FASILITATOR :
Difran Nobel Bistara S.Kep., Ns., M.Kep
NAMA KELOMPOK :
1. Ajie Febriarta 1130019008
2. Faizatur Rokhman 1130019031
3. Oky Istiowati 1130019038
4. Anisa Muzdahiroh 1130019062
5. Nike Ni’amil Akmalia 1130019076
6. Syafa Balqis Islamiyah 1130019078
7. Permata Izza Maghfira 1130019080
8. Lintang Aulia Mauludi 1130019086
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan. Atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang
diberikann tepat waktu.
Selain itu, kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
pembaca tentang “PEMASANGAN EKG”
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………………. ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………… iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………... 2
1.3 Tujuan ……………………………………………………….. 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ……………………………………………………… 3
2.2 Sistem Konduksi Jantung …………………………………… 3
2.3 Macam dan Makna Gelombang EKG ………………………. 5
2.4 Tujuan Pemasangan EKG …………………………………... 7
2.5 Kertas EKG …………………………………………………. 8
2.6 Prosedur Pemasangan EKG ………………………………… 8
2.7 Cara Menilai EKG ………………………………………….. 11
2.8 Interpretasi EKG ……………………………………………. 12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………. 15
3.2 Saran ……………………………………………………….... 16
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….. 17
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Elektrokardiogram adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman
listrik jantung. Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam
melalui elektroda-elektroda yang dipasang pada permmukaan tubuh (dada).
Kelainan tata listrik jantung akan menimbulkan kelainan gambar EKG.
Elektrokardiogram hanyalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang
merupakan alat bantu dalam menegakkan diagnosis penyakit jantung. Gambaran
klinis penderita tetap merupakan pegangan penting dalam menentukan diagnosis,
karena pasien dengan pennyakit jantung mungkin mempunyai gambaran EKG
yang normal ataupun sebaliknya, individu normal mungkin mempunyai
gambaran EKG yang abnormal (Nurhayati, 2001).
1
1.2 RumusanMasalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan EKG?
1.2.2 Bagaimana sistem konduksi jantung?
1.2.3 Apa saja macam-macam dan makna gelombang EKG?
1.2.4 Apa tujuan pemasangan EKG?
1.2.5 Bagaimana isi penjelasan dari kertas EKG?
1.2.6 Bagaimana proseduur pemasangan EKG?
1.2.7 Bagaimana cara penilaian EKG?
1.2.8 Apa yang dimaksud dengan interprestasi EKG?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca mengetahui dan
memahami tentang pengertian dan cara penggunaan
Elektrokardiogram (EKG).
1.3.2 TujuanKhusus
1. Mampu menjelaskan dan memahami pengertian tentang EKG.
2. Mampu menjelaskan tentang sistem konduksi jantung.
3. Mampu menjelaskan macam-macam dan makna gelombang EKG.
4. Mampu menjelaskan dan memahami tentang tujuan pemasangan
EKG.
5. Mampu menjelaskan dan memahami tentang isi dari kertas EKG.
6. Mampu menjelaskan dan memahami tentang prosedur
pemasanngan EKG.
7. Mampu menjelaskan dan memahami tentang cara penilaian EKG.
8. Mampu menjelaskan dan memahami tentang maksud dari
interprestasi EKG.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang merekam perubahan
potensial listrik jantung yang dihubungkan dengan waktu. Elektrokardiografi
adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan
voltage yang terdapat dalam jantung.(Ruhyanudin, 2007)
3
normal terjadi dalam urutan berikut : nodus sinoatrial (SA) - nodus
atrioventrikular (AV) – berkas His – cabang berkas – serabut purkinje– otot
ventrikel.
4
Q ke titik R, dimana jumlah kotak tersebut ada 11 kotak. Masing-masing
kotak sama dengan 0.1 mV, sehingga 11 kotak sama dengan 1.1 mV.
1. Bentuk Gelombang
Dalam satu gelombang EKG ada yang disebut titik, interval dan
segmen. Titik terdiri dari titik P, Q, R, S, T dan U (kadang sebagian referensi
tidak menampilkan titik U) sedangkan Interval terdiri dari PR interval, QRS
interval dan QT interval dan Segmen terdiri dari PR segmen, dan ST segmen.
Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS
dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri atas tiga
gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang
S, namun jarang ditemukan. Sinyal EKG terdiri atas :
5
2. Pembentukan Gelombang
Ketika impuls dari nodus SA menjalar di kedua atrium, terjadi depolarisasi
dan repolarisasi di atrium dan semua sadapan merekamnya sebagai gelombang P
defleksi positif, terkecuali di aVR yang menjauhi arah aVR sehingga defleksinya
negatif. Setelah dari atrium, listrik menjalar ke nodus AV, berkas His, LBB dan
RBB, serta serabut purkinje. Selanjutnya, terjadi depolarisasidi kedua ventrikel
dan terbentuk gelombang QRS defleksi positif, kecuali di aVR. Setelah terjadi
depolarisasi di kedua ventrikel, ventrikel kemudian mengalami repolarisasi.
Repolarisasi di kedua ventrikel menghasilkan gelombang T defleksi positif di
semua sadapan, kecuali di aVR.
6
Karakteristik Elektrokardiogram
Defleksi Deskripsi
7
6. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium
dan ventrikel
7. Menilai fungsi pacu jantung.
Kertas grafik yang terdiri dari bidang horizontal (mendatar) dan vertikal
(keatas), yang berjarak 1 mm (satu kotak kecil). Garis horizontal
menggambarkan waktu, dimana 1 mm = 0.04 detik, sedangkan 5 mm = 0.2
detik. Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0.1 mV,
sedangkan 10 mm = 1 mV. Pada perekaman normal sehari-hari, kecepatan
kertas dibuat 25 mm/detik, kalibrasi pada 1 mV. Bila dirubah harus dicatat
pada setiap sandapan (lead).
8
e. Balon elektroda
f. Plat elektroda
g. Kapas
h. Alkohol
i. Gel EKG
j. Kabel sebagai sumber listrik
2.6.2 Prosedure Pelaksanaan :
1. Mempersiapkan alat EKG
2. Memastikan alat berfungsi dengan baik
3. Mempersiapkan pasien, bila pasien memakai jam tangan , gelang,
logam lain agar dilepas.
4. Pasien dipersilahkan membuka baju atas dan kaos dalamnya serta
berbaring di atas tempat tidur, dan dianjurkan untuk tidak tegang
(rileks) serta memberitahu prosedure yang akan dilakukan.
5. Membersihkan tempat-tempat yang akan ditempel elektroda
dengan kapas alkohol pada bagian ventral kedua lengan bawah
(dekat pergelangan tangan) dan bagian lateral ventral kedua tungkai
bawah (dekat pergelangan kaki), serta dada. Jika perlu dada dan
pergelagan kaki dicukur.
6. Keempat elektroda ekstermitas diberi jelly.
7. Oleskan sedikit pasta elektroda pada tempat-tempat yang akan
dipasangkan elektroda.
8. Pasang keempat elektroda tersebut pada kedua pergelangan tangan
dan kaki, dengan ketentuan sbb :
a. Merah : lengan kanan (RA)
b. Kuning : lengan kiri (LA)
c. Hijau : tungkai kiri (LF)
d. Hitam : tungkai kanan (RF)
9
9. Dada diberi jelly sesuai lokasi untuk elektroda
10. Pasang elektroda prekordial (V1-V6) disesuaikan dengan kabel
10
2.7 Cara Menilai EKG.
2.7.1 Tentukan irama jantung (Rhytme).
1. Irama teratur.
2. HR = 60 – 100 x/menit.
3. Gelombang “P” normal, setiap gelombang “P” selalu diikuti oleh
kompleks “QRS”.
4. Interval “PR” normal (0.12-0.20 detik).
5. Kompleks “QRS” normal (0.06-0.12 detik).
6. Semua gelombang sama.
2.7.2 Tentukan frekuensi.
a. 300 : (jumlah kotak besar pada interval “RR”).
b. 1500 : (jumlah kotak kecil pada interval “RR”.
c. Bila kemungkinan bradikardi, atau denyut yang tidak teratur, ambil
lead II sepanjang 6 detik, kemudian hitung jumlah kompleks QRS
dikalikan 10.
2.7.3 Tentukan ada tidaknya tanda akibat gangguan elektrolit.
a. Hiperkalemia : gelombang T lancip.
b. Hipokalemia : adanya gelombang U.
c. Hiperkalsemia : interval QT memendek.
d. Hipokalsemia : interval QT memanjang.
11
Hal-hal yang harus dicatat setelah tindakan pemasangan dan
memonitori elektrokardiogram meliputi:
12
Terdapat 2 jenis sandapan pada EKG, yaitu :
a. Sandapan Bipolar
1) Sandapan I
Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan
tangan kiri (LA), dimana tangan kanan bermuatan negatif dan
tangan kiri bermuatan positif.
2) Sandapan II
Merekam beda potensial antara tangan kanan (RA) dengan
kaki kiri (LF), dimana tangan kanan bermuatan negative dan
kaki kiri bermuatan positif.
3) Sandapan III
Merekam beda potensial antara tangan kiri (LA) dengan kaki
kiri (LF), dimana tangan kiri bermuatan negative dan kaki kiri
bermuatan positif.
b. Sandapan Unipolar
13
c. aVF: merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF) yang
bermuatan (+) dan elektroda(-) dari gabungan tangan
kanan dan kaki kiri membentuk elektroda indifiren.
2) Sandapan unipolar prekordial
a. Sadapan V1 ditempatkan di ruang intercostal IV di kanan
sternum.
b. Sadapan V2 ditempatkan di ruang intercostal IV di kiri
sternum.
c. Sadapan V3 ditempatkan di antara sadapan V2 dan V4.
d. Sadapan V4 ditempatkan di ruang intercostal V di linea
(sekalipun detak apeks berpindah).
e. Sadapan V5 ditempatkan secara mendatar dengan V4 di
linea axillaris anterior.
f. Sadapan V6 ditempatkan secara mendatar dengan V4 dan
V5 di linea midaxillaris.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
15
sehari-hari, kecepatan kertas dibuat 25 mm/detik, kalibrasi pada 1 mV. Bila
dirubah harus dicatat pada setiap sandapan (lead)
3.2 Saran
Kami selaku penulis berharap agar materi ini dapat memberikan cukup
wawasan yang lebih luas bagi para pembaca. Terlebih lagi sebagi bekal
untuk melakukan proses pembelajaran para mahasiswa. Selain itu, juga
diharapkan agar selalu berusaha terus untuk memenuhi rasa ingin tahu.
16
DAFTAR PUSTAKA
Guyton, A.C dan Hall. J.E (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11.
Jakarta: EGC.
17