Anda di halaman 1dari 19

DOPS (DIRECT OBSERVATION PROCEDURAL SKILLS)

PEMERIKSAAN EKG PADA PASIEN STEMI

DI RUANGAN CVCU RSUP DR M DJAMIL PADANG

PROPOSAL

OLEH
1. Diana Kartika
2. Rafna Loeref
3. Leli Novita Sari
4. Shinta Yunika Sari

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Mira Andika, M.Kep Ns.Dila Mutiara Sukma S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKeS MERCUBAKTIJAYA PADANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Direct Observation of Procedural Skills (DOPS) merupakan


metode evaluasi yang dipakai dalam melakukan evaluasi preceptorship,
yang bertujuan untuk menetukan atau membuat keputusan sampai sejauh
mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh mahasiswa. Direct
Observation Procedural Skill (DOPS) memastikan bahwa peserta
diberikan feedback yang spesifik berdasarkan pengamatan langsung
sehingga dapat meningkatkan keterampilan prosedural. Direct
Observation Procedural Skill (DOPS) dirancang untuk memberikan
feedback pada keterampilan prosedural untuk penyediaan layanan klinis
yang baik (Hidayat,2018).
DOPS (Direct Observation Procedural Skills) merupakan jenis
assessment digunakan untuk menilai keterampilan klinis/skill mahasiswa
dalam melaksanakan tindakan pada pasien sesuai dengan standar
kompetensi tingkat kemampuan keterampilan klinis, bersamaan dengan
pemberian umpan balik oleh penguji diakhir sesi (Nurjanah, dkk,2019).
DOPS adalah salah satu jenis assessment yang digunakan untuk
mengukur kompetensi klinis mahasiswa serta menilai performance
mahasiswa dalam menghadapi pasien sesungguhnya, bersamaan dengan
pemberian umpan balik oleh penguji diakhir sesi (Unsia, 2019).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2018, angka penyakit jantung pada penduduk semua umur secara
nasional adalah 1,5%. Prevalensi angka penyakit jantung tertinggi di
temukan di provinsi Kalimantan Utara dengan perolehan angka 2.2% dan
prevalensi angka penyakit jantung terendah di temukan di provinsi NTT
dengan perolehan angka 0.7% (RISKESDAS, 2018). Sedangkan di
Sumatera Barat prevalensi angka kejadian penyakit jantung menepati
urutan ke 10 dengan prevalensi sebesar 1,7% (RISKESDAS, 2018).
ST Elevasi Miokardial Infark (STEMI) merupakan salah satu
masalah kesehatan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi di
dunia. STEMI mempunyai gejala khas yang berkaitan erat dengan hasil
EKG yaitu elevasi segmen ST yang persisten. STEMI menyebabkan
kematian 6%-14% dari jumlah total kematian pasien yang disebabkan
oleh SKA (Danchin et al., 2016).
STEMI disebabkan karena oklusi total dari arteri koronaria,
sehingga menyebabkan kerusakan pada lapisan jantung. STEMI ini
disebut juga dengan infark transmural karena melibatkan kerusakan
penuh dari lapisan endokardium sampai epikardium (Fikriana, 2018).
Faktor risiko STEMI meliputi faktor yang dapat kontrol dan yang tidak
dapat dikontrol. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol yakni genetik,
dan faktor risiko yang dapat kontrol diantaranya merokok,
tekanan darah tinggi atau hipertensi, hiperglikemi,
diabetes mellitus dan pola tingkah laku. (Sunaryo, 2015).
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG
merupakan rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh
sistem eksitasi dan konduktif khusus jantung. Jantung normal memiliki
impuls yang muncul dari simpul SA kemudian dihantarkan ke simppul
AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan direkam
oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung.
Elektrokardiografi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-
perubahan potensial atau perubahan voltase yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik
jantung yang dihubungkan dengan waktu. Yang bertujuan untuk Untuk
mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia, kelainan-
kelainan otot jantung, pengaruh/efek obat-obat jantung, ganguan -
gangguan elektrolit, memperkirakan adanya pembesaran
jantung/hipertropi atrium dan ventrikel, menilai fungsi pacu jantung

Gambaran klinis dari pasien STEMI yakni angina tipikal dan


perubahan EKG, sebagian besar pasien akan mengalami peningkatan
marka jantung, sehingga menjadi infark miokard (PERKI, 2015). Pada
EKG dijumpai elevasi segmen ST baru pada J point pada 2 lead yang
berdampingan dengan cut point = 0,1 mV pada semua lead selain V2-V3,
pada lead V2-V3 cut point = 0,2mV pada pria, =0,1mV pada wanita, dan
disertai dengan peningkatan serial enzim jantung. Serta pada
pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan nilai Creatinin MB dan
Cardiac spesifik troponin T atau I (PERKI, 2015).
Selain terjadinya kelainan pada hasil EKG dan laboratorium,
keluhan yang sering muncul pada STEMI adalah perasaan tidak nyaman
(nyeri) dada yang biasanya nyeri ini akan menjalar ke punggung, leher,
bahu, dan epigastrium dimana kualitas nyeri ini seperti ditusuk-tusuk,
diremas-remas, ditekan atau bahkan sampai tertindih. Untuk waktu
biasanya nyeri yang dirasakan berlangsung lebih lama. Selain perasaan
nyeri klien biasanya akan mengeluh mual, muntah, sesak atau dyspea,
sakit kepala, rasa berdebar-debar, cemas bahkan sampai keringat dingin.
Pada saat klien dengan STEMI datang ke rumah sakit biasanya mereka
banyak ditemui dengan gejala nyeri dada yang sangat kuat dan sesak
nafas (Tri, 2015).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Mahasiswa mampu menyebutkan pengertian
Elektrokardiografi(EKG).

2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan pemeriksaan


Elektrokardiografi (EKG).
3. Mahasiswa mampu menyebutkan indikasi pemeriksaan
Elektrokardiografi (EKG).
4. Mahasiswa mampu menyebutkan menganalisa irama jantung

C. TUJUAN

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan :

1. Pengertian Elektrokardiografi (EKG).

2. Tujuan pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG).

3. Indikasi pemeriksaan Elektrokardiografi (EKG).

4. Analisa irama jantung


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Elektrokardiogram
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan
rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan
konduktif khusus jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari
simpul SA kemudian dihantarkan ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan
impuls inilah yang akan direkam oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa
kelistrikan jantung
Dalam EKG perlu diketahui tentang sistem konduksi (listrik jantung), yang
terdiri dari:
1) SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel
dalam SA Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls
(rangsangan listrik) dengan frekuensi 60 - 100 kali permenit kemudian menjalar
ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang.
2) AV Node (Atrio-Ventricular Node)
Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-
sel dalamAV Node dapat juga mengeluar¬kan impuls dengan frekuensi lebih
rendah dan pada SA Node yaitu : 40 - 60 kali permenit. Oleh karena AV Node
mengeluarkan impuls lebih rendah, makadikuasai oleh SA Node yang
mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impulsakan
dikeluarkan oleh AV Node.
3) Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ) Setelah melewati kedua cabang
ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut
purkinye.
4) Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari
sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel
akan dirangsang. Diventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang
secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 - 40 kali permenit.

B. Tujuan Elektrokardiogram
Beberapa tujuan dari penggunaan EKG adalah :
1. Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung/disritmia
2. Kelainan-kelainan otot jantung
3. Pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Ganguan -gangguan elektrolit
5. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan
ventrikel
6. Menilai fungsi pacu jantung

C. Indikasi Pemeriksaan Elektrokardiogram


Adapun indikasi pemasangan Elektrokardiogram sebagai berikut:
1. Irama jantung yang tidak teratur (Aritmia)
2. Kelainan jantung bawaan.
3. Kelainan katup-katup jantung.
4. Penyempitan pembuluh darah koroner.
5. Terjadinya serangan jantung.
6. Kerusakan akibat serangan jantung sebelumnya
D. Analisa Irama Elektrokardiogram (EKG)
1. Kertas EKG :
a. Kertas EKG merupakan kertas grafik dengan jarak 1 mm (disebut
kotakkecil), garis yang lebih tebal berjarak 5 mm (disebut kotak sedang)
b. Garis horisontal menggambarkan waktu, kecepatan kertas 25 mm/detik
c. Maka 1 detik = 25 kotak kecil,
d. 1 menit = 60 x 25 = 1500 kotak kecil = 300 kotak sedang
e. 1 kotak kecil = 1/25 = 0,04 detik
f. 5 kotak kecil = 1 kotak sedang = 0,004 x 5 = 0,2 detik
g. Garis vertikal menggambarkan voltase, dimana 1 mm = 0,1 mVol
2. Sadapan EKG
a. Sadapan ekstremitas : Lead I, II, III, aVR, aVL, aVF
b. Sadapan prekordial : Lead V1, V2, V3, V4, V5, V6
c. Sadapan ekstremitas menggambarkan aktivitas listrik jantung bidang
frontal
d. Sadapan prekordial menggambarkan aktifitas listrik jantungbidang
horisontal
e. Berdasarkan bidang tersebut, maka lead bisa menggambarkankondisi
jantung
f. Lokasi jantung anterior : V1 - V6, dengan rincian :
1. Antero septal : V1 - V4
2. Anterolateral : V5 - V6
3. Lokasi jantung high lateral : 1, dan aVL
3. Lokasi jantung inferior : II, III, dan aVF kurva EKG Gelombang EKG terdiri
dari gelombang PQRST
a. Gelombang P
1) Gelombang P merupakan gambaran proses depolarisasi atrium
(atrium berkontraksi)
2) Lebar kurang dari 0,12 detik
3) Tinggi kurang dari 0,3 mVolt
4) P selalu positif di lead II 5. P selalu negatif di lead aVR
b. Gelombang QRS
1) Gelombang QRS merupakan gambaran proses depolarisasi
ventrikel (ventrikel berkontraksi)
2) Lebar 0,06 – 0,12 detik
3) Tinggi tergantung lead
4) Gel Q merupakan defleksi negatif I dari gel QRS
5) Lebar gel Q kurang dari 0,04 detik
6) Dalamnya gel Q kurang dari 1/3 R
7) Q yang tidak normal adalah Q patologis
8) Gel R merupakan defleksi positif I sesudah Q dari gel QRS
9) Gel S merupakan defleksi negatif sesudah gel R
c. Gelombang T
1) Gelombang T merupakan gambaran proses repolarisasi ventrikel
d. Interval PR
1) Diukur dari permulaan gel P sampai permulaan gel QRS
2) Normal antara 0,12 – 0,20 detik
3) Merupakan waktu yang dibutuhkan untuk depolarisasi atrium dan
jalannya impuls melalui berkas his sampai pada permulaan
depolarisasi ventrikel
4) Nilai klinis untuk mengetahui apakah hantaran impuls di berkas his
normalatau mengalami gangguan
e. Segmen ST
1) Diukur dari akhir gelombang S sampai awal gelombang T
2) Nilai klinis untuk mengukur adanya infark atau iskhemik
4. Langkah Analisa EKG Strip
a. Tentukan irama impuls
1) Normal : Reguler (jarak antara pucak R – R – R – dst
adalah sama
2) Abnormal: Irreguler (jarak anatara puncak R – R – R dst
adalah tidak sama
b. Tentukan nilai Heart Rate (HR)
1) Normal : 60 – 100 x/menit, HR = 300 / ∑ kotak besar
(irama harus reguler)
2) Abnormal: < 60 x/menit = bradikardi, > 100 x/menit =
takikardi, HR = ambil EKG 6 detik (± 30 kotak besar),
hitung R x 10
c. Tentukan gelombang P
1) Normal : gelombang P ada 1 gelombang, P di ikuti 1
gelombang QRS = sinus
2) Abnormal: gelombang P ada / terbalik = gelombang
juntional dengan syarat lebar QRS dalam batas normal
(0,006 detik – 0,12 detik), gelombang P ada tetapi lebih
dari, yaitu apabila bentuk gelombang P tajam tajam seperti
mata gergaji disebut = atrial flater dan apabila bentuk
gelombang P keriting / bergelombang = atrial vibrilasi
d. Tentukan P – R interval
1) Normal : 0,12 detik – 0,20 detik
2) Abnormal: > 0,20 detik = gelombang AV-Block, AV-
Block derajat 1 (P – R interval > 0,20 detik, gelombang P
selalu diikuti QRS, irama reguler), AVBlock derajat 2 tipe I
(NEKENBACH) (P – R interval > 0,20 detik, gelombang P
= tidak selalu diikuti QRS, irama reguler), AV- Block
derajat 2tipe II (P – R interval > 0,20 detik, gelombang P
tidak selalu diikuti QRS, irama reguler), dan AV- Block
derajat 3 (TAVB) (P – R interval > 0,20 detik, gelombang
P teratur, gelombang QRS teratur, antara P an QRS tidak
ada hubungan).
e. Tentukan lebar QRS
1) Normal : 0,06 – 0,12 detik
2) Abnormal: < 0,06 detik = QRS menyempit = gelombang
supra ventrikel, > 0,12 detik = QRS melebar = bentuk
gelombang ventrikel / ventrikuler
f. Tentukan bentuk gelombang
1) Normal : sama
2) Abnormal : tidak sama = ekstra sistole, analisa gelombang
yang tidak sama (apabila lebar QRS , 0,06 detik = supra
ventrikel ekstra sistole (SVES) dan apabila > 0,12 detik =
ventrikel ekstra sistole (VES))
BAB III

KASUS

Seorang pria dengan inisial Tn. R berusia 57 tahun masuk ke ruangan CVCU

RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tanggal 26 Juni 2023 Jam 11.00 Wib dengan

diagnose Stemi datang dengan rujukan RS BMHS, pasien masuk dengan keluhan

nyeri dada semakin memberat sejak 3 sampai 5 jam sampai sekarang, nyeri dada

sebelah kiri menjalar ke punggung, keringat dingin,mual dan muntah 2 kali. Sebelum

masuk ke rumah sakit klien mengeluh nyeri dada dan sesak napas sejak 3 sampai 5

jam sampai sekarang. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 26 Juni 2023 klien

tidak mengalami penurunan kesadaran GCS 15 composmentis, pasien masih sesak

napas,RR: 29x/menit, klien mengeluh nyeri dada, klien mangatakan nyeri dada

sebelah kiri menjalar ke punggung, skala nyeri 3, klien mangatakan nyeri hilang

timbul, pasien tampak lemah, pasien tampak gelisah, pasien tampak berkeringat

dingin, pasien terpasang mask NRM 5 LPM, saturasi pasien 98%, pasien terpasang

kateter urin, hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan, terdengar bunyi napas ronchi,

TD: 158/98 mmHg, nadi: 107 x/menit, suhu: 36 derajat celcius,BB: 80 kg, TB: 170

cm , infus terpasang NACL O,9% cc/8 jam, CRT > 3 detik, akral teraba dingin, urine

450 cc/jam.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Elektrokardiografi merupakan ilmu yang mempelajari perubahan-


perubahan potensial atau perubahan voltase yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik
jantung yang dihubungkan dengan waktu.

B. SARAN
Setelah mengetahui pemeriksaan EKG diharapkan kepada
mahasiswa agar dapat mengusai dan mengetahui cara menganalisis hasil
EKG untuk menentukan jenis
DAFTAR PUSTAKA

Laksono, S. (2021). Interpretasi Ekg Normal Praktis Bagi


Pemula: Suatu
TinjauanMini.JurnalKedokteran,7(1),1.https://doi.org/10.3
6679/kedokteran.v7i1.408
Nanda Surya, Aklima, J. (2022). Asuhan Keperawatan Pada
Pasien Stemi Di RuangIccuRumah. 1(2),76–82.
9Rifali, M., & Irmawati, D. (2019). Sistem Cerdas Deteksi
Sinyal Elektrokardiogram(EKG) untuk Klasifikasi Jantung
Normal dan Abnormal Menggunakan
JaringanSyarafTiruan(JST).Elinvo(Electronics,Informatics,
andVocationalEducation),4(1),49–55.https://doi.org/
10.21831/elinvo.v4i1.28242
Sundana K, 2018, Interpretasi EKG, Pedoman Untuk Perawat,
EGC, Jakarta.
Thaler MS, 2020, Satu-Satunya Buku EKG yang Anda
Perlukan, Edisi 2,
Hipokrates,Jakarta.

PEREKAMAN ELEKTRO KARDIORAFI (EKG)


NO.DOKUMEN NO/ REVISI5 HALAMAN
OT.02.02/5.2/XVI/39/2021
1/2

RSUP.DR.M.
DJAMIL PADANG
TANGGAL DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA
STANDAR TERBIT19 APRIL
PROSEDUR 2021
OPERASIONAL

Dr.dr.Yusirwan,Sp.B,Sp.BA(K),MAR
SNIP.196211221989031001
PENGERTIAN Elektrokardiogram (EKG) adalah tes atau pemeriksaan untuk mengukur
dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin pendeteksi
impuls listrik (Elektrokardiograf).
TUJUAN Sebegai acuan penerapan langkah-langkah dalam tindakan perekaman
Gambaran jantung dengan menggunakan mesin
(Elektrokardiogram/EKG).
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur UtamaNomor
YR.01.02/XVI.I/563/2018 tentang Penduan Mengidentifikasi Pasien
dengan Benar.
2. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor
YR.01.02/XVI.I/210/2018 tentang Penduan Kebersihan Tangan.
3. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor
KO.03.02/XVI.I/336/2018 tentang Penduan Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD).
4. Surat Keputusan Direktur Utama Nomor YR.01.02/XVI.I/366/2018
Tentang Pedoman Kerja Kommite Keperawatan.
PROSEDUR a. Tandai areaV1-V6 dengan spidol
b. Keempat ekstermitas yang dipasang alat elektroda dioles dengan
air
c. Serta didaerah perekaman prekardial
d. Pasangkan kabel sesuai
1) Ekstermitas tangan kanan: warna merah(RA)
2) Ekstermitas tangan kiri: warna kuning (LA)
3) Ekstermitas kaki kanan: warna hitam (RL)
4) Ekstermitas kaki kiri: warna hijau (LL)
e. Tentukan daerah precardial dan berikan pas yang dibasahi aquadest
sesuai dengan lokasi sadapan:
1) V1: RIC IV garis sterna kanan
2) V2: RIC IVgaris sterna kiri sejajar dengan IV
3) V3: pertengahanV2danV4
4) V4: RIC V garis midclavicula kiri
5) V5: sejajar V4 garis aksila depan/pertengahan V4 dan V6
6) V6: sejajar V5 garis aksila tengah
f. Pasang elektroda dada dengan menekan balon penghisap
g. Hidupkan EKG dengan menekan tombol power
h. Setting kecepatan mesin 25mm/det, kalibrasi 1m Vanauto 1 bila
bekerja secara automatic
i. Lihat tampilan EKG di layar dan buat rekaman EKG dengan tekan
start
j. Lepaskan elektroda seteleh print out gambaran EKG keluar dari
mesin EKG
k. Bersihkan dada dan keempat ekstermitas pasien dengan kerta tissue
l. Rapikan kembali pakaian pasien
m. Beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai
n. Matikan mesin EKG dan alat dirapikan
o. Bereskan alat-alat, lepaskan APD dan cuci tangan
p. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dihasil rekaman
EKG seperti nama pasien. no MR, dan tanggal lahir (tempel sticker
identitas pasien). Tanggal dan jam perekaman dan nama yang
q. Melakukan perekaman EKG.
UNIT TERKAIT Seluruh Unit Pelayanan Keperawatan di RSUP.Dr.M. Djamil
DOKUMEN TERKAIT Buku Ajar Keperawatan Kardiovaskuler, Teori,dan Aplikasi Dalam

Praktik,2001.
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :
Umur :
Alamat :

Adalah Suami/Istri/Orangtua/Anak dari pasien:


Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Ruangan :
No.MR :
Bersama ini menyatakan kesediaan untuk dilakukan tindakan
pemeriksaan EKG /Elekrokardiogram sesuai dengan kebutuhan,
serta prosedur pelayanan kesehatan yang sesuai. Demikian surat
persetujuan ini saya buat tanpa paksaan dari pihak manapun dan
agar dapat digunakan sebagai mana mestinya.
Padang. Juni
2023

Mengetahui
Pembimbing Yang Bersangkutan

( ) ( )
STIKesMERCUBAKTIJAYAPADANGPROGRAMSTUDIPROFESINERS
Alamat : Jalan jamal jamil Pondok Kopib Siteba-Padang 25146Telp.
(0751)4423295e.mail:stikesmercubaktijaya@yahoo.co.id
DAFTAR HADIR DOPS

Hari :

Tanggal :

Tempat :

Jam :

No. Nama TTD

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

LEMBAR INTER PRETASI EKG

Anda mungkin juga menyukai