OLEH:
Dosen Pengampu:
apt. Delladari Mayefis, M.Farm
DEFINISI
Electroencephalography/electroencephalogram atau
elektroensefalografi (EEG) adalah tes untuk mengukur
aktivitas listrik di otak, menggunakan alat berbentuk cakram
logam kecil (elektroda) yang terpasang pada kulit kepala.
Tes ini dapat mengidentifikasi aktivitas listrik yang abnormal
di otak, yang mungkin mengindikasikan adanya kelainan
sistem saraf atau penyakit otak tertentu pada diri Anda
Elektro Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman
aktifitas listrik di otak.
Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-gelombang listrik dengan
voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke mesin EEG untuk
diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya cukup untuk
dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta, theta dan
sebagainya.
Electroencephalogram (EEG) adalah suatu test untuk mendeteksi kelainan
aktivitas elektrik otak.
Electroencephalografi adalah prosedur pencatatan aktifitas listrik otak dengan alat
pencatatan yang peka sedangkan grafik yang dihasilkannya disebut
Electroencephalogram.
Jadi Aktivitas otak berupa gelombang listrik, yang dapat direkam melalui kulit kepala
disebut Elektro-Ensefalografi (EEG).
3
Indikasi Elektroencephalography
EEG dilakukan untuk (Jan Nissl, 2006) :
Mendiagnosa dan mengklasifikasikan Epilepsi
Mendiagnosa dan lokalisasi tumor otak, Infeksi otak, perdarahan otak, Parkinson
Mendiagnosa Lesi desak ruang lain
Mendiagnosa cedera kepala
Periode keadaan pingsan atau dementia
Narcolepsy ( serangan tidur, dimana orang sangat sering merasakaan kantuk)
Memonitor aktivitas otak saat seseorang sedang menerima anesthesia umum selama
perawatan
Mengetahui kelainan metabolik dan elektrolit
4
TUJUAN DAN FUNGSI
EEG
6
PERSIAPAN TES EEG
Sebelum tes EEG dilakukan, pasien tidak boleh mengonsumsi kopi, teh, coklat, atau
meminum soda. Minuman-minuman tersebut sebaiknya dihindari karena memiliki
pengaruh stimulasi perubahan gelombang EEG. Selain minuman tersebut, sebaiknya
pasien juga memperhatikan kadar gula darah karena dapat menyebabkan perubahan
pada pola gelombang otak. Tes EEG membutuhkan waktu 45 hingga 60 menit atau
lebih lama jika pemeriksaan yang dilakukan adalah sleep EEG. Pastikan pasien
berkonsultasi denganra Dokter Spesialis Saraf sebelum melakukan EEG.
7
PROSEDUR TES EEG
Pada pemeriksaan ini, pasien akan
dipasangkan elektroda-elektroda pada kulit
kepala untuk merekam aktivitas elektrik
pada berbagai tempat di kepala. Selama
proses berlangsung, aktivitas otak akan
terekam pada selembar kertas yang disebut
ensefalogram. Selama pemeriksaan ini,
pasien diminta untuk berbaring dengan
tenang. Beberapa pasien melakukan
prosedur EEG pada saat pasien tertidur
karena beberapa gelombang otak abnormal
hanya terlihat pada saat pasien tidur.
8
CARA KERJA
9
PRINSIP KERJA
10
a. Gamma wave ( 16 Hz – 100 Hz )
11
d. Alpha wave ( 8 Hz – 13 Hz )
e. Theta wave ( 4 hz – 7 hz )
12
g. Schumann Resonance (7.83 hz)
Schumann Resonance adalah getaran alam semesta pada frekwensi 7.83 Hz yang juga masuk dalam
kelompok gelombang theta. Seseorang yang otaknya mampu menghasilkan dan mempertahan
frekwensi ini memiliki kemampuan supernatural, seperti ESP, telepati, clayrvoyance, dan fenomena
psikis lainnya.
13
BLOK DIAGRAM
14
MAINTENANCE TROUBLESHOOTING
15
KESIMPULAN