Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Menkes (2007) prevalensi penyakit jantung di masyarakat
semakin hari semakin meningkat. berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) tahun 2007, penyakit jantung menjadi salah satu penyebab
utama kematian. Prevalensi secara nasional mencapai 7,2%. Kematian
akibat
penyakit jantung, hipertensi dan stroke mencapai 31,9% sedangkan angka
kematian karena penyakit kardiovaskular di rumah sakit yaitu sekitar 6-12%
(Riskesdas, 2007).
Sementara itu, data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan terdapat
peningkatan prevalensi hipertensi berdasarkan wawancara dari 7,6 persen
pada tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun 2013. Selain itu prevalensi
penyakit jantung koroner dan gagal jantung terlihat meningkat seiring
peningkatan umur responden. (Riskesdas, 2013). Untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan pada jantung dapat dideteksi melalui pemeriksaan
dokter. Saat ini sudah berkembang berbagai macam alat penunjang untuk
membantu dokter dalam hal pemeriksaan jantung pasien.
Ekokardiografi merupakan prosedur diagnostik yang menggunakan
gelombang suara ultra untuk mengamati struktur jantung dan pembuluh
darah, serta menilai fungsi jantung. Ekokardiografi untuk pertama kalinya
ditemukan oleh Pierre dan Jacques Curie pada tahun 1880. Saat itu ia
menemukan adanya ultrasonografi. Selama perang dunia II, ultrasonografi
berkembang pesat untuk keperluan mendeteksi kapal selam. Pada tahun
1954. Inge Edler dan Hellmuth Hertz pertama kali mendemonstrasikan
pencatatan terus menerus gerakan dinding jantung dengan alat sonar.
Namun, ekokardiografi berkembang pesat atas jasa Harvey Feigenbaum
yang dengan kerja kerasnya melakukan penelitian dibidang jantung. Dan
pada tahun 1972 menulis buku pertama tentang echocardiography.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari ekokardiografi
2. Apa saja tujuan dari Pemeriksaan ekokardiografi
3. Apa saja jenis Pemeriksaan Echocardiografi
4. Bagaimana prosedur Pemeriksaan Echocardiografi
5. Apa saja indikasi dari Pemeriksaan Echocardiografi
6. Apa saja Kontraindikasi dari Pemeriksaan Echocardiografi

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui dan mengaplikasikan pemeriksaan
echocardiography.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apa itu Pemeriksaan echocardiography
b. Untuk mengetahui apa tujuan dari Pemeriksaan echocardiography
c. Untuk mengetahui apa saja jenis Pemeriksaan echocardiography
d. Untuk mengetahui bagaimana prosedur Pemeriksaan Echocardiografi
e. Untuk mengetahui indikasi Dan Kontraindikasi dari Pemeriksaan
Echocardiografi.

2
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian Echocardiography
Echocardiography adalah salah satu teknik pemeriksaan diagnostik
yang menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi untuk
memvisualisasikan gambaran struktur dan fungsi jantung dilayar monitor.
Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit sehingga secara tehnis relatif
lebih mudah dilakukan terhadap bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Pemeriksaan ini dapat mendekteksi gerakan otot-otot jantung baik yang
normal maupun yang abnormal seperti pada keadaan akibat serangan jantung.
Pada anak-anak dengan penyakit jantung bawaan. Echocardiography akan
dapat mengindentifikasi berbagai kelain struktrur jantung termasuk kelainan
katup dan beberapa kebocoran (defek) di sekat sekat jantung. Keluar masuk
pembuluh darah baik yang normal maupun abnormal dapat tervisualisasi
dengan baik. Walaupun demikian pada kelain bawaan yang kompleks sekali
dan sulit, tidak jarang masih diperlukan pemeriksaan katerisasi jantung
sebelum dilakukan tindakan.
Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan Echocardiography jika
ditemukan gejala dan penyakit jantung. Pada orang dewasa umumnya bila ada
gejala sakit dada(chest pain), sesak nafas dan tanda- tanda gagal jantung. Bayi
dan anak-anak yang dicurigai menderita penyakit jantung bawaan seperti
PDA, VSD, ASD, TOF dan lain-lain atau penyakit jantung didapat seperti
reumatik dan penyakit Kawasaki serta kardiomiopati mutlak memerlukan
pemeriksaan Echocardiography. anak-anak yang mendapat pengobatan
suntikan anti kanker (sitostatika) sebaiknya diperiksa Echocardiography
terlebih dahulu sebelum dimulai dosis awal untuk mengevaluasi seandainya
nanti terjadi efek samping obat-obat sitostatika yang dapat merusak otot-otot
jantung. Echocardiography dapat memberikan informasi tentang hal-hal
sebagai berikut :

3
1. Pembesaran jantung(kardiomegali) yang dapat terjadi akibat tekanan
darah tinggi, kebocoran katup jantung atau gagal jantung.
2. Keadaan otot-otot jantung yang lemah atau jantung tidak dapat
memompa darah dengan sempurna. Kelemahan otot jantung dapat
terjadi akibat tidak memperoleh aliran darah dengan baik karena
penyakit jantung koroner.
3. Kelainan struktur jantung seperti yang terdapat pada penyakit jantung
bawaan seperti pada kebocoran sekat-sekat jantung.(VSD,ASD)
kelainan katup dan pembuluh darah besar serta berbagai kelainan yang
telah ditemukan sejak janin dalam kandungan.
4. Evaluasi atau pemantauan selama dilakukan tindakan operasi jantung
atau selama prosedur intevensi.
5. Adanya tumor di dalam jantung atau gumpalan darah yang dapat
menyebabkan stroke.
6. Ditemukan bising jantung (murmur) baik pada anak maupun orang
dewasa.
7. Pada demam rematik dan penjakit jantung rematik.

B. Prosedur Pemeriksaan Echocardiography


1. Persiapan alat
a. Alat echocardiography
b. Gel
c. Tissu
2. Persiapan pasien
Tidak ada persiapan khusus yang dibutuhkan untuk USG jantung. Pasien
sebaiknya datang setelah makan atau minum seperti biasanya. Apabila
pasien mengkonsumsi obat-obatan rutin, pasien sebaiknya melanjutkan
untuk meminumnya seperti biasa, kecuali apabila Dokter memberikan
instruksi khusus. Pasien akan berada didalam lab ekokardiografi sekitar 45
menit hingga 1 jam.

4
3. Prosedur tindakan
a. Cuci tangan
b. Pasien diminta melepaskan pakaian bagian atas dan bagi pasien
c. wanita diminta untuk mengenakan gaun khusus selama
d. pemeriksaan.
e. Posisikan pasien berbaring ke sisi kiri. Petugas menempelkan
f. sadapan EKG dengan perekat sederhana.
g. Lampu dimatikan sebagian agar pemeriksa dapat melihat monitor
h. dengan jelas.
i. Pemeriksa menggunakan gel untuk menggerakkan alat yang
j. menyerupai mikrofon yang dinamakan transducer .
k. Gerakkan transducer sekitar daerah dada, perut, dan leher.
l. Pemeriksa akan melihat gambarannya melalui monitor dan mengambil
berbagai macam rekaman pada beberapa lokasi berbeda.
m. Pasien diminta mengubah posisi sesuai dengan perintah pemeriksa dan
menahan napas untuk beberapa saat.
n. Pemeriksaan ini dilakukan selama 30-45 menit.
o. Pemeriksa akan menganalisa hasil gambar yang diambil
p. Gambar dan suara pemeriksaan akan direkam di dalam komputer
dan/atau videotape untuk dievaluasi lebih lanjut.
4. Evaluasi setelah tindakan
a. Memonitor keadaan pasien
b. Mendokumentasi hasil pemeriksaan

C. Jenis Pemeriksaan Echocardiography


Terdapat empat jenis pemeriksaan yang dapat di deteksi dengan
echocardiography yaitu :
1. Trans Thoracal Echocardiography (TTE)
adalah standar echocardiography, tidak nyeri, tanpa efek radiasi dan non-
invasif. Non-invasif memiliki arti tidak ada operasi yang dilakukan dan
tidak ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien melainkan alat

5
hanya diletakkan pada bagian luar tubuh pasien yaitu tranduser diletakkan
pada dada dengan menggunakan pelumas atau gel. Proses pemeriksaan
jantung pada jenis echocardiography ini tergolong cukup mudah. Bagian
dari echocardiography yaitu tranduser diletakkan di dada pasien.
Tranduser tersebut mengirim gelombang suara, ultrasound melalui dinding
dada dan jantung pasien. Telinga manusia tidak dapat mendengar
gelombang ultrasound sehingga kita tidak meraasakan apapun. Gelombang
ultrasound
tersebut memantul dari struktur jantung dan kemudian ditangkap oleh
penangkap gelombang pada mesin echocardiography. Gelombang tersebut
kemudian dikonversi oleh mesin echocardiography menjadi gambar pada
layar. Hasil analisa kemudian dapat dilihat pada kertas yang disebut
dengan echocardiogram.
2. Trans Esophageal Echocardiography (TEE)
Adalah pemeriksaan jantung, menggunakan alat transduser masuk melalui
tenggorokan menuju esophagus (saluran cema atas yang terletak dekat
dengan jantung), sehingga penampilan bagianbagian tertentu jantung akan
lebih jelas. Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihar aorta dan
bagian lain dari jantung pasien secara langsung. Dalam pengujian ini,
transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. Tabung kemudian
dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke kerongkongan
(bagian terkemuka dari mulut ke perut anda). Hal ini memungkinkan
dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci dari jantung pasien.
3. Stress Echocardiography
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung lebih
akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat untuk
menstimulasi gerakan otot-otot jantung.Stress echo ini dilakukan sebagai
bagian dari tes stress.
Selama tes stress, pasien disuruh berolahraga atau minum obat (yang
diberikan oleh dokter) untuk membuat jantung pasien bekerja keras dan
beat jantung menjadi lebih cepat. Seorang teknisi akan mengambil gambar

6
jantungpasien dengan menggunakan echocardiography sebelum pasien
berolah raga dan segera setelah pasien selesai berolahraga.Beberapa
masalah jantung, seperti penyakit jantung koroner, lebih mudah
didiagnosis ketika jantung bekerja keras dan beatnya lebih cepat.
4. Fetal Echocardiography
Fetal Echocardiography juga sering disebut dengan echocardiography
janin karena jenis pemeriksaan ini digunakan untuk melihat jantung bayi
yang belum lahir. Seorang dokter dapat merekomendasiakn pemeriksaan
ini untuk memeriksa bayi untuk masalah jantung. Pemeriksaan ini dapat
dilakukan selama kehamilan sekitar 18 - 22 minggu. Untuk pemeriksaan
ini, tranduser diletakkan diatas perut ibu hamil yang mana hasilnya akan
muncul di layar.

D. Indikasi dan Kontraindikasi Dari Pemeriksaan Echocardiography


1. Indikasi
a. Penyakit katup jantung atau bagi pasien yang pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya bising jantung (mur-mur)
b. Kondisi dimana ada dugaan adanya penyakit jantung bawaan
c. Dugaan adanya hipertensi pulmonal, emboli paru, pembesaran jantung
pada pemeriksaan toraks foto atau pada pemeriksaan fisik, dugaan
adanya efusi perikard
d. Gagal jantung
e. Adanya aritmia, untuk menilai adanya faktor pencetus intrakardiak
f. Evaluasi fungsi jantung pada pemakaian obat
g. Sebagai guidance/pemandu dalam tindakan fungsi perikard,
pemasangan alat pacu jantung dan lain sebagainya.
2. Kontraindikasi
Pasien dengan penurunan kesadaran

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan semakin meningkatnya penderita penyakit jantung, diperlukan
suatu alat yang mampu mendiagnosis penyakit jantung secara dini sehingga
mengurangi kematian yang diakibatkan oleh penyakit jantung.
Echocardiography paling banyak digunakan oleh para dokter dalam
menangani pasien penyakit jantung disebabkan adanya beberapa kelebihan
yaitu diantaranya pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan
khusus dan pasien hanya berbaring, tidak menimbulkan rasa sakit maupun
efek samping, biaya yang terjangkau, dan hasilnya dapat langsung diketahui.
Akan tetapi pemeriksaan dengan menggunakan echocardiography juga
memiliki kekurangan yaitu pemeriksaan tidak boleh dilakukan oleh
sembarangan orang melainkan harus dilakukan oleh dokter yang terlatih.

B. Saran
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Meningkatkan kegiatan-kegiatan berupa pendidikan dan pelatihan secara
berkelanjutan terutama membahas tentang hal-hal yang berhubungan
dengan permasalahan jantung dan penatalaksanaannya secara berkala.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Memberi pembenaran atas teori yang ada serta memberi kesempatan bagi
mahasiswa untuk bisa mengaplikasikan ilmu yang didapat secara baik dan
benar
3. Bagi Mahasiswa
Mengembangkan diri dengan berbagai materi dan metode sehingga dalam
mengaplikasikan ilmu yang ada dapat membawa keselamatan bagi pasien
yang dirawatnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Miller. 2010. The exercise treadmill test: Estimating cardiovascular prognosis.


Cleveland Clinic. Dalam: http://www.ccjm.org/content/75/6/424.full#sec-
1. (Diakses pada tanggal 11 November 2021).

Sudoyo, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4 Jilid 2. FKUI:
Jakarta.

Hsenchii. 2008. Echocardiography.Dalam: http://www.hsenchii-int.com. (Diakses


pada tanggal 11 November 2021 pukul 20 : 05 WIB).

Krishnamoorthy. 2007. History of Echocardiography and its future applications


in medicine. Critical Care Medicine. Volume 35. Issue 8

Anda mungkin juga menyukai