Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN PATOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Mata kuliah :
Penalaran Aspek Laboratorium Patologi Klinik
Di susun oleh :
Lili Hairani (061811036)
TLM 18 - 2

Jl.raya dewi sartika rt12rw 05 cawang kec,kramat jati kota jakarta timur ,daerah
khusus ibu kota jakarta 13630
Patologi adalah cabang bidang kedokteran yang berkaitan dengan ciri- ciri dan
perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh
Bidang patologi terdiri atas :
1. Patologi anatomi
2. Patologi klinik
A. patologi anatomi
Patologi anatomi mendiagnosis penyakit dan memperoleh informasi yang berguna secara
klinis melalui pemeriksaan jaringan dan sel , yang umumnya melibatkan pemeriksaan visual
kasar dan mikroskopik pada jaringan , dengan pengecatan khusus dan imunohistokimia yang
dimanfaatkan untuk memvisualisasikan protein khusus dan zat lain pada dan disekeliling sel
Jenis patologi anatomi :
1.Pemeriksaan kasar
Merupakan pemeriksaan jaringan yang sakit dengan mata telanjang, khususnya penting bagi
fragmen jaringan yang besar, sebab penyakit itu sering bisa dikenali dengan cara visual. Pada
tingkat tersebut jumlah patolog memilih daerah yang akan diperiksa sebagai histopatologi.
terkadang mata bisa diberi seryakanta atau mikroskop stereo,umumnya saat memeriksa
organisme parasit.
3. Histopatologi
Merupakan pemeriksaan mikroskopik pada salah satu jaringan yang dicat memakai teknik
histologis. cat standar ialah hematoksilin serta eosin, tetapi lainnya juga ada.dalam pemakian
kaca mikroskop yang dicat dengan memakai hematoksilin serta eosin sebagai penyedia
diagnosis spesifik dengan berdasarkan pada morfologi dianggap sebagai keahlian inti
patologi anatomi. ilmu yang mempelajari pencatatan pada bagian jaringan yakni histokimia.
4. Imunohistokimia
Merupakan pemeriksaan yang memakai antibodi sebagai deteksi keberadaan, lokalisasi dan
keberlimpahan protein spesifik. teknik tersebut sangat penting sebagai pembeda antara
gangguan dengan morfologi yang hampir sama dan juga mencirikan sifat molekuler kanker
tertentu.

5. Hibridisasi in situ
Merupakan molekul DNA serta RNA spesifik bisa dikenali pada bagian yang memakai
teknik ini. jika probe dilebeli dengan celupan berpendar, teknik tersebut adalah FISH.
6. Sitopatologi
Merupakan pemeriksaan sel-sel lepas yang dicat pada kaca yang memakai teknik sitologi.
7. Mikroskopi elektron
Merupakan pemeriksaan jaringan dengan memakai mikroskop elektron, yang dapat
memungkinkan pembesaran yang jauh lebih besar, menungkinkan visualisasi organel dalam
sel.sitogenetika sitogenetika jaringan merupakan visualisasi kromosom sebagai pengenal
cacat genetik yakni translokasi kromosom.
8. Imunofenotipe arus
Merupakan penentuan imunofenotipe sel memakai teknik sitometri arus. sangat bermanfaat
bagi mendiagnosis jenis-jenis leukemia dan limfoma yang berbeda.
B. Patologi klinik
adalah cabang spesialis kedokteran yang memberi perhatian lebih khusus pada diagnosis
penyakit melalui analisis laboratorium atas cairan tubuh : darah, urin, dan jaringan,
menggunakan praktik kimiawi, mikrobiologi, hematologi dan patologi molekuler.
1. Proses sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel,karena itulah sel dapat berfungsi atau bahkan
hidup sendiri asalkan kebutuhannya terpenuhi.
2. Neuron
Neuron adalah sel khusus yang membawa pesan di dalam otakmanusia , sel – sel ini
memiliki juluran yang disebut dendrit dan akson yang membawa informasi ke dan,
melepaskan informasi dari, sel itu sendiri.
3. Sel Otot
Sel otot membuat gerakan menjadi mungkin. sel silindris ini terbuat dari serat berpita
yang memungkinkan kontraksi.
4. Sel Sperma
Sel sperma khusus diperlukan untuk reproduksi manusia. Sel-sel ini sebagian besar terdiri
dari nukleus. sel-sel ini sangat bergerak karena mereka harus bergerak untuk menemukan sel
telur agar pembuahan terjadi.mitokondria di dalam sel sperma memberi energi sehingga sel
khusus tipe ini perlu bergerak dengan kecepatan tinggi.
5. Sel Darah Merah
Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh, mengantarkannya ke organ tubuh yang
membutuhkan gas yang memberi kehidupan ini. sel jenis ini didominasi oleh hemoglobin,
bahan kimia yang memungkinkan penyerapan dan pengangkutan oksigen.
Adaptasi sel
Sel mampu mengatur dirinya dengan cara mengubah struktur dan fungsinya sebagai respon
terhadap berbagai kondisi fisologis maupun patologis. kemampuan ini disebut dengan
adaptasi selular.
Terdapat 4 tipe adaptasi selular :
1. Hipertrofi
Hipertrofi adalah Pertambahan besar organ akibat adanya pertambahan ukuran sel pada
organ, hipertrofi adalah suatu respons adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban
kerja suatu sel. kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan
pertumbuhan sebagian besar struktur dalam sel.
Contoh hipertrofi yang menguntungkan adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel
permanen misalnya otot skelet pada binaragawan. hipertrofi yang bersifat patologis
contohnya adalah jantung yang dipotong melintang, kapasitas jadi lebih kecil dan kerja
jantung jadi lebih berat.
2.Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan sel dari satu subtype ke subtype lainnya. metaplasia biasanya
terjadi sebagai respons terhadap cedera atau iritasi kontinu yang menghasilkan peradangan
kronis pada jaringan.
3. Atrofi fisiologis
merupakan atrofi yang bersifat normal atau alami. beberapa organ tubuh dapat mengecil atau
menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau pertumbuhan, dan jika alat tubuh
tersebut organ tubuh tersebut tidak menghilang ketika sudah mencapai usia tertentu .
Contoh dari atrofi fisiologis ini yaitu proses penuaan (aging process) dimana glandula
mammae mengecil setelah laktasi, penurunan fungsi/produktivitas ovarium dan uterus, kulit
menjadi tipis dan keriput, tulang-tulang menipis dan ringan akaibat resorpsi.
Atrofi patologis
atrofi patologis merupakan atrofi yang terjadi di luar proses normal/alami.terjadi perubahan
sel bisa disebabkan oleh suatu penyakit atau paparan atau mutan.
Jejas Sel
Terdapat beberapa penyebab cedera (jejas) sel. lima (5) dari beberapa penyebab umum jejas
sel antara lain:
1.kekurangan oksigen
2.kekurangan nutrisi
3.infeksi sel
4.respon imun yang abnormal
5.Faktor fisik (suhu, temperature, radiasi, trauma, dan gejala kelistrikan) dan kimia(bahan-
bahan kimia beracun).
Katagori jejas sel
jejas reversible (degenerasi sel) kerusakan atau penyimpangan struktur dan fungsi sel yang
disebabkan oleh jejas subletalbersifat reversible bila stress penyebabnya dihilangkan.
jejas irreversible (kematian sel).
Bila kerusakan terus berlanjut, jejas akan menjadi irreversibel, di mana sel tidak akan
mampu memperbaiki diri dan terjadilah kematian sel.
Penuaan sel
Teori penuaan biologis merupakan suatu teori yang menjelaskan tentang suatu proses atau
mekanisme yang terjadi pada struktur dan fungsional tubuh pada masa usia lanjut. Penuaan
bukan hanya disebabkan oleh salah satu proses biologis saja,tetap juga dipengaruhi oleh
berbagai perubahan system secara simultan,yang terjadi didalam tubuh individu.
Teori penuaan sel
Perubahan ini mengakibatkanpenurunan kemampuan tubuh untuk melakukanrespon terhadap
tekanan-tekanan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara tepat. Teori penuaan
biologisini terbagi lagi dalam tiga bagian yaitu:
 Teori penuaan sel.
 Teori genetik dan
 Teori kontrol.
Asal radikal bebas
Radikal bebas dapat dihasilkan dari hasil metabolisme tubuh dan faktor eksternal seperti asap
rokok, hasil penyinaran ultra violet, zat pemicu radikal dalam makanan dan polutan lain.
contoh penyakit yang sering dihubungkan dengan radikal bebas adalah serangan jantung,
kanker, katarak dan menurunnya fungsi ginjal.
Teori penuaan genetik
Teori penuaan genetik merupakan salah suatu teori biologis yang lebih memfokuskan pada
peran herediter(keturunan) sebagai salah satu faktor yang mengakibatkan proses penuaaan.
Penuaan merupakan hasil dari penurunan integritas dari nukleotida DNA.
Faktor penyebab
konsumsi rokok, kandungan zat racun pada rokok dapat mengurangi umur dari sel-sel tubuh,
sehingga penuaan sel dapat terjadi secara cepat karena sdikitnya sel-sel yang hidup.
kurangnya konsumsi makanan sehat dan bergizi juga diduga sebagai salah satu faktor yang
dapat mempercepat proses penuaan.
Teori penuaan kontrol
Teori penuaan kontrol menjelaskan bahwa, penuaan merupakan suatu proses system yang
spesifik untuk mengatur fungsi-fungsi fisiologis pada tubuh individu.
Kelainan Konginital
Kelainan konerupakan kondisi abnormal yang disebabkan beberapa masalah semasa
perkembangan bayi di dalam kandungan.
Faktor genetik
Faktor genetik yang dimaksud adalah kondisi kelainan kromosom dan gen. Kromosom adalah
struktur yang membawa materi genetik yang diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. 23 kromosom berasal dari ayah; dan 23 kromosom lagi berasal dari ibu. Ketika
seorang anak terlahir tanpa 46 kromosom, yaitu ketika potongan kromosom hilang atau justru
ganda, akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius, seperti sindrom Down . Sementara
itu, gen merupakan pembawa sifat individu yang terdapat dalam kromosom setiap sel di
dalam tubuh manusia. Jika terdapat satu saja gen yang abnormal, maka akan memicu
kelainan kongenital pada anak.
Pertumbuhan Sel
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponen – komponen
seluler.Terdapat dua macam pertumbuhan sel, yaitu pertumbuhan yang berakibat pening
katanukuran sel tetapi tidak jumlah sel.
Fase Lag
Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur yang baru biasanya tidak
segera didapati peningkatan jumlah atau massa sel. walaupun demikiansel tetap mensintesis
komponen seluller. fase lag dapat terjadi karena beberapa faktorantara lain karena sel yang
sudah tua dan kekurangan ATP.
Fase Eksponensial
Fase ini disebut juga dengan fase log. organisme tumbuh dan membelah padakecepatan
maksimum tergantung pada sifat genetik, medium dan kondisi pertumbuhan.kecepatan
pertumbuhan konstant, sel membelah dan meningkat jumlahnya (doubling )dalam interval
yang teratur. Pada fase ini sel mempunyaikesamaan sifat kimia danfisiologi sehingga banyak
digunakan dalam studi - studi biokimia dan fisiologi.
Fase Stationer
Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini disebabkan ketidaksei
mbagan nutrient dan O2.
Fase Kematian
Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti kehabisan nutrisi dan
akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah sel hidup.Sel
mengalami kematian dalam pola logaritmik.
diferensiasi sel
proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus. diferensiasi terjadi
beberapa kali selama perkembangan organisme multiselular ketika organisme berubah dari
zigot sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis sel yang rumit. Semua informasi
genetik yang dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan kepada sel anak pada saat
pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh setiap sel,
sehingga setiap organ pada organisme dapat berkembang pada jalur yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai