Anda di halaman 1dari 3

Arsitektur Yunani Kuno

(1) Temple of Zeus

Bentuk Kuil Zeus yang direkonstruksi:

Kuil Zeus. Kuil Zeus adalah sebuah arsitektur religius yang direncanakan
sebagai sebuah bangunan ibadah yang terbesar pada zamannya yang melebihi
Heraion of Samos and Kuil Artemis di Ephesus. Kuil ini dipersembahkan kepada
Dewa Olympian terbesar, Zeus. Pembangunan kuil ini direncanakan oleh penguasa
Athena: Hippias dan Hipparchos pada tahun 520 SM. Namun bangunan tersebut
tidak terselesaikan sampai pada pemerintahan Kekaisaran Romawi karena para
penguasa Athena digulingkan pada tahun 510. Pembangunan kuil ini dimulai pada
abad VI SM tetapi selesai pada abad II M. Setelah arsitektur ini selesai, arsitektur ini
menjadi kuil terbesar di wilayah Yunani.

Pada masa demokrasi di Athena, bangunan ini tetap tidak diselesaikan


kemungkinan karena bagi orang-orang Athena bahwa bangunan tersebut di dalam
skala yang begitu besar merupakan bangunan yang melambangkan kesombongan
para penguasa. Kemungkinan ini semakin dipertegas dengan tulisan Aristotle yang
berjudul: Politics. Di sana Aristotle mengatakan bahwa kuil tersebut merupakan
salah satu contoh bagaimana penguasa berusaha untuk mengekang rakyat dengan
menggunakan pekerjaan yang begitu luar biasa sehingga membuat mereka tidak
memiliki waktu, tenaga, dan alat untuk memberontak.
Pembangunan Kuil Zeus kembali dimulai sampai pada masa Antiokhus IV
Epiphanes yang mengklaim dirinya sebagai Zeus yang hidup yang ada di dalam
dunia. Antiokhus memanggil arsitektur Romawi Decimus Cossutius sebagai
pemimpin proyek pembangunan kuil Zeus tersebut. Namun pembangunan aristektur
ini terhenti kembali ketika Antiokhus meninggal dunia pada tahun 164 SM.
Kerusakan parah terjadi ketika salah satu Jendral Romawi, Lucius melakukan invasi
ke Athena dan menjarah kota, termasuk Kuil Zeus. Beberapa bagian yang belum
selesai, seperti tiang dari kuil ini diambil dan dibawa ke Roma untuk menjadi bahan
membangun kuil Jupiter di bukit Capitoline. Ketika Augustus menjadi kaisar
Romawi, maka kuil ini kembali dibangun namun dengan setengah hati sampai
Hadrian bertahta pada abad II barulah bangunan ini terselesaikan.

Namun kemegahan bangunan ini hancur beserta bangunannya ketika orang-


orang Barbar mengadakan invasi ke wilayah Yunani. Setelah invasi tersebut,
bangunan ini tidak pernah diperbaiki dan semakin hancur waktu demi waktu. Kuil
ini sekarang terlihat hanya sebagai sebuah bangunan yang berfondasi dan di atasnya
berdiri beberapa pilar yang sudah mengalami kerusakan yang parah.

Sumber :

 http://cattytheexplorer.blogspot.co.id/2015/05/arsitektur-klasik-yunani-
kuno-temple-of.html
Arsitektur Romawi Kuno

(1) Temple of Kastor dan Pollux

Kuil Kastor dan Pollux ada di ujung Forum Romawi, di dekat Pelengkung
Septimius Severus. Dalam pertempuran Danau Regillus melawan pasukan Etruska
pada 496 SM, beberapa prajurit berkata bahwa mereka telah melihat dua dewa
kembar Kastor dan Pollux. Kedua dewa itu membantu pasukan Romawi. Setelah
menang dalam pertempuran itu, rakyat Romawi memutuskan untuk membangun
sebuah kuil untuk kedua dewa itu. Kuil itu selesai dibangun pada tahun 494 SM pada
awal masa Republik. Kuil itu dipugar lagi pada tahun 117 SM dan 73 SM.

Pada akhirnya Kuil Kastor dan Pollux mengalami kebakaran dan hancur. Pada
tahun 6 SM, kaisar Tiberius membangunnya lagi dengan arsitektur bergaya
Korinthos. Kuil itu dipakai sebagai tempat penyimpanan harta kekaisaran. Setelah
Romawi runtuh, banyak bagian dari kuil itu diambil untuk dipakai pada bangunan
lain hingga tinggal tiga tiang saja yang tersisa. Ketiganya runtuh saat terjadi gempa
bumi. Kini ketiga tiang itu sudah dipugar kembali.

Sumber :
 https://id.wikibooks.org/wiki/Romawi_Kuno/Arsitektur/Kuil_Kastor_dan_
Pollux

Anda mungkin juga menyukai