Anda di halaman 1dari 5

Artikel Analisis Artefak yang Ada di Bangsa Romawi

The Cholosseum

Dosen Pengampu :
Dr. Endang Widiyastuti, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Irfan Fadhilah
K3220034
ABSTRAK
Kesenian adalah salah satu bagian dari kebudayaan yang dikagumi karena keunikan dan
keindahannya. Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan keindahan
serta merupakan ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Kesenian merupakan bagian dari budaya
dan sarana yang digunakan untuk mengekpresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia,
keindahannya juga mempunyai fungsi lain. Ragam kesenian yang ada tersebut diantaranya
adalah seni musik, seni rupa, seni teater, seni sastra dan seni tari.Dalam kesenian romawi sendiri
sangatlah beranekaragam.

Kata Kunci :Kesenian,Sejarah Romawi, Artefak

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koloseum dibangun pada pemerintahan Vespasian pada tahun 72 M dan terselesaikan oleh
anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah
yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea[3] yang dibangun sesudah
kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa
ada sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan
pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk
mencegah agar darah-darah tidak mengalir ke mana-mana.

Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki
atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibuat ulang sebagai pengganti Nero sebagai
perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu
pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang ahli mengatakan bahwa sejak
patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan untuk digunakan kembali.
Selain diambil dari nama Koloseum, Koloseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre yang
tidak diketahui siapa yang memberi nama itu. Di Itali, Koloseum diberi nama il colosseo tetapi
bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el coliseo untuk menyebutkan
Colosseum.

BAB II PEMBAHASAN

badan bangunan Colosseum dirancang dengan ukuran besar. Tingginya mencapai 48 meter,
panjang 188 meter serta lebarnya 156 meter. Keseluruhan bangunan memiliki luas 2 hingga 5
hektar. arena di Colosseum terbuat dari bahan dasar kayu 86 meter x 54 meter, sebuah ukuran
yang tergolong besar. Lantainya pun masih ditutupi pasir sebagaimana warga mencegah amis
darah menyeruak ketika pembukaan gedung.

Konstruksi bangunan

Rekonstruksi Koloseum dimulai dari perintah Raja Vespasian tahun 72 M dan terselesaikan oleh
anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah
yang sebelumnya didirikan Nero, yang bernama Domus Aurea[2] yang didirikan sesudah
kebakaran luhur di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang pandai sejarah menyebut bahwa
mempunyai sekitar 9000 hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan
peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir
bagi mencegah supaya darah-darah tidak mengalir kemana-mana.

Fungsi bangunan

Di Koloseum pada saat itu adalah tempat penyelenggaraan sebuah pertunjukan yang spektakuler,
yaitu sebuah pertarungan selang hewan (venetaiones), pertarungan selang tahanan dan hewan,
eksekusi tahanan (noxii), pertarungan cairan (naumachiae) dengan prosedur membanjiri arena,
dan pertarungan selang gladiator (munera). Selama ratusan tahun itu, diperkirakan ribuan orang
maupun hewan mati di pertunjukkan Koloseum.

Sejarah penamaan

Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki
atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dibentuk ulang sebagai pengganti Nero sebagai
perumpamaan dari Sol dewa matahari, dengan menambahkan mahkota matahari. Di waktu
pertengahan tahun, patung colossus telah menghilang. Seorang pandai menyebut bahwa sejak
patung itu terbuat dari tembaga, patung itu telah dileburkan bagi dipergunakan kembali.

Selain diambil dari nama Koloseum, Koloseum juga disebut sebagai Flavian Amphitheatre yang
tidak dikenal siapa yang memberi nama itu. Di Itali, Koloseum diberi nama il colosseo tapi
bahasa Roma lainnya menggunakan nama le colisée dan el coliseo bagi menyebutkan
Colosseum.

Koloseum masih digunakan sampai tahun 2017, meskipun telah rusak kebakaran karena
disambar petir. Koloseum telah diperbaiki pada tahun 238 dan permainan gladiator berlanjut
sampai umat kristen secara berangsur-angsur menghentikan permainan tersebut karena terlalu
banyak memakan korban jiwa.

Bangunan tersebut digunakan untuk menyimpan berbagai macam jenis binatang sampai pada
tahun ke 524. Dua gempa bumi pada tahun 442 dan 508 menyebabkan kerusakan yang parah
pada bangunan tersebut. Pada Abad pertengahan, Koloseum rusak sangat parah akibat gempa
bumi lagi yakni pada tahun 847 dan 1349 dan dijadikan sebagai benteng dan sebuah gereja juga
didirikan disana.
Banyak batu marmer digunakan untuk melapisi dan membangun kembali bagian-bagian
Koloseum yang telah rusak karena terbakar. Pada abad 16 dan 17, keluarga-
keluarga Roman menggunakan Koloseum sebagai tempat pengambilan batu marmer untuk
konstruksi bangunan St. Peter’s Basilica dan kediaman khusus palazzi, keluarga Roman.

Pada tahun 1749, ada sebuah bentuk dari pemeliharaan Koloseum. Paus Benediktus
XIV melarang untuk menggunakan Koloseum sebagai tempat penambangan. Pada tahun 2000
ada sebuah protes keras di Itali dalam rangka menentang penggunaan hukuman mati untuk
negara-negara di seluruh dunia (di Italia, hukuman mati dihapuskan pada tahun 1948).
Beberapa demonstran memakai tempat di depan Koloseum. Sejak saat itu, sebagai sebuah isyarat
menentang kapitalis tersebut, penduduk lokal mengganti warna Koloseum di malam hari dari
putih menjadi emas dengan menggunakan penerangan berupa lilin dan lampu neon sampai pada
saat dimana seluruh dunia menghapuskan tindakan penghukuman mati itu.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Hasil analisi artikel tersebut menunujukan bahwa kesenian romawi memiliki banyak sekali
perkembangan. Selain itu kesenian romawi juga memiliki banyak sisi sejarah yang menarik kita
pelajari. Salah satunya yaitu the colombus sebagai bukti bahwa romawi pernah menjadi sebuah
bangsa yang kuat dan memiliki pengaruh yang luas pada masanya.

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


https://images.app.goo.gl/LDyEKySL48uTf1CaA

https://id.wikipedia.org/wiki/Koloseum

https://p2k.itbu.ac.id/id3/3058-2950/Koloseum_124501_itbu_koloseum-itbu.html

Anda mungkin juga menyukai