PRODUKSI
DISUSUN OLEH
NIM : 201720141
KELAS : MANAJEMEN 4
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat dan
makalah mata kuliah ” Manajemen Manajerial ” ini sesuai dengan waktu yang
Terima kasih kami sampaikan juga kepada dosen mata kuliah yakni Bpk.
Sukri Arifin, S.E.,M.M yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk
mengerjakan tugas ini, sehingga menjadi lebih mengerti dan memahami tentang
Produksi Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih.
i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................................... 2
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi ..................................................................................... 3
B. penggolongan Faktor Produksi.................................................................... 3
C. Tujuan Produksi .......................................................................................... 7
D. Fungsi Produksi ........................................................................................... 7
E. Jangka Waktu Produksi ............................................................................... 9
F. Produktifitas ................................................................................................ 13
G. jenis-jenis produksi...................................................................................... 24
III. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 19
B. Saran ............................................................................................................ 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan
membuat barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan
menambah nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku
menjadi barang siap konsumsi. Karena untuk dapat melakukan kegiatan Produksi,
seorang produsen membutuhkan faktor Produksi. Tanpa faktor-faktor Produksi,
pembuatan suatu barang tidak bisa berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi
sangat ditentukan oleh keahlian pengusaha atau produsen.
1
pengetahuan seorang produsen mampu menghasilkan barang output. Barang output
berasal dari hasil Produksi yaitu, kombinasi dari barang input dengan input, barang
input dengan output, dan barang output dengan output.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi
B. Faktor Produksi
3
1. Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini
meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti:
a) Tanah
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah
suatu barang. Tenaga kerja atau buruh merupakan faktor produksi yang diakui di setiap
sistem ekonomi terlepas dari kecenderungan ideologi mereka. Kekhususan
perburuhan seperti kemusnahan, keadaan yang tidak terpisahkan dari buruh
itu sendiri, ketidakpekaan jangka pendek terhadap permintaan buruh, dan yang
4
mempunyai sikap dalam penentuan upah, merupakan hal yang sama pada semua
sistem.
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
b) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal.Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
c) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara,
akuntan, psikologi, peneliti.
5
3. Sumberdaya Modal
Modal merupakan asset yang digunakan untuk distribusi asset yang berikutnya.
Modal dapat memberikan kepuasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan
kekayaan yang lebih banyak.
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan
untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk mencari
ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil produksi
yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses produksi,
modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan.
b) Bentuk Modal
• Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses
produksi Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
• Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai
nilai dalam perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan dan merek produk.
Pengumpulan modal
6
4. Sumberdaya Pengusaha
C. Tujuan Produksi
D. Fungsi Produksi
7
Dengan demikian, yang disebut fungsi produksi adalah hubungan
fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai
sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output
sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan factor-faktor
produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.
Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan
hubungan antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan
antara jumlah output Q dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi
X1, X2, X3, … Xn, secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
8
E. Jangka Waktu Produksi
1. Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel
dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak dapat disesuaikan; dan
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana seluruh input
variabelmaupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan
dari pembedaan jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk
meminimumkannya Biaya Produksi.
9
1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa
banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan,
pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input
variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja
dan input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak
0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output
apabila hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja
yang dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
10
• Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang
digunakan.
MP = Produksi Marginal
DTP = Pertambahan Produksi Total
DMP = Pertambahan Tenaga Kerja
• Produksi rata-rata
Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal
atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua
alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat
meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau
menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua faktor
produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara tanah dan
tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan teknologi,
yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative lama lama).
Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK dan modal.
Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada bagaimana
11
menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang maksimum. Oleh
karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik antara dua faktor input
tersebut. Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang
diberi nama isoquant curve(biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang
digunakan dalam rangka menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor
produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva
isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan
memberikan perubahan yang propor-sional bila salah satunya berubah, dan dapat juga
cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah bahwa
isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya tidak
mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan
menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant
akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak ada
atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Isoqost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen
dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isoqost
membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar
isoqost nya, maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya,
semakinmkecil isoqost semakin kecil hasilnya. Kurva isoqost dapat berslope negatif dan
positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input akan menyebabkan penurunan
pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka akan menyebabkan
input yang ssatunya akan bertambah. Kemudian kurva isoqost dapat berslope positif,
yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference
sifatnya tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang
lainnya juga bertambah, dan begitu juga sebaliknya.
12
2. Produksi Dalam Jangka Panjang
Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor
produksi sifatnya variabel.Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur
dengan waktu tertentu. Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana
perusahaan tidak mampu dengan segera melakukan penyesuaian jumlah
penggunaan salah satu atau beberapa faktor produksi. Periode jangka panjang
adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi
variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
Garis perluasan produksi adalah isocline yang menunjukkan tingkat output yang
akan dihasilkan bila harga produksi tetap tidak berubah. Jadi, garis perluasan
produksi menunjukkan bagaimana proporsi faktor produksi seharusnya berubah bila
output atau besarnya biaya produksi berubah, sedangkan harga dari faktor produksi
itu tetap Bila seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi
untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan :
Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan produksi diukur
dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu
tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
F. Produktivitas
Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produktivitas, yaitu :
13
1. Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara menambah jumlah faktor
produksi yang digunakan;
2. Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan kapasitas faktor produksi
yang telah ada;
3. Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan mengeluarkan
kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi produksi, teridir dari :
a) Mekanisasi : mengganti sifatpadat karya menjadi padat modal dengan
menggunakan mesin-mesin modern,
b) Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu orang bertanggung
jawab pada satu jenis pekerjaan saja,
c) Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk, ukuran, bobot, dan
detail lainnya dari suatu produk.
14
komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang
memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-
masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa cara, metode dan teknik menghasilkan produk
banyak,tetapi secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau
urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala produksi
besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah
industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian dialirkan
ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan berlangsung
secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya dihentikan
berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa sebulan sekali,
enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi dihentikan dan dilakukan
perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul) terhadap alat-alat proses.
15
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang terotomatisasi.
Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau pengontrol otomatis lain,
kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia dapat dikurangi sehingga proses
produksi dapat berlangsung terus menerus dengan kondisi yang stabil atau bahkan
mendekati tunak (semua keadaan konstan dan tidak berubah).
• Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
• Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
• Mesin bersifat khusus.
• Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
• Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
• Tenaga kerja sedikit.
• Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
• Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang
banyak.
• Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
• Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
• Biaya tenaga kerja rendah.
• Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
16
b) Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses yang
ada dalam perusahaan tidak selalu sama. Pada umumnya dilakukan
oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil atau menengah dan
industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara terputus-putus
adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri proses kimia seperti
industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses produksi terputus-putus tinta dan
cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini berlangsung dengan memproduksi warna
paling muda terlebih dahulu, seperti misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna
yang lebih tua, seperti misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga
mencapai warna hitam dan proses produksi diulang lagi. Dengan menggunakan teknik
ini, pencucian dan rekonfigurasi mesin antar partai dapat diminimalkan. Namun
demikian, warna putih (yaitu warna opaque, bukan transparan), adalah satu-satunya
warna yang tidak dapat diproduksi dengan menggunakan teknik ini karena pigmen putih
dapat memengaruhi warna lain.
17
diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses
produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu mesin.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit badan
usaha yang mempunyai tujuan yang sama yaitu “mencapai keuntungan yang
maksimum”. Untuk tujuan itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan yaitu
mengatur penggunaan factor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga “
usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut
ekonomi dipandang dengan cara yang paling efisien”. Dalam praktik,
pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Tetapi
demi penyederhanaan analisis, untuk sementara tujuan memaksimumkan ini
digunakan. Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum
yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor
produksi yang ada.
B. Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa berekspansi
ke arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori tentang produksi
semoga pula makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan
pencerahan dan informasi untuk pengembangan perusahaan.
19
DAFTAR PUSTAKA
20