Prinsip-prinsip manajemen adalah seperangkat pediman atau aturan yang di gunakan untuk
mengelola organisasi atau bisnis dengan efektif dan eisien. Prinsip-prinsip ini dapat di terapkan
pada berbagai bidang, termasuk pendidikan, pertanahan, pemerintahan, dan homeschooling.
Beberapa prinsip manajemen yang umumnya di terapkan adalah:
Douglas (1963: 13-17) merumuskan prisip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut: 1).
Memprioritaskan tujuan diatas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja; 2).
tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya;
4) mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia; dan 5) relativitas nilai-nilai. Prinsip-
prinsip tersebut memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas dan nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat
sesuai dengan arah organisasi, tuntunan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu
organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan sasaran-sasarannya.
1. Divisi kerja: objek divisi kerja adalah meningkatkan efisiensi melalui reduksi
hal-hal yang tidak perlu, meningkatkan output, dan menyederhanakan
pelatihan kerja.
2. Otoritas: otoritas yang baik memberikan perintah melalui kekuasaan yang
sangat dipatuhi. Otoritas memberikan pertanggungjawaban dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban.
3. Disiplin: disiplin menyatakan secara tidak langsung patuh terhadap peraturan
organisasi. Kejelasan pernyataan persejutuan terhadap organisasi dan
anggotanya sangat diperlukan, dan disiplin kelompok tergantung kualitas
kepemimpinan.
4. Kesatuan komando: setiap anggota harus menerima perintah dari seorang
utusannya. Ketaatan terhadap prinsip ini menghindarkan pembagian otoritas
dan disiplin.
5. Kesatuan arahan: kegiatan yang sama diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
harus di kelompokkan bersama oleh seorang manajer.
6. Subordinat minat individu: minat individu dan kelompok dalam sebuah
organisasi tidak melebihi minat organisasi secara keseluruhan. Dalam hal ini
dapat diartikan mengutamakan kepentingan umum dari pada individu.
7. Pengajian: kompensasi harus terbuka dan memuaskan anggota dan
organisasinya.
8. Sentralisasi: manajer dalam hal ini harus menguasai tanggungjawab final,
tetapi ia harus memberikan bawahannya otoritas yang cukup untuk
melaksanakan tugas dengan sukses. Kelayakan tingkat sentralisasi akan
bervariasi tergantung suasana. Hal ini menjadi pertanyaan bagaimana
kelayakan sentralisasi yang dipakai dalam suatu kasus.
9. Rentang kendali: rentang kendali atau rentang komando adalah suatu
supervisor dari otoritas di atas ke bawahannya.
10.Perintah: manusia dan sumberdaya material harus di koordinasi sesuai tempat
dan waktu yang tempat.
11.Pemerataan: keinginan pemerataan dan persamaan perlakuan yang
diaspirasikan manaker terhadap seluruh bawahannya.
12. Stabilitas personil: kesuksesan organisasi memerlukan kestabilan tempat
kerja. Manajerial mempraktekkan keharusan kemotmen jangka panjang
anggota terhadap organisasinya.
13.Inisiatif: anggota harus di dorong untuk mengembangkan dan melaksanakan
rencana peningkatan.
14.Semangat tim (esprit de corps). Di sini, manajer harus mendukung dan
memelihara kerja tim, semangat tim, dan rasa kebersamaan senasib, dan
seperjuangakn anggotanya.
DAFTAR PUSTAKA
Kristian, M.Pd., D., Safitri, D., & Lestari, R. (2017). MANAJEMEN PENDIDIKAN. Yogyakarta: Grup
Pnerbitan CV BUDI UTAMA.