Anda di halaman 1dari 4

Pemeriksaan EKG

Oleh:
Vina Nur Arifah
19631832

Praktikum Skill Laboratorium 1


Prodi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
A. Elektrokardiogram adalah tes untuk mengukur aktivitas elektrik atau kelistrikan
jantung. Dalam setiap detak, impuls atau gelombang elektrik bergerak melalui jantung.
Otot akan menegang dan memompa darah dari jantung akibat adanya gelombang ini.
B. Pemeriksaan jantung EKG bertujuan mendeteksi adanya kelainan seperti aritmia atau
gangguan irama jantung, penyakit jantung koroner, kelainan katup jantung, peradangan
jantung (miokarditis atau perikarditis), hingga pembesaran jantung.
C. Jantung merupakan salah satu organ penting manusia yang berfungsi memompa darah
ke seluruh tubuh. Jika jantung mengalami gangguan, maka penyaluran darah ke organ-
organ penting lainnya juga akan mengalami gangguan. Kematian di tanah air mencapai
7,6 juta per tahun disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dimana sebanyak 325
kasus diantaranya meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit. Diperlukan
pemeriksaan EKG untuk mengetahui adanya kelainan irama detak jantung. Saat ini
tidak semua tenaga medis bisa melakukan pembacaan hasil rekaman elektrokardiogram.
Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang yang dapat mendeteksi kondisi detak jantung
berdasarkan hasil rekaman EKG. Sistem yang dibangun bertujuan untuk membantu
tenaga medis dalam melakukan klasifikasi kelainan pada irama detak jantung, sehingga
penanganan secara dini terhadap kelainan irama detak jantung dapat segera dilakukan.
Penelitian ini menggunakan metode Fuzzy K-Nearest Neighbor yang merupakan salah
satu metode dalam klasifikasi. Terdapat 3 proses utama yang dilakukan, yaitu proses
normalisasi atribut untuk menyetarakan nilai range data, proses K-Nearest Neighbor
untuk menentukan ketetanggaan dan proses fuzzy yang digunakan untuk memberikan
nilai derajat keanggotaan. Proses fuzzy inilah yang digunakan untuk menjadi penentu
kelas target yang baru. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 140 data
yang diambil dari MIT-BIH Arrhytmia Database yang kemudian data tersebut divalidasi
kebenarannya oleh pakar. Terdapat 4 kategori klasifikasi kelainan irama detak jantung
yaitu normal, atrial fibrillation, pvc bigeminy dan ventricular tachycardia. Hasil
klasifikasi yang dihasilkan memiliki akurasi sebesar 81.25% menggunakan jarak
Manhattan dengan nilai k = 45 dan nilai m=2.
D. Pemeriksaan EKG, berdasarkan rekomendasi AHA, harus dilakukan pada pasien
dengan keluhan sebagai berikut:
 Angina pektoris atau nyeri dada, yaitu rasa tidak nyaman yang menetap di area
pinggang ke atas
 Dada terasa ditekan atau diinjak
 Nyeri epigastrium atau rasa terbakar di dada (heartburn), terutama pada pasien
yang tidak membaik dengan pemberian obat lambung 
 Palpitasi, yaitu frekuensi nadi >150 kali/menit atau nadi tidak teratur dengan
frekuensi >120 kali/menit
 Detak jantung lambat, yaitu frekuensi nadi <50 kali/menit dan bergejala
 Episode sinkop atau fatigue (severe weakness) yang tidak diketahui
penyebabnya, terutama pada populasi geriatri karena pingsan adalah gejala
sindrom koroner akut yang paling sering
 Gejala stroke akut atau kurang dari 24 jam
 Kesulitan bernapas tanpa penyebab di luar jantung 
 Cardiac arrest
 Penggunaan kokain, narkoba, atau keracunan obat lainnya

E. Kontraindikasi pemeriksaan elektrokardiografi atau EKG tidak ada yang absolut. Satu-


satunya alasan untuk tidak melakukan pemeriksaan EKG adalah bila pasien menolak.
Pada kondisi yang lebih jarang, dapat terjadi dermatitis alergi pada pasien akibat
penggunaan elektroda yang melekat di kulit. Namun, saat ini sudah banyak alat EKG
dengan elektroda berbahan hipoalergenik.
F.

G.

PROSEDUR EKG

Pengertian Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah


elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistriukan jantung dalam
waktu tertentu.
Tujuan Untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. EKG umumnya
dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung dan menilai efektivitas
pengobatan penyakit jantung
Persiapan 1. Mesin EKG
Alat/Bahan 2. Elektroda
3. Kapas alkohol
4. Tissue
5. Jelly
Prosedur Tahap Persiapan
Tindakan 1. Justifikasi Identitas klien
2. Menyiapkan peralatan
3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:
1. Memperkenalkan diri
2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan
3. Mendapatkan persetujuan klien
4. Mengatur lingkungan sekitar klien
5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman

Tahap Kerja
1. Menentukan lokasi untuk penempatan elektroda
2. Membersihkan area penempatan elektroda dengan kapas alkohol
3. Memasang elektroda sesuai dengan lokasi yang telah ditentukan
dengan menggunakan jelly
4. Menyambungkan lead wires dengan elektroda dan minta pasien untuk
tidak bergerak selama perekaman EKG
5. Hidupkan mesin EKG dan lakukan perekaman EKG
6. Print bila perlu
7. Bila perekaman telah selesai, matikan mesin EKG dan lepaskan lead
wires dan elektroda pasien
8. Bersihkan jelly dari kulit pasien
9. Pastikan bahwa kertas rekaman EKG telah tercantum nama pasien
dengan benar

Tahap Terminasi
1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada tempatnya
2. Mencuci tangan
3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah
dilakukan

Dokumentasi
1. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada klien
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai