Anda di halaman 1dari 6

14 Prinsip Manajemen menurut Henri

Fayol
14 Prinsip Manajemen menurut Henri Fayol Untuk menjadi seorang pemimpin atau
Leader yang baik dan sukses, tentunya kita harus mengerti tentang ilmu Manajemen. Manajemen
yang dalam bahasa bahasa Inggris disebut dengan Management berasal dari kata dasar
Manage yang artinya adalah Mengatur atau Mengurus. Sedangkan menurut para ahli definisi
Manajemen dapat diartikan menjadi serangkaian kegiatan yang diarahkan pada sumber daya
organisasi yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan yang efektif dan efisien.
Serangkaian Kegiatan yang dimaksud adalah terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengendalian. Sedangkan sumber daya organisasi dapat berupa Tenaga
Kerja, Keuangan, Fisik dan Informasi.
Dalam mempelajari Ilmu Manajemen, kita juga perlu mengetahui prinsip-prinsip yang menjadi dasar
Manajemen. Henri Fayol (1841-1925), seorang ahli teori Manajemen dan Administrasi yang berasal
dari Perancis memperkenalkan 14 Prinsip Manajemen dalam bukunya yang
berjudul Administration Industrielle et Generale.

14 Prinsip Manajemen Henri Fayol


Berikut ini adalah 14 Prinsip Manajemen yang dikemukakan oleh Henri Fayol.

1. Pembagian Kerja (Division of Work)


Pekerjaan harus dibagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil atau di-spesialisasi sehingga Output
(hasil kerja) Karyawan dan Efektifitas akan meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan dan
keahlian pada tugas yang diembannya.

2. Keseimbangan Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority dan Responsibility)


Para Manager memiliki wewenang dalam memerintahkan bawahan melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. Setiap Karyawan diberikan wewenang untuk melakukan suatu pekerjaan. Tetapi suatu hal
yang perlu diingat, Wewenang tersebut berasal dari suatu Tanggung Jawab. Oleh karena itu,
Wewenang dan Tanggung Jawab harus seimbang, makin besar wewenangnya makin besar pula
pertanggungjawabannya.

3. Displin (Dicipline)
Disiplin harus ditegakkan dalam suatu organisasi, namun setiap organisasi memiliki cara yang
berbeda-beda dalam menegakkan kedisiplinannya. Kedisiplinan merupakan dasar dari keberhasilan
suatu organisasi dalam mencapai tujuan organisasinya.

4. Kesatuan Komando (Unity of Command)


Berdasarkan Prinsip Kesatuan Komando, Karyawan seharusnya hanya menerima perintah dari
seorang atasan saja dan juga bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Jika terlalu banyak
Atasan yang memberikan perintah, karyawan yang bersangkutan akan sulit untuk membedakan
prioritasnya. Hal ini juga akan menimbulkan kebingungan dan tidak fokus pada tugas yang
diberikannya.

5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)


Karyawan yang bekerja dalam suatu organisasi harus memiliki tujuan dan arah yang sama dan
bekerja berdasarkan rencana yang sama.

6. Mengutamakan Kepentingan Organisasi diatas kepentingan Individu (Subordination of


Individual Interests to the General Interest)
Kepentingan Organisasi harus didahulukan dari Kepentingan Individu seorang karyawan. Termasuk
kepentingan Individu Manager itu sendiri.

7. Kompensasi yang adil (Remuneration)


Salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan kerja karyawan adalah Upah atau Gaji yang
didasarkan pada tugas yang dibebankannya. Kompensasi yang dimaksud ini dapat berupa Finansial
maupun non-finansial.

8. Sentralisasi (Centralization)
Menurut Fayol, seorang pemimpin atau Manajer harus mengadopsi prinsip Sentralisasi yang
seimbang (bukan Sentralisasi penuh ataupun Desentralisai penuh). Hal ini dikarenakan Sentralisasi
penuh (Complete Centralization) akan mengurangi peranan bawahan dalam suatu organisasi,

sedangkan desentralisasi akan menimbulkan kesimpangsiuran dalam pengambilan keputusan.


Wewenang tertentu harus didelegasikan sebanding dengan Tanggung Jawab yang diberikan.

9. Rantai Skalar (Scalar Chain)


Rantai Skalar adalah garis wewenang dari atas sampai ke bawah. Setiap karyawan harus menyadari
posisi mereka di dalam Hirarki Organisasi. Garis wewenang ini akan menunjukan apa yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya.

10. Tata Tertib (Order)


Tata Tertib memegang peranan yang penting dalam bekerja karena pada dasarnya semua orang
tidak dapat bekerja dengan baik dalam kondisi yang kacau dan tegang. Selain itu, untuk
meningkatkan efisiensi dalam bekerja, fasilitas dan perlengkapan kerja harus disusun dengan rapi
dan bersih.

11. Keadilan (Equity)


Manager harus bertindak secara adil terhadap semua karyawan. Peraturan dan Perjanjian yang
telah ditetapkan harus ditegakan secara adil sehingga Moral karyawan dapat terjaga dengan baik.

12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)


Mempertahankan Karyawan yang produktif merupakan prioritas yang penting dalam Manajemen.
Manager harus berusaha untuk mendorong dan menciptakan loyalitas Karyawan terhadap
organisasi.

13. Inisiatif (Initiative)


Karyawan harus diberikan kebebasan untuk berinisiatif dalam membuat dan menjalankan
perencanaan, tentunya harus dengan batas-batas wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.

14. Semangat Kesatuan (esprits de corps)


Dalam Prinsip esprits de corps ini, Manajemen harus selalu berusaha untuk mengembangkan dan
meningkatkan semangat kesatuan Tim.

IMPLEMENTASI 14 PRINSIP HENRY FAYOL


Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai sasaran
secara efektif dan
efisien. Ilmu manajemen diyakini telah lahir sejak ribuan tahun yang lalu,
terbukti dengan
adanya Piramida Giza di Mesir yang tak mungkin didirikan tanpa ada
seseorang yang
mengatur pekerja dan sumber daya.
Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang
dengan pesat. Tapi
sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum atau berupa
kumpulan hukum
bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen
banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang
manajemen, yang berbeda
adalah dalam penerapannya. Setiap pandangan hanya dapat diterapkan
dalam berbagai
masalah yang berbeda pula, sedangkan untuk masalah-masalah yang sama
belum tentu dapat
diterapkan. Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam
empat fase, yaitu
pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era modern.
Dalam era manajemen sains, muncul perkembangan ilmu manajemen dari
kalangan insinyur

seperti Henry Towne, Frederick Winslow Taylor, Frederick A. Halsey, Henry


Laurence
Gantt, Frank Bunker Gilberth dan Lilian Gilberth, serta Harrington Emerson.
Manajemen
ilmiah diperkenalkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam buku Principles of
Scientific
Management pada tahun 1911. Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah
adalah
penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Era ini ditandai juga dengan hadirnya tokoh-tokoh teori
administrasi/organisasi klasik seperti
Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follet, dan Chester Bernard.
Meskipun F. W.
Taylor dan Henry Fayol menulis di era yang sama, fokus mereka berbeda.
Ide-ide Taylor
didasarkan atas penelitian ilmiah, sedangkan Fayol menulis atas dasar
pengalamannya
bertahun-tahun sebagai seorang praktisi eksekutif.
Henry Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa
teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini
diungkapkan dalam
bukunya berjudul Administration Industrielle et General atau General and
Industrial
Management yang ditulis pada taun 1908 oleh Constance Storrs.
Peranan Fayol dapat disejajarkan dengan Taylor, dua tokoh ini
mengemukakan hal yang
sama bahwa ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang harus diajarkan
dan dipelajari oleh
para manajer dan karyawan. Tapi kedua tokoh tersebut berbeda dalam titik
perhatiannya, di
mana Fayol menitikberatkan pada manajer tingkat bawah, sedangkan Taylor
menitikberatkan
pada manajer tingkat menengah dan atas.

Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan,


pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Fungsi ini dikenal
sebagai

Anda mungkin juga menyukai