Anda di halaman 1dari 2

PERADABAN MESIR KUNO

1. Peradaban yang akan saya bahas kali ini adalah Peradaban Mesir Kuno. Peradaban ini
merupakan peradaban tertua di dunia, yang terdapat di lembah sungai Nil mulai dari 4000 tahun
SM. Karena terletak di lembah sungai Nil, maka Mesir merupakan negeri yang sangat subur.
Berbicara tentang Mesir tidak bisa dilepaskan dari sungai Nil, karena sungai inilah yang menjadi
roh bagi rakyat Mesir. Sejarawan Yunani Kuno pada abad ke-5 menywbut Mesir sebagai
“Hadiah dari Sungai Nil”. Dengan kata lain, kemakmuran mereka diperoleh berkat hadiah sungai
Nil. Walaupun demikian, kemakmuran yang dihadiahkan sungai Nil lebih banyak dinikmati oleh
Firaun dan golongan bangsawan, bukan oleh petani.
Menurut sejarah, bangsa Semit yang tibggal di sekililing Mesir (Asyiria, Aram, Ibrani dan Arab)
menyebut negeri ini dengan nama Mitsrayim yang berarti batas, dan penduduknya sebagai
Mistry. Berbeda pula dengan orang-orang Qibti yang menyebut negeri ini pada zaman lampau
dengan istilah Kemy yang membawa arti hitam atau tanah yang hitam. Orang-orang Yunani
menyebut Mesir dengan nama Aiguptus atau Aigyptos. Nama Aigyptos ini disebut berulangkali
dalam syair-syair pujangga agung Yunani, Homerus.
Secara geografis wilayah Mesir berbatasan dengan Negara Sudan di bagian selatan. Bagian barat
berbatasan dengan Negara Libya, bagian utara dengan laut Tengah dan bagian timur dengan
laut Merah. Keunikan secara geografis, wilayah Mesir merupakan pintu penghubung bagi 3
benua; Eropa, Afrika dan Asia. Posisi inilah yang menjadikan wilayah Mesir sebagai incaran
berbagai bangsa sejak zama dahulu. Selain itu, Mesir secara geografis memiliki perlindungan
alam berupa gurun. Gurun Nubia dan gurun Sahara menjadikan Mesir terlindungi dari ancaman
serangan bangsa asing.

2. MUNCUL DAN RUNTUHNYA PERADABAN MESIR KUNO


Sekitar tahun 2900 SM, untuk pertama kalinya terbentuk suatu kesatuan politik yang besar di
Mesir dikenal dengan nama Kerajaan Mesir Kuno. Peradaban Mesir Kuno berkembang selama
kurang lebih 3,5 abad. Dimulai dengan unifikasi awal kelompok-kelompok yang ada di lembah
Nil sekitar 3500 SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih 3 milenium. Sejarahnya
mengalir melalui periode kerajan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode
ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai puncak
kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya peradaban ini mulai mengalami
kemunduran. Mesir ditaklukkan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan
Firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika kekaisaran Romawi
menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian Kekaisaran Romawi.
Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan
Romawi menimbulkan perubahan politik dan agama secara bertahap di Lembah Nil, yang secara
efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban independen Mesir.

3. KARAKTERISTIK PERADABAN MESIR KUNO


a) Sistem Pemerintahan.
Sistem pemerintahan peradan Mesir Kuno adalah kerajaan. Kekuasaan tertinggi berada di
tangan raja. Raja di peradaban ini memiliki gelar Pharao atau Firaun.
b) Sistem Perekonomian dan Sosial
Kuil menjadi tulang punggung utama perekonomian yang berperan tidak hanya sebagai pusat
pemujaan, namun juga berperan mengumpulkan dan menyimpan kekayaan Negara dalam
sebuah system lumbung dan perbendaharaan dengan meredistribusi biji-bijian dan barang-
barang lainnya. Sebagian besar perekonomian diatur secara ketat dari pusat. Bangsa Mesir
Kuno belum mengenal uang koin hingga Periode Akhir sehingga mereka menggunakan
sejenis uang barter berupa karung beras dan beberapa deben tembaga atau perak sebagai
denominatornya. Pekerja dibayar dengan biji-bijian.
Sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani. Petani juga dikenai pajak tenaga kerja dan
dipaksa bekerja membuat irigasi atau proyek konstruksi menggunakan system corvee.
Seniman dan pengrajin memiliki status yang lebih tinggi dari petani, namun mereka juga
berada di bawah kendali Negara. Juru tulis dan pejabat menempati strata tertinggi di Mesir
Kuno. Perbudakan juga telah ada di peradaban ini. Mesir Kuno memandang pria dan wanita,
dari kelas social apapun kecuali budak, sama di mata hukum.
c) Sistem Hukum
System hukum di Mesir Kuno secara resmi dikepalai oleh Firaun yang bertanggung jawab
membuat peraturan, mencipatakan keadilan, serta menjaga hukum dan ketentraman,
sebuah konsep yang disebut masyarakat Mesir Kuno sebagai Ma’at.
d) Budaya dan peninggalan Bangsa Mesir Kuno
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh. Mereka yang
berada di strata elit telah mengenal minyak wangi, wig, dan kosmetik. Tentang perkawinan,
peradaban ini mengizinkan adanya poligami, bahkan membolehkan pernikahan kakak adik.
Sementara mengenai peninggalan, beberapa peninggalan peradaban Mesir Kuno antara lain
adalah piramida, Spinx, Obeliks, Kuil.
e) Agama dan Kepercayaan
System kepercayaan masyarakat Mesir Kuno adalah politeisme, yakni menyembah banyak
dewa-dewi.
f) Bangsa
Orang Mesir adalah keturunan Ham, terutama dari keturunan Mizraim, putra Ham.
g) Bahasa
Para pakar modern cenderung menggolongkan bahasa Mesir dalam kelompok bahasa
“Semito-Hamitik”.

Anda mungkin juga menyukai