2ida.nurmawati89@gmail.com
Abstract
Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia. Berdasarkan Pathological Based Registration di
Indonesia, kanker payudara menempati urutan pertama dengan frekuensi relatif sebesar 18,6%. Lebih dari 80% kasus ditemukan
berada pada stadium lanjut, selain itu sebanyak 60-70% pencari pengobatan kanker payudara sudah dalam stadium lanjut
sehingga upaya pengobatan sulit dilakukan. Oleh karena itu perlu pemahaman tentang upaya pencegahan dan diagnosis dini agar
penemuan penderita dapat dilakukan pada stadium awal sehingga dapat menurunkan kematian akibat kanker payudara. Skrining
kanker payudara merupakan pemeriksaan atau usaha untuk menemukan abnormalitas yang mengarah pada kanker payudara
pada seseorang atau kelompok orang yang tidak mempunyai keluhan. Upaya awal untuk melakukan skrining kanker payudara
adalah dengan SADARI. Kegiatan pelatihan SADARI pada siswi SMKN 5 Jember dilakukan dengan pemberian penyuluhan
menggunakan metode ceramah dan pemutaran video, simulasi SADARI, pemberian modul serta leaflet SADARI. Pelatihan
SADARI di SMKN 5 Jember dapat meningkatkan keterampilan siswi dalam pemeriksaan payudara secara mandiri. Hasil kegiatan
siswi SMKN 5 Jembr tidak hanya membutuhkan informasi tentang kanker payudara tetapi juga membutuhkan informasi
kesehatan reproduksi wanita secara menyeluruh. Perlu pembentukan kelompok remaja di lingkungan sekolah sebagai wadah
untuk berbagi informasi kesehatan reproduksi wa wanita.
202
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN Tahun 2016, ISBN : 978-602-14917-3-7
203
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN Tahun 2016, ISBN : 978-602-14917-3-7
204
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN Tahun 2016, ISBN : 978-602-14917-3-7
205
Seminar Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dana BOPTN Tahun 2016, ISBN : 978-602-14917-3-7
pencegahan kanker payudara. Siswi dapat melakukan [4] Kemenkes. Stop Kanker. In: RI KK, ed. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi Kementerian Kesehatan RI; 2015.
simulasi pemeriksaan payudara sendiri dengan baik sesuai
[5] Kemenkes. Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan
dengan tahapan SADARI. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara. Jakarta:
3. Publikasi Ilmiah : hasil pengabdian kepada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
masyarakat ini disusun dalam draf publikasi ilmiah dalam Lingkungan, Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular,
Kementerian Kesehatan RI; 2015.
prosiding Politeknik Negeri Jember.
[6] Mengenal Lebih Jauh Kanker Payudara. In: Silver "Siloam Senior
4. Publikasi pada Media Masa : hasil pengabdian Health Community". Jakarta: Siloam Hospital; 2015.
kepada masyarakat ini juga disusun dalam bentuk draf untuk [7] Mengurangi Angka Kematian Dengan Mencegah Kanker Payudara.
dimasukkan dalam media masa. In. Jakarta: Metamorph; 2014.
[8] Utari S. Pengaruh Penyuluhan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara
5. Jasa, Model, Rekayasa Sosial, Sistem,
Terhadap Keterampilan SADARI Pada Wanita Usia Subur di Dusun
Produk/Barang : Penyuluhan dilakukan menggunakan media Klumprit Caturharjo Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: STIKES
video untuk menyampaikan materi kanker payudara dan Aisyiyah Yogyakarta; 2012.
pemeriksaan payudara sendiri. Tim pengabdian masyarakat
juga memanfaatkan phantom sebagai media simulasianatomi
payudara dan pelaksanaan SADARI.
6. Modul : tim pengabdian kepada masyarakat
menyusun modul SADARI yang diberikan kepada pihak
sekolah untuk menambah koleksi bahan bacaan bagi siswi
SMKN 5 Jember
7. Leaflet : siswi diberikan leaflet SADARI agar
informasi yang diperoleh saat pelatihan SADARI dapat
disebarluaskan kepada teman sebaya maupun keluarga.
8. Buku Ajar : tim menyusun draf buku ajar berdasarkan
pengembangan materi dari modul SADARI..
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anindyajati G. Kanker Payudara. In. Jakarta: Angsamerah.
[2] KPKN. Panduan Nasional Penanganan Kanker "Kanker Payudara".
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.
[3] Pusdatin. Situasi Penyakit Kanker. In. Jakarta: Pusat Data dan
Informasi, Kementerian Kesehatan RI; 2015.
206