Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN PEMIKIRAN PETER DRUCKER DAN HENRI FAYOL

Aldrich Jevon Gunawan 18/425295/TK/46990

Teknologi Informasi

Peter Ferdinand Drucker (1909-2005) merupakan seorang pria kelahiran


Austria yang merupakan penulis, konsultan manajemen dan ekolog sosial. Ia
dijuluki sebagai Bapak “Manajemen Modern”. Ia telah menerbitkan ratusan artikel
ilmiah dan menulis banyak buku mengenai manajemen.

Pemikirannya mengubah teori manajemen menjadi sesuatu yang


dipertimbangkan dikalangan sosiolog, dengan praktik etika bisnis dan moral yang
tinggi yang menjadi prioritasnya. Dalam bukunya yang pertama mengenai
manajemen yaitu “The Concept of the Corporation” ia menerangkan konsep
desentralisasi. Ia memiliki keyakinan bahwa manajer harus mendelegasikan tugas
untuk memberdayakan karyawan, desentralisasi manajemen. Ia melihat banyak
pemimpin bisnis yang berusaha untuk mengambil semua tanggung jawab sebagai
perwujudan kekuasaan atau untuk mempertahankan tingkat kontrol, dengan kesan
bahwa mereka adalah satu-satunya yang mampu melakukan tanggung jawab itu.
Dalam bukunya ia menyatakan desentralisasi adalah hal yang baik karena
menciptakan tim yang lebih kecil dimana orang akan merasa bahwa mereka dapat
memberikan kontribusi penting. Ini memberikan kesan yaitu untuk memperluas
bisnis dari memiliki satu kantor pusat ke memiliki beberapa kantor yang lebih kecil.

Pemikiran dari Drucker yang paling popular adalah Management by


Objectives atau MBO yang dituliskan pada bukunya yang berjudul “The Practice
of Management”. MBO adalah pembentukan sistem informasi manajemen untuk
membandingkan kinerja aktual dan pencapaian dengan tujuan yang ditetapkan.
Praktisi mengatakan bahwa manfaat utama dari MBO adalah meningkatkan
motivasi dan komitmen karyawan dan memungkinkan komunikasi yang lebih baik
antara manajemen dan karyawan. Namun, kelemahan yang disebutkan dari MBO
adalah bahwa hal itu terlalu menekankan pengaturan tujuan untuk mencapai tujuan,
daripada bekerja pada rencana sistematis untuk melakukannya.

Dalam bukunya, Drucker mengemukakan beberapa prinsip. Tujuan disusun


Bersama dengan karyawan dan tujuan tersebut diharapkan menantang namun tetap
dapat dicapai. Karyawan menerima feedback harian, dan fokusnya adalah pada
penghargaan daripada hukuman. Pertumbuhan dan perkembangan pribadi lebih
ditekankan daripada kegagalan mencapai tujuan. Drucker percaya bahwa MBO
bukanlah metode yang menyelesaikan semua masalah. Metode ini memberi
organisasi sebuah proses, dengan banyak praktisi mengatakan bahwa keberhasilan
MBO bergantung pada banyak factor yaitu dari manajemen yang paling tinggi,
tujuan yang jelas diuraikan, dan manajer terlatih yang dapat
mengimplementasikannya.

Dalam MBO terdapat lima langkah yang harus digunakan organisasi untuk
mempraktikkan teknik manajemen.

1. Langkah pertama adalah menentukan atau merevisi tujuan organisasi untuk


seluruh perusahaan. Gambaran luas ini harus berasal dari misi dan visi
perusahaan.
2. Langkah kedua adalah menyampaikan tujuan organisasi kepada karyawan.
Drucker menggunakan akronim SMART (specific, measurable, acceptable,
realistic, time-bound) untuk mengekspresikan konsep.
3. Langkah ketiga adalah menstimulasi partisipasi karyawan dalam
menetapkan tujuan individu. Setelah tujuan organisasi dibagikan kepada
karyawan dari atas ke bawah, karyawan harus didorong untuk membantu
menetapkan tujuan mereka sendiri untuk mencapai tujuan organisasi yang
lebih besar. Ini akan memberi karyawan motivasi yang lebih besar.
4. Langkah keempat adalah melibatkan pemantauan kemajuan karyawan. Pada
langkah kedua, komponen utama dari tujuan adalah bahwa tujuan tersebut
dapat diukur agar karyawan dan manajer dapat menentukan seberapa baik
tujuan telah terpenuhi.
5. Langkah kelima adalah mengevaluasi dan menghargai kemajuan karyawan.
Langkah ini mencakup feedback yang jujur tentang apa yang telah dicapai
dan tidak dicapai untuk setiap karyawan.

Henry Fayol (1841-1925) lahir di Istanbul dan merupakan direktur di


sebuah perusahaan pertambangan besar di Prancis. Pada tahun 1916, dua tahun
sebelum ia mengundurkan diri sebagai direktur, ia menerbitkan "14 Principles of
Management" dalam buku "Administrasi Industrielle et Générale". Fayol juga
membuat daftar enam fungsi utama manajemen, yang sejalan dengan prinsip ini.
Prinsip ini adalah salah satu teori manajemen paling awal yang dibuat, dan menjadi
salah satu yang paling komprehensif. Fayol dianggap sebagai salah satu kontributor
paling berpengaruh terhadap konsep manajemen modern, meskipun orang tidak
sering merujuk pada "14 Principles of Management" saat ini.

14 prinsip manajemen menurut Henri Fayol

1. Division of Work - Ketika karyawan memiliki spesialisasi, output dapat


meningkat karena mereka menjadi semakin terampil dan efisien.
2. Authority - Manajer harus memiliki wewenang untuk memberi perintah,
tetapi mereka juga harus ingat bahwa dengan wewenang terdapat tanggung
jawab.
3. Discipline - Disiplin harus ditegakkan dalam organisasi dengan berbagai
metode yang dapat diterapkan
4. Unity of Command - Karyawan hanya memiliki satu pemimpin.
5. Unity of Direction - Tim dengan tujuan yang sama harus bekerja di bawah
arahan seorang manajer, menggunakan satu rencana. Ini akan memastikan
bahwa pekerjaan terkoordinasi dengan benar.
6. Subordination of Individual Interests to the General Interest - Kepentingan
kelompok harus menjadi prioritas setiap individu termasuk manajer.
7. Remuneration - Kepuasan karyawan tergantung pada imbalan yang adil
untuk semua orang. Ini termasuk kompensasi finansial dan non-finansial.
8. Centralization - Prinsip ini mengacu pada seberapa baik karyawan dengan
proses pengambilan keputusan. Penting untuk mencapai keseimbangan
yang tepat.
9. Scalar Chain - Karyawan harus mengetahui posisi mereka dalam hierarki
organisasi.
10. Order - Fasilitas tempat kerja harus bersih, rapi dan aman untuk karyawan.
11. Equity - Manajer harus bersikap adil terhadap staf setiap saat, baik menjaga
disiplin seperlunya dan bertindak dengan baik.
12. Stability of Tenure of Personnel - Manajer harus berusaha untuk
meminimalkan pergantian karyawan. Perencanaan personil harus menjadi
prioritas.
13. Initiative - Karyawan harus diberikan tingkat kebebasan yang diperlukan
untuk membuat dan melaksanakan rencana.
14. Esprit de Corps - Organisasi harus berusaha untuk meningkatkan semangat
dan persatuan tim.

Peter Drucker dan Henri Fayol sama-sama berpengaruh pada manajemen


modern saat ini. Pemikiran antar Drucker dan Fayol mengarah kepada
pemberdayaan karyawan maupun staf merupakan kunci dari kesuksesan suuatu
organisasi karena sebuah oraganisasi tidak berjalan hanya oleh pemimpin yang baik
namun juga diikuti dengan kompetensi dan pemberdayaan dari setiap komponen
perusahaan yaitu karyawan dan staf. Selain dari faktor sumber daya manusia juga
penting adanya lingkungan yang mendukung agar karyawan maupun staf dapat
bekerja dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Edology. 2020. How one man changed business management forever.
https://www.edology.com/blog/business/peter-drucker-management/
(diakses pada 22 Februari 2020)
[2] Eyre, Elizabeth. 2010. Henri Fayol's Principles of Management.
https://www.mindtools.com/pages/article/henri-fayol.htm (diakses pada 22
Februari 2020)
[3] Hayes, Adam. 2019. Management by Objectives (MBO).
https://www.investopedia.com/terms/m/management-by-objectives.asp
(diakses pada 22 Februari 2020)
[4] Johnson, Jamie. 2020. The Impact of Peter Drucker on Management
Theory. https://tallyfy.com/peter-drucker/ (diakses pada 22 Februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai