Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PERAWATAN ALAT INFUS

DISUSUN OLEH

Nama : Muhammad Khoirut Tasdiq

Nim : 142012018123P

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN( STIKES)

MUHAMADIAH PRINGSEWU LAMPUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun
berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang
berjudul “Perawatan Alat Infus”.

Penyususun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.......................................................................................1
1.2 RumusanMasalah..................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...........................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebagai seorang perawat tidak hanya harus pandai memasang infus tetapi
juga harusbisa merawat infusselama selang itu masih digunakan oleh pasien.
Perawatan infus ini bertujuan agar tidak terjadi infeksi akibat punusukan saat
memasukan selang infus kedalam pembuluh darah. Tapi sekarang banyak sekali
tenaga medis atau perawat yang menyepelekan tindakan tersebut, padahal
perawatan infus sangat penting bagi pasien.
Infus cairan intrafena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui
jarum kedalam pembuluh vena untuk mengganti kehilangan cairan. Pemasangan
infus biasanya diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi atau kekurangan
cairan, pasien yang susah makan dan lain-lain. Di dunia kesehatan seorang
perawat harus bisa memasang infus dengan baik karena apabila terjadi kesalahan
dapat berakibat rusaknya pembuluh darah atau vena pada pasien.

B.     Tujuan
1.      Memberikan pengetahuan pada pembaca atau perawat tentang pentingnya
perawatan infus.
2.      Memberitahukan akibat-akibat apabila tidak dilakukan perawatan infus.
3.      Memberitahuka cara atau langkah-langkah perawatan infus.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
Infus cairan intrafena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui
jarum kedalam pembuluh vena untuk mengganti kehilangan cairan. Pemasangan
infus biasanya diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi atau kekurangan
cairan, pasien yang susah makan dan lain-lain. Di dunia kesehatan seorang
perawat harus bisa memasang infus dengan baik karena apabila terjadi kesalahan
dapat berakibat rusaknya pembuluh darah atau vena pada pasien.
Perawatan infus adalah perawatan yang dilakukan pada tempat
pemasangan infus.
B.     Tujuan
1.      Menghindari pembengkakan
2.      Menghindari pendarahan
3.      Menghindari infeksi

C.    Indikasi
Pasien yang mengalami ketidaknyamanan pada tempat pemasangn infus.
D.    Alat-alat
·         Pinset anatomis steril
·         Kasa steril
·         Sarung tangan steril
·         Gunting plester
·         plester
·         Lidi kapas
·         Alcohol 70%
·         Penunjuk waktu
·         NaCl 0,9%
·         Bengkok dua buah, satu berisi cairan disinfektan
·         Iodine provindon solution 10% / sejenis

2
E.     Prosedur
·         Mengatur posisi klien(tempat tusukan infus terlihat jelas)
·         Memakai sarung tangan
·         Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan buka balutan dengan
menggunakan pinset
·         Membersihkan bekas plester
·         Membersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan NaCL.
·         Mengolesi tempat tusukan dengan iodin cair / zalf
·         Menutup dengan kassa steril dengan rapi
·         Memasang plester penutup
·         Mengatur tetesan infus sesuai program
KECEPATAN ALIRAN UNTUK  INFUS INTRAVENA
Faktor tetesan selang (tetes/ml) 1000ml/6 jam (tets/mnt) 1000 ml/ 8 jam (tetes/
10 28 21
15 42 31
20 56 42
60 167 125

F.     Cara Penghitungan Cairan Infus


Perhitungan tetesan infus
1.      Tetesan makro : 1cc = 15 tetes
Rumus :
Tetesan/menit = jumlah cairan yang dimasukan (cc)
Lamanya infus (jam) x4
2.      Tetesan makro : 1cc = 60 tetes
Rumus :
Tetesan/menit = Jumlah cairan yang dimasukan (cc). lamanya infus (jam) untuk
contoh :
3000 ml dinfus dalam 24 jam, maka jumlah milimiter perjamnya adalahsebagai
berikut :
3000 /24 = 125 ml/h
Tetes per menit

3
Contoh : 1000 ml dalam 8 jam, faktor tetesan 20
1000 x 20 / 8x60 = 41 tpm (tets per menit)
G.    Penggantian slang intravena dan penggantian balutan intravena.
·         Alat yang digunakan
Ø  Kapas alkohol,kapas povidon ,tinktur iodin 1% - 2% atau klorheksidin.
Ø  Selang penginfus (berlubang untuk kantong cairan intravena ,tidak berlubang
untuk botol iv0
Ø  Plug infus iv
Ø  Handuk
Ø  Plester lebar 1 inci (bisa didapat dengan memotong plester 2 inci)
Ø  Larutan pembilas heparin atau salin
Ø  Balutan : kasa 2x2, balutan adesif atau balutan iv transparan
Ø  Tiang iv (di tempat tidur atau beroda) pompa/pengontrol iv
Ø  Salep(bila perlu)
Ø  Gunting untuk mencukur rambut (jika perlu)
Ø  Papan lengan (pilihan)
Ø  Label adhesif
Ø  Sarung tangan tidak steril
·         Penggantian selang intravena

1.      Cuci tangan dan atur peralatan


2.      Buka kemasan dan periksa slang terhadap kerusakan atau cacat. Yakinlah
penutup terpasang pada semua lubang dan kliem regulator tertutup.
3.      Periksa cairan infus berdasarkan intruksi dokter
4.      Plester slang lama ke tiang iv atau tiang pompa dan isi ruang tetesan sampai
penuh
5.      Lepaskan kantong atau botol cairan infus dari tiang atau pompa iv (tempatkan
pompa pada tiang) dan lepaskan sambungan dari slang lama
6.      Sambungan slang baru ke kantong atau botol dan slang utama (hilangkan
udara):
-   Gantung botol atau kantong pada tiang iv atau pimpa infus

4
-   Peras ruang tetesan berulang-ulang sampai tinggi cairan mencapai tanda
lingkaran
-   Lepaskan penutup dari ujung slang
-   Buka kliem roller dan bilas slang sampai udara hilang
-   Pegang plug medikasi karet dan filter (jika ada) secara terbalik dan ketuk-ketuk
saat cairan mengalir, tutup kliem.
7.      Tutup ujung slang dengan longgar dan letakan di tempat tidur dekat balutan iv.
Tempatkan handuk dibawah ekstremitas
8.      Gunakan sarung tangan
9.      Tutup aliran dari slang lama
10.   – Ganti slang dengan yang baru pada hub kateter iv:
·         Tempatkan swab alkohol dibawah sambungan hub- selang kateter
·         Kendurkan sambungan pada sambungan kateter iv dan slang lama
·         Pegang kateter secara kuat dengan satu tangan ,berikan tekanan dengan jari
diatas tempat inversi iv dengan satu jari,lepaskan selang lama,
·         Dengan cepat masukan slang baru kedalam hub kateter dengan
mempertahankan sterilisasi kateter dan ujung slang baru,
·         Ikat sambungan dengan plester atau penyambung luer-lok.
-           Mulai alirkan keslang baru
-          Atur aliran cairan atau tempatkan slang kedalam pompa
-          Plester slang kebalutan dan lengan kecuali balutan akan diganti.
-          Tandai slang dengan tanggal waktu ,penggantungan dan inisial anda.
11.  Konversi ke iv lock
·         Lakukan langkah 1 – 9 lepaskan slang lama dan pasang plug infus/lock heparin
·         Bilas kateter dengan salin atau bilasan heparin
·         Plester plug infus dan kateter erat-erat ditempatnya atau lakukan penggantian
balutan jika diindikasikan
·         Beri label yang berisi tanggal waktu dan inisial
12.  Buang slang lama dan benda yang tidak terpakai lainya
13.  Pada saat mengganti balutan ,lihat prosedur penggantian balutan intravena.jika
tidak tempatkan plester menyilangi sambungan slang dan kateter

5
14.  Buang sarung tangan dan cuci tangan

·         Penggantian balutan intravena.


1.      Cuci tangan dan atur peralatan
2.      Jelaskan prosedur pada klien
3.      Robek plester sepanjang 3inci dan lebar 1inci.potong sebuah plester sampai
ketengahnya .gantungkan potongan plester ketepi meja
4.      Buka larutan anti mikroba (alkohol/povidon dll) balutan dan pernban adesif dan
salep
5.      Bantu klien dalam posisi duduk atau terlentang
6.      Tempatkan handuk dibaawah eksremitas
7.      Gunakan sarung tangan
8.      Lepaskan balutan dan semua plester kecuali plester ynag menahan kateter
9.      Dengan menggunakan alkohol terlebih dahulu dan kemudian suap betadin
,bersihkan tempat insersi kateter  mulai pada bagian kateter dan bersihkan kearah
luar secara melingkar hingga mencapai diameter 2inci
10.  Biarkan mengering
11.  Pegang kateter dengan sarrung tangan,lepaskan plester yang masih melekat dan
bersihkan area dibawah kateter
12.  Biarkan area tersebut mengering dan fiksasi kateter apda posisinya.
-          Kateter over the needle:
Dengan tepi plester melekat pada ibu jari telunjuk,tempelkan plester kecil
dibawah hubungkan kateter dengan bagian pelekat menghadap keatas.lipat
ujungnya lurus kebawah kearah tempat insersi .jangan meletakan menempatkan
plester diatas tempat insersi,tempatkan plester kecil lainya menyilangi hub kateter
-          Kupu-kupu: tempatkan potongan plester paling kecil menyilangi sayap kupu-
kupu dan plester lain menyilangi bagian tengah untuk membentuk H
13.  Tempatkan salep di atas tempat insersi, jika diinginkan, dan tutupi tempat
tersebut dengan balutan perekat, kasa 2x2 inci atau balutan iv transparan (jika
kllien alergi dengan iodin, gunakan salep neosporin)
14.  Lepaskan sarung tangan dan fiksasi slang:

6
-          Kateter over-the needle: tempatkan plester menyilang bagian atas slang tepat
dibawah katete, lengkungkan slang dan flester ke balutan, dan amankan slang
kelengan dengan sepotong plester pendek (plesteran slang atau sambungan
hubungan kateter dilakukan jika perlu
-          Kupu-kupu: gulungkan slang kateter mengelilingi bagian atas tempat iv’plester
menyilangi gulungan dan hubungan kateter
-          Ivlock: bilas dengan daktarin atau salin dan plester plub infus secara
menyilang
15.  Gunakan papan tangan bila diperlukan
16.  Pada saat potongan plester atau label, catat ukuran jarum, tipe, tanggal dan waktu
perawatan tempat infus serta inisial, anda tempatkan label di atas balutan
17.  Jelaskan pembatasan gerakan pada klien dengan demonstrasi ulang, serta
perlunya melaporkan atau bengkak pada tempat infus
18.  Buang atau simpan bahan ; cuci tangan

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

7
Setelah kita mengetagui pentingnya perawatan infus bagi pasien maka
kita sebagai perawat yang baik harus belajar perawatan infus agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak di inginkan.

B.     Saran
1.      Seorang perawat harus tahu pentingnya perawatan infus
2.      Seorang perawat tahu apabila tidak dilakukan perawatan infus
3.      Seorang perawat harus tahu cara perawatan infus yang baik

DAFTAR PUSTAKA

Yoga Aditama T. Patofisiologi Batuk. Jakarta : Bagian Pulmonologi FK UI, Unit


Paru RS Persahabatan, Jakarta. 1993.

8
Chung KF, Pavord ID (April 2008). Prevalence, pathogenesis, and causes of
chronic cough. Lancet 371 (9621): 1364–74.

Goldsobel AB, Chipps BE (March 2010). Cough in the pediatric population. J.


Pediatr. 156 (3): 352–358.

F. Dennis McCool. Global Physiology and Pathophysiology of Cough. CHEST


January 2006 vol. 129 no. 1 suppl 48S-53S

Anda mungkin juga menyukai