Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan MAKALAH
IPA TENTANG LISTRIK STATIS PADA ELEKTROKARDIOGRAF
Berbagai sumber-sumber tertentu sehingga dapat memperlancar pembuatan tugas ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah
berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
tugas ini.

Akhir kata kami berharap Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Muara Pinang, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
1. Latar Belakang.........................................................................................................
2. Rumusan Masalah....................................................................................................
3. Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian ELEKTROKARDIOGRAF...................................................................
B. Kapan EKG digunakan............................................................................................
C. Bagaimana Prosedur EKG.......................................................................................
D. Kenapa melakukan EKG.........................................................................................
E. Dimana Elektrokardiograf ditempelkan..................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
1. Kesimpulan..............................................................................................................
2. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Biolistrik adalah daya listrik hidup yang terdiri dari pancaran elektronelektron yang
keluar dari setiap titik tubuh (titik energi) dan muncul akibat adanya rangsangan
penginderaan. Pikiran kita terdiri dari daya listrik hidup, semua daya ini berkumpul
didalam pusat akal didalam otak dalam bentuk potensi daya listrik. Dari pusat akal, daya
ini kemudian diarahkan ke seluruh anggota tubuh kita, yang kemudian bergerak oleh
perangsangnya. Potensi daya listrik hidup ini, yang tertimbun didalam pusat akal harus di
tuntut oleh sesuatu supaya mengalir untuk mengadakan gerakan tubuh kita atau bagian-
bagian tubuh lainnya. Biolistrik merupakan energi yang dimiliki bersumber dari ATP
(Adenosine Tri Posphate), dimana ATP ini di hasilkan oleh salah satu energi yang
bernama mitchondria melalui proses respirasi sel.
Biolistrik juga merupakan fenomena sel. Sel-sel mampu menghasilkan potensial
listrik yang merupakan lapisan tipis muatan positif pada permukaan luar dan lapisan tipis
muatan negative pada permukaan dalam bidang batas/membran. Kemampuan sel syaraf
(neurons) menghantarkan isyarat biolistrik sangat penting. Transmisi sinyal biolistrik
(TSB) mempunyai sebuah alat yang dinamakan Dendries yang berfungsi
mentransmsikan isyarat dari sensor ke neuron.Aktifitasi bolistrik pada suatu otot dapat
menyebar ke seluruh tubuh seperti gelombang pada permukaan air.
2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian elektrokardiograf ?


2. Kapan EKG digunakan?
3. Bagaimana Prosedur EKG?
4. Kenapa melakukan EKG?
5. Dimana Elektrokardiograf ditempelkan?

3. TUJUAN

1. Mengetahui Pengertian elektrokardiograf ?


2. Mengetahui Kapan EKG digunakan?
3. Mengetahui Bagaimana Prosedur EKG?
4. Mengetahui Kenapa melakukan EKG?
5. Mengetahui Dimana Elektrokardiograf ditempelkan?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian EKG (elektrokardiografi)

Elektrokardiogram atau EKG adalah salah satu tes untuk mengevaluasi kesehatan
jantung. Tes kesehatan yang juga dikenal lengkap sebagai elektrokardiografi ini bertujuan
untuk mengetahui dan merekam aktivitas kelistrikan pada organ jantung.
Jantung bekerja karena dipicu oleh hantaran sinyal listrik alami. Sinyal-sinyal inilah
yang menyebabkan otot jantung berkontraksi untuk menciptakan detak jantung.Setiap kali
jantung berdetak, gelombang (impuls) listrik akan mengalir dalam jantung Anda. Gelombang
ini menyebabkan otot-otot jantung meremas, kemudian memompa darah keluar dari
jantung.Jadi, dapat disimpulkan bahwa tes EKG dapat mendeteksi apakah detak jantung
seseorang normal atau tidak.Jika aktivitas kelistrikan dalam jantung terganggu dan detak
jantung tidak normal, ini menunjukkan adanya gangguan atau penyakit pada jantung. Lewat
tes kesehatan inilah, dokter dapat menegakkan diagnosis penyakit yang diderita seseorang.
Selain mendeteksi detak jantung yang tidak beraturan, situs John Hopkins Medicine
juga menyebutkan berbagai fungsi dari EKG, di antaranya adalah:
 Mengetahui penyebab dari nyeri dada (angina), palpitasi, murmur, sesak napas, pusing,
pingsan atau gejala penyakit jantung lainnya.
 Memantau kerja alat pacu jantung implan yang dipasangkan ke tubuh.
 Membantu dokter mengevaluasi kesehatan jantung secara menyeluruh sebelum prosedur
medis tertentu, seperti operasi jantung, atau perawatan lanjut bagi orang yang
mengalami serangan jantung, mengalami endokarditis (peradangan pada katup jantung), dan
setelah menjalani kateterisasi jantung.
 Mengetahui seberapa optimal fungsi jantung untuk perbandingan sebelum dan sesudah
menjalani pengobatan penyakit kardiovaskuler.

1. Jenis-jenis EKG (elektrokardiogram)


Beberapa jenis EKG yang biasanya dilakukan, di antaranya adalah:

 Cardiopulmonary exercise test (CPET)


Tes jenis ini digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung atau paru. Selama tes
CPET, pasien akan diminta untuk melakukan olahraga ringan dengan sepeda tegak sambil
bernapas melalui corong. Setiap napas akan diukur untuk menilai bagaimana kinerja tubuh.
Kapasitas dan kekuatan paru-paru diukur sebelum dan selama berolahraga. Kemudian,
direkam sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Tes CPET akan berlangsung selama total 40 menit; namun pasien hanya akan diminta
untuk berolahraga selama kurang lebih 10 menit. Tes ini membutuhkan upaya maksimal
Anda untuk memastikan diperoleh informasi diagnostik yang paling andal.

 Exercise electrocardiogram (stress test)


Tes ini dilakukan sambil Anda melakukan olahraga, seperti mengayuh sepeda statis
atau berjalan di atas treadmill.
Tujuannya untuk memantau jantung selama periode stres. Biasanya ini dilakukan setelah
serangan jantung terjadi, operasi jantung, atau ketika mendeteksi adanya penyakit arteri
koroner.

 Monitor Holter
Jenis yang digunakan untuk memantau penelusuran EKG secara terus menerus selama
24 jam atau lebih. Elektroda (kecil, tambalan plastik) ditempatkan di lokasi tertentu di dada,
lengan, dan kaki.

Ketika elektroda dihubungkan ke mesin elektrokardiogram dengan kabel timah, aktivitas


listrik jantung diukur, diinterpretasikan, dan dicetak untuk informasi dokter.

 Resting 12-lead EKG

Tes standar untuk mengukur fungsi listrik jantung Anda. Dilakukan saat Anda
berbaring diam, kemudian alat khusus akan merekam aktivitas listrik jantung Anda dari 12
elektroda (tempelan lengket) di dada, lengan, dan kaki Anda secara bersamaan.Jenis tes ini
dapat menjadi bagian dari pemeriksaan rutin untuk memeriksa kondisi jantung sebelum tanda
atau gejala berkembang.

 Signal-averaged electrocardiogram

Selama prosedur ini, beberapa pelacakan EKG diperoleh selama kira-kira 20 menit
untuk menangkap detak jantung abnormal yang mungkin terjadi hanya dalam durasi
pendek.Pemilihan jenis tes ini akan bergantung dengan gejala dan dugaan penyakit jantung
yang dimiliki.
Sebagai contoh, jenis tes olahraga mungkin direkomendasikan jika gejala muncul
ketika menjalani aktivitas fisik. Sementara, tipe rawat jalan lebih cocok dilakukan jika gejala
tidak dapat diprediksi pemicunya, yakni durasinya pendek dan terjadi secara acak.

B. Kapan EKG (elektrokardiogram) perlu dilakukan?

Tidak semua orang butuh atau


diharuskan menjalani EKG. Orang yang tidak
memiliki gejala penyakit jantung dan juga yang
berisiko rendah terhadap serangan jantung tidak
akan langsung dianjurkan menjalani tes
elektrokardiogram.Pemeriksaan
elektrokardiografi biasanya ditujukan khusus untuk orang-orang yang memiliki atau berisiko
mengalami:
 Gangguan irama jantung (aritmia), yang bisa menyebabkan detak jantung jadi lebih lambat
(bradikardia) atau lebih cepat (takikardia).
 Penyumbatan atau penyempitan arteri jantung (arteri koroner). Penyumbatan arteri adalah
faktor risiko besar dari masalah nyeri dada terkait jantung dan serangan jantung.
 Masalah struktural pada ruangan atau bilik jantung, mungkin dimiliki anak dengan
kondisi cacat jantung bawaan atau penyakit katup jantung.
 Riwayat serangan jantung, pernah mengalami sebelumnya atau berisiko keturunan; termasuk
jika Anda saat ini tidak menunjukkan gejala apa pun seputar penyakit jantung.

Gejala-gejala yang membutuhkan EKG


Berikut ini adalah kondisi yang mengarah pada gejala penyakit jantung dan mengharuskan
Anda untuk menjalani tes EKG (elektrokardiogram):
 Nyeri dada.
 Pusing, pusing, atau kebingungan.
 Palpitasi atau jantung berdebar.
 Denyut nadi cepat atau lebih lebih lambat dari biasanya.
 Sesak napas.
 Kelemahan, kelelahan atau penurunan kemampuan untuk berolahraga.
Risiko dan efek samping EKG (elektrokardiogram)

EKG (elektrokardiogram) adalah prosedur yang


aman. Saat alat ditempelkan ke tubuh, tidak ada
aliran listrik yang dikirimkan. Alat EKG ini hanya
bertugas untuk merekam aktivitas kelistrikan pada
jantung.
Anda mungkin akan merasakan sedikit
ketidaknyaman, seperti saat perban atau elektroda
di lepas. Beberapa orang juga bisa mengalami
sedikit ruam pada area tubuh yang ditempelkan
alat perekam listrik di jantung.

Irama detak jantung mungkin menjadi tidak


teratur, terutama bila menjalani tes EKG olahraga. Namun, ini bukan efek samping dari
prosedurnya, melainkan pengaruh dari olahraga yang Anda jalani saat berlangsung.

Persiapan sebelum menjalani EKG (elektrokardiogram)

Sebelum tes dimulai, staf medis biasanya akan meminta Anda untuk melepaskan semua
perhiasan, jam tangan, atau benda logam lainnya yang menempel di tubuh.

Kemudian Anda akan diminta untuk mengganti pakaian dengan gaun medis. Jangan
khawatir, organ vital Anda tetap akan tertutup karena pakaian khusus tersebut hanya akan
memperlihatkan bagian yang diperlukan saja.
Anda mungkin perlu mencukur bulu yang tumbuh di sekitar dada. Tujuannya, agar alat
melekat dengan kuat pada kulit Anda.

C. Bagaimana Prosedur EKG (elektrokardiogram)

Proses pemeriksaan EKG terbilang


singkat dan tidak menyakitkan. Anda akan
dibantu oleh seorang dokter spesialis atau staf
medis yang sudah terlatih dalam hal ini.

Langkah-langkah pemasangan alat EKG


Cara pemasangan alat EKG, cukup
mudah. Staf medis akan menempelkan elektroda
di atas kulit dada Anda. Selain di dada,
elektroda juga akan ditempelkan pada lengan
dan kaki dengan bantuan gel perekat.
Selama proses pemeriksaan berlangsung, Anda
akan diminta untuk berbaring. Elektroda yang menempel pada badan Anda memiliki kabel
listrik yang tersambung dengan mesin EKG.Detak jantung Anda kemudian terekam lewat
mesin tersebut, sehingga dokter akan mengetahui seberapa baik aktivitas sinyal listrik pada
jantung Anda.
Hasil EKG muncul dalam bentuk grafik yang akan menunjukkan apakah irama detak
jantung Anda terbilang normal atau tidak. Jika hasil tes dinyatakan normal, Anda tidak
membutuhkan tes lanjutan.Sebaliknya, jika ternyata tes menunjukkan ada masalah pada
jantung, mau tidak mau Anda harus melakukan pemeriksaan lanjutan.

Perawatan setelah EKG (elektrokardiogram)

Umumnya, tidak ada perawatan khusus setelah elektrokardiogram (EKG) dijalankan.


Namun, Anda harus menjaga pola makan menjadi lebih sehat dan menyesuaikan aktivitas.
Anda akan mendapatkan hasil berupa grafik setelah tes dilakukan.Cara membaca grafik hasil
tes EKG mungkin tidak mudah untuk beberapa orang. Oleh karena itu, Anda bisa meminta
bantuan dan petunjuk dokter untuk memahami hasilnya.Jika Anda perhatikan hasil grafiknya,
takik ke atas pendek pertama disebut gelombang P. Gelombang ini menunjukkan bahwa
atrium (serambi jantung) berkontraksi untuk memompa darah.Kemudian, takik pendek ke
bawah yang terhubung ke bagian atas yang tinggi disebut dengan kompleks QRS. Bagian ini
menunjukkan ventrikel (bilik jantung) yang berkontraksi untuk memompa darah.Selanjutnya,
segmen pendek ke atas disebut dengan segmen ST yang menunjukkan jumlah waktu dari
akhir kontraksi ventrikel hingga awal periode istirahat sebelum ventrikel mulai berkontraksi
untuk denyut berikutnya.Kurva ke atas berikutnya disebut “gelombang T.” Gelombang T
menunjukkan periode istirahat dari ventrikel.Ketika dokter melihat EKG, dia mempelajari
ukuran dan panjang setiap bagian dari segmen, kurva, maupun gelombang yang terekam.
D. Kenapa Melakukan Elektrokardiogram (EKG)?

EKG dilakukan jika kamu mengalami gejala


penyakit jantung, seperti nyeri dada, sulit bernapas,
cepat lelah, badan lemas, jantung berdebar, dan
gangguan irama jantung (takikardia maupun
bradikardia). Tes ini bertujuan mendeteksi masalah
kesehatan yang berkaitan dengan jantung, seperti
serangan jantung, penyakit jantung koroner,
gangguan elektrolit, keracunan dan efek samping obat, serta evaluasi efektivitas dari alat pacu
jantung yang digunakan.

Efek samping EKG berupa reaksi alergi pada kulit akibat elektrode yang ditempel pada
tubuh. Rasa nyeri akan timbul saat elektrode dicabut setelah pemeriksaan EKG selesai
dilakukan.

Kelainan jantung yang hilang timbul terkadang sulit dideteksi hanya dengan pemeriksaan
EKG. Pada kasus ini, kelainan jantung dideteksi dengan pemeriksaan aktivitas listrik jantung
yang sedikit berbeda dengan pemeriksaan EKG standar, yaitu:

 Tes stres atau EKG treadmill. Kamu melakukan tes ini sambil
menggunakan treadmill atau mengayuh sepeda statis.
 Holter monitor. Alat ini dikalungkan di leher sambil elektrode ditempelkan di dada.
Selama elektrode dan alat holter monitor dalam keadaan kering, kamu bisa tetap
beraktivitas sambil pemeriksaan berlangsung karena alat ini mampu merekam EKG
secara berkelanjutan, setidaknya selama 1–2 hari.

E. Dimana Elektrokardiograf ditempelkan

Saat pemeriksaan berlangsung, elektrode


ditempelkan di dada, lengan, dan tungkai.
Elektrode yang dipasang biasanya berjumlah
10 atau 12 buah, berbahan plastik, dan
berukuran kecil. Tiap kabel elektrode
tersambung ke mesin EKG untuk merekam
aktivitas kelistrikan jantung.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Elektrokardiogram atau EKG adalah salah satu tes untuk mengevaluasi kesehatan
jantung. Tes kesehatan yang juga dikenal lengkap sebagai elektrokardiografi ini bertujuan
untuk mengetahui dan merekam aktivitas kelistrikan pada organ jantung.
Jantung bekerja karena dipicu oleh hantaran sinyal listrik alami. Sinyal-sinyal inilah
yang menyebabkan otot jantung berkontraksi untuk menciptakan detak jantung.Setiap kali
jantung berdetak, gelombang (impuls) listrik akan mengalir dalam jantung Anda. Gelombang
ini menyebabkan otot-otot jantung meremas, kemudian memompa darah keluar dari
jantung.Jadi, dapat disimpulkan bahwa tes EKG dapat mendeteksi apakah detak jantung
seseorang normal atau tidak.Jika aktivitas kelistrikan dalam jantung terganggu dan detak
jantung tidak normal, ini menunjukkan adanya gangguan atau penyakit pada jantung. Lewat
tes kesehatan inilah, dokter dapat menegakkan diagnosis penyakit yang diderita seseorang

B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Florida Museum of Natural History. "Common torpedo".
(www.fimnh.ufl.edu/fish/Gallery/Descript/Common Torpedo/Common Torpedo.html)
Online Etymology Dictionary. "Torpedo". (www.etymonline.com/index.php?term=torpedo)
S.M. Luna, dkk.. "Torpedo torpedo (Linnaeus, 1758)". (fishbase.net.br/summary/Torpedo-
torpedo.html)
ScubaGeek.com. 1997. "Electrogenesis in Torpedo Rays". (scubageek.com/articles/wwwray)
Wikipedia. "Common torpedo".(en.wikipedia.org/wiki/Common_torpedo)
Wikipedia. "Electric ray".(en.wikipedia.org/wiki/Electric_ray)

Anda mungkin juga menyukai