Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN

MANAJEMEN

Disusun Oleh

RIKA ZAMRATUL MAKSHUM

A0D021110

D3 PERPAJAKAN
A. PRINSIP MANAJEMEN

Pada akhir abad 19, banyak organisasi yang sudah harus berurusan
dengan praktik manajemen dalam keseharian operasionalnya.  Di awal 1900-
an pula, banyak organisasi-organisasi besar, seperti pabrik-pabrik produksi
memerlukan tata kelola yang lebih baik namun pada saat itu hanya ada sedikit
alat manajemen, model dan metode yang tersedia untuk mengatur hal tersebut.
Dan ini titik mulanya dikembangkan prinsip manajemen.

1. Prinisip Manajemen menurut Henry Fayol

Henri Fayol (1841-1925) ilmuwan yang pertama kali menerapkan


fondasi ini untuk manajemen ilmiah modern. Konsep-konsep yang dia gagas
disebut prinsip manajemen. Prinsip ini adalah faktor yang mendasari
manajemen yang sukses dalam sebuah organisasi. Henri Fayol
mengeksplorasi hal ini secara komprehensif,  sebagai hasilnya dia berhasil
merangkum 14 prinsip manajemen dasar. Prinsip-prinsip manajemen dan
penelitian Henri Fayol diterbitkan dalam buku yang berjudul ‘General and
Industrial Management’ (1916). 14 Prinsip Manajemen Menurut Henri Fayol:

a. Pembagian Kerja (Division Work)

Dalam praktiknya, karyawan memiliki spesialisasi dalam


bidang yang berbeda dan mereka memiliki keterampilan yang
berbeda pula satu sama lain. Tingkat keahlian yang berbeda
dapat dibedakan dalam bidang pengetahuan mulai dari
generalis hingga spesialis, pengembangan pribadi dan profesi
harus saling mendukung. Menurut Henri Fayol, meningkatkan
efisiensi tenaga kerja dapat  meningkatkan produktivitas.
Selain itu, spesialisasi tenaga kerja meningkatkan akurasi dan
kecepatan mereka. Prinsip manajemen ini berlaku untuk
kegiatan teknis dan manajeria di setap organisasi,

b. Otoritas dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)

Untuk menyelesaikan sesuatu dalam organisasi, manajemen


memiliki wewenang untuk memberi perintah kepada karyawan.
Tentu saja ini dengan otoritas ini ada tanggung jawab. Menurut
Henri Fayol, kuasa atau kewenangan yang menyertainya
memberi manajer  hak untuk memberi perintah kepada
bawahan. Tanggung jawab dapat ditinjau kembali dari kinerja
dan oleh karena itu perlu membuat perjanjian atas otoritas yang
diberikan. Dengan kata lain, otoritas dan tanggung jawab
berjalan bersama dan mereka adalah dua sisi dari mata uang
yang sama.

c. Disiplin

Hal ini sering menjadi bagian dari nilai inti (core) misi dan visi
bentuk perilaku yang baik dan interaksi yang saling
menghormati. Prinsip manajemen ini sangat penting dan dilihat
sebagai hal yang membuat organisasi berjalan lancar.

d. Kesatuan Komando (Unity of Command)

Setiap karyawan harus menerima perintah dari satu manajer


sehingga karyawan memiliki tanggung jawab kepada manajer
tersebut. Jika tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan
kepada karyawan diberikan oleh lebih dari satu manajer, ini
dapat menyebabkan kebingungan yang dapat menyebabkan
konflik bagi karyawan. Dengan menggunakan prinsip ini,
tanggung jawab agar terhindar dari kesalahan akan bisa di
minimalisir.

e. Kesatuan Arah (Unity of Direction)

Semua karyawan memberikan kegiatan yang sama yang dapat


dikaitkan dengan tujuan yang sama, hal ini seperti Anda
mencari North Star Metric untuk bisnis Anda. Semua kegiatan
harus dilakukan oleh satu kelompok yang membentuk tim.
Kegiatan-kegiatan ini harus dijelaskan dalam rencana aksi.
Manajer pada akhirnya bertanggung jawab atas rencana ini dan
dia memantau perkembangan kegiatan yang ditentukan dan
direncanakan. Area fokus adalah upaya yang dilakukan oleh
karyawan dan koordinasi.

f. Subordinasi Kepentingan Individu

Kepentingan pribadi lebih rendah daripada kepentingan


organisasi (etika). Fokus utamanya adalah pada tujuan
organisasi dan bukan pada individu. Ini berlaku untuk semua
tingkat dari seluruh organisasi, termasuk para manajer.
g. Penggajian (Remuneration)

Motivasi dan produktivitas adalah dua hal yang berkaitan


dalam kelancaran organisasi. Prinsip manajemen ini
menjelaskan bahwa penggajian harus cukup untuk membuat
karyawan termotivasi dan produktif. Ada dua jenis penggajian
yaitu non-moneter (pujian, tanggung jawab lebih, kredit) dan
moneter (kompensasi, bonus atau kompensasi finansial
lainnya). Pada akhirnya, ini adalah tentang menghargai upaya
karyawan yang telah dilakukan.

h. Pemusatan (The Degree of Centralization)

Sentralisasi berarti meletakan konsentrasi otoritas dalam


pengambilan keputusan di manajemen puncak (dewan
eksekutif). Berbagi kewenangan untuk proses pengambilan
keputusan dengan tingkat yang lebih rendah (manajemen
menengah dan bawah), disebut sebagai desentralisasi. Henri
Fayol mengindikasikan bahwa organisasi harus berusaha untuk
melakukan keseimbangan yang baik dalam hal ini.

i. Hirarki (Scalar Chain)

Hal Ini bervariasi, mulai dari manajemen senior (dewan


eksekutif) ke level terendah dalam organisasi. Prinsip
manajemen hierarki menyatakan bahwa harus ada garis yang
jelas di bidang otoritas (dari atas ke bawah dan semua manajer
di semua tingkatan dan divisi). Hal Ini bisa dilihat sebagai tipe
struktur manajemen. dengan adanya hierarki ini, maka setiap
karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung
jawab dan dari siapa ia mendapat perintah

j. Ketertiban (Order)

Karyawan dalam suatu organisasi harus memiliki sumber daya


yang tepat sehingga mereka dapat berfungsi dengan baik dalam
suatu organisasi. Selain tatanan sosial (tanggung jawab
manajer) lingkungan kerja harus aman, bersih dan rapi.
k. Keadilan dan Kejujuran

Menurut Henri Fayol, karyawan harus diperlakukan dengan


adil dan setara. Karyawan harus berada di tempat yang tepat di
organisasi untuk melakukan hal yang benar. Manajer harus
mengawasi dan memantau proses ini dan mereka harus
memperlakukan karyawan secara adil dan tidak memihak.

l. Stabilitas Kondisi Karyawan (Stability of Tenure of Personel)

Prinsip manajemen ini merupakan penempatan dan


pengelolaan personil dan hal  ini harus seimbang dengan
layanan yang disediakan dari organisasi. Manajemen berusaha
untuk meminimalkan perputaran karyawan dan memiliki staf
yang tepat di tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Hal
seperti perubahan posisi pada karyawan harus dikelola dengan
baik.

m. Inisiatif (Inisiative)

Karyawan harus diizinkan untuk mengungkapkan ide-ide baru.


Ini mendorong minat dan keterlibatan dan menciptakan nilai
tambah bagi perusahaan. Inisiatif karyawan adalah sumber
kekuatan untuk organisas, hal ini juga mendorong karyawan
untuk terlibat dalam kemajuan organisasi.

n. Semangat Kesatuan (Esprit de Corps)

Perjuangan untuk keterlibatan dan kesatuan karyawan. Manajer


bertanggung jawab atas pengembangan moral di tempat kerja,
baik secara individual dan dalam komunikasi. Esprit de corps
berkontribusi pada pengembangan budaya dan menciptakan
suasana saling percaya dan pengertian.

Dapat disimpulkan dari keempat belas prinsip menurut Henry Fayol tersebut
bahwa manajemen dapat digunakan untuk mengelola organisasi dan merupakan alat
yang berguna untuk melakukan prediksi, perencanaan, manajemen proses,
manajemen organisasi, pengambilan keputusan, koordinasi dan kontrol. Meskipun
jelas, banyak dari hal-hal ini masih digunakan berdasarkan akal sehat dalam praktik
manajemen saat ini dalam organisasi. Tetapi Prinsip ini merupakan daftar praktis
dengan area fokus yang didasarkan pada penelitian dan masih berlaku sampai
sekarang  karena sejumlah prinsip logis.
2. Prinsip Manajemen menurut George R. Terry

George R. Terry dalam buku Principles of Management (Sukarna, 2011:3),


juga menyatakan bahwa management is the accomplishing of a predetemined
obejectives through the efforts of otherpeople atau manajemen adalah pencapaian
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan melalui atau bersama-sama usaha orang lain.

Manajemen sangat penting bagi setiap aktivitas individu atau kelompok dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen berorientasi pada
proses (process oriented) yang berarti bahwa manajemen membutuhkan sumber daya
manusia, pengetahuan, dan keterampilan agar aktivitas menjadi lebih efektif atau
dapat menghasilkan tindakan dalam mencapai kesuksesan. Oleh sebab itu, tidak akan
ada organisasi yang akan sukses apabila tidak menggunakan manajemen yang baik.
(Torang, 2013: 165). Berdasarkan pengertian diatas, saya berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan Manajemen adalah ilmu mengatur proses untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya guna mencapai hasil yang sesuai.

4 prinsip dasar manajemen menurut George R. Terry:

a. Perencanaan (Planning)

Dalam bukunya Principles of Management (Sukarna,


2011: 10) mengemukakan tentang Planning sebagai berikut,
yaitu “Planning is the selecting and relating of facts and the
making and using of assumptions regarding the future in the
visualization and formulation to proposed of proposed
activation believed necesarry to accieve desired result”.

“….Perencanaan adalah pemilih fakta dan penghubungan


fakta-fakta serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-
perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang
dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.”

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada


hubungan dengan yang lain dan tanpa menetapkan tugas-tugas
tertentu untuk masing-masing unit. George R. Terry dalam
bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38)
mengemukakan tentang organizing sebagai berikut, yaitu
“Organizing is the determining, grouping and arranging of the
various activities needed necessary forthe attainment of the
objectives, the assigning of the people to thesen activities, the
providing of suitable physical factors of enviroment and the
indicating of the relative authority delegated to each
respectives activity.

“…Pengorganisasian ialah penentuan, pengelompokkan, dan


penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan untuk
mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap
kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang
cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan
wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam
hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang
diharapkan.

c. Pelaksanaan (Actuating)

Actuating is setting all members of the group to want to


achieve and to strike to achieve the objective willingly and
keeping with the managerial planning and organizing efforts.

“….Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong


semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan
berusaha dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas
serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian dari pihak pimpinan.

Definisi diatas terlihat bahwa tercapai atau tidaknya


tujuan tergantung kepada bergerak atau tidaknya seluruh
anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas,
menengah sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah
kepada sasarannya, mengingat kegiatan yang tidak terarah
kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan terhadap
tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau dengan kata lain
merupakan pemborosan terhadap tools of management. Hal ini
sudah barang tentu merupakan mis-management.

Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada


planning dan organizing yang baik, melainkan juga tergantung
pada penggerakan dan pengawasan. Perencanaan dan
pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang kuat
untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang
dituju.

d. Pengawasan (Controlling)

Control mempunyai perananan atau kedudukan yang


penting sekali dalam manajemen, mengingat mempunyai
fungsi untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib,
terarah atau tidak. Walaupun planning, organizing, actuating
baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja tidak teratur, tertib dan
terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai.
Dengan demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi
segala kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya, sehingga
tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Controlling can be defined as the process of


determining what is to accomplished, that is the standard, what
is being accomplished. That is the performance, evaluating the
performance, and if the necessary applying corrective measure
so that performance takes place according to plans, that is
conformity with the standard.

“…Pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan


apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman
perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan
sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan standard (ukuran).

Anda mungkin juga menyukai