Anda di halaman 1dari 33

SUCTION PADA

BAYI/ ANAK Nursing, Health Faculty


Sari Mulia University

Malisa Ariani, Ns., M.Kep


VISI MISI
UNIVERSITAS SARI MULIA
VISI MISI
FAKULTAS KESEHATAN
VISI MISI
PRODI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
CAPAIAN PEMBELAJARAN

MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI CARA


MELAKUKAN SUCTION/ PENGHISAPAN
LENDIR PADA ANAK
PENGERTIAN

Tindakan Suction adalah melakukan dengan menggunakan


alat penghisap lendir (suction) baik melalui hidung, mulut
atau trakea (Wilson & Hockenberry, 2012).

Suction digunakan pada anak yang tidak dapat


mengeluarkan/ membersihkan sendiri jalan napasnya/
membuang sekret (saliva, mukus).
PRINSIP PENGGUNAAN
SUCTION

▪ Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah


masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan
besar akan mengakibatkan infeksi
▪ Asianotik : Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis
▪ Afektif : Ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai
▪ Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma
TUJUAN

SUCTION bertujuan untuk membersihkan jalan napas


(hidung, mulut, slang trakeostomi) dari sekresi untuk
mencegah penyumbatan jalan nafas, mencegah batuk tersedak,
mencegah mengalami infeksi pada jalan nafas dan paru, membersihkan
jalan nafas dari sekret, menurunkan halitosis (bau mulut) dan anoreksia.
INDIKASI
• Adanya sekresi pada • Pasien yang memiliki
hidung atau mulut kemampuan batuk yang
• Adanya sekresi yang tidak adekuat
dicurigai dapat • Pasien yang memiliki
meningkatkan kerja ketidakmampuan menelan
pernafasan • Pasien yang tidak sadar
• Terdapat adanya suara dan terdapat bunyi
nafas tambahan pada gurgling(berkumur) atau
saluran nafas bagian atas snoring (mengorok)
saat diauskultasi
• Pasien yang membutuhkan
bantuan untuk
mengeluarkan dahak
KONTRAINDIKASI

Pasien yang mengalami kelainan yang dapat menimbulkan spasme laring


terutama sebagai akibat penghisapan melalui trakea, menyebabkan perdarahan,
edema laring, perdarahan gaster, infark miokard, pasien dengan fraktur wajah
atau hidung.
JENIS SUCTION

Oropharingeal • Penghisapan yang dilakukan melalui


mulut hingga kebagian belakang
suction tenggorokan

Nasopharingeal • Melakukan penghisapan yang dilakukan


memasukkan kanul suction melalui salah
suction satu lubang hidung

Endotracheal • Melakukan penghisapan didalam selang


suction endotrakeal
Yang PERLU
DIPERHATIKAN:
• Sekret yang menggangu jalan nafas harus segera
dikeluarkan karena dapat menyebabkan gagal nafas
1

• Digunakan tehnik aseptik dan alat steril.


2

• Penghisapan sekret harus dilakukan dengan prosedur yang


tepat untuk mencegah infeksi, luka, spasme, udema serta
3 perdarahan jalan nafas.

• Pada bayi dan anak, lama penghisapan lendir tidak boleh


lebih dari 5 – 10 detik
4
Lanjutan…

Botol penampung sekret harus diisi dengan cairan aseptik kira-kira


¼ bagian dicatat selama 24 jam dan diganti.

Untuk mencegah bradikardi selama suction harus dilakukan


pencegahan dengan pre suction pemberian oksigen pada pasien.

Suction dapat menstimulasi batuk bila tidak ada gangguan Vagus


dengan disertai batuk maka mobilisasi secret lebih mudah.

Monitoring TTV termasuk saturasi oksigen, askultasi suara nafas


dan observasi upaya untuk bernafas pasien selama tindakan
dilakukan
Lanjutan…

Tekanan suction (dinding) :


❑ Bayi : 60 – 100 mmHg
Slang suction sesuai usia:
❑ Anak-anak : 100 – 120
mmHg
• BBL : 5 – 6,5 F
❑ Dewasa : 120 – 150 mmHg • 6 bulan : 8 F
• 2 tahun : 8 – 10 F
• 5 tahun : 12 F
Tekanan suction (portabel):
• > 10 tahun : 12 – 14 F
❑ Bayi : 3 – 5 incHg
❑ Anak-anak : 5 – 7 incHg
❑ Dewasa : 7 – 15 incHg
KOMPLIKASI

1. HIPOKSIA
2. TRAUMA JARINGAN
3. BERESIKO INFEKSI
4. MENURUNKAN NADI
5. BRONKOSPASME
TAHAP PRA INTeRAKSI
SIKAP DAN PERILAKU
Jelaskan tujuan dan
Berikan salam, panggil
prosedur tindakan yang
klien dengan namanya
akan dilakukan kepada
dan perkenalkan diri
pasien dan keluarga

Tanggap terhadap reaksi


Atur posisi klien agar
pasien disemua langkah
nyaman
tindakan

Sabar dan teliti


TAHAP KERJA
1. Posisikan pasien
• Penghisapan oropharingeal: posisi semi fowler dengan
kepala menghadap ke area perut
• Penghisapan nasopharingeal: posisi semi fowler dengan
kepala hiperekstensi
• Pasien tidak sadar: posisi lateral/ telentang dengan kepala
menghadap perut
2. Letakan perlak /handuk pada dada pasien
3. Pakai sarung tangan steril
4. Menggunakan suction manual:
Melakukan penghisapan lendir secara langsung ke bagian
mulut atau ke bagian hidung (menggunakan deele atau mucus
ekstraktor)
Lanjutan…

5. Menggunakan mesin suction:


Menghubungkan slang suction dengan mesin dan
membiarkan slang suction dalam kantong yang steril
serta isi tabung suction sebanyak ¼ bagian
6. Menggunakan sarung tangan steril
7. Membasahi ujung slang suction dengan NaCl 0,9%
atau air steril
8. Memasukan ujung slang suction ke mulut dengan
tangan kanan (tangan dominan). Pastikan anda masih
dapat melihat ujung kateter di mulut. Jangan menutup
konektor kateter pada saat memasukkan
Lanjutan…

9. Setelah ujung kateter di dalam mulut (biasanya ditujukan ke sisi


dalam mulut di antara gigi dan pipi), tutuplah konektor dengan
jempol tangan kiri. Tarik slang suction sambil diputar. Waktu
pelaksanaan sekitar 5 – 10 detik. (hati-hati: jangan suction area
jaringan lunak di sekitar mulut)
10. Bila orofaringeal/ nasofaringeal/endotrakeal:
Memasukkan ujung slang suction ke orofaringeal/ nasofaringeal (bayi
dan anak kecil: 1 – 8 cm atau anak lebih besar: 8 – 12 cm), dan jika
melakukan penghisapan di selang endotrakeal, maka masukkan
kanul suction (terbuka/ tertutup) ke sepanjang selang endotrakeal
11. Membilas ujung slang suction dengan air steril/ NaCl 0,9%
Lanjutan…

12. Membiarkan anak bernapas dalam (jika sadar)


13. Mengulang prosedur suction apabila diperlukan
(menyelesaikan suction dibagian mulut dulu, baru ke bagian
hidung)
14. Kanul suction atau delee dibuang/ direndam pada cairan
desinfektan apabila tidak digunakan dan kemudian di sterilkan
untuk dipakai kembali
15. Merapihkan pasien & kembalikan anak ke posisi semula
16. Merapihkan alat & lepas sarung tangan
17. Mencuci tangan
TAHAP TERMINASI
1. Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif)
• Evaluasi respons anak
• Evaluasi bersihan jalan nafas, sputum dan
karakteristiknya
2. Beri reinforcement positif pada anak
3. Mengakhiri pertemuan dengan baik
DOKUMENTASI

Identitas pasien (nama, umur, RMK, dll)

Indikasi untuk pelaksana dan respon pasien

Tanggal dan waktu pelaksanaan

Karakteristik dari sekret (jumlah, warna, bau dan konsistensi

TTV sebelum, selama dan setelah tindakan

Kenyamanan pasien selama tindakan

Reaksi yang merugikan : hipoksia, bradikardi


TEKNIK
Berkomunikasi dengan pendekatan yang tepat sesuai dengan
kondisi klien

Bekerja dengan pencegahan infeksi

Bekerja dengan hati – hati dan cermat

Menghargai privasi atau budaya klien

Bekerja secara sistematis


PERHATIAN
1. Dilakukan tiap 2 jam bila perlu
2. Dilakukan setelah chest fisioterapi
3. Segera laporkan bila terdapat:
• Kesulitan memasukkan kateter penghisap.
• Bila sekret sudah tidak bisa dihisap.
• Sekret yang pekat dan banyak.
• Sekret campur darah, berbusa dan atau berbau.
• Penderita sianotik, keadaan menurun, apnnu dll.
ALAT SUCTION

DELEE/ NASAL ASPIRATOR


ALAT SUCTION

MUKUS EKSTRAKTOR
ALAT SUCTION
CLOSE SUCTION

OPEN SUCTION
MESIN SUCTION
MOBILE
PORTABLE
MESIN SUCTION
TRANSPORT
MANUAL
QUOTE
Any Question??

Anda mungkin juga menyukai