Anda di halaman 1dari 5

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

SISTEMATIKA PROSEDUR KHUSUS ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

DI IGD RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

Disusun Oleh:

Annisatul Ilzan

NIM. P1337420921074

PRODI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2022
PROSEDUR KHUSUS ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

A. Pengertian Prosedur

Suatu tindakan merekam aktivitas listrik jantung yang berawal dari nodus
sinoatrial,yang dikonduksikan melalui jaringan serat-serat (sistem konduksi)
dalam jantung yang menyebabkan jantung berkontraksi, yang dapat direkam
melalui elektroda yang dilekatkan pada kulit.

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahab


potensial atau perubahan voltase yang terdapat dalam jantung. Elekrokardiogram
adalah grafik yang merekam perubahan potensial listrik jantung yang
dihubungkan dengan waktu.

B. Indikasi Prosedur

Setiap pasien dengan kondisi nyeri dada, dada terasa ditekan atau diinjak,
nyeri epigastrium, frekuensi nadi >150 kali, detak jantung lambat, gejala stroke
kurang dari 24 jam, kesulitan bernapas tanpa penyebab di luar jantung dan
Cardiac arrest.

C. Alat dan Bahan Prosedur

1. Mesin EKG yang di lengkapi 2 kabel :


 Satu kabel untuk listrik (power)
 Satu kabel untuk grount
 Satu kabel untuk pasien
2. Plat electrode
Yaitu plat electrode ekstremitas dan electrode dada dengan balon penghisap.
3. Jelly electrode / air
4. Kertas EKG
5. Kertas tissue
D. Sistematika Prosedur
Tahap Pra Interaksi
1. Cek program terapi
2. Cuci tangan dengan handscrub dan keringkan, kemudian memakai sarung
tangan bersih
Tahap Orientasi
1. Mengucapkan salam pada pasien.
2. Menjelaskan jenis pemeriksaan dan tujuan pemeriksaan pada pasien.
3. Menjelaskan langkah dan prosedur pemeriksaan pada pasien.
4. Menanyakan kesediaan pasien.
Tahap Kerja
1. Periksa kelengkapan alat.
2. Posisikan pasien pada posisi berbaring tenang di bed, tangan dan kaki pasien
tidak saling. bersentuhan denga anggota tubuh lain atau benda-benda yang
terbuat dari logam selain electrode.
3. Pastikan tidak ada alat elektronik dan logam lain yang bersentuhan dengan
pasien.
4. Bersihkan dada dan kedua tangan dan kaki pasien dengan kapas kapas
alcohol.
5. Berikan sedikit jeli pada setiap tempat pemasangan elektoda di tubuh pasien.
6. Pasang Elektrode ekstremitas atas pada pergelangan tangan searah dengan
telapak tangan.
Merah : dipasang pada tangan kanan
Kuning : dipasang pada tangan kiri
7. Elektrode ekstremitas bawah dipasang pada pergelangan kaki sebelah dalam
Hitam : dipasang pada kaki kanan
Hijau : dipasang pada kaki kiri
8. Pasang Elektode dada ( perikordial)
V1 : dipasang pada spatium interkostal (SIC) ke 4 pinggir kanan sternum.
V2 : dipasang pada spatium interkostal (SIC) ke 4 pinggir kiri sternum.
V3 : dipasang ditengah antara V2 dan V4.
V4 : dipasang pada spatium interkostal (SIC) ke 5 pinggir kiri sternum.
V5 : dipasang sejajar V4 garis aksilaris kiri.
V6 : Sejajar V4 garis mid aksilaris kiri.
9. Nyalakan Mesin EKG.
10. Lihat Monitor EKG, apabila grafik EKG sudah terlihat dengan jelas,
rekam/print setiap lead 3-4 beat (setelan otomatis).
11. Apabila hasil print EKG sudah dapat dibaca dengan jelas lepaskan seluruh
electrode.
12. Bersihkan tubuh pasien dan rapikan kembali posisi pasien.
13. Beritahukan pada pasien bahwa perekaman telah selesai.
Tahap Terminasi
1. Informasikan hasil perekaman pada pasien.
2. Beri reinforcement terhadap sikap kooperatif.
3. Beritahukan / diskusikan rencana tindak lanjut pada pasien.
4. Ucapkan salam penutup terhadap pasien
E. Hasil Pelaksanaan Prosedur
Setelah dilakukan tindakan pemeriksaan EKG, diharapkan dapat diketahui
kondisi jantung pasien dan segera ditindak lanjuti terkait dengan terapi atau
prosedur selanjutnya.
F. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
1. Umur dan jenis kelamin penderita: karena bentuk EKG normal pada bayi
dan anak-anak sangat berbeda dengan EKG normal orang dewasa.
2. Tinggi, berat dan bentuk badan: orang yang gemuk mempunyai dinding dada
yang tebal, sehingga amplitudo semua komplek EKG lebih kecil, sebab
voltase berbanding berbalik dengan kuadrat jarak elektroda dengan sel otot
jantung.
3. Tekanan darah dan keadaan umum penderita: Hal ini penting apakah
peningkatan voltase pada komplek ventrikel kiri ada hubungannya dengan
kemungkinan hipertofi dan dilatasi ventrikel kiri.
4. Penyakit paru pada penderita: posisi jantung dan voltase dari komplek-
komplek EKG dapat dipengaruhi oleh adanya empisema pulmonum yang
berat, pleural effusion dan lain-lain.
5. Penggunaan obat digitalis dan derivatnya: akan sangat mempengaruhi
bentuk EKG. Maka misalnya diperlukan hasil EKG yang bebas dari efek,
digitalis, perlu dihentikan sekurang-kurangnya 3 minggu dari obat digitalis
tersebut.
6. Kalibrasi kertas EKG.
7. Deskripsikan morfologi gelombang EKG lalu disimpulkan.

Anda mungkin juga menyukai