Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ PERSIAPAN PEMERIKSAAN DIAGNOSA : EEG


& EKG “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar II

Disusun oleh kelompok 6 :

Dian Bardiansyah 11194561920134


Laili Fahriza 11194561920147
Lusi Kafitasari 11194561920149
Melisa 11194561920152
Nurshiva Firdasari 11194561920161
Ricky Wijaya Setyo Hananda 11194561920163
Saldilawaty 11194561920167

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN
2019
Kata Pengantar

Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya serta hidayah-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah yang berjudul Persiapan Pemeriksaan Diagnostik EEG dan EKG Makalah
ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
II.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis kami
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga kebaikan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh dan
ibadah bagi kita semua dan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT. Amin.

Banjarmasin,31 Maret 2019

Penyusun

i
Daftar Isi

KATA PENGANTAR …………………………………………………….……... i

DAFTAR ISI …………………………………………………………….……….. ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. ………….……... 1

• 1.1 Latar Belakang ………………………………………………………..1

• 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………… …………... 2

• 1.3. Tujuan Penulisan ……………………………………….. ………….. 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………….3

• A. Pengertian Pemeriksaan Diagnostik…………………………………..3

• B. Definisi EKG dan EEG……………………….………………………. 3


 C. Tujuan Pemeriksaan EKG dan EEG………………………………… 4
• D. Indikasi dan Kontraindikasi Pemeriksaan EKG dan EEG………… 5

• E. Persiapan Pemeriksaan EKG dan EEG………………………………6


• F. Prosedur pemeriksaan EKG dan EEG………………………………. 7

• G. Peran Perawat dalam penggunaan EKG dan EEG…………………. 8

 H. Pra Pelaksanaan……………………………………………………….. 9

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………….10

• A. Simpulan ………………………………………………………………. 11

• B. Saran ……………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………..………………………………12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Electrocardiogram (ECG), Electroenchepalogram (EEG) dan


Phonocardiogram (PCG) adalah beberapa contoh literatur biometric yang erat
hubungannya dengan ilmu kedokteran. Masing-masing perangkat tersebut
memiliki fungsionalitas yang berbeda-beda tetapi memiliki tujuan dengan
arah yang sama, yaitu mengetahui kondisi bagian tubuh yang diamati.
Perangkat perangkat tersebut sangat membantu para dokter terutama dokter
spesialis dalam mendiagnosis penyakit yang diderita oleh pasiennya. Penyakit
jantung adalah salah satu contohnya. Di dalam dijelaskan bahwa bentuk-
bentuk pola sinyal EKG merupakan representasi penyakit jantung yang dapat
diidentifikasi berdasarkan jenisnya masing-masing. Electrocardiograph adalah
suatu alat untuk menghasilkan gambaran kondisi jantung dengan mencatat
serta menampilkan grafik yang berisi data pola detak jantung dalam selang
waktu tertentu yang ditampilkan dalam format electrocardiogram. Dengan
demikian hasil dari EKG dapat digunakan untuk melakukan pengukuran dan
pendiagnosaan terhadap irama jantung secara lebih efektif dan efisien,
sehingga memungkinkan pengamat untuk mendeteksi jantung yang
mengalami kelainan. Salah satu parameter untuk jantung yang mengalami
kelainan yaitu irama jantung yang tidak normal yang pada umumnya
dipengaruhi oleh adanya kerusakan atau kelainan pada jaringan-jaringan
utama di dalam jantung. Akuisisi data dengan EKG dilakukan dengan cara
menempelkan seperangkat lektroda elektrolit yang ditempelkan pada beberapa
titik di permukaan tubuh yang akan diperiksa, kemudian diukur sinyal
listriknya serta ditampilkan grafik EKG-nya.

1
Dokter spesialis jantung memiliki kemampuan untuk membaca hasil
output dari EKG secara manual, tetapi dibutuhkan ketelitian yang tinggi dan
dibutuhkan kesabaran dalam menganalisa penyakit jantung yang diderita
berdasarkan gambar print out dari EKG secara manual. Oleh karena itu,
diperlukan suatu metode pengidentifikasian kelas-kelas penyakit jantung
berdasarkan data EKG yang mampu bekerja secara otomatis.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu EEG dan EKG

2. Bagaimana proses persiapan pemeriksaan Diagnostik EEG dan


EKG?

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Menjelaskan EEG dan EKG.

2. Menjelaskan proses persiapan pemeriksaan Diagnostik EEG dan


EKG

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian pemeriksaan diagnostik

Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon


individu, keluarga dankomunikasi terhadap suatu masalah kesehatan dan
proses kehidupan aktual maupun potensial.

B. Definisi EKG & EEG

1.Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah


elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu
tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda; elektro,
karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung,
gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Pemeriksaan
Elektrokardiogram adalah pemeriksaan jantung untuk mendeteksi kelainan
dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung,
sebagaimana jantung berkontraksi. Pemeriksaan Jantung
Elektrokardiogram dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi
penyakit jantung seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan
jantung (perikarditis atau miokarditis) dan penyakit jantung koroner.

Pemeriksaan Elektrokardiogram dilakukan juga pada pasien yang


memiliki kesulitan bernapas, nyeri dada, atau detak jantung yang tidak
normal. Pemeriksaan jantung ini juga dilakukan untuk melihat kondisi
kesehatan jantung pada pasien yang berisiko mengalami serangan jantung.

3
2. Elektroensefalografi (EEG)

Elektroensefalografi (EEG) adalah merekam aktivitas elektrik di sepanjang


kulit kepala. Elektroensefalografi mengukur fluktuasi tegangan yang dihasilkan
oleh arus ion di dalam neuron otak. Dalam konteks klinis, elektroensefalografi
mengacu kepada perekaman aktivitas elektrik spontan dari otak selama periode
tertentu, biasanya 20-40 menit, yang direkam dari banyak elektroda yang dipasang
di kulit kepala. Dilakukan dengan cara menempatkan elektroda pada kulit kepada.
Elektroensefalografi sering juga disebut sebagai tes gelombang otak. Prosedur
elektroensefalografi tidaklah menyakitkan dan dapat dilakukan tanpa harus
mencukur rambut Anda. Elektroensefalografi akan membantu mendiagnosis
sejumlah kondisi kesehatan, seperti epilepsi, gangguan tidur, dan tumor otak.

C. Tujuan Pemeriksaan EKG & EEG


1. Elektrokardiogram (EKG)
 Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
 Kelainan-kelainan otot jantung
 Pengaruh/efek obat-obat jantung
 Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia)
 Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrial
danventrikel)
 Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
 Mengetahui adanya gangguan elektrolit
 Mengetahui adanya gangguan pericarditis.
2. Elektroensefalografi (EEG)
Tes ini mampu menunjukkan tanda penyakit alzheimer dan
epilepsy. Sumber lain menjelaskan bahwa EEG adalah sebuah
pemeriksaan penunjang yang berbentuk rekaman gelombang elektrik sel
saraf yang berada di otak .

4
Menurut Jan Nissl(2006), EEG bertujuan untuk:
 Mendiagnosa dan mengklasifikasikan Epilepsi
 Mendiagnosa dan lokalisasi tumor otak, Infeksi tak, perdarahan
otak, pendarahan otak,Parkinson
 Mendiagnosa Lesi desak ruang lain
 Mendiagnosa Cedera Kepala
 Periode keadaan pingsan atau dementia
 Memonitor akifitas otak seseorang
 Mengetahui kelainan metabolic dan elektrolit yang memiliki tujuan
untuk mengetahui adanya gangguan fisiologi fungsi otak.

D. Indikasi & Kontraindikasi Pemeriksaan EKG & EEG

1. Indikasi dan Kontraindikasi Elektrokardiogram (EKG)

Elektrokardiogram (EKG) dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi-


kondisi seperti:
• Serangan jantung.
• Penyakit jantung koroner.
• Gagguan elektrolit.
• Keracunan dan efek samping obat.
• Evaluasi efektivitas dari alat pacu jantung.

Tidak ditemukan kontraindikasi pada elektrokardiogram, kecuali pasien


menolak dilakukan pemeriksaan.

5
2. Indikasi dan Kontraindikasi Elektroensefalografi (EEG)

 Diagnosis & klasifikasi kejang Diagnosis & klasifikasi kejang.


 Ensefalopati, Ensefalitis.
 Brain death.
 Pengukuran & prognosis kejang.
 Deteksi lesi otak structural , tumor ,serebri , trauma kapitis.
 Gangguan metabolik, fisiologik di otak.

E. Persiapan Pemeriksaan EKG & EEG

1. Elektrokardiogram (EKG)

Secara umum, tidak ada persiapan khusus untuk pemeriksaan


elektrokardiogram (EKG), terkadang EKG dilakukan pada keadaan gawat darurat
untuk mendeteksi serangan jantung dan mengetahui kondisi kerja jantung yang
mungkin menyertai penyakit lainnya. Namun bila pasien direncanakan untuk
melakukan pemeriksaan EKG, sebaiknya hindari pemakaian losion, minyak, atau
bedak pada tubuh, terutama dada. Bila terdapat bulu pada dada, sebaiknya juga
dicukur. Hal tersebut terkadang dapat membuat elektrode sulit menempel pada
tubuh. Informasikan kepada dokter mengenai obat-obatan, suplemen, dan herba
yang sedang dikonsumsi.

2. Elektroensefalogram (EEG)
Sebaiknya pasien tidak mengonsumsi kopi, teh, coklat, atau meminum soda
sebelum tes dilakukan. Minuman-minuman tersebut sebaiknya dihindari karena
memiliki pengaruh stimulasi perubahan gelombang EEG. Selain minuman
tersebut, sebaiknya pasien juga memperhatikan kadar gula darah karena dapat
menyebabkan perubahan pada pola gelombang otak. Tes EEG membutuhkan
waktu 45-60 menit atau lebih lama jika pemeriksaan yang dilakukan adalah sleep
EEG. Pastikan pasien berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf sebelum
melakukan EEG.

6
F. Prosedur Pemeriksaan EKG & EEG
`1. Elektrokardiogram (EKG)
Elektrokardiogram (EKG) umumnya berlangsung 5-8 menit. Tes ini
bisa dilakukan di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas
pemeriksaan EKG, dan pengerjaannya biasa dilakukan oleh perawat.
Sebelum berbaring di tempat tidur pasien akan diminta untuk melepaskan
pakaian atas, serta melepas aksesoris atau benda yang terdapat dalam
kantong pakaian yang mungkin dapat mempengaruhi hasil pemeriksan.
Setelah berbaring di tempat tidur, elektrode-elektrode akan
ditempelkan di dada, lengan, dan tungkai pasien. Hindari berbicara dan
menggerakkan anggota tubuh karena dapat mengacaukan hasil tes.
Tiap kabel elektrode tersambung ke mesin EKG dan akan
merekam aktivitas kelistrikan jantung. Dokter akan menginterpretasi
aktivitas kelistrikan jantung berdasarkan gelombang yang ditampilkan di
layar pemantau dan akan dicetak pada kertas.

2. Elektroensefalogram (EEG)
Pertama rambut harus bersih, tetapi yang terpenting adalah harus
kering. Sejumlah elektroda akan ditempatkan ke kulit kepala (biasanya
antara 8-23 buah, tergantung kondisi yang diselidiki). Semacam gel
mungkin akan dioleskan untuk membantu elektroda agar tetap pada
posisinya dan untuk mengoptimalkan perekaman.
Pasien harus dalam keadaan berbaring dan diam untuk menghindari
gangguan listrik dari kontraksi otot lainnya. Adakalanya dokter akan
meminta pasien untuk membuka dan menutup mata dan bernapas berat.
EEG umumnya memakan waktu antara 30-60 menit. Terkadang rekaman
pada saat tidur juga diperlukan. Jika pasien adalah bayi atau anak kecil, ada
baiknya orangtua menunda tidur siang anaknya hingga dilakukan EEG.
Sedatif (obat untuk membantu tidur) mungkin diperlukan jika pasien tidak

7
tertidur selama pemeriksaan.
G. Peran Perawat dalam penggunaan EKG & EEG

Perawat profeional adalah perawat yang mempunyai keterampilan yang


tinggi dalam bidang keperawatan dalam menggunakan peralatan-peralatan dalam
melaksanakan tugasnya dibidang keperawatan, mempunyai ilmu dan pengalaman
serta kecerdasan dalam bidang keperawatan dalam menganalisis masalah,
mendiagnosakan masalah dan member terapi yang terbaik guna kesehatan klien,
memiliki orientasi kedepan dan sikap mandiri (Kozier Barbara :2000).Adapun dua
hal penting  dalam pembangunan profesionalisme tersebut yaitu:

a. Peran keperawatan terhadap peralatan medis EKG dan EEG untuk


menunjang penegakan diagnosis :

1. Menyediakan tempat pelatihan untuk mengasah perawat maupun calon


perawat dalam penggunaan alat-alat medis agar dapat bersaing serta
memiliki kemampuan yang optimal dalam menjalankan tugasnya.
2. Memebrikan informasi tentang penanganan-penanganan pasien yang
menggunakan EKG dan EEG dengan tepat untuk meningkatkan mutu
perawat dan mutu rumah sakit terkait.
3. Melatih kemampuan menganalisis hasil rekaman EKG dan EEG agar
dapat menentukan penyebab dan merumuskan diagnosa akurat.
4. Mencetak tenaga keperawatan yang memiliki kemampuan, berkualitas dan
analisis yang tinggi dalam menganalisa hasil pemeriksaan-pemeriksaan
yang ada untuk menghasilkan diagnosis akurat.
5. Mencetak tenaga keperawatan yang memiliki kemampuan untuk
menentukan asinkronasi hasil pemeriksaan fisik pasien dan pemeriksaan
penunjang dengan penggunaan EKG dan EEG

b. Peran perawat memanfaatkan peralatan medis EKG dan EEG untuk


melakukan pelayanan dan asuhan keperawatan yaitu :

1. Melatih keterampilan dan penguasaan pengguanaan peralatan medis EKG


dan EEG untuk menghasilkan analisa keadaan neurofisiologi otak
sehingga dapat menegakkan diagnosa yang valid, tindakan yang benar,
tepat dan aman untuk pasien.

8
2. Mencegah hasil uji EKG dan EEG pasien tertukar dengan pasien lain,
untuk menghasilkan diagnose dan intervensi yang tepat.
3. Mengetahui dan dapat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil EEG untuk menjauhi hasil yang semu atau asingkron dengan
keadaan pasien yang sebenarnya.
4. Mengetahui kekurangan alat EKG dan EEG, dan merekomendasikan alat
lain untuk menunjang diagnosa klien.
5. Melakukan uji ulang untuk setiap hasil yang diberikan oleh alat EKG dan
EEG sampai hasil benar-benar valid dan sinkron dengan keadaan pasien.
6. Menggali informasi mengenai keadaan-keadaan pasien yang perlu/tidak
menggunakan perlatan medis EKG dan EEG agar perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan yang tepat bagi pasien.

H. Pra pelaksanaan

Tahapan pra pelaksanaan meliputi:

1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir laboratorium


2. Persiapan penderita .
3. Persiapan alat yang akan dipakai.
4. Cara pengambian sempel.
5. Penenganan awal sampel dan transportasi.

9
Bab III

Penutup

A,Kesimpulan

Persiapan pemeriksaan diagnostic adalah menyediakan dan mengirim


bahan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan terhadap pasien yang bersangkutan.
Pemeriksaan diagnostic bisa dilakukan dengan cara EKG dan EEG.
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah
elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu
tertentu. Elektroensefalografi (EEG) adalah merekam aktivitas elektrik di
sepanjang kulit kepala. Elektroensefalografi mengukur fluktuasi tegangan
yang dihasilkan oleh arus ion di dalam neuron otak.

B . Saran

sebagai tenaga kesehatan yang professional kita sebagai perawat harus


mempunyai pengetahuan agar bertindak sesuai dengan ilmu yang ada, agar
dapat memberikan pelayanan yang terbaik

10
Daftar Pustaka

http://laras.web.unej.ac.id/2015/05/04/pemanfaatan-tegnologi-dalam-keperawatan/

http://yuliapondean28unima.blogspot.com/2017/03/makalah-bioelektrik.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai