HEMATOLOGI
Keperawatan A Semester 6
Pengertian Sistem Imunologi
Sistem imun adalah suatu sistem kompleks yang memberikan respons imun
(humoral selular) untuk menghadapi agens asing spesifik seperti bakteri, virus,
toksin, atapun zat lain yang oleh tubuh yang dianggap “bukan bagian diri”
Kata-kata imunologi dan imunitas berasal dari kata Latinimunitas, yang pada
zaman Romawi digunakan untuk menjelaskan adanya perlindungan terhadap
tugas-tugas kemasyarakatan dan tuntutan hukum bagi para senator Romawi
semasa mereka menjabat
Fungsi Sistem Imun
1 Imunitas Natural
Merupakan respon non spesifik, yang berarti itu diaktifkan hanya dengan kehadiran pathogen.
Sel sel dari sistem bawaan menanggapi pathogen dengan yang sangat umum
2 Imunitas Adaptif
Respon imun adaptif ditandai oleh dua hal utama: spesifitas dan memori. Kedua fitur
dari respon adaptif adalah apa yang membuat sistem kekebalan tubuh sehingga kuat dalam
hal memberikan perlindungan jangka panjang.
Respon imun adaptif dipicu ketika sel T mengenali antigen yang telah disajikan pada
sel antigen penyajian. Ini bagian dari proses bergantung pada konsep imunologi disebut
spesifitas, yang merupakan kunci penting dari respon adaptif.
Tipe Sistem Imun
a. Imunitas Alami adalah potensi untuk menolak agen asing tanpa pernah berkontak.
b. Imunitas Didapat terjadi setelah tubuh terpajan kesuatu imunogen setelah lahir.
Imunitas dapat bersifat aktif atau pasif
c. Imunitas Aktif adalah resistensi terhadap suatu imunogen yang terjadi akibat kontak
dengan imunogen asing.
Secara umum dia bekerja pada saat ada antigen (benda asing yang masuk ke
dalam tubuh) terdeteksi, maka beberapa tipe sel bekerjasama untuk mencari tahu siapa
mereka dan memberikan respons. Sel-sel ini memicu limfosit B untuk memproduksi
antibodi, suatu protein khusus yang mengarahkan kepada suatu antigen spesifik.
Contohnya bila seseorang pernah terkena cacar maka biasanya individu tersebut
tidak terkena penyakit yang sama lagi atau seandainya terjangkit tidak akan
memberikan komplikasi yang fatal serta cepat pulih.
Mekanisme Infeksi
Infeksi adalah masuknya kuman atau penyakit kedalam tubuh hingga menimbulkan
gejala – gejala penyakit dan juga merupakan keadaan tubuh yang terpapar mikroorganisme
baik oleh bakteri, virus, jamur maupun parasit.
Pada setiap luka pada jaringan akan timbul reaksi inflamasi atau reaksi vaskuler. Mula-mula
terjadi dilatasi lokal dari arteriole dan kapiler sehingga plasma akan merembes keluar.
Selanjutnya cairan edema akan terkumpul di daerah sekitar luka, kemudian fibrin akan
membentuk semacam jala, struktur ini akan menutupi saluran limfe sehingga penyebaran
mikroorganisme dapat dibatasi. Pada proses inflamasi juga terjadi inflamasi juga terjadi
phagositosis, mula-mula phagosit membungkus mikroorganisme, kemudian dimulailah digesti
dalam sel.
Gangguan Respon Imun
1. Alergi atau hipersensitivitas merupakan suatu respon imun yang berlebihan terhadap
suatu senyawa yang masuk ke dalam tubuh. Senyawa yang dapat menimbulkan alergi
disebut allergen.
2. Autoimunitas merupakan gangguan pada pada sistem kekebalan tubuh saat antibody
yang diproduksi justru menyerang sel sel tubuh sendiri karena tidak mampu
membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing. Autoimunitas dapat disebabkan karena
gagalnya proses pematangan sel T di kelenjar timus.
Definisi system Hematologi
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk
darah. Darah merupakan bagian penting dalam sistem transport. Darah merupakan jaringan
yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian
korpuskoli.
Hematologi berkaitan dengan darah dan jaringan pembentuk darah. Sistem hematologi
juga mencakup sistem makrofak monosit, yang berasal dari sistem retikuloendetial, yang
terdapat didalam tubuh, terutama di limpa, hati, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang
Pengertian Darah
2) Eritrosit atau sel darah merah adalah sel yang paling melimpah dalam darah. Sekitar 40-45
persen volume darah terdiri dari sel darah merah.
3) Sel Darah Putih (Leukosit) Meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit daripada sel darah merah,
leukosit punya peranan yang amat besar dalam melawan infeksi. Jumlah leukosit di dalam tubuh
kira-kira sekitar 1 persen dari seluruh volume darah.
4) trombosit ini sebenarnya bukan sel melainkan fragmen sel yang lebih kecil. Trombosit
membantu proses pembekuan darah atau koagulasi dengan berkumpul di lokasi cedera.
Fungsi Darah
1) Anemia adalah berkurangnya hingga dibawah nilai normal jumlah SDM, kuantitas hemoglobin,
dan volume packed red blood cell (hematokrit) per 100ml darah.
2) Polisitemia adalah keadaan yang diakibatkan dari terlalu banyak SDM. Polisitemia artinya
kelebihan (poli) semua jenis sel (sitemia), polisitemia primer atau vera adalah gangguan
mieloproliteratif.
3) Gangguan sel darah putih
Leukositosis jika menunjukan peningkatan leukosit yang umumnya melebihi 10.000/mm3.
Agranulasitosis merupakan keadaan yang sangat serius yang ditandai dengan jumlah leukosit yang
sangat rendah dan tidak adanya neutrofil.
Pengkajian Pada Sistem Imun dan Hematologi
A. Pengkajian
1. Identitas : Biasanya perawat meawancara klien untuk mendapatkan identitas klien yang
meliputi: nama, unsur, agama, jenis kelamin, pekerjaan, status perkawinan, alamat, tanggal
masuk, yang mengirim, cara masuk RS, diagnose media. Biasanya perawat jga mewawancara
keluarga untuk mendapatkan ientitas penanggung jawab : nama, umur, hubungan dengan
pasien, pekerjaan, alamat.
2. Riwayat Kesehatan sekarang : (keluhan utama) Apakah klien masih merasakan kelelahan
demam, diaphoresis, kemerahan, kelemahan muscular, nyeri/pembengkakan sendi , penurunan
berat badan, apakah masih terdapat massa yang tidak biasa, limfadenopati, proses pemulihan
buruk, hepatomegaly, perubahan tanda-tanda vital.
Lanjutan …
3. Riwayat kesehatan Dahulu : Perawat melakukan pengkajian riwayat kesehatan masa lalu
dengan interview apakah pasien menderita anemia, leukemia, mononukleosus, malabsorpsi,
gangguan liver : hepatitis , sinosis, tromboplebitis atau trombisis : gangguan limpa
4. Riwayat kesehatan keluarga : Biasanya keluarga klien memilki riwayat penyakit yang
meliputi kanker gangguan imun, alergi
b) Kesehatan keluarga
c) Pola metabolism-Nutrisi
Lanjutan …
d) Pola eliminasi
e) Pola latihan aktivitas
f) Pola istirahat tidur
g) Pola persepsi kognitif
h) Pola konsep diri persepsi diri
i) Pola berhubungan peran
j) Pola reproduksi seksual
k) Pola toleransi stress koping
l) Pola keyakinan nilai
6. pemeriksaan fisik
1. Infeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa
melalui pengamatan. Cahaya yang adekuat diperlukan agar perawat dapat membedakan warna,
bentuk dan kebersihan tubuh klien.
2. Palpasi adalah suatu teknik yang digunakan Indra peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen
yang sensitif digunakan untuk mengumpulkan data misalnya tentang : temperatur, turgor,
bentuk kelembaban vibrasi dan ukuran
3. Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh tertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara.
4. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang
dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan alat yang disebut dengan stetoskop
7.Pendekatan pengkajian fisik
1. Head to toe (kepala ke kaki) yaitu Pendekatan yang dilakukan mulai dari kepala dan secara
berurutan sampai ke kaki. Mulai dari : keadaan umum, tanda-tanda vital, kepala wajah,
mata, telinga, hidung, mulut, dan tenggorokan, leher, dada, paru, jantung, abdomen, ginjal,
punggung, genetalia rektum dan ekstremitas.
2. Ros (Review of system/sistem tubuh) yaitu pengkajian yang dilakukan mencakup seluruh
sistem tubuh yaitu : keadaan umum tanda vital, sistem pernapasan, sistem kardiovaskuler,
sistem persyarafan sistem perkemihan, sistem pencernaan, sistem muskuloskeletal, sistem
integumen, dan sistem reproduksi.Informasi yang didapat membantu perawat untuk
menentukan sistem tubuh mana yang perlu mendapatkan perhatian khusus .
Identifikasi tanda dan gejala
1) Tanda vital
2) Kulit
3) Kuku
4) Mata
5) Mulut
6) Kelenjar getah bening
7) Dada
8) Abdomen
9) System saraf
10) Punggung atau eksrimitas
TERIMAKASI
H