Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ni Kadek Ema Diarti Kusinta

NIM : C1120054
Kelas : 2B Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Bina Usada Bali
Tahun Ajaran 2020 / 2021

1. Patologi adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati sebab dan akibat dari
terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh atau ilmu yang mempelajari tentang
penyakit yang disebabkan oleh perubahan struktur dan fungsi sel jaringan tubuh,
sedangkan pengertian Patofisiologi adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit
yang masuk ke dalam tubuh. Patofisiologi juga disebut ilmu yang mempelajari proses
terjadinya perubahan atau gangguan fungsi tubuh akibat suatu penyakit.

2. Dasar terjadinya Patologi adalah karena banyaknya penyakit yang sulit dideteksi dan
diketahui sehingga dengan adanya patologi bisa memudahkan seseorang dalam
memahami dan mendiagnosa suatu penyakit yang disebabkan oleh perubahan struktur
dan fungsi sel jaringan tubuh. Karena banyak dn beragam karakteristik suatu
penyakit, maka pemeriksaan patologi dibagi Kembali menjadi beberapa macam sesuai
dengan tipe penyakitnya.

3. Jenis - Jenis Patologi adalah :


1. Patologi anatomi, cabang ilmu patologi yang mendeteksi suatu penyakit melalui
pemeriksaan sampel jaringan atau organ tubuh pasien. Pemeriksaan jaringan tubuh
ini lantas disebut pemeriksaan biopsi. Patologi anatomi selalu berkaitan dengan
kelainan atau penyakit dalam bentuk makro organ, jaringan,
selular sitologi maupun tingkat subselular yang lazim disebut molekular patologi.
2. Patologi klinik akan mendeteksi melalui pemeriksaan sampel cairan tubuh. Mulai
dari urine, darah, dahak, sumsum tulang, cairan sendi, dan nanah. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk menentukan kadar bahan biokimia tertentu
seperti kolesterol, elektrolit, mineral, enzim, gula darah. Pemeriksaan ini juga bisa
untuk menentukan apakah ada penyakit pada tubuh pasien.
3. Patologi Forensik yaitu ilmu yang mempelajari dan menemukan sebab kematian
pada kondisi tertentu.
4. Patologi Molekuler adalah ilmu yang mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan struktur kimiawi molekul

4. Bahan / specimen pemeriksaan Patologi Klinik adalah urin, sempel jaringan, darah,
serta cairan tubuh. Patologi Klinik akan memberikan banyak informasi penting
mengenai masing – masing sampel, seperti elektrolit urin, dan analisa darah yang
dimana hasil tersebut sangat berguna untuk mengetahui kondisi atau penyakit yang
dialami seseorang.
Dasar pemeriksaannya adalah pemeriksaan morfologis, mikroskopi, kimia
mikrobiologi, serologis, hematologis, imunologis, parasitologis, dan pemeriksaan
laboratorium lainnya.

5. Adaptasi sel merupakan respons sel terhadap cedera yang tidak mematikan dan bersifat


menetap (persistent) atau sel yang mampu mengatur dirinya dengan cara mengubah
struktur dan fungsinya sebagai respon terhadap berbagai kondisi fisologis maupun
patologis. 
Jejas sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau sebaliknya, sel
tidak memungkinkan untuk beradaptasi secara normal. 
Terdapat dua jenis jejas irreversible (kematian sel) yaitu apotosis dan nekrosis.
Apoptosis merupakan kematian sel yang terprogram. Sedangkan nekrosis merupakan
kematian sel/jaringan pada tubuh yang hidup di luar dari kendali. Sel yang mati pada
nekrosis akan membesar dan kemudian hancur dan lisis pada suatu daerah yang
merupakan respons terhadap inflamasi. Jadi, perbedaan apoptosis dan nekrosis terletak
pada terkendali atau tidaknya kematian sel tersebut.

6. Penuaan ditandai dengan hilangnya integrasi fisiologi secara perlahan namun progresif
yang menyebabkan gangguan fungsi dan meningkatkan kerentanan kematian.
1. Tanda fisik, seperti masa otot berkurang, lemak meningkat, kulit berkerut, daya ingat
berkurang, fungsi seksual, dan reproduksi terganggu, kemampuan kerja menurun,
sakit tulang.
2. Tanda psikis, seperti gairah hidup menurun, sulit tidur, mudah cemas, mudah
tersinggung, merasa tidak berarti lagi.

7. Kelainan kongenital adalah kelainan yang didapat sejak lahir. Kondisi ini
disebabkan oleh gangguan selama masa tumbuh kembang janin dalam
kandungan. Kelainan kongenital dapat menyebabkan bayi lahir dengan kecacatan
atau gangguan fungsi pada organ tubuh atau bagian tubuh tertentu.

8. Faktor yang dapat menyebabkan seorang bayi terlahir dengan kelainan kongenital, yaitu:
1. Faktor Genetik dan Kromosom
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Gizi
4. Faktor Obat
5. Faktor Infeksi
6. Faktor Mekanik
7. Faktor Hormonal

Anda mungkin juga menyukai