Anda di halaman 1dari 2

Nama: Anggun Rizka Amini

Nim: T202210205

Kelas: Sejarah Maritim Dunia

Review

The Sea and Civilization: A Maritime History Of The World (chapter 2)

Periode dinasti Mesir kuno dimulai sekitar 3000 SM . Mesir Kuno telah dikenal
sebagai negara yang memiliki kekuatan maritim yang luar biasa. Temuan-temuan tertulis,
artistic, dan arkeologis memperjelas bahwa transportasi air sangat berpengaruh di kehidupan
masyarakatnya. Sungai Nil merupakan tempat lahirnya peradaban dan kekuasaan maritim di
Mesir Kuno. Kerja sama perdagangan laut yang dilakukan oleh masyarakat Mesir telah
membawa mereka ke dalam komunikasi yang berkelanjutan dengan kekuatan utama
Mesopotamia, Asia Kecil, serta Mediterania timur. Mesir sepanjang sejarahnya telah menjadi
pusat perdagangan dan pertukaran budaya berkat posisinya yang berada di tepi Sungai Nil,
persimpangan penyeberangan darat antara Afrika dan Asia, Laut Tengah, Laut Merah dan
Samudra Hindia.

Elephantine the Nil adalah tempat lahirnya navigasi di peradaban Mesir Kuno. Arus
dan arah anginnya mudah diprediksi sehingga memudahkan masyarakat dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Mobilitas masyarakat Mesir tentu saja di dukung oleh adanya
trasportasi air. Keragaman jenis kapal Mesir Kuno dapat terlihat dari tulisan, rendering
lukisan makam, relief, dan temuan arkeologi kapal. Kapal pertama dalam peradaban Mesir
Kuno adalah rakit yang terbuat dari bundle papyrus, kapal tersebut diperkuat dengan tali di
sepanjang tepinya. Selanjutnya, bahan pembuatan kapal tersebut digantikan oleh kayu.
Meskipun demikian, pembuat perahu kayu tetap mempertahankan bentuk kapal rakit dari
papyrus. Kapal tersebut dihiasi dengan potongan batang dan buritan yang mewah, termasuk
finial bergaya yang diukir dalam bentuk gugusan daun papirus, serta tambahan layer.

Dalam kehidupan sehari-hari kapal digunakan untuk menangkap ikan, berburu,


membawa penumpang, dan barang. Selain itu, kapal juga memainkan peran penting dalam
upacara politik dan keagamaan. Hal ini dibuktikan dengan adanya temuan Arkeolog Kamal
el-Malakh yaitu Kapal Khufu yang digunakan sebagai upacara pemakaman Firaun Khufu
atau Cheops. Kapal Khufu mengungkapkan kecanggihan teknologi Mesir dan mempertegas
pentingnya perahu bagi peradaban Sungai Nil. Selain itu, penemuan layar juga memberikan
keuntungan teknologi maritim Mesir Kuno. Penggunaan layar memastikan kemudahan
komunikasi di seluruh negeri, mobilitas pejabat pemerintah, pasukan militer, pergerakan
bahan mentah dari hasil pertanian, serta barang-barang manufaktur.

Pada tahun sekitar 1600 SM, Hyksos mengambil alih kekuasaan kerajaan mesir.
Hyksos menganggap dirinya sebagai Firaun dan meniru gaya pemerintahan kerajaan Mesir
Kuno. Setelah hampir 100 tahun mengalami masa stagnansi, pada tahun 1500 SM, Thebes
telah mengumpulkan kekuatan yang cukup untuk melawan Hyksos dalam konflik selama 30
tahun. Hingga pada akhirnya, Ahmose I, berhasil mengusir Hyksos dari Mesir. Pada masa
kerajaan baru, kekuatan militer menjadi prioritas utama untuk memperluas kekuasaan hingga
wilayah timur. Firaun kerajaan baru berhasil membawa kesejahteraan, keamanan daerah
perbatasan, serta penguatan hubungan diplomatik dengan negara tetangga.

Sungai Nil membawa dampak yang besar bagi peradaban masyarakat Mesir Kuno.
Pemanfaatan Sungai Nil dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam aktivitas perdagangan,
pertanian, transportasi, social, politik dan kebudayaan, telah menciptakan sebuah peradaban
yang sangat kuat. Peradaban tersebut menciptakan masyarakat Mesir kuno yang memiliki
berbagai keahlian seperti arsitektur, seni visual, kedokteran, organisasi keagamaan, politik,
dan sosial. Kebudayaan pada masa itu sangat berkembang pesat. Hal ini dibuktikan dengan
didrikannya keajaiban dunia yang berupa Piramida Giza. Hasil dari peradaban Mesir Kuno
masih digunakan dalam kehidupan saat ini. Dalam bidang ilmu matematika, Mesir Kuno
memiliki pemahaman yang mendasar tentang prinsip-prinsip Theorema Phytagoras yang
sampai sekarang masih digunakan dalam ilmu pengetahuan modern. Penemuan kapal dan
navigasi juga masih berpengaruh dalam perkembangan transportasi saat ini. Di bidang
pertanian pun sistem irigasi Mesir Kuno masih digunakan dalam kegiatan pertanian modern
guna menghasilkan hasil yang optimal. Pada akhirnya, peradaban Mesir Kuno tidak hanya
berpengaruh bagi Mesir Kuno saja tetapi juga berpengaruh bagi peradaban dunia.

Bahan Bacaan:

Paine, L. (2013). The Sea and Civilization: A Maritime History Of The World. New York:
Alfred A Knoff.

Anda mungkin juga menyukai