Anda di halaman 1dari 8

BIO-LISTRIK

II KELOMPOK 6
I  ANISA AYU NURUL HABIBA
II  MUTIARA RIZKY
 REGEETA DWI VALENTINE MAULANA
I  REGITA CAHYANI

DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
A. PRINSIP DAN DEFINISI BIO-LISTRIK

1.Prinsip Bio-listrik
Prinsip-prinsip bio-listrik sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan sesuatu
masalah baik umum maupun masalah dalam keperawatan.

2. Definisi Bio-listrik
Biolistrik adalah energi yang dimiliki setiap manusia yang bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate) dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
Kelistrikan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan muatan-
muatan, ion-ion yang terdapat dalam tubuh dan medan listrik yang dihasilkan oleh
ion-ion dan muatan –muatan tersebut serta tegangan yang dihasilkan.
B. BERBAGAI ALAT-ALAT KESEHATAN

EEG (Elektroensefalograf) EKG (Elektrokardiograf)

EGG ( Elektrogastrogram) EOG (Elektrookulogram)


C. PRINSIP KERJA ALAT
1. EEG (elektroensefalogram)

FUNGSI :
SISTEM KERJA :
· Mendiagnosa dan mengklasifikasikan
Dapat diukur dengan menempatkan elektroda
Epilepsi.
dikulit kepala melalui tengkorak yang tidak
· Mendiagnosa dan lokalisasi tumor
dibuka atau dengan elektroda yang diletakkan
otak, Infeksi otak, perdarahan
diatas atau didalam otak.
otak,parkinson
Gejala-gejala yang dapat didiagnosis dengan
· Mendiagnosa Lesi desak ruang lain
EEG antara lain:
. Mendiagnosa Cedera kepala
1. Radang otak
. Periode keadaan pingsan atau
2. Tumor otak
dementia,narcolepsy
3. Sakit kepala, iskemia otak, pendarahan otak
. Memonitor aktivitas otak saat
4. Trauma otak, neurasthenic
seseorang sedang menerima
anesthesia umum selama perawatan.
2. EKG (Elektrokardiogram)

1. Merupakan standar untuk diagnosis aritmia jantung


Fungsi
2. Memandu tingkatan terapi dan resiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
3. Digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
4. Kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (misal: Emboli paru atau
hipotermia)
5. Membantu menemukan gangguan elektrolit (misal: Hiperkalemia dan hipokalemia)
6. Memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (misal: blok cabang berkas kanan dan kiri)

Mekanisme kerja EKG ini ditentukan hasil catatan aktivitas elektris sel otot jantung. Pada sel
Sistem
otot jantung ada darah penyebaran impuls (vektor) saat jantung berkontraksi yaitu depolarisasi dan
kerja
repolarisasi yang ditandai adanya depleksi pada Elektrokardiogram (EKG).
Depolarisasi dan repolarisasi otot-otot jantung menyebabkan arus mengalir ke dalam torso,
menyebabkan potensial listrik pada kulit. Rekaman potensi jantung pada permukaan kulit disebut
elektrokardiogram (EKG). Alat yang digunakan untuk merekam potensial listrik jantung disebut
Elektrokrdiograf.
3.EGG ( Elektrogastrogram)

Fungsi Sistem
Kerja
• Elektrogastrogram berfungsi
untuk membantu
penyembuhan dispepsia atau
maag. Elektrode yang ditempelkan pada
• Elektrogastrogram bagi bagian atas perut memonitor
penderita gastroparesis aktivitas listrik yang dihasilkan
berfungsi untuk memperbaiki oleh otot lambung
aktivitas myoelectric pada
lambung.
4. EOG (Elektrookulogram)

Fungsi Sistem Kerja

Pada pengukuran ini, sepasang


elektrode dilekatkan di kedua sisi
mata. Potensial EOG didefinisikan
sebagai nol untuk mata yang melihat
Elektrookulogram (EOG), lurus ke depan ke titik rujukan 0 EOG
berfungsi untuk mencatat memberikan informasi tentang
orientasi mata, selain itu kecepatan
atau mengukur berbagai angular dan percepatan angularnya
potensial pada kornea-retina juga dapat ditentukan. Salah satu
sebagai akibat perubahan penerapan klinisnya adalah
posisi dan gerakan mata. pemeriksaan gerakan mata yaitu
suatu kondisi yang berkaitan dengan
gerakan-gerakan kecil pada mata.
Sinyal EOG bergantung pada otot
mata dan sistem vestibular
(keseimbangan).
Thank you for attention

Anda mungkin juga menyukai