Anda di halaman 1dari 13

Materi Presentasi

Kelompok 9

Kesenian Mesir Kuno


Anggota kita:
Gilberto
Rivaldi
Yogie
Videl
1.Sejarah Kesenian Mesir Kuno secara
Umum:
Peradaban Mesir Kuno adalah peradaban
kuno di sebelah timur laut benua Afrika,yang
berpusat di daerah hilir sungai Nil, yakni
kawasan yang kini menjadi wilayah negara
Mesir.
Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir
Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM.
A.Latar Belakang Mesir Kuno:
Peradaban Mesir Kuno adalah peradaban
kuno di sebelah timur laut benua Afrika, yang
berpusat di daerah hilir sungai Nil, yakni
kawasan yang kini menjadi wilayah negara
Mesir. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi
Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan
selanjutnya berkembang selama kurang lebih
tiga milenium.
Sejarahnya mengalir melalui periode
kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing
diantarai oleh periode ketidakstabilan yang
dikenal sebagai Periode Menengah. Peradaban
Mesir Kuno mencapai puncak kejayaannya
pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya,
peradaban ini mulai mengalami kemunduran.
Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing
pada periode akhir.
Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM,
ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir
Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi Romawi. Meskipun ini bukanlah
pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi
menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah
sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan
peradaban merdeka Mesir.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh penguasa sosial,
politik, dan ekonomi, yang berada di bawah pengawasan sosok firaun.
Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno meliputi teknik
pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk; pengetahuan
matematika; teknik pengobatan; sistem irigasi dan agrikultur; kapal pertama
yang pernah diketahui; teknologi tembikar glasir bening dan kaca; seni dan
arsitektur yang baru; sastra Mesir Kuno; dan traktat perdamaian pertama
yang pernah diketahui.
B.Ciri-ciri:
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian
keseimbangan yang baik antara sumber daya alam dan
manusia, terutama ditandai dengan:
-Irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
-Pendayagunaan Mineral dari lembah dan wilayah
gurun di sekitarnya;
-Perkembangan sistem tulisan dan Sastra
-Organisasi proyek kolektif;
-Perdagangan dengan wilayah Afrika
Timur dan Tengah serta Mediterania Timur;serta
-Kegiatan Militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap
kebudayaan suku bangsa lain pada beberapa periode yang berbeda.
C.Peninggalan Perkembangan:
1. Piramida
Bangunan ini sesungguhnya dibuat sebagai makam para Firaun atau raja-raja Mesir kala
itu, yang sebagian besar diawetkan dalam bentuk mumi.
Meski begitu, pembangunan piramida tidak dilakukan secara sederhana, lho. Konon,
prosesnya membutuhkan waktu selama 50 hingga 80 tahun, dengan jumlah pekerja sebanyak
20 ribu orang.
Bangunan peninggalan Mesir Kuno ini dibuat dari susunan batu kapur superbesar dengan
berat setiap bloknya mencapai 2,5 ton hingga 15 ton. Di dalamnya pun terdapat beberapa
ruangan yang memiliki fungsinya masing-masing.Sampai sekarang, setidaknya ada sekitar 110
bangunan piramida yang masih berdiri kokoh di Mesir. Dari total tersebut, 27 di antaranya bisa
dikunjungi sebagai tempat wisata.

2. Sphinx
Keberadaan sphinx di dekat piramida ini bukan tanpa
alasan. Menurut berbagai sumber, sphinx memang sengaja
dibangun sebagai ‘sosok penjaga’ makam para Firaun tersebut.
Kini dalam perkembangannya, sphinx pun telah menjadi salah
satu peninggalan Mesir Kuno paling populer, hingga terkenal
sebagai landmark Mesir.
3. Hieroglif
Hieroglif adalah sebutan untuk tulisan atau
abjad Mesir Kuno yang terdiri dari berbagai
gambar dan simbol-simbol. Jumlahnya sangat
banyak, hingga membuatnya sulit untuk
dipelajari.Dalam sebuah ulasan mengenai sejarah
Mesir Kuno, disebutkan kalau jumlah orang yang
bisa membaca hieroglif ini sangat terbatas.
Bahkan saking langkanya, dahulu orang-orang
yang bisa menceritakan isi dari suatu naskah
hieroglif akan mendapat gaji yang tinggi dari
pemerintah, juga dibebaskan dari pajak.
4. Mumi
Mumi adalah mayat para Firaun yang diawetkan dalam wujud
mumi. Tradisi mengawetkan mayat seperti ini memang sudah mulai
dilakukan sejak zaman kejayaan Mesir Kuno, bahkan bukan hanya untuk
mayat para raja saja, melainkan juga orang biasa.
Hal ini tidak lepas dari kepercayaan yang dimiliki oleh bangsa Mesir
Kuno terhadap kehidupan pasca kematian. Mereka yakin jika kelak
setelah mati akan dibangkitkan kembali, sehingga mereka akan
membutuhkan jasad yang utuh. Oleh sebab itu, jasad dari orang-orang
yang telah tiada ini kemudian diawetkan agar kelak bisa digunakan
Kembali.
5. Makam Tutankhamun
Tutankhamun adalah nama dari salah satu raja terbesar yang dimiliki
oleh Mesir Kuno. Ia memerintah sejak tahun 1347 sampai 1339 Sebelum
Masehi. Setelah wafat, mayatnya dimakamkan di sebuah tempat bernama
lembah Luxor. Lokasinya berada pada sebuah ceruk di tebing yang dekat
dengan sungai Nil.
Tempat tersebut adalah pemakaman khusus untuk kalangan
keluarga Firaun selain di dalam piramida. Seiring berjalannya
waktu, keberadaan makam Tutankhamun ini berubah menjadi
artefak peninggalan Mesir Kuno yang sangat populer. Hal
tersebut salah
satunya dipicu oleh banyaknya harta raja yang disimpan di
dalam pemakaman tersebut.
6. Batu Rosetta
Batu Rosetta merupakan sebuah artefak kuno, yang menurut berbagai sumber,
berasal dari masa Firaun Ptolomeus V. Batu ini ditemukan pada tahun 1799, dan
pada batu tersebut terukir informasi yang menunjukkan bahwa pemimpin pada
masa itu adalah seseorang yang masih sangat muda, yaitu berusia 13 tahun.
7. Tinta Hitam
Selain benda atau bangunan artefak, peradaban Mesir
Kuno juga meninggalkan temuan lainnya yang tidak kalah
bermanfaat untuk kehidupan. Salah satunya adalah tinta hitam
yang berasal dari lilin lebah. Pada masa itu, orang-orang Mesir
Kuno mengombinasikan jelaga, sayuran, serta lilin lebah untuk
membuat tinta hitam.
Hal itu merupakan salah satu temuan luar biasa yang
menjadi cikal bakal penemuan tinta dengan warna lainnya yang
berbeda-beda. Salah satu contohnya adalah mengganti
penggunaan jelaga dengan bahan organik yang memungkinkan
untuk menciptakan berbagai warna. Oker misalnya, untuk
membuat warna tinta merah.

8. Papirus
aPada masa itu bentuk papirus yang ada masih
sangat sederhana, tetapi bahan ini memiliki kekuatan
yang jauh lebih baik dibanding kertas di masa sekarang.
Dari sisi daya tahan, menurut sebuah sumber, papirus
mampu bertahan hingga 5000 tahun.
9. Jam Air dan Matahari
Jam air adalah penemuan yang dalam perkembangannya menjadi alat hitung layaknya
stopwatch di zaman sekarang. Ia terbuat dari semacam wadah yang di bagian bawahnya diberi
lubang kecil, kemudian diisi air. Tetesan-tetesan air tersebutlah yang selanjutnya akan
menentukan perhitungan.
Sementara itu, jam matahari diwujudkan dengan pemasangan tiang yang dipancang di
bawah sinar matahari, dan selanjutnya bayangan dari tiang tersebutlah yang akan
menentukan waktu.
Kesimpulannya ialah:
Seni Mesir Kuno merujuk pada gaya lukisan, skulptur, kerajinan tangan, dan arsitektur yang dikembangkan oleh
peradaban Mesir Kuno dari tahun 5000 SM hingga 300 M. Seni Mesir Kuno banyak dinyatakan melalui lukisan
dan skulptur. Sebagian besar seni yang masih bertahan hingga sekarang ditemukan di makam-makam. contoh
kerajinan mesir kuno adalah lukisan
Cukup sekian Presentasi dari kami,
Presentasi yang usai begitu cepat,sama halnya
dengan dia yang kisahnya singkat tapi
kenangannya melekat

slebew R aw r …

Anda mungkin juga menyukai