Anda di halaman 1dari 7

MUMI

Mumi adalah sebuah mayat yang diawetkan, dikarenakan perlindungan


dari dekomposisi oleh cara alami atau buatan, sehingga bentuk awalnya tetap
terjaga. Ini dapat dicapai dengan menaruh tubuh tersebut di tempat yang sangat
kering atau sangat dingin, atau ketiadaan oksigen, atau penggunaan bahan kimiawi.
Mumi paling terkenal adalah mumi yang dibalsam dengan tujuan pengawetan
tertentu, terutama dalam Mesir kuno. Orang Mesir percaya bahwa badan adalah
tempat Ka seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup.
Di Tiongkok, telah ditemukan dari peti mati sipres yang tenggelam dengan
menggunakan tanaman obat-obatan.
Mumi yang terbentuk karena kejadian alami, seperti di tempat super dingin (Ötzi),
asam (manusia Tollund) atau kekeringan yang ditemukan di banyak tempat di dunia.
Beberapa mumi yang terawet baik dalam kondisi alami bermulai sejak
periode Inca di Peru.

Mumifikasi terjadi pada suhu panas dan kering sehingga tubuh akan terdehidrasi
dengan cepat. Mumifikasi terjadi pada 12-14 minggu. Jaringan akan berubah
menjadi keras, kering, warna coklat gelap, berkeriput dan tidak membusuk.

Karena Mesir merupakan tempat yang kering, dan jarang memperoleh hujan,
tanahnya juga amat sangat kering. Jika jenazah dikubur di tanah kering seperti itu,
seringkali mayatnya tak membusuk. Bakteri di dalam tanah terlalu sedikit untuk
mengurai mayat. Akibatnya, jenazah seringkali mengering dan menjadi mumi.

Sejak sekitar 3500 SM, tepat sebelum Kerajaan Lama dimulai, orang Mesir
memanfaatkan proses ini dengan mengeringkan jenazah sendiri. Mereka menyukai
gagasan bahwa tubuh mereka akan terjaga selamanya dan mereka meyakini bahwa
ini akan berguna di alam maut.

Sebagian besar orang, yang merupakan rakyat miskin, hanya menyelimuti jenazah
dengan kain linen dan menguburkannya di tanah yang kering. Sementara orang
kaya menggunakan proses mumifikasi yang rumit. Pertama-tama isi perut jenazah
dikeluarkan dan ditaruh ke dalam guci kanopi. Kemudian otaknya dikeluarkan lewat
hidung menggunakan batang berkait. Organ-organ tersebut dikeluarkan karena
merupakan organ basah yang mengandung banyak bakteri sehingga dapat
membuat tubuh membusuk. Meskipun demikian, jantung tidak dikeluarkan karena
orang Mesir meyakini bahwa jiwa terdapat di jantung, sehingga jantung dibutuhkan
di alam maut.

Kemudian jenazah diberi natron, campuran garam dan soda yang dapat
mengeringkan tubuh. Setelah itu jenazah dibiarkan mengering selama beberapa
minggu. Setelah dianggap cukup kering, natronnya dibersihkan, dan bagian dalam
tubuh jenazah diisi dengan dedaunan, serbuk gergaji, serta benda-benda lainnya
supaya tampak normal. Seluruh tubuh jenazah lalu dibungkus kain linen, yang
diselipi jimat-jimat. Lalu jenazah dilapisi papirus, dan akhirnya dimasukkan ke dalam
serangkaian peti kayu, dan kemudian dalam sarkofagus batu.

Semakin kaya seseorang, maka proses mumifikasinya semakin rumit, begitupun


sebaliknya. Contohnya, jika tidak mampu membeli natron, maka proses mumifikasi
hanya dilakukan hingga pengeluaran bagian dalam tubuh, atau proses pengeringan
jenazah tidak ditunggu berlama-lama hingga kering sempurna. Meskipun demikian,
sebagian besar orang terlalu miskin hingga sama sekali tidak menjalani mumifikasi
setelah meninggal

PIRAMIDA

Piramid atau piramida adalah konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak lama oleh


bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya, digunakan sebagai makam raja-raja masa
dahulu serta sarana ibadah (pemujaan).

Dalam sejarah konstruksi bangunan piramida digunakan sudah sejak lama. Bangsa


bangsa Mesirkuno maupun bangsa Maya dikenal menggunakan bangunan piramida
sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan) selain ada
dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman ketika persiapan
menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.
Beragam analisis tentang digunakannya konstruksi piramida. Ada yang
menyebutnya sebagai bangunan warisan UFO dengan alasan terdapat bangunan
mirip piramida ditemukan di Mars yang berada satu lintang derajat yang sama
dengan lintang derajat di Bumi, ada pula yang mengatakan peninggalan
peradaban Atlantis dan sebagian lagi mengatakan bahwa konstruksi piramida
digunakan dengan alasan bahwa pada peradaban lampau, manusia mengalami
kesulitan untuk membuat konstruksi kubah. Oleh karena itu digunakanlah konstruksi
piramida untuk mempermudah. Konstruksi kubah sendiri baru digunakan pada
masa Romawi dengan konstruksi pelengkung pada bangunan betonnya
dan Romawi Timur
Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang
kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima
kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Hindu
serta kekuasaan bangsa lain. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman
Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara
berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno
menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar
peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para
pendahulu.

Piramida Mesir adalah sebutan untuk piramida yang terletak di Mesir yang dikenal


sebagai "negeri piramida" sekalipun ditemukan situs piramida dalam jumlah besar
di Semenanjung Yucatan yang merupakan pusat peradaban Maya.
Di Mesir umumnya piramida digunakan sebagai makam raja-raja Mesir Kuno yang
dikenal dengan nama firaun. Namun, berabad abad lalu piramida sering digunakan
sebagai sasaran penjarahan dan perampok makam karena para raja-raja membawa
harta kekayaannya dan segala macam artefak guna di alam baka, sekalipun diberi
perlindungan dengan semacam kutukan-kutukan untuk mencegahnya. Sehingga
pada masa raja-raja mesir kuno berikutnya, makam raja-raja dan para bangsawan
ditempatkan pada lembah yang tersembunyi seperti halnya makam
Raja Tutankhamun yang ditemukan secara utuh dan lengkap.
Piramida pun tidak dibuat sembarangan. Para insinyur Mesir kuno menghitung dulu
jarak piramida dengan matahari, karena matahari adalah salah satu hal terpenting
dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno. Ilmuwan masa kini pun mengakui
kehebatan mereka dalam membangun piramida yang termasuk tujuh keajaiban
dunia ini. Waktu, harta, dan tenaga yang dikeluarkan demi pembangunan piramida
pun luar biasa banyaknya. Pembangunan piramida membutuhkan waktu sekitar dua
puluh tahun dan mempekerjakan lebih dari sepuluh ribu budak, dan banyak yang
nyawanya melayang. Piramida terbesar berada di Giza.

Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir,
membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur
setelah 50 tahun. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan
kalimat "konon katanya", maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi.
Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan
generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti
kerajaan ke-4.

Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja.
Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak
secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Dan,
pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun
memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida,
dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah
membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya
dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan
pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada
penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada
sedikit pun ukiran tulisan.

Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini
adalah "mengalami perampokan benda-benda dalam makam". Namun, hasil
penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida
melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri
makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan
lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas
tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-
perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun
untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.

Selain itu, dalam catatan "Inventory Stela" yang disimpan di dalam museum Kairo,
pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu
meneruskan takhta kerajaan. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti
tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara
hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras
mengecam nilai penelitiannya. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah
yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan
sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam
memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya.

Sphinx
Sphinx adalah salah satu ‘landmark’ utama Mesir yang berasal dari peradaban kuno
Konsep mengenai sphinx berasal dari Mesir yang kemudian menyebar ke bagian
lain dunia.Versi Yunani untuk sphinx berwujud rakasa perempuan dengan wajah
feminin, payudara, sayap, dan ekor.

Menurut mitologi Mesir kuno, sphinx adalah makhluk dengan kepala manusia dan
tubuh singa.

Tapi sphinx dengan kepala domba jantan, rajawali, dan elang juga terlihat di negeri
ini.

Sebagian besar sphinx digambarkan sebagai sosok laki-laki dengan beberapa


pengecualian.

Sphinx dianggap sebagai penjaga makam kerajaan atau kuil oleh orang Mesir kuno
sehingga ditempatkan di sekitar struktur bangunan tersebut.

Wajah sphinx Mesir kuno biasanya menggambarkan firaun yang dianggap sebagai
inkarnasi dewa matahari.

Sphinx Mesir Kuno

Konsep sphinx berasal dari periode Kerajaan Lama Mesir.

Sphinx pertama dibuat pada masa pemerintahan penguasa dinasti Keempat yang
memerintah dari tahun 2723 SM sampai 2563 SM.

Sphinx pertama tersebut diyakini menggambarkan Ratu Hetepheres II dari dinasti


yang sama. Sekarang sphinx ini disimpan di Museum Kairo, Mesir.

Sphinx Mesir yang terkenal diantaranya adalah sphinx granit yang menggambarkan
firaun wanita Hatshepsut yang sekarang disimpan di Museum Seni Metropolitan,
New York.

Sphinx lain yang ditemukan di kompleks kuil Karnak (kini Luxor) memiliki kepala
seekor domba jantan.

Selain itu, telah ditemukan sekitar 900 sphinx di kuil dewa Amun.
Sphinx-sphinx tersebut dibuat oleh Raja Ramses II. Patung sang raja juga terlihat
berada diantara dua kaki depan sphinx.

Sphinx Agung Giza

Salah satu yang paling mencolok dari semua sphinx Mesir kuno adalah Sphinx
Agung Giza.

Sphinx Agung Giza merupakan sphinx terbesar dan paling terkenal.

Sphinx ini terletak di dataran tinggi Giza, di pinggiran Kairo dan merupakan bagian
dari kompleks piramida kuno Giza.

Sphinx Giza, yang memiliki panjang 73,5 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 20 meter
merupakan struktur batu tunggal terbesar di dunia.

Meskipun tidak ada bukti langsung mengenai usia, sphinx ini diyakini dibangun
sekitar 4.600 tahun yang lalu.

Wajah Sphinx Giza menggambarkan firaun dinasti keempat Khafra dengan lambang
ular kobra di dahi.

Pahatan yang menggambarkan kain kepala nampak terukir di belakang telinga.


Jejak cat dekat salah satu telinga menunjukkan bahwa sphinx tersebut dulunya dicat
warna-warni.

Awalnya, Sphinx Giza memiliki jenggot, namun kemudian digali dan disimpan di
British Museum, London.

Dikatakan bahwa sphinx ini kehilangan hidungnya saat menjadi latihan sasaran
tembak oleh tentara Napoleon.
Kepala sphinx ini memiliki panjang 10 meter dan lebar 4 meter. Matanya memiliki
ketinggian dua meter begitu pula dengan lebar mulut yang juga 2 meter. Sedangkan
panjang kaki berkisar 15 meter.

Sphinx Giza memiliki lempengan batu dengan beberapa prasasti terletak diantara
kakinya.

Lempengan ini ditambahkan ke monumen asli oleh Raja Thutmose IV. Prasasti
menceritakan mimpi Raja (Thutmose) sehingga disebut pula ‘Dream Stela’.

Sphinx Giza diukir langsung dari bukit kapur. Struktur tersebut memiliki beberapa
lapisan batu kapur.

Dibandingkan dengan bagian tubuh lain, kepala terbuat dari lapisan yang lebih keras
sehingga lebih tahan terhadap erosi.

Di lain sisi, dasar struktur terbuat dari lapisan lebih lunak sehingga rawan erosi
bahkan tidak lama sejak sphinx tersebut dibuat.

Angin gurun yang kuat dan banjir tahunan Sungai Nil menyebabkan erosi pada
struktur.

Angin gurun yang membawa pasir sering mengubur sphinx ini selama bertahun-
tahun.

Sphinx Giza telah mengalami beberapa kali restorasi dan merupakan simbol
nasional Mesir sekaligus warisan sejarah kuno yang amat berharga.

Anda mungkin juga menyukai