Anda di halaman 1dari 4

ELEKTRO ENSELO GRAFI (EEG)

1. Pengertian
Elektroenchelpalograph/Elektro Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang
mempelajari gambar dari rekaman aktifitas listrik di otak termasuk teknik perekaman
EEG dan interpretasinya. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombanggelombang listrik dengan voltase yang sangat kecil (mV), yang kemudian dialirkan ke
mesin EEG untuk diamplifikasi sehingga terekamlah elektroenselogram yang ukurannya
cukup untuk dapat ditangkap oleh mata pembaca EEG sebagai gelombang alfa, beta,
theta dan sebagainya.

Pemeriksaan EEG

2. Tujuan
Kalangan kedokteran menggunakan sinyal EEG untuk diagnosa penyakit yang
berhubungan dengan kelainan otak dan kejiwaan. Walaupun penggunaan teknik modern
seperti CT Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat memeriksa otak, namun
EEG tetap berguna mengingat sifatnya yang non-destruktif, dapat digunakan secara on
line dan sangat murah harganya dibandingkan kedua metoda. Disamping keunggulan

lain, sinyal EEG dapat mengidentifikasi kondisi mental dan pikiran, serta menangkap
persepsi seseorang terhadap rangsangan luar.

3. Cara Kerja
Transformasi sinyal EEG menjadi suatu model, merupakan suatu cara yang sangat
efektif dalam membantu klasifikasi sinyal EEG, mengidentifikasi serta mengestimasi
spektrum sinyal EEG. Sinyal EEG mengandung komponen-komponen tertentu, yang
dikenal sebagai gelombang alfa (8-13 Hz), beta (14-30 Hz), teta (4-7 Hz), dan delta
(0.5-3 Hz), sehingga transformasi sinyal EEG menjadi daerah-daerah frekuensi
merupakan hal yang sangat berguna, terutama dalam identifikasi gelombang-gelombang
di otak.
-

Alfa 8 13 Hz Relaks, mata tertutup

Beta > 14 Hz Aktifitas/ berfikir

Teta 4 7 Hz Tidur ringan/ stres emosional

Delta 0,5 3 Hz Tidur nyenyak

4. Persiapan Pasien
Identitas penderita harus dicatat lengkap
Tingkat kesadaran penderita harus dicatat, untuk menghindari salah interpretasi EEG.
Obat-obatan yang dikonsumsi oleh pasien harus diidentifikasi, oleh karena beberapa
obat-obatan tertentu yang dapat mempengaruhi frekuensi maupun bentuk gelombang
otak. -Saat terbaik perekaman adalah pada saat bebas obat sehingga gelombang otak
yang didapat adalah gelombang otak yang bebas dari pengaruh obat.
Premedikasi, dosis dan berapa lama sebelum perekaman harus diidentifikasi dengan
jelas.
Tidak hipoglikemia
Pasien dalam keadaan tenang dan rileks.
Kulit kepala dalam keadaan bersih, bebas kotoran, debu, minyak dan kulit yang mati.
Perhatikan adanya bekas luka, bekas kraniotomi.
Penyuluhan penderita sebelum perekaman tentang tujuan dilakukannya EEG, apa
yang dilakukan teknisi terhadap dirinya sebelum dan saat perekaman, apa yang harus

dilakukan penderita saat perekaman dan apa yang akan dirasakan oleh penderita saat
perekaman.
Identifikasi hasil neuroimaging yang sudah dilakukan.

5. Prosedur Kerja
Sebelum melakukan prosedur perekaman EEG sebaiknya diketahui Standard
Minimal
Perekaman EEG menurut The American EEG Society Guidelines in EEG, yaitu
memakai minimal 16 channel yang bekerja secara simultan. Setiap area di otak bisa
memberikan pola yang sama atau berbeda pada waktu yang bersamaan, dan menurut
pengalaman diperlukan perekaman pada minimal 8 area di otak secara simultan
untuk mendapatkan distribusi pola EEG. Perekaman dengan 8 channel secara
simultan diperkirakan cukup mencakup permukaan otak untuk menghindari
misinterpretasi.
Memakai minimal 17 elektrode pencatat. Semua elektroda ini harus mencakup
area frontal, central, parietal, oksipital, temporal, auricular atau mastoid, vorteks dan
elektroda ground.
Kedua system monopolar (referensial) dan bipolar (diferensial) harus digunakan
secara rutin. Setiap system montage mempunyai keunggulan dan kekurangan,
sehingga penggunaan kedua system sekaligus adalah esensial untuk mendapatkan
informasi yang akurat.
Harus ada prosedur buka tutup mata. Aktifitas alfa dapat memberi informasi tentang
fungsi abnormal otak. Aktifitas paroksismal dapat pula dicetuskan oleh prosedur ini.
Mesin EEG harus dikalibrasi di awal dan di akhir rekaman. Perubahan setting alat
selama perekaman harus dicatat.
Lama perekaman minimal 15-20 menit pada penderita sadar. Bila ada prosedur
stimulasi fotik, hiperventilasi dan tidur maka lama perekaman harus ditambah. EEG
adalah sample waktu dari kehidupan seseorang, dan waktu 20 menit adalah waktu
yang sangat singkat untuk menarik suatu kesimpulan dari suatu kerja atau suatu
fungsi otak seseorang. Oleh karena itu semakin lama perekaman maka semakin besar
kemungkinan kita untuk menemukan abnormalitasnya.

Keadaan pasien harus selalu dipantau dan dicatat.

6. Pembacaan Hasil
Mendapatkan rekaman EEG yang baik dan benar adalah salah satu dari tujuan utama
dari pemeriksaan EEG selain interpretasi yang benar. EEG adalah alat untuk
menunjang tegaknya diagnosa, selama kita dapat memperoleh rekaman yang baik
dan benar. Rekaman yang tidak baik justru akan menyesatkan tegaknya diagnosa.
Ada pepatah yang mengatakan Bad EEG is worse than no EEG at all.
Pembacaan EEG oleh dokter dijadikan acuan untuk tindakan dan penanganan
selanjutnya kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai