus pintar
dalam menghitung pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan sehingga tidak
menimbulkan masalah di kemudian hari.

Selain itu manajer keuangan harus bisa munyusun dan merealisasikan manajemen keuangan
untuk meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, Sehingga perusahaan tidak mengalami
kerugian.

Anda mungkin juga menyukai