Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA PADA Tn.

”R” DENGAN KASUS DYSPNEA ec HF


DI RUANG UGD RSUD HAJJAH ANDI DEPU
KABUPATEN POLEWALI MANDAR

Nama Mahasiswa : INKA MELINDA Tanggal : 13 Juni 2022


NIM : N.21.007 Ruang : UGD

1. Identitas Klien : Tn.”R”


2. Diagnosa Medis : Dyspnea ec HF
3. Tindakan Keperawatan : Pemasangan EKG
4. Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan Pola nafas berhubungan dengan nyeri
5. Data
Tn..”R” dengan usia 53 Tahun dibawa ke ruang UGD dengan diagnosa Dyspnea,
Tanda Vital Tekanan Darah 135/86 mmHg, Suhu 36,5, Nadi 114x/mnt,
Kesadaran Composmentis, suara nafas Wheezing dan Ronchi dan Pola
pernafasan Takipneu.

6. Prinsip Tindakan & Rasional


a. Kaji kondisi umum klien, fungsi pernafasan, diagnosa medis dan program medis
Rasional : Klien mengalami sesak dengan pernafasan 24x/menit, tekanan darah
135/86 mmHg, suhu 36,5, klien mengatakan nyeri pada dada.
Rasional : Pemasangan O2
b. Persiapan alat : Mesin EKG, Kertas EKG, Elektroda, Jelly, Tissu, Alat Tulis.
c. Tujuan dilakukan pemasangan EKG pada klien untuk mengetahui permasalahan
pada jantung pasien
Rasional : Suatu tindakan aktifitas listrik jantung yang berawal dari nodus
sinoatrial yang dikonduksikan melalui jaringan serat-serat (system konduksi)
dalam jantung yang menyebabkan jantung berkontraksi yang dapat direkam
melalui elektroda yang diletakkan pada kulit

7. Tujuan Tindakan
Menentukan kelainan seperti:
-Gangguan irama jantung (disritmia).
-Pembesaran atrium atau ventrikel.
-Iskemik atau infark miokard.
-Infeksi lapisan jantung (perikarditis).
-Efek obat-obatan.
-Gangguan elektrolit.
-Penilaian fungsi pacu jantung

8. Bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara mengatasi


Bahaya-bahaya yang mungkinterjadi akibat tindakan tersebut dan cara
pencegahannya
Bahaya :
Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran EKG
yangtidak terbaca atau tidak sesuai kondisi klien. Hal ini dapat menimbulkan
kesalahan interpretasi EKG sehingga menghasilkan diagnose yang keliru.
Pencegahan:
Pastikan tidak ada kesalahan sebelum perekaman jantung dengan melakukan
pengecekan ulang pada elektroda-elektroda yang terpasang.

9. Analisa Sintesa
Nyeri Dada/ Sesak Nafas

Klien nampak memegang dada

Pemeriksaan EKG

Untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada jantung

10. Evaluasi
a. Abnormal EKG
b. Sinus Takikardi
c. Right Atrial Abnormality
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas
listrik jantung (Price, 2006). Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik
menyebar ke jaringan di sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik ini
akan menyebar ke segala arah di seluruh permukaan tubuh. Impuls yang masuk
kedalam jantung akan membangkitkan sistem konduksi pada jantung sehingga
terjadi potensial aksi. Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat dua fase
terjadi, yaitu depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam ketika
gelombang rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar menuju
miokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi
adalah pemulihan listrik kembali.
Tindakan Jantung memiliki suatu sistem dimana selnya mempunyai kemampuan
untuk membangkitkan dan menghantarkan impuls listrik secara spontan.Kegiatan
listrik jantung dihubungkan dengan perjalanan impuls dari jantung yang dihantaran
menuju jaringan tubuh dan diukur pada permukaan tubuh menggunakan
galvanometer. Galvanometer yang khusus digunakan untuk mendeteksi dan
meningkatkan aktivitas listrik yang lebih kecil dari jantung dan kemudian dapat
digambarkan pada kertas yang berjalan disebutElektrokardiogram(EKG). EKG dapat
mencatat aktivitas listrik
miokardiumdari12 posisi yang berbeda - 3 posisi standar, 3 posisi unipolar, dan 6 posi
sidada. Elektrokardiograf juga dapat didefinisikan sebagai alat diagnosa yang sudah
umum dan sering digunakan dalam rangka mengukur aktivitas elektrik jantung
dengan bentuk gelombang (McCann, 2004). Impuls yang bergerak akibat adanya
sistem konduksi jantung menciptakan elektriksitas yang kemudian dapat dimonitor
dari permukaan tubuh. Pemasangan elektrode di kulit individu dapat mendeteksi
elektriksitas tersebut dan mentransmisi tersebut ke instrumen dan merekamnya
(elektrokardiogram) sebagai aktivitas jantung (McCann, 2004).
Jadi pengertian EKG adalah rekaman aktivitas listrik jantung atau bioelektrikal pa
da jantung yang digambarkan dengan sebuah grafik EKG atau dengan katalain grafik
EKG menggambarkan rekaman aktifitas listrik jantung.

B. TUJUAN
Tujuan Pemasangan EKG :
1. Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia).2.
2. Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrialdanventrikel).
3. Mengetahuiadanya pengaruh atau efek obat-obat jantung.
4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit.
5. Mengetahui adanya gangguan perikarditis.
6. Mengidentifikasi gangguan ritme dan konduksi jantung dan pembesaran rongga
jantung.

C. TANDA DAN GEJALA


Pemeriksaan EKG juga dibutuhkan jika kamu mengalami gejala sebagai berikut:
1. Sakit pada dada.
2. Sesak napas.
3. Pusing.
4. Pingsan mendadak.
5. Detak jantung cepat atau tidak teratur (palpitasi).
Pemeriksaan EKG sering dilakukan untuk memantau kesehatan orang yang telah
didiagnosis dengan masalah jantung, untuk membantu menilai alat pacu jantung
buatan, atau untuk memantau efek obat tertentu pada jantung

D. KOMPLIKASI PESANGAN EKG


EKG merupakan prosedur medis yang aman, dan sejauh ini belum ditemukan
risikonya. EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh Anda, artinya Anda tidak
terkena stroom. Hanya saja ada kemungkinan adanya orang yang mungkin mengalami
alergi atau sensitif terhadap elektroda yangmenyebabkan kulit mereka gatal dan
kemerahan. Namun hal ini sangat jarang terjadi

Anda mungkin juga menyukai