Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM IMUN

Disusun Oleh:
Nama :Alya Dyah Puspita
NIM :423011
Tanggal Praktikum :15 Desember 2023
Tempat Praktikum :Laboratorium

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


TELOGOREJO SEMARANG
Jalan Puri Anjasmoro/ Jalan Arteri Yos Sudarso Semarang
Kelurahan Tawang Mas, Jawa Tengah Indonesia 50144 Telepon
(024)76632823,7663824,76632825 1 Faxmile. 024 763239
TAHUN AJARAN 2023
A. Tujuan Praktikum

Setelah mengikuti praktikum diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan dan menganalisa status
kesehatan berdasarkan jumlah dan komposisi sel leukosit.

B.Landasan Teori

Sistem imun adalah semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan
keutuhannya sebagai perlindungan terhadap bahaya yang ditimbulkan berbagai bahan dalam
lingkungan hidup yang dianggap asing bagi tubuh. Mekanisme tersebut melibatkan gabungan sel,
molekul, dan jaringan yang berperan dalam resistensi terhadap infeksi yang disebabkan oleh
berbagai unsur patogen yang terdapat di lingkungan sekitar kita seperti virus, bakteri, fungus,
protozoa dan parasit Sedangkan reaksi yang dikoordiansi oleh sel-sel, molekul- molekul dan bahan
lainnya terhadap mikroba disebut dengan respon imun (Baratawidjaja. 2000).

Sistem imun memiliki tiga fungsi yaitu fungsi pertahanan (melawan patogen, fungsi
homeostasis (mempertahankan keseimbangan kondisi tubuh dengan cara memusnahkan sel-sel
yang sudah tidak berguna) dan pengawasan (surveillance). Pada fungsi pengawasan dini
(surveillance) sistem imun akan mengenali sel-sel abnormal yang timbul di dalam tubuh
dikarenakan virus maupun zat kimia, Sistem imun akan mengenali sel abnormal tersebut dan
memusnahkannya. Fungsi fisiologis sistem imun yang terpenting adalah mencegah infeksi dan
melakukan eradikasi terhadap infeksi yang sudah ada (Abbas et al., 2014).

C. Alat dan Bahan

1. gelas obyek,
2. kaca penutup,
3. hairdryer
4. mikroskop cahaya.
5. darah kapiler / darah EDTA
6. methanol
7. tissue
8. giemsa.

D. Cara Kerja

Pembuatan Preparat apus darah

1. Disiapkan dua buah gelas benda. Darah diteteskan pada gelas benda 1. Gelas benda 2
diambil dan diposisikan di muka tetesan darah. Disentuhkan sala satu ujungnya pada gelas
benda 1 hingga membentuk sudut 450
2. Kemudian gelas benda digerakkan dengan cepat danteratur tanpa mengubah besar sudut ke
arah lain ujung gelas benda 1 sehingga lapisan darah tampak tipis dan merata. Lalu lapisan
darah dikeringkan dengan cara diangin- anginkan. Setelah kereing, ditetsi dengan methanol
hingga menutupi seluruh apusan, dan dibiarkan selama 3– 5 menit.
3. Sisa methanol pada apusan dibuang kemudian ditetesi dengan pewarna giemsa, sampai
menutupi seluruh apusan darah, kemudian dibiarkan selama 30 menit. Setelah itu, sisa
pewarna giemsa dibuang dan apusan darah di cuci dengan air mengalir. Sisa air
dikeringkan tissue dan kemudian sisa nya dikeringkan dengan menggunakan
hairdryer.Setelah bena – benar kering, preparat diamati dibawah mikroskop

Hemogram

1. Preparat apus darah diletakkan dibawah mikroskop, diamati dengan perbesaran lemah
sampai didpatkan bidang pandang yang terdapat sel– sel darah. Kemudian dipindahkan
pada perbesaran kuat.
2. Jenis dan jumlah leukosit yang ditemukan ditentukan pada setiap bidang pandang. Setiap
kolom untuk 10 leukosit, sehingga diperoleh 100 leukosit (10 kolo).
3. (dipilih bidang pandang secara acak namun merata ke seluruh apusan, tetapi jangan
sampaikembali ke bidang pandang yang sudah diamati sebelumnya). Dihitung presentasi
masing – masing leukosit tersebut pada tabel hasil pengamatan.
E.Hasil Pengamatan

Jenis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 %
Leukosit
Neutrofil 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 17%
Basofil 1 1 1 1 4%
Eosinofil 1 1 1 1 1 1 6%
Limfosit 3 1 1 3 3 3 1 15%
Monosit 1 1 1 3%
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100

F.Pembahasan

Sel darah putih, juga dikenal sebagai leukosit, adalah bagian penting dari sistem kekebalan
tubuh dan, berdasarkan jumlah dan komposisinya, dapat menunjukkan seberapa baik kondisi
kesehata seseorang. Misalnya, peningkatan monosit dapat menunjukkan inflamasi, sementara
peningkatan neutrofil dapat menunjukkan infeksi. Selain itu, hal-hal seperti stres lingkungan,
aktivitas fisiologis, dan gizi juga dapat memengaruhi jumlah dan jenis leukosit, Dalam hal
kesehatan ternak, seperti ayam broiler, jumlah dan komposisi sel darah putih ternak dapat menjadi
indikator penting untuk status kesehatan mereka. Banyak faktor dapat meningkatkan jumlah
leukosit pada ternak, termasuk infeksi dan stres lingkungan. Secara umum, analisis jumlah dan
komposisi sel leukosit dapat menunjukkan kondisi kesehatan seseorang atau hewan dan dapat
digunakan sebagai alat diagnostik untuk berbagai kondisi medis.

G.Kesimpulan

Sistem pertahanan tubuh, juga dikenal sebagai sistem kekebalan, adalah sistem Pertahanan
yang berkenan dalam mengenal, menghancurkan, dan menetralkan sel dan Benda asing yang
berpotensi merugikan bagi tubuh. Imunitas, atau kekebalan, adalah Kemampuan tubuh untuk
menahan atau menghilangkan benda dan sel asing. Sistem Kekebalan tubuh berfungsi untuk
melindungi tubuh dari pathogen invasif, seperti virus Dan bakteri, yang dapat masuk ke dalam sel
inang, melindungi tubuh dari zat-zat dari Lingkungan luar, seperti serbuk sari, rambut binatang,
dan makanan tertentu, serta zat Kimia, seperti obat-obatan dan polutan,dan menyembuhkan luka
dan luka dengan Menyingkirkan sel-sel yang rusak karena penyakit atau cedera.

G.Daftar Pustaka

Baratawidjaja, K.G. & Rengganis, I. 2009. Imunologi Dasar, Edisi VIII. Jakarta: Balai

Abbas, A.K., Lichtman, A.H., & Pillai, S. 2014. Basic Immunology, Fourth Edition.Philadelphia:
Elsevier Saunders.

H.Evaluasi

1. Terdapat tiga jenis leukosit granuler yaitu neutrophil, basophil dan asidofil atau eosinophil yang
dapat dibedakan dengan afinitas granula terhadap zat warna netral, basa dan asam, Jelaskan fungsi
dan cara kerja jenis sel leukosit?

Fungsi leukosit

1. Berfungsi menjaga kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit.


2. Melindungi badan dari serangan mikro organisme pada jenis sel darah putihgranulosit dan
monosit.
3. Menangkap dan menghancurkan organisme hidup.
4. Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain sepertikotoran,
serpihan-serpihan dan lainnya.
5. Memunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh
denganmenghancurkan dan membuangnya.
6. Pemeliharaan pemeliharaan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yangmenyerang.
7. Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpalalu menuju ke
pembuluh darah.
8. Membentuk antibodi di dalam tubuh

Cara Kerja Jenis Leukosit

1. Neutrofil
Sebagai tameng utama, neutrofil juga akan mengirimkan sinyal yang memperingati sel-sel
lain dalam sistem kekebalan tubuh untuk merespons bakteri atau virus tersebut.
2. Eosinofil
Eosinofil juga bekerja ketika seseorang mengalami reaksi alergi.Apabila jumlah sel
eosinofil berlebihan, umumnya ini adalah hasil dari respon imun terhadap zat penyebab
alergi.
3. Basofil
Basofil berfungsi untuk meningkatkan respons imun non-spesifik terhadap patogen
(kuman penyebab penyakit, seperti bakteri atau virus)
4. Limfosit (limfosit B dan limfosit T)
Limfosit B berfungsi membuat antibodi untuk melawan bakteri, virus, dan racun yang
menyerang tubuh Anda.Sementara itu, limfosit T bertanggung jawab untuk
menghancurkan sel tubuh sendiri yang telah diserang virus atau menjadi kanker.

2. Leukosit dengan prsentase kecil adalah basofil yaitu sekitar 0,5-3 %. Jelaskan macam-macam
leukosist dan komposisinya dalam darah?

1. Neutrofil

 Infeksi virus, bakteri, atau kuman patogen lainnya.


 Luka atau cedera.
 Peradangan, seperti radang usus, rheumatoid arthritis, dan lain-lain.
 Leukemia atau kanker darah.
 Stres berlebihan.
 Kehamilan, terutama saat usia kehamilan sudah memasuki trimester terakhir.

2. Limfosit

 Limfosit B: Berfungsi untuk membentuk antibodi di dalam tubuh.


 Limfosit T: Berfungsi untuk menghancurkan sel-sel di dalam tubuh yang bermasalah,
seperti sel yang telah terinfeksi oleh virus atau bakteri dan sel kanker. Limfosit T juga dapat
memproduksi sitokin yang membantu mengaktifkan bagian-bagian lain dalam sistem
kekebalan tubuh.
3. Monosit

 Infeksi virus, bakteri, atau parasit.


 Leukemia.
 Penyakit Limfoma Hodgkin.
 Peradangan kronis, seperti systemic lupus erythematosus (SLE), vaskulitis, dan rheumatoid
arthritis.
 Endokarditis.

4. Basofil

 Kelainan pada sumsum tulang (penyakit mieloproliferatif) yang dapat memengaruhi


produksi sel darah putih di dalam tubuh.
 Hipotiroidisme.
 Leukemia.
 Peradangan kronis, seperti kolitis ulseratif dan rheumatoid arthritis.

3.System imun akan mengenali sel abnormal tersebut dan akan memusnahkannya. Respon imun
terbagi menjadi dua yaitu respon imun spesifik dan respon imun nonspesifik, jelaskan
perbedaanya!

Sistem imun non-spesifik yaitu sistem imun yang akan berfungsi saat benda asing atauvirus
apapun yang masuk ke dalam tubuh tanpa harus mengenali suatu bibit penyakit tertentukarena
sistem imun ini tidak memiliki ingatan atau memori, sedangkan sistem imun spesifik adalah sistem
imun khusus yang akan mulai berkerja saat suatu virus atau bakteri itu sudah dikenali sebelumnya
karena sistem imun ini memiliki memori atau daya ingat tentang suatu bibit penyakit yang
sebelumnya dan mulai memproses sel imun khusus yang disebut limfosit untuk membasmi
penyakit tersebu.
Dosen Pengampu Dosen Pengampu

Ragil Aidil Fitriasari, S. Ftr.,M.K.M Apt.Anisa Nova Puspitaningrum,M.Farm

Dosen Pengampu

apt. Madyo Adrianto, M.Farm

Mahasiswa

Alya Dyah Puspita

Anda mungkin juga menyukai