Nur Muhammad Rafly Ramadhan Definisi Irigasi Telinga Irigasi telinga adalah suatu tindakan medis yang bertujuan untuk membersihkan liang telinga luar dari nanah, serumen, dan benda – benda asing. Irigasi telinga adalah suatu usaha untuk memasukkan cairan (air hangat kuku) ke dalam telinga. Tujuan: Untuk membersihkan atau mengeluarkan benda asing dari dalam telinga. Anatomi Telinga 1. Telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran pendengaran luar; suara masuk ke dalam saluran hingga sampai ke gendang telinga. Saluran pendengaran merupakan rongga pada tubuh manusia yang hanya dilapisi dengan jaringan epidermis (kulit). Saluran eksternal mempunyai panjang kira-kira 2,6 cm, dan pembengkakan pada saluran telinga ini akan terasa sangat menyakitkan karena tidak ada jaringan sub kutan untuk mengurangi tekanan dan peregangan kulit. 2. Telinga Tengah Telinga tengah terdiri dari gendang telinga dan rongga timpani. Lubang timpani adalah kantung yang berisi udara yang mengandung tulang – tulang pendengaran, yaitu maleus, inkus, dan stapes. Rongga ini dihubungkan ke faring melalui saluran eustachius yang berfungsi menjaga tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga agar tetap berada dalam kesetimbangan. Infeksi telinga tengah biasanya bersamaan dengan infeksi pada bagian nasofaring melalui saluran eustachius. Pembengkakan pada telinga tengah disebut sebagai otitis media. 3. Telinga Dalam Telinga bagian dalam atau labirin merupakan rangkaian kompleks dari saluran saluran yang berisi cairan yang dalam sebagian besar berperan mengontrol keseimbangan seseorang. Fisiologi Telinga Proses mendengarkan diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membrane timpani kemudian diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran., perbandingan membrane timpani dan tingkap lonjong. Energy getar yang telah diamplifikasikan ini diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong. Sehingga paralimfe pada skala vestibule bergerak. Prinsip Kerja Telinga irigasi dapat dilakukan dengan menggunakan jarum suntik 50-60-cc (suntik 20-30-cc untuk anak-anak). Beberapa perawat memilih untuk melampirkan lubang yang besar IV (intravena) kateter (dengan jarum dihapus) untuk jarum suntik untuk arah lebih mudah fluida. Dengan menggunakan metode ini, cairan yang disedot ke dalam jarum suntik dan disemprotkan ke dalam liang telinga. Metode lain menggunakan larutan IV dan tubing, dengan konektor irigasi telinga pakai yang pas dan ke atas telinga luar. Bila menggunakan metode ini, IV diaktifkan dan arus fluida oleh gravitasi ke telinga untuk menciptakan irigasi. Bila menggunakan metode IV, tas harus sekitar 6 inci (15 cm) atau kurang di atas kepala pasien untuk menciptakan tekanan fluida yang tepat. Indikasi 1. Untuk mengeluarkan cairan, serumen, bahan- bahan asing dari kanal audiotory eksternal. 2. Untuk mengirigasi kanal audiotory eksternal dengan lartutan antiseptic. 3. Untuk menghangatkan atau mendinginkan kanal audiotory eksternal. Kontra Indikasi 1. Perforasi membran timpani atau resiko tidak utuh (injurie sekunder, pembedahan, miringitomi). 2. Terjadi komplikasi sebelum irigasi. 3. Temperatur yg ekstrim panas dapat menyebabkan pusing, mual dan muntah. 4. Bila ada benda penghisap air dalam telinga, seperti bahan sayuran (kacang), jangan diirigasi karena bahan-bahan tersebut mengmbang dan sulit dikeluarkan. Prosedur Irigasi Telinga Alat dan Bahan Baki berisi alat – alat yang steril • Mangkok kecil berisi cairan dengan • Bengkok 1 buah. suhu 37o c. • Perlak dan alasnya. • Semprot telinga. • Lampu spiritus. • Pinset telinga. • Lampu kepala. • Corong telinga. • Kapas dalam tempatnya. • Pemilin telinga. • Ember kotoran • Pengail telinga. Persiapan Pasien 1. Jelaskan bahwa klien mungkin merasakan penuh, hangat dan sekali-kali rasa tidak nyaman ketika cairan mengalami kontak dengan membran tympani 2. Bantu klien untuk duduk atau berbaring dengan kepala dibalik pada telingan yang ditindaki. Cairan dapat mengalir dari telinga ke bengkok. 3. Letakkan kain tahan lembab di sekitar bahu klien di bawah telinga yang diirigasi dan tempatkan bengkok di bawah telinga yang akan diirigasi Prosedur Kerja 1. Beritahu tindakan apa yang akan dilakukan kepada klien. 2. Klien diberitahu dalam posisi duduk. Bila klien adalah anak kecil, harus di pangku sambil dipegang kepalanya. 3. Perlak dan alasnya dipasang pada bahu dibawah telinga yang akan dibersihkan. 4. Pasang lampu kepala. 5. Perawat cuci tangan. 6. Bersihkan kotoran telinga dengan kapas, memakai pemilin kapas yang telah di flamber terlebih dahulu. 7. Berikan bengkok pada pasien dan minta kerjasama pasien untuk memegang bengkok dengan posisi di bawah telinga. 8. Luruskan canalis auditorius. Pada anak-anak, tarik pelan-pelan pinna ke arah bawah, pada dewasa, tarik pinna ke arah atas belakang. Canalis auditorius diteruskan sehingga cairan dapat mengalir ke sepanjang saluran. 9. Masukkan ujung spoit ke dalam meatus auditorius dan arahkan cairan perlahan-lahan pada bagian atas pada 9. canalis. Cairan akan mengalir di seluruh saluran dan keluar pada bagian bawah. Cairan di instilasi dengan pelan-pelan karena tekanan yang kuat dari cairan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kerusakan membran tympani. 10. Lanjutkan instilasi cairan sampai semua cairan yang digunakan atau sampai saluran bersih, tergantung pada tujuan irigasi. Perhatikan jangan menahan aliran cairan keluar dengan spoit. 11. Jika sudah bersih, keringkan daun telinga dengan kapas yang telah dipilin dan di flamber. 12. Lihat atau periksa kembali liang telinga klien apakah sudah bersih atau belum dengan menggunakan corong telinga 13. Perawat cuci tangan. 14. Bersihkan alat – alat. 15. Tulis hasil dalam catatan keperawatan. Kaji respon klien 1. Pada irigasi, kaji klien adanya ketidaknyamanan dan cairan yang keluar, keadaan dan baunya 2. Pada instilasi, kaji karkter dan jumlah kotoran, keadaan kana, rasa tidak nyaman dan sebagainya. Segera setelah instilasi dan ulangi ketika obat diperkirakan sudah bereaksi. Inspeksi bola kapas adanya rembesan. Dokumentasi 1. Catat semua pengkajian dan intervensi keperawatan yang berhubungan dengan prosedur. 2. Pada irigasi termasuk jenis, konsentrasi, jumlah dan temperatur cairan yang digunakan, keadaan haluaran dan adanya rasa tidak nyaman. 3. Pada instilasi meliputi waktu, dosis dan berbagai keluhan nyeri. Banyak institusi menggunakan flow sheet, yang lain mungkin memerlukan bahwa pencatatan dibuat pada catatan keperawatan.
Perhatian Apabila perawatan ini tidak berhasil, misalnya karena serumen keras dan besar, laporkan pada dokter. Biasanya akan diberikan obat tetes telinga. Kemudian setelah 3 hari perawatan irigasi diulang kembali. TERIMAKASIH