Anda di halaman 1dari 1

Penelitian apapun yang berkaitan dengan matematika Mesir haruslah melibatkan rujukan yang jelas berkaitan

dengan Piramida Agung di Gizeh, yang dibangun sekitar 2600 S.M. oleh Khufu, yang disebut Cheops oleh
bangsa Yunani. Piramida ini mengandung bukti monumental dari penggunaan bentuk geometris dan konstruksi
teknis yang berteknologi tinggi saat itu, belum lagi pengelolaan sosial dan pemerintahan yang sangat luar
biasa. Ketika piramida itu selesai dibangun, tingginya mencapai 481,2 kaki , keempat sisinya memiliki
kemiringan 51 51 terhadap tanah, dan alasnya memiliki luas 13 acre luas yang sama dengan luas alas katedral
di Florence dan Milan, St. Peter‟s di Roma, dan St. Paul‟s dan Westminster Abbey di
Dengan menggunakan salah satu dari benda-benda langit, para pembangun Cheops ini mampu untuk
menetapkan arah sisi-sisi piramida hampir sama tepat dengan titik-titik mata angin dari kompas, kesalahan
yang terjadi hanyalah sebesar pecahan-pecahan dari 1 .
Piramida Agung teralirkan kepada pemikiran-pemikiran paling menantang saat ini hingga spekulasi-spekulasi
paling menggemparkan sekalipun.

-------

Bahkan ada beberapa cerita yang lebih menggemparkan lagi. Beberapa orang menyatakan, misalnya, bahwa
bangsa Mesir telah membangun piramida-piramida sebagai bendungan untuk menjaga pasir dari gurun agar
tidak bergerak dan menutupi daerah untuk bercocok tanam di sepanjang pinggiran Sungai Nil. Keyakinan
populer selama Zaman Pertengahan adalah bahwa di sana terdapat lumbung-lumbung yang dibangun dengan
titah paksa oleh para tawanan Yahudi sebagai tempat untuk penyimpanan jagung pada masa-masa panen yang
berlimpah. Legenda ini telah diukirkan pada mosaikmosaik, selesai dibuat tahun 1250 M., di Gereja Saint
Mark di Venice.
Bagian cerita bergambar dari kisah Yusuf menunjukkan saudara laki-lakinya dikirim untuk mengambil ikatan-
ikatan gandum dari piramida.

Agung. Meski ramalan tentang kapan terjadinya Perang Dunia hampir benar, tetapi spekulasi-spekulasi yang
berlebihan seperti itu sebaiknya tetap hanya dianggap sebagai dongeng dan omong kosong belaka.
Meski kita bisa yakin bahwa para pembangun piramida telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang
geometri, tetapi sedikit sekali matematika dari periode ini yang sampai kepada kita. Dua papirus matematis
utama yang kita ketahui, meski berbeda zaman, dapat dikatakan mewakili ilmu pengetahuan pada masa 2000–
1750 S.M.

Anda mungkin juga menyukai