Anda di halaman 1dari 27

JENIS DAN PRINSIP MK FISIKA

KESEHATAN
KERJA ALAT SEMESTER 2
PRODI STR
KEDOKTERAN KEBIDANAN
TOPIK

ECG

USG

DOPLLER
VACCUM EKSTRAKSI

CTG

NST

DEFIBRILLATOR
1. ECG/EKG/ELEKTROCARDIOGRAM

 Dikenal secara luas dengan istilah EKG atau ECG


 Elektrokardiogram merupakan tes diagnostik umum yang
digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung.
 Tes tersebut merekam aktivitas listrik dari jantung, dan pada
batas tertentu, mengidentifikasi jika ada peredaran atau
aliran darah yang tidak normal.
 Jantung bekerja karena dipicu oleh hantaran sinyal listrik
alami. Sinyal-sinyal inilah yang menyebabkan otot jantung
berkontraksi untuk menciptakan detak jantung
 Setiap kali jantung berdetak , gelombang (impuls) listrik akan
mengalir dalam jantung. Gelombang ini menyebabkan otot-
otot jantung meremas, kemudian memompa darah keluar
dari jantung.
TUJUAN PEMERIKSAAN ECG

- Mengetahui penyebab dari nyeri dada (angina),


palpitasi, sesak napas, pusing, pingsan atau gejala
penyakit j antung lainnya.
- Memantau kerja alat pacu jantung implan yang
dipasangkan ke tubuh.
- Membantu dokter mengevaluasi kesehatan jantung
secara menyeluruh sebelum prosedur medis tertentu,
seperti operasi jantung, atau perawatan lanjut bagi
orang yang mengalami serangan jantung, mengalami
endokarditis (peradangan pada katup jantung), dan
setelah menjalani kateterisasi jantung.
- Mengetahui seberapa optimal fungsi jantung untuk
perbandingan sebelum dan sesudah menjalani
pengobatan penyakit kardiovaskuler.
KASUS YG MEMERLUKAN ECG

Aritmia/Ggn
Arteri Koroner Cacat Bawaan
Irama Jantung
•Bradikardi •Penyumbatan •Cacat
•Takikardi •Penyempitan Bawaan
•Serangan jantung
jantung •Cacat pada
katup
GEJALA YANG PERLU ECG

 Nyeri dada.
 Pusing, atau kebingungan.
 Palpitasi atau jantung berdebar

 Denyut nadi cepat atau lebih lebih lambat dari biasanya.


 Sesak napas.
 Kelemahan, kelelahan atau penurunan kemampuan untuk
berolahraga.
CARA KERJA

 ECG cukup amam krn Saat alat ditempelkan ke tubuh, tidak ada
aliran listrik yang dikirimkan. Alat EKG ini hanya ber tugas untuk
merekam aktivitas kelistrikan pada jantung.

 elektroda ditempelkan atas kulit dada . Selain di dada, lengan


dan kaki dengan bantuan gel perekat.

 Elektroda yang menempel pada badan memiliki kabel listrik


yang tersambung dengan mesin EKG.

 Detak jantung kemudian terekam lewat mesin tersebut

 Hasil EKG muncul dalam bentuk grafik yang akan menunjukkan


apakah irama detak jantung terbilang normal atau tidak
2. USG

 USG : suatu metoda diagnostik dengan menggunakan


gelombang ultrasonik, untuk mempelajari struktur jaringan
berdasarkan gambaran echo dari gelombang ultrasonik yang
dipantulkan oleh jaringan.
 Gelombang ultrasonik sebetulnya gelombang suara dengan
frekuensi yang tinggi
 Frekuensi gelombang suara yang dapat didengar manusia : 20 Hz
– 20 kHz. (1 kiloHz = 1000 Hz, 1 MegaHz = 1000 kHz), USG
menggunakan: 1 – 10 MHz; USG untuk obstetri: 3-5 MHz.
Kelebihan pemeriksaan USG:
 Non invasif
 Aman
 Praktis
 Hasil akurat
Fisika dasar gelombang ultrasonik
PRINSIP KERJA USG YG AMAN

 Gelombang ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa,


sehingga efek kumulatif di dalam jaringan sangat kecil.
 Dinding abdomen ibu akan mengabsorbsi sebagian intensitas
gelombang ultrasonik.
 Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan tubuh janin akan
menetralisir efek panas dari gelombang ultrasonik.
 Pemakaian USG jenis real time (dimana pemeriksa sering
meggerakkan probe selama pemeriksaan) dan adanya gerakan
janin, akan menghindari terfokusnya intensitas gelombang
ultrasonik pada suatu organ terlalu lama.
INDIKASI PEMERIKSAAN USG

Hamil trimester I
 Untuk memastikan adanya kehamilan dengan melihat kantong
gestasi.
 Menentukan apakah kehamilan intra uterin atau ekstra uterin.
 Menentukan apakah kehamilan single atau multiple
 Mendeteksi adanya denyut jantung janin (mulai usia kehamilan
7 atu 8 minggu)
 Menentukan usia kehamilan dengan mengukur kantong gestasi
(Gestational Sacc/GS), panjang janin (CRL).
Pemeriksaan USG pada hamil trimester II
 Memastikan kehamilan tunggal atau ganda
 Menentukan viabilitas janin
 Pengukuran usia kehamilan
 Mendeteksi adanya kelainan kongenital
a. Hidrosefalus
b. Mikrosefalus
c. Anensefal
d. Ensefalokel
Pemeriksaan USG pada hamil trimester III
 Menentukan adanya plasenta previa
 Menentukan adanya solusio plasenta
 Oligohidramnion
 Polihidramnion
 Letak dan presentasi janin
 Menentukan berat janin dengan pemeriksaan BPD, AC dan FL
 Melihat anomaly kongenital yang terlambat muncul atau baru
dapat teridentifikasi, gangguan pertumbuhan janin.
 Evaluasi keadaan serviks uteri (inkomptence serviks) yang berisiko
terjadinya kehamila preterm.
3. DOPLLER

 Fetal Doppler adalah alat ultrasound versi mini yang dapat


digenggam guna menemukan detak jantung bayi Anda.
 Pemeriksaan DJJ dgn Doppler di usia 10 minggu usia
kehamilan, tapi lebih sering terdengar di minggu ke-12
 DJJ 120-160x/menit yg normal
PRINSIP KERJA

 Prinsip kerjanya menggunakan gelombang suara dari


detak jantung janin.
 Untuk membedakan suara DDJ dengan suara aliran darah
dan bising perut bunda,
 Frekuensi DJJ bisa dilihat dilayar monitor
4. VACCUM EKSTRAKSI
5. CTG

 Pemeriksaan Cardiotocography (CTG) merupakan tindakan


medis untuk memantau denyut jantung janin dan kontraksi
rahim pada wanita hamil.
 Pemeriksaan CTG dilakukan pada proses intrapartum dan
sering dilakukan pada kasus kecurigaan kegawatan janin.
PRINSIP KERJA

 Alat cardiotocography disambungkan dengan dua transduser


yang akan diletakkan pada abdomen ibu.
 Transduser pertama berupa probe ultrasonografi untuk
mendeteksi denyut jantung janin,
 Transduser ini diletakkan pada bagian punggung janin.
 Transduser kedua merupakan tocodynamometer untuk
mengukur kontraksi rahim dan diletakkan pada fundus uteri.
 Hasil perekaman dari kedua transduser akan diproses oleh
mesin menjadi dua grafik yang akan dianalisa oleh dokter.
KONDISI YANG MEMERLUKAN
PEMERIKSAAN CTG

Ibu hamil atau janin mengalami kondisi berikut ini:


• Ketuban pecah dini
• Pergerakan janin berkurang atau berhenti
• Demam
• Kelahiran prematur
• Perdarahan saat persalinan
• Kehamilan bayi kembar
• Infeksi ketuban
• Gangguan pada palsenta
• Kehamilan sungsang
• Ukuran bayi kecil
 Mesin CTG akan mengeluarkan hasil berupa grafik sesuai
dengan denyut jantung janin dan kontraksi rahim.
 Hasil pemeriksaan dapat dikategorikan menjadi reaktif dan
nonreaktif.
 Kondisi janin dapat dikatakan nonreaktif bila denyut jantung
janin tidak bertambah setelah ia bergerak.
 Sebaliknya, janin disebut reaktif jika denyut jantung janin
meningkat setelah bergerak.
TUGAS

 NST
 DEFIBRILLATOR

Anda mungkin juga menyukai